Untuk evakuasi korban asap KRI dr. Soeharso-990. [DOK.Dispenal]
TNI Angkatan Laut telah menyiapkan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yakni Kapal Rumah Sakit KRI dr. Soeharso-990 dan KRI Banda Aceh-593. Kedua KRI ini akan dijadikan tempat evakuasi bagi korban asap terutama anak-anak dan balita di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang selama ini masih terjadi bencana korban asap.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M. Zainudin, S.H., M.M., Jumat (23/10), di Markasa Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur seperti dilansir dalam siaran pers diterima JPNN.com.
“Kami akan menyediakan kapal ini sebagai tempat tinggal sementara, khususnya anak-anak dan balita. Setidaknya sampai kondisi udara membaik,” katanya.
Evakuasi dengan kapal perang itu dilakukan apabila indeks standar pencemaran udara (ISPU) di daerah terdampak kabut asap sudah mengkhawatirkan sehingga upaya lain tak dapat ditempuh.
Ia menjelaskan keputusan pengerahan kapal perang jenis LPD ini merupakan kebijakan Pemerintah yang telah disampaikan oleh Menko Bidang Politik Hukum dan Keamanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dalam rangka penanganan bencana kabut asap.
“Pemerintah akan fokus terhadap evakuasi warga, terutama para anak dan balita. Kemungkinan, untuk sementara waktu, para anak dan balita akan ditempatkan di kapal perang selama beberapa hari agar terhindar dari kabut asap yang semakin pekat,” kata Kadispenal.
Sebagai tempat evakuasi, KRI Banda Aceh-593 dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta akan ditempatkan di Palembang dan KRI dr. Suharso-990 dari jajaran Satuan Kapal Bantu Komando Armada RI Kawasan Timur (Satban Koarmatim) akan ditempatkan di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
“Fokus utama penanganan kemanusian adalah evakuasi terhadap anak-anak kecil dan balita yang berada di daerah-daerah terdampak kabut asap. Teknis evakuasi akan dikoordinasikan dengan pihak Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan,” tandas Laksma TNI M. Zainudin.
Selain kapal perang, TNI AL juga telah mengerahkan pasukan Korps Marinir untuk melakukan pemadaman titik-titik api di hutan yang terbakar.
“Sampai saat ini pasukan Marinir masih berada di lokasi kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan, bahu-membahu bersama TNI AD, TNI AU, Basarnas, BNPB, serta masyarakat lainnya,” katanya.(fri/jpnn)
TNI Angkatan Laut telah menyiapkan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD) yakni Kapal Rumah Sakit KRI dr. Soeharso-990 dan KRI Banda Aceh-593. Kedua KRI ini akan dijadikan tempat evakuasi bagi korban asap terutama anak-anak dan balita di wilayah Sumatera dan Kalimantan yang selama ini masih terjadi bencana korban asap.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M. Zainudin, S.H., M.M., Jumat (23/10), di Markasa Besar TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur seperti dilansir dalam siaran pers diterima JPNN.com.
“Kami akan menyediakan kapal ini sebagai tempat tinggal sementara, khususnya anak-anak dan balita. Setidaknya sampai kondisi udara membaik,” katanya.
Evakuasi dengan kapal perang itu dilakukan apabila indeks standar pencemaran udara (ISPU) di daerah terdampak kabut asap sudah mengkhawatirkan sehingga upaya lain tak dapat ditempuh.
Ia menjelaskan keputusan pengerahan kapal perang jenis LPD ini merupakan kebijakan Pemerintah yang telah disampaikan oleh Menko Bidang Politik Hukum dan Keamanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan dalam rangka penanganan bencana kabut asap.
“Pemerintah akan fokus terhadap evakuasi warga, terutama para anak dan balita. Kemungkinan, untuk sementara waktu, para anak dan balita akan ditempatkan di kapal perang selama beberapa hari agar terhindar dari kabut asap yang semakin pekat,” kata Kadispenal.
Sebagai tempat evakuasi, KRI Banda Aceh-593 dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta akan ditempatkan di Palembang dan KRI dr. Suharso-990 dari jajaran Satuan Kapal Bantu Komando Armada RI Kawasan Timur (Satban Koarmatim) akan ditempatkan di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.
“Fokus utama penanganan kemanusian adalah evakuasi terhadap anak-anak kecil dan balita yang berada di daerah-daerah terdampak kabut asap. Teknis evakuasi akan dikoordinasikan dengan pihak Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan,” tandas Laksma TNI M. Zainudin.
Selain kapal perang, TNI AL juga telah mengerahkan pasukan Korps Marinir untuk melakukan pemadaman titik-titik api di hutan yang terbakar.
“Sampai saat ini pasukan Marinir masih berada di lokasi kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan, bahu-membahu bersama TNI AD, TNI AU, Basarnas, BNPB, serta masyarakat lainnya,” katanya.(fri/jpnn)
★ jpnn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.