Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mendesak Rusia dan Suriah untuk menghentikan serangan di Allepo. (Reuters) ☆
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mendesak Rusia dan Suriah untuk menghentikan serangan di Allepo. Menurut Steinmeir, penghentian serangan adalah bentuk komitmen kedua negara terhadap perjanjian Munich, yang disepakati pada akhir pekan lalu.
"Sebagai bagian dari perjanjian Munich, semua pihak diminta untuk berkontribusi pada pengurangan kekerasan, bahkan sebelum gencatan senjata mulai berlaku," kata Steinmeir dalam sebuah pernyataan.
"Hal ini mengacu pada operasi militer yang dilakukan oleh Rusia dan rezim Suriah di sekitar Aleppo dan serangan terbaru oleh milisi Kurdi di bagian utara Suriah," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (15/2).
Steinmeir mengatakan, walaupun dirinya menyebut Rusia dan Suriah, serta Kurdi, hal ini sejatinya berlaku untuk semua pihak, termasuk di dalamnya adalah Turki. Dirinya di kesempatan yang sama juga meminta Turki untuk bisa menahan diri.
Menurutnya, situasi di Suriah saat ini sudah sangat kacau, sehingga dia berharap Turki tidak membuat situasi itu semakin semrawut. "Mengingat situasi tegang, juga Turki harus menahan diri," sambungnya.
Rusia Kembali Dituding Serang RS dan Sekolah di Suriah
Setidaknya 23 orang tewas saat sejumlah serangan udara menghantam satu sekolah dan dua rumah sakit di Suriah bagian utara. Serangan udara itu diduga dilakukan oleh Angkatan Udara Rusia.
Serangan pertama menghantam sebuah rumah sakit yang berada di kota Azaz. Menurut keterangan dewan kota Azaz, 14 orang tewas dan sekitar 30 orang lainnya menderita luka-luka akibat serangan udara tersebut.
Lalu, serangan udara juga menghancurkan sebuah sekolah di kota yang sama. Namun, sejauh ini belum ada laporan adanya korban tewas ataupun luka dalam serangan tersebut.
Selanjutnya, serangan udara itu juga mengenai sebuah rumah sakit yang dijalankan oleh Doctors Without Borders (MSF) di daerah Maaret al-Numan di provinsi Idlib. Menurut keterangan Observartorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sembilan orang dilaporkan tewas dalam serangan itu.
Namun, keterangan berbeda diutarakan oleh kelompokm Pertahanan Sipil Suriah di Idlib . Dalam sebuah pernyataan kelompok menuturkan bahwa memang benar salah satu rumah sakit MSF hancur akibat serangan udara yang diduga dilakukan Rusia, tapi jumlah korban hanya empat orang, bukan sembilan.
"Setidaknya empat orang tewas sementara beberapa lainnya cedera. Kami memprediksi jumlah korban tewas akan meningkat. Sejumlah dokter dan staff MSF dilaporkan hilang," kata juru bicara kelompok itu.
Rusia sendiri sampai saat ini belum memberikan pernyataan apapun mengenai tudingan tersebut. Selama ini, Rusia selalu membantah bahwa serangan udara mereka turut menghantam bangunan dan warga sipil di Suriah. (esn)
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mendesak Rusia dan Suriah untuk menghentikan serangan di Allepo. Menurut Steinmeir, penghentian serangan adalah bentuk komitmen kedua negara terhadap perjanjian Munich, yang disepakati pada akhir pekan lalu.
"Sebagai bagian dari perjanjian Munich, semua pihak diminta untuk berkontribusi pada pengurangan kekerasan, bahkan sebelum gencatan senjata mulai berlaku," kata Steinmeir dalam sebuah pernyataan.
"Hal ini mengacu pada operasi militer yang dilakukan oleh Rusia dan rezim Suriah di sekitar Aleppo dan serangan terbaru oleh milisi Kurdi di bagian utara Suriah," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (15/2).
Steinmeir mengatakan, walaupun dirinya menyebut Rusia dan Suriah, serta Kurdi, hal ini sejatinya berlaku untuk semua pihak, termasuk di dalamnya adalah Turki. Dirinya di kesempatan yang sama juga meminta Turki untuk bisa menahan diri.
Menurutnya, situasi di Suriah saat ini sudah sangat kacau, sehingga dia berharap Turki tidak membuat situasi itu semakin semrawut. "Mengingat situasi tegang, juga Turki harus menahan diri," sambungnya.
Rusia Kembali Dituding Serang RS dan Sekolah di Suriah
Setidaknya 23 orang tewas saat sejumlah serangan udara menghantam satu sekolah dan dua rumah sakit di Suriah bagian utara. Serangan udara itu diduga dilakukan oleh Angkatan Udara Rusia.
Serangan pertama menghantam sebuah rumah sakit yang berada di kota Azaz. Menurut keterangan dewan kota Azaz, 14 orang tewas dan sekitar 30 orang lainnya menderita luka-luka akibat serangan udara tersebut.
Lalu, serangan udara juga menghancurkan sebuah sekolah di kota yang sama. Namun, sejauh ini belum ada laporan adanya korban tewas ataupun luka dalam serangan tersebut.
Selanjutnya, serangan udara itu juga mengenai sebuah rumah sakit yang dijalankan oleh Doctors Without Borders (MSF) di daerah Maaret al-Numan di provinsi Idlib. Menurut keterangan Observartorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sembilan orang dilaporkan tewas dalam serangan itu.
Namun, keterangan berbeda diutarakan oleh kelompokm Pertahanan Sipil Suriah di Idlib . Dalam sebuah pernyataan kelompok menuturkan bahwa memang benar salah satu rumah sakit MSF hancur akibat serangan udara yang diduga dilakukan Rusia, tapi jumlah korban hanya empat orang, bukan sembilan.
"Setidaknya empat orang tewas sementara beberapa lainnya cedera. Kami memprediksi jumlah korban tewas akan meningkat. Sejumlah dokter dan staff MSF dilaporkan hilang," kata juru bicara kelompok itu.
Rusia sendiri sampai saat ini belum memberikan pernyataan apapun mengenai tudingan tersebut. Selama ini, Rusia selalu membantah bahwa serangan udara mereka turut menghantam bangunan dan warga sipil di Suriah. (esn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.