Azerbaizan Berharap dapat Jalin Kerjasama Pertahanan dengan IndonesiaBagi Azerbaizan, Indonesia merupakan partner kedua dalam perdagangan minyak kelapa sawit setelah Arab Saudi. Sebagai negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim (95%), Azerbaizan siap melakukan kerjasama dengan Indonesia tidak hanya terbatas pada bidang perekonomian saja tetapi juga pada bidang pertahanan.
Azerbaizan berharap dapat menjalin kerjasama dengan Indonesia di bidang pertahanan khususnya dalam industri pertahanan. Hal tersebut diungkapkan Dubes Azerbaizan untuk Indonesia Mr. Tamerlan Garayev saat bertemu Menhan Ryamizard Ryacudu, Jumat (28/8), di kantor Kemhan Jakarta.
Lebih lanjut dikatakan Dubes Azerbaizan bahwa negaranya memiliki pusat pelatihan militer dan fasilitas pelatihan yang sangat modern dengan dilengkapi simulator penerbangan. Azerbaizan juga memiliki teknologi persenjataan yang cukup baik. Untuk itu pemerintahnya siap mendukung jika personel TNI akan melakukan latihan di Azerbaizan. Selain itu Azerbaizan juga siap memberikan pelatihan bagi instruktur Indonesia dan pertukaran teknologi diantara kedua negara.
Menanggapi hal tersebut, Menhan menyambut baik keinginan Azerbaizan untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia. Namun sebelumnya, Indonesia akan melihat beberapa hal terkait bidang kerjasama yang sesuai dengan kebutuhan pertahanan Indonesia. Untuk itu perlu ada pembicaraan lebih lanjut mengenai hal ini. (ERA/ASW)Kolombia Ingin Perdalam Kerjasama Pertahanan dengan IndonesiaMenteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Kolombia untuk Indonesia H.E. Mr. Alfonso Garzon Mendez, Senin (31/8) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Kunjungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama kedua negara khususnya di bidang pertahanan. Dubes Kolombia menyampaikan bahwa Pemerintah Kolombia ingin memperluas dan memperdalam kerjasama kedua negara di bidang pertahanan.
Untuk itu Dubes Kolombia dalam kesempatan tersebut lebih lanjut menanyakan terkait kelanjutan dari usulan draft MoU tentang persetujuan kerjasama di bidang pertahanan yang telah diajukan pihak Kolombia kepada Indonesia.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Dubes Kolombia, Menhan RI menyampaikan bahwa Indonesia melalui Kemhan RI menghargai inisiatif Kolombia untuk mengadakan persetujuan kerjasama di bidang pertahanan.
Dijelaskannya, usulan draft MoU yang telah disampaikan Kolombia tersebut saat ini masih dalam pembahasan Kemhan RI bersama dengan Kementerian Luar Negeri. Mengingat masih banyaknya draft usulan dari negara-negara lain yang lebih awal diajukan dan belum seluruhnya dapat ditindaklanjuti, serta masih banyaknya persetujuan yang sudah ditandatangani tetapi belum diratifikasi, maka keinginan pihak Kolombia untuk mengadakan persetujuan kerjasama pertahanan belum dapat ditindaklanjuti.
Namun demikian, meskipun MoU tentang persetujuan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Kolombia belum ditandatangani, kedua negara tetap dapat melakukan kerjasama di bidang pertahanan atas dasar niat baik melalui program atau kegiatan yang disepakati bersama.
Kerjasama bilateral di bidang pertahanan dapat tetap dilaksanakan oleh kedua negara khususnya kerjasama dalam menghadapi ancaman nyata yang dihadapi bersama ,seperti ancaman narkoba dan kejahatan lintas negara lainnya termasuk terorisme serta kerjasama dalam penanggulangan bencana alam. (BDI/ACP)
Azerbaizan berharap dapat menjalin kerjasama dengan Indonesia di bidang pertahanan khususnya dalam industri pertahanan. Hal tersebut diungkapkan Dubes Azerbaizan untuk Indonesia Mr. Tamerlan Garayev saat bertemu Menhan Ryamizard Ryacudu, Jumat (28/8), di kantor Kemhan Jakarta.
Lebih lanjut dikatakan Dubes Azerbaizan bahwa negaranya memiliki pusat pelatihan militer dan fasilitas pelatihan yang sangat modern dengan dilengkapi simulator penerbangan. Azerbaizan juga memiliki teknologi persenjataan yang cukup baik. Untuk itu pemerintahnya siap mendukung jika personel TNI akan melakukan latihan di Azerbaizan. Selain itu Azerbaizan juga siap memberikan pelatihan bagi instruktur Indonesia dan pertukaran teknologi diantara kedua negara.
Menanggapi hal tersebut, Menhan menyambut baik keinginan Azerbaizan untuk menjalin kerjasama dengan Indonesia. Namun sebelumnya, Indonesia akan melihat beberapa hal terkait bidang kerjasama yang sesuai dengan kebutuhan pertahanan Indonesia. Untuk itu perlu ada pembicaraan lebih lanjut mengenai hal ini. (ERA/ASW)Kolombia Ingin Perdalam Kerjasama Pertahanan dengan IndonesiaMenteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Kolombia untuk Indonesia H.E. Mr. Alfonso Garzon Mendez, Senin (31/8) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Kunjungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama kedua negara khususnya di bidang pertahanan. Dubes Kolombia menyampaikan bahwa Pemerintah Kolombia ingin memperluas dan memperdalam kerjasama kedua negara di bidang pertahanan.
Untuk itu Dubes Kolombia dalam kesempatan tersebut lebih lanjut menanyakan terkait kelanjutan dari usulan draft MoU tentang persetujuan kerjasama di bidang pertahanan yang telah diajukan pihak Kolombia kepada Indonesia.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Dubes Kolombia, Menhan RI menyampaikan bahwa Indonesia melalui Kemhan RI menghargai inisiatif Kolombia untuk mengadakan persetujuan kerjasama di bidang pertahanan.
Dijelaskannya, usulan draft MoU yang telah disampaikan Kolombia tersebut saat ini masih dalam pembahasan Kemhan RI bersama dengan Kementerian Luar Negeri. Mengingat masih banyaknya draft usulan dari negara-negara lain yang lebih awal diajukan dan belum seluruhnya dapat ditindaklanjuti, serta masih banyaknya persetujuan yang sudah ditandatangani tetapi belum diratifikasi, maka keinginan pihak Kolombia untuk mengadakan persetujuan kerjasama pertahanan belum dapat ditindaklanjuti.
Namun demikian, meskipun MoU tentang persetujuan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Kolombia belum ditandatangani, kedua negara tetap dapat melakukan kerjasama di bidang pertahanan atas dasar niat baik melalui program atau kegiatan yang disepakati bersama.
Kerjasama bilateral di bidang pertahanan dapat tetap dilaksanakan oleh kedua negara khususnya kerjasama dalam menghadapi ancaman nyata yang dihadapi bersama ,seperti ancaman narkoba dan kejahatan lintas negara lainnya termasuk terorisme serta kerjasama dalam penanggulangan bencana alam. (BDI/ACP)
★ DMC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.