Drone yang ditembak jatuh Turki, Jumat (16/10) ●
Pesawat tanpa awak (drone) yang ditembak jet Turki di dekat perbatasan Suriah merupakan buatan Rusia. Demikian disampaikan Perdana Menteri Turki Ahmed Davutoglu kepada saluran televisi Ahaber, Senin (19/10).
Menurut Davutoglu, drone tersebut kemungkinan merupakan miliki pasukan Presiden Bashar al-Assad, milisi Kurdi Suriah (PYD), atau pihak lain. Davutoglu tidak spesifik menyebut pesawat itu dioperasionalkan langsung oleh Rusiah.
Ia menambahkan, ditembak jatuhnya pesawat tanpa awak itu memberikan efek jera. Davutoglu berharap Rusia menunjukkan sikap yang lebih hati-hati menyusul operasi udara mereka di Suriah.
Kementerian Rusia membantah jika pesawat tersebut adalah milik mereka. Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Jumat (16/10), Rusia menyatakan, semua pesawat mereka telah kembali pulang dengan selamat ke pangkalan. Sementara drone Rusia tetap beroperasi di titik yang sudah direncanakan.
"Semua pesawat Rusia telah kembali Pangkalan Hmeimim setelah menjalankan tugasnya. Adapun pesawat tanpa awak Rusia beroperasi memantau di wilayah Suriah," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov kepada Ria Novosti.
Beberapa waktu lalu Turki telah mengingatkan sejumlah pesawat Rusia yang melanggar perbatasan. Turki pun mengaku tidak segan menembak pesawat yang masuk ke wilayah udaranya tanpa izin.
Rusia telah menggempur pemberontak Suriah sejak lebih dari dua pekan lalu. Ratusan serangan telah diluncurkan ke basis kelompok perlawanan, terutama ISIS.
Pesawat tanpa awak (drone) yang ditembak jet Turki di dekat perbatasan Suriah merupakan buatan Rusia. Demikian disampaikan Perdana Menteri Turki Ahmed Davutoglu kepada saluran televisi Ahaber, Senin (19/10).
Menurut Davutoglu, drone tersebut kemungkinan merupakan miliki pasukan Presiden Bashar al-Assad, milisi Kurdi Suriah (PYD), atau pihak lain. Davutoglu tidak spesifik menyebut pesawat itu dioperasionalkan langsung oleh Rusiah.
Ia menambahkan, ditembak jatuhnya pesawat tanpa awak itu memberikan efek jera. Davutoglu berharap Rusia menunjukkan sikap yang lebih hati-hati menyusul operasi udara mereka di Suriah.
Kementerian Rusia membantah jika pesawat tersebut adalah milik mereka. Dalam pernyataan yang dikeluarkan, Jumat (16/10), Rusia menyatakan, semua pesawat mereka telah kembali pulang dengan selamat ke pangkalan. Sementara drone Rusia tetap beroperasi di titik yang sudah direncanakan.
"Semua pesawat Rusia telah kembali Pangkalan Hmeimim setelah menjalankan tugasnya. Adapun pesawat tanpa awak Rusia beroperasi memantau di wilayah Suriah," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov kepada Ria Novosti.
Beberapa waktu lalu Turki telah mengingatkan sejumlah pesawat Rusia yang melanggar perbatasan. Turki pun mengaku tidak segan menembak pesawat yang masuk ke wilayah udaranya tanpa izin.
Rusia telah menggempur pemberontak Suriah sejak lebih dari dua pekan lalu. Ratusan serangan telah diluncurkan ke basis kelompok perlawanan, terutama ISIS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.