✈ Salah Satunya untuk TNI AUSalah satu seri dari pesawat CN235-220 yang diproduksi PTDI untuk keperluan TNI AU. [Praftiwi Umitri] ☆
PT DI mengantongi sertifikat tipe dan sertifikat produksi untuk mendesain dan memproduksi pesawat CN235-220 dan akan melakukan uji penerbangan perdana yang direncanakan pada 15 Desember mendatang. Saat ini, sebanyak 4 unit yang dinomorkan 63 hingga 66 sedang dalam tahap uji dan assembly. Unit ke-63 akan digunakan oleh TNI AU untuk keperluan patroli maritim dalam hal pengawasan perairan. Sementara unit lain diantaranya merupakan pesanan dari Royal Thailand Police dan Senegal. Sebelumnya telah banyak seri lain dengan fungsi berbeda yang diproduksi PTDI untuk TNI AU.CN235 MPA pesenan TNI AU [defence.pk] ☆
Unit ke-63, 64 dan 65 telah dilakukan uji sistem tekanan di hanggar FAL (Final Assembly Line) berlokasi di Jalan Pajajaran no. 154, persis di sebelah lokasi bandara Husein Sastranegara Bandung. Sementara unit ke-66 baru berada di hanggar major assembly. Pada hanggar major assembly dilakukan perakitan sayap, badan, tail unit, dan kemudian diintegrasi menjadi sebuah pesawat utuh. Setelah pesawat utuh dan siap dipasangi sistem elektrik, diatur sistem engine dan sistem tekanan, pesawat akan dipindah ke hanggar FAL.
Produksi pesawat menghabiskan waktu sekitar 1,5 tahun. Para Insinyur di PTDI mengawali desain dengan tenggat berkisar 6 bulan hingga gambar utuh pesawat keluar. Setelah proses desain, kemudian memasuki tahap produksi dimana dilakukan pre cutting aluminium. Selanjutnya ke detail setiap bagian. Setelah keseluruhan bagian terintegrasi akan dilakukan berbagai ground test. Setelah lulus tahap uji ini, barulah pesawat diijinkan tes terbang. Pesawat yang telah dinyatakan layak lalu dikirim ke pihak pemesan.
PT DI mengantongi sertifikat tipe dan sertifikat produksi untuk mendesain dan memproduksi pesawat CN235-220 dan akan melakukan uji penerbangan perdana yang direncanakan pada 15 Desember mendatang. Saat ini, sebanyak 4 unit yang dinomorkan 63 hingga 66 sedang dalam tahap uji dan assembly. Unit ke-63 akan digunakan oleh TNI AU untuk keperluan patroli maritim dalam hal pengawasan perairan. Sementara unit lain diantaranya merupakan pesanan dari Royal Thailand Police dan Senegal. Sebelumnya telah banyak seri lain dengan fungsi berbeda yang diproduksi PTDI untuk TNI AU.CN235 MPA pesenan TNI AU [defence.pk] ☆
Unit ke-63, 64 dan 65 telah dilakukan uji sistem tekanan di hanggar FAL (Final Assembly Line) berlokasi di Jalan Pajajaran no. 154, persis di sebelah lokasi bandara Husein Sastranegara Bandung. Sementara unit ke-66 baru berada di hanggar major assembly. Pada hanggar major assembly dilakukan perakitan sayap, badan, tail unit, dan kemudian diintegrasi menjadi sebuah pesawat utuh. Setelah pesawat utuh dan siap dipasangi sistem elektrik, diatur sistem engine dan sistem tekanan, pesawat akan dipindah ke hanggar FAL.
Produksi pesawat menghabiskan waktu sekitar 1,5 tahun. Para Insinyur di PTDI mengawali desain dengan tenggat berkisar 6 bulan hingga gambar utuh pesawat keluar. Setelah proses desain, kemudian memasuki tahap produksi dimana dilakukan pre cutting aluminium. Selanjutnya ke detail setiap bagian. Setelah keseluruhan bagian terintegrasi akan dilakukan berbagai ground test. Setelah lulus tahap uji ini, barulah pesawat diijinkan tes terbang. Pesawat yang telah dinyatakan layak lalu dikirim ke pihak pemesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.