Perundingan pembelian pesawat amfibi baru dimulai antara pihak Indonesia yang diwakili KBRI di Tokyo dengan pihak Jepang, Jumat (23/10/2015) Infografis US2 Shin Maywa [defence.pk]
Indonesia akan membeli pesawat amphibi dari Jepang dalam waktu dekat. Perundingan baru dimulai antara pihak Indonesia yang diwakili KBRI di Tokyo dengan pihak Jepang.
"Presiden kita sudah menandatangani kesepakatan jual beli ini dengan pihak Jepang lewat MOU Pertahanan Indonesia-Jepang dan kini kita sedang bicarakan soal teknisnya," papar Ben Perkasa Wakil Duta Besar Indonesia di KBRI Tokyo khusus kepada Tribunnews.com pagi ini Jumat (23/10/2015).
Amphibi US-2 yang akan dibeli Indonesia itu masih dalam proses pembicaraan khususnya dengan pembuatnya, Shin Maywa perusahaan Jepang.
"Itu multi function bisa untuk SAR, pemadam kebakaran, patroli pengawasan di pulau terpencil, penanganan cepat kecelakaan di laut, dropping logistik sampai terjunkan pasukan TNI di berbagai lokasi," papar Tawakal Syaifulhaq, mantan atase pertahanan KBRI Tokyo yang hari ini serah terima dengan pejabat yang baru Ian Fuady.
Mesin amphibi tersebut butuh take off dan landing hanya butuh jarak 350 meter di laut, "Bisa berjalan pada ketinggian ombak 3 meter. Sangat baik sekali khususnya bagi Indonesia yang memiliki banyak pulau bagi pertahanan dalam negeri Indonesia," tambahnya.
Penawaran dari Shin Maywa telah dilakukan dan presentasi sudah dilakukan dengan harga sekitar 100 juta dolar AS per unit.
Indonesia akan membeli pesawat amphibi dari Jepang dalam waktu dekat. Perundingan baru dimulai antara pihak Indonesia yang diwakili KBRI di Tokyo dengan pihak Jepang.
"Presiden kita sudah menandatangani kesepakatan jual beli ini dengan pihak Jepang lewat MOU Pertahanan Indonesia-Jepang dan kini kita sedang bicarakan soal teknisnya," papar Ben Perkasa Wakil Duta Besar Indonesia di KBRI Tokyo khusus kepada Tribunnews.com pagi ini Jumat (23/10/2015).
Amphibi US-2 yang akan dibeli Indonesia itu masih dalam proses pembicaraan khususnya dengan pembuatnya, Shin Maywa perusahaan Jepang.
"Itu multi function bisa untuk SAR, pemadam kebakaran, patroli pengawasan di pulau terpencil, penanganan cepat kecelakaan di laut, dropping logistik sampai terjunkan pasukan TNI di berbagai lokasi," papar Tawakal Syaifulhaq, mantan atase pertahanan KBRI Tokyo yang hari ini serah terima dengan pejabat yang baru Ian Fuady.
Mesin amphibi tersebut butuh take off dan landing hanya butuh jarak 350 meter di laut, "Bisa berjalan pada ketinggian ombak 3 meter. Sangat baik sekali khususnya bagi Indonesia yang memiliki banyak pulau bagi pertahanan dalam negeri Indonesia," tambahnya.
Penawaran dari Shin Maywa telah dilakukan dan presentasi sudah dilakukan dengan harga sekitar 100 juta dolar AS per unit.
★ Tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.