KRI Kujang 642 @ LIMA 2015 [TAF]
Kapal perang jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) KRI Silas Papare-386 dari Satuan Kapal Eskorta, dan KRI Kujang-642 dari Satuan Kapal Cepat mendukung Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koopsau I Tahun 2015 yang diselenggarakan di Pontianak dan Laut Natuna, baru-baru ini.
Latihan ini bertujuan untuk menguji kemampuan dan keterampilan Satuan Koopsau I dalam melaksanakan tindakan awal terhadap ancaman dan bahaya yang timbul di wilayah perbatasan Laut Natuna, serta turut meningkatkan kesiapsiagaan unsur-unsur pengamanan perbatasan untuk tetap menjalin koordinasi dan komunikasi dengan unsur-unsur KRI yang melaksanakan patroli di wilayah tersebut.
Dalam latihan ini, diskenariokan KRI Kujang-642 yang tengah melaksanakan patroli di wilayah perbatasan Laut Natuna mendeteksi adanya kontak kapal perang negara lain yang diperankan oleh KRI Silaspapare-386, memasuki wilayah perairan teritorial RI pada posisi 02°20’00”U-108°46’50”T baringan 260 jarak 10 Nm di barat daya Pulau Serasan dengan menggunakan radar navigasi. Kontak tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan identifikasi menggunakan Radar Tracking 47 C dan long range camera pada jarak 7 Nm yang dipastikan bahwa kontak tersebut adalah kapal perang negara lain.
Hasil dari identifikasi kontak tersebut, KRI Kujang-642 melaporkan kepada Sops Koarmabar dan Pusdalops TNI. Bersamaan dengan itu, KRI Kujang-642 melaksanakan pengusiran dengan meminta kapal perang negara asing tersebut untuk segera meninggalkan wilayah perairan teritorial Indonesia serta melaksanakan shadowing pada jarak 7 Nm. Kemudian Koopsau dengan cepat menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengirimkan 2 pesawat tempur Hawk 100 dan 200 untuk melaksanakan bantuan kepada KRI Kujang-642 dalam melaksanakan pengusiran, sehingga kapal perang tersebut bergerak meninggalkan wilayah perairan territorial RI.
Pada latihan hari berikutnya, KRI Kujang-642 mendeteksi adanya kontak tidak dikenal pada posisi 01°44’00”U-108°40’00”T baringan 181 jarak 8 Nm di selatan Pulau Muri dengan menggunakan radar navigasi, selanjutnya ditindaklanjuti dengan identifikasi menggunakan Radar Tracking 47 C dan long range camera pada jarak 8 Nm yang dipastikan bahwa kontak tersebut adalah kapal perang negara asing. Diduga kapal perang tersebut merupakan bagian dari gugus tempur negara lain yang memanfaatkan koridor Semenanjung Sabah/Serawak yang sedang melaksanakan lintas laut dan berbelok memasuki perairan teritorial RI menuju Tanjung Datu. Selanjutnya KRI Kujang melaporkan kontak tersebut kepada Sops Koarmabar dan Pusdalops TNI serta melaksanakan shadowing terhadap kontak tersebut pada jarak 8 Nm.
Dari laporan tersebut, Koopsau I kemudian mengirimkan 2 pesawat tempur Hawk 100 dan 200 untuk menghancurkan kontak kapal perang musuh. Dalam pertempuran ini musuh berhasil dihancurkan akan tetapi 1 buah pesawat tempur Hawk 100 tertembak jatuh, pilot berhasil inject dari pesawat tempur menggunakan kursi lontar dan mendarat di pantai barat Kalimantan. Pangkoopsau I kemudian memerintahkan untuk melaksanakan SAR tempur terhadap pilot yang mendarat di pantai barat Kalimantan tersebut. Dengan diselamatkannya pilot Hawk 100, maka latihan ini dinyatakan selesai, selanjutnya KRI Silaspapare-386 dan KRI Kujang-642 kembali ke Pangkalan Utama TNI AL Pontianak.
Kapal perang jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) KRI Silas Papare-386 dari Satuan Kapal Eskorta, dan KRI Kujang-642 dari Satuan Kapal Cepat mendukung Latihan Kesiapsiagaan Operasional Koopsau I Tahun 2015 yang diselenggarakan di Pontianak dan Laut Natuna, baru-baru ini.
Latihan ini bertujuan untuk menguji kemampuan dan keterampilan Satuan Koopsau I dalam melaksanakan tindakan awal terhadap ancaman dan bahaya yang timbul di wilayah perbatasan Laut Natuna, serta turut meningkatkan kesiapsiagaan unsur-unsur pengamanan perbatasan untuk tetap menjalin koordinasi dan komunikasi dengan unsur-unsur KRI yang melaksanakan patroli di wilayah tersebut.
Dalam latihan ini, diskenariokan KRI Kujang-642 yang tengah melaksanakan patroli di wilayah perbatasan Laut Natuna mendeteksi adanya kontak kapal perang negara lain yang diperankan oleh KRI Silaspapare-386, memasuki wilayah perairan teritorial RI pada posisi 02°20’00”U-108°46’50”T baringan 260 jarak 10 Nm di barat daya Pulau Serasan dengan menggunakan radar navigasi. Kontak tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan identifikasi menggunakan Radar Tracking 47 C dan long range camera pada jarak 7 Nm yang dipastikan bahwa kontak tersebut adalah kapal perang negara lain.
Hasil dari identifikasi kontak tersebut, KRI Kujang-642 melaporkan kepada Sops Koarmabar dan Pusdalops TNI. Bersamaan dengan itu, KRI Kujang-642 melaksanakan pengusiran dengan meminta kapal perang negara asing tersebut untuk segera meninggalkan wilayah perairan teritorial Indonesia serta melaksanakan shadowing pada jarak 7 Nm. Kemudian Koopsau dengan cepat menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengirimkan 2 pesawat tempur Hawk 100 dan 200 untuk melaksanakan bantuan kepada KRI Kujang-642 dalam melaksanakan pengusiran, sehingga kapal perang tersebut bergerak meninggalkan wilayah perairan territorial RI.
Pada latihan hari berikutnya, KRI Kujang-642 mendeteksi adanya kontak tidak dikenal pada posisi 01°44’00”U-108°40’00”T baringan 181 jarak 8 Nm di selatan Pulau Muri dengan menggunakan radar navigasi, selanjutnya ditindaklanjuti dengan identifikasi menggunakan Radar Tracking 47 C dan long range camera pada jarak 8 Nm yang dipastikan bahwa kontak tersebut adalah kapal perang negara asing. Diduga kapal perang tersebut merupakan bagian dari gugus tempur negara lain yang memanfaatkan koridor Semenanjung Sabah/Serawak yang sedang melaksanakan lintas laut dan berbelok memasuki perairan teritorial RI menuju Tanjung Datu. Selanjutnya KRI Kujang melaporkan kontak tersebut kepada Sops Koarmabar dan Pusdalops TNI serta melaksanakan shadowing terhadap kontak tersebut pada jarak 8 Nm.
Dari laporan tersebut, Koopsau I kemudian mengirimkan 2 pesawat tempur Hawk 100 dan 200 untuk menghancurkan kontak kapal perang musuh. Dalam pertempuran ini musuh berhasil dihancurkan akan tetapi 1 buah pesawat tempur Hawk 100 tertembak jatuh, pilot berhasil inject dari pesawat tempur menggunakan kursi lontar dan mendarat di pantai barat Kalimantan. Pangkoopsau I kemudian memerintahkan untuk melaksanakan SAR tempur terhadap pilot yang mendarat di pantai barat Kalimantan tersebut. Dengan diselamatkannya pilot Hawk 100, maka latihan ini dinyatakan selesai, selanjutnya KRI Silaspapare-386 dan KRI Kujang-642 kembali ke Pangkalan Utama TNI AL Pontianak.
★ JMOL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.