Ilustrasi Pasukan Mesir berjaga di sungai nil [AP] ★
Enam personel pasukan penjaga perdamaian luka-luka ketika dua bom rakitan meledak di dua tempat terpisah di wilayah Sinai, Mesir. Keenam personel tersebut terdiri dari empat tentara Amerika Serikat dan dua pasukan multinasional.
"Kami mengetahui bahwa empat tentara perdamaian AS dan dua tentara perdamaian Multinational Force and Observer (MFO) terluka hari ini dalam dua ledakan bom rakitan improvised explosive devices (IED) di Sinai timur laut," kata juru bicara Departemen Pertahanan AS, Kapten Jeff Davis seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (4/9/2015).
"MFO mengevakuasi tentara-tentara tersebut lewat udara ke sebuah fasilitas medis tempat mereka semua sedang menerima perawatan atas luka-luka yang tidak membahayakan jiwa. Kami mendoakan agar semua tentara yang terluka cepat sembuh," tutur pejabat tinggi Pentagon itu dalam sebuah statemen.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim serangan bom pada Kamis, 3 September waktu setempat tersebut. Davis menolak berkomentar mengenai pihak mana yang diduga AS bertanggung jawab atas serangan itu.
"Keselamatan dan keamanan pasukan AS tetap menjadi prioritas utama kami dan kami berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk perlindungan mereka," tandas Davis.
Davis pun menambahkan, Washington tetap berkomitmen untuk berperan dalam pasukan multinasional dan pengamat yang mendukung perjanjian damai antara Israel dan Mesir. (ita/ita)
Enam personel pasukan penjaga perdamaian luka-luka ketika dua bom rakitan meledak di dua tempat terpisah di wilayah Sinai, Mesir. Keenam personel tersebut terdiri dari empat tentara Amerika Serikat dan dua pasukan multinasional.
"Kami mengetahui bahwa empat tentara perdamaian AS dan dua tentara perdamaian Multinational Force and Observer (MFO) terluka hari ini dalam dua ledakan bom rakitan improvised explosive devices (IED) di Sinai timur laut," kata juru bicara Departemen Pertahanan AS, Kapten Jeff Davis seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (4/9/2015).
"MFO mengevakuasi tentara-tentara tersebut lewat udara ke sebuah fasilitas medis tempat mereka semua sedang menerima perawatan atas luka-luka yang tidak membahayakan jiwa. Kami mendoakan agar semua tentara yang terluka cepat sembuh," tutur pejabat tinggi Pentagon itu dalam sebuah statemen.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim serangan bom pada Kamis, 3 September waktu setempat tersebut. Davis menolak berkomentar mengenai pihak mana yang diduga AS bertanggung jawab atas serangan itu.
"Keselamatan dan keamanan pasukan AS tetap menjadi prioritas utama kami dan kami berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk perlindungan mereka," tandas Davis.
Davis pun menambahkan, Washington tetap berkomitmen untuk berperan dalam pasukan multinasional dan pengamat yang mendukung perjanjian damai antara Israel dan Mesir. (ita/ita)
☠ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.