Komandan LANTAMAL III Jakarta Memimpin Upacara Penurunan Bendera Ular-ular Perang KRI Sanca815 dan KRI Kobra-867Setelah KRI Viper (820), KRI Tarihu (829), dan KRI Boa (807) diturunkan menjadi KAL, dua lagi KRI dengan platform fiberglass KRI Sanca (815) dan KRI Kobra (867) diturunkan menjadi KAL (JurnalMaritim) ○
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI (Mar) R.M. Trusono, S.Mn., memimpin upacara penurunan bendera ular-ular perang Kapal Republik Indonesia (KRI) Sanca – 815 dan KRI Kobra – 867 di dermaga Jakarta Internastional Container Terminal (JICT) Tanjung Priok Jakarta Utara, Jumat (23/10).
Pada sambutannya, Danlantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) R.M. Trusono, S.Mn., mengatakan ular-ular perang merupakan salah satu syarat sebuah kapal menjadi kapal perang yang selalu berkibar di tiang Gafel. Oleh sebab itu, upacara penurunan ular-ular perang yang kita laksanakan saat ini, merupakan peristiwa bersejarah sekaligus menandakan peralihan beberapa unsur KRI tersebut dari satuan patroli Koarmabar menjadi unsur patroli di jajaran Lantamal III Jakarta atau lebih kita kenal dengan sebutan Kapal Angkatan Laut (KAL), hal ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kasal Nomor Kep/1171/VII/2015 Tanggal 21 Juli 2015.
Lebih lanjut, Danlantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) R.M. Trusono, S.Mn menjelaskan KRI Sanca–815 dibuat di galangan kapal Fasharkan Manokwari Papua Barat pada tahun 2004, diresmikan pada tanggal 20 Januari 2005. Sedangkan, KRI Kobra-867 dibuat di galangan kapal PT. Palindo Tanjung Pinang pada tahun 2002, diresmikan pada tanggal 29 Mei 2003.
Kapal-kapal tersebut merupakan kapal patroli cepat yang diproduksi oleh bangsa Indonesia sendiri. Sungguh sebuah inovasi yang sangat membanggakan, kapal-kapal tersebut dirancang untuk melaksanakan tugas-tugas operasi keamanan laut terbatas. Dengan dimensi yang relatif kecil, kapal-kapal tersebut dapat bermanuver dengan lincah, bahkan di alur perairan yang sempit, sehingga dapat melaksanakan tugas pengejaran dan pengintaian terhadap berbagai ancaman kejahatan dan pelanggaran hukum di laut.
Pada akhir amanatnya, Komandan Lantamal III Jakarta, menyampaikan harapannya dengan beralihnya KRI Sanca-815 dan KRI-867 menjadi KAL dalam pembinaan Lantamal III hal ini berarti tugas-tugas keamanan laut di wilayah Lantamal III akan dapat melaksanakan lebih optimal lagi.
Kepada seluruh prajurit pengawak kapal Danlantamal III menginstruksikan agar tetap memelihara disiplin, semangat dan profesionalisme sebagai prajurit matra laut untuk melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan kepada kita.
Turut hadir pada acara tersebut, Para Asisten Danlantamal III, Para Kepala Dinas (Kadis), Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Lantamal III dan perwakilan Perwira serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) Lantamal III Jakarta.
Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI (Mar) R.M. Trusono, S.Mn., memimpin upacara penurunan bendera ular-ular perang Kapal Republik Indonesia (KRI) Sanca – 815 dan KRI Kobra – 867 di dermaga Jakarta Internastional Container Terminal (JICT) Tanjung Priok Jakarta Utara, Jumat (23/10).
Pada sambutannya, Danlantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) R.M. Trusono, S.Mn., mengatakan ular-ular perang merupakan salah satu syarat sebuah kapal menjadi kapal perang yang selalu berkibar di tiang Gafel. Oleh sebab itu, upacara penurunan ular-ular perang yang kita laksanakan saat ini, merupakan peristiwa bersejarah sekaligus menandakan peralihan beberapa unsur KRI tersebut dari satuan patroli Koarmabar menjadi unsur patroli di jajaran Lantamal III Jakarta atau lebih kita kenal dengan sebutan Kapal Angkatan Laut (KAL), hal ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kasal Nomor Kep/1171/VII/2015 Tanggal 21 Juli 2015.
Lebih lanjut, Danlantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) R.M. Trusono, S.Mn menjelaskan KRI Sanca–815 dibuat di galangan kapal Fasharkan Manokwari Papua Barat pada tahun 2004, diresmikan pada tanggal 20 Januari 2005. Sedangkan, KRI Kobra-867 dibuat di galangan kapal PT. Palindo Tanjung Pinang pada tahun 2002, diresmikan pada tanggal 29 Mei 2003.
Kapal-kapal tersebut merupakan kapal patroli cepat yang diproduksi oleh bangsa Indonesia sendiri. Sungguh sebuah inovasi yang sangat membanggakan, kapal-kapal tersebut dirancang untuk melaksanakan tugas-tugas operasi keamanan laut terbatas. Dengan dimensi yang relatif kecil, kapal-kapal tersebut dapat bermanuver dengan lincah, bahkan di alur perairan yang sempit, sehingga dapat melaksanakan tugas pengejaran dan pengintaian terhadap berbagai ancaman kejahatan dan pelanggaran hukum di laut.
Pada akhir amanatnya, Komandan Lantamal III Jakarta, menyampaikan harapannya dengan beralihnya KRI Sanca-815 dan KRI-867 menjadi KAL dalam pembinaan Lantamal III hal ini berarti tugas-tugas keamanan laut di wilayah Lantamal III akan dapat melaksanakan lebih optimal lagi.
Kepada seluruh prajurit pengawak kapal Danlantamal III menginstruksikan agar tetap memelihara disiplin, semangat dan profesionalisme sebagai prajurit matra laut untuk melaksanakan tugas-tugas yang dipercayakan kepada kita.
Turut hadir pada acara tersebut, Para Asisten Danlantamal III, Para Kepala Dinas (Kadis), Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Lantamal III dan perwakilan Perwira serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) Lantamal III Jakarta.
★ TNI AL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.