Software yang dikembangkan Len antara lain perangkat lunak yang digunakan dalam peralatan Radar, Kamera surveillance/pengamatan, Automatic Identification System (AIS) Receiver, yang dikembangkan sendiri oleh para engineer dalam negeri yang dimiliki LENKasal (memegang mic) dan Dirut Len, Abraham Mose (jas hitam) mencoba alat komunikasi terbaru yang dimiliki oleh TNI Angkatan Laut untuk berkomunikasi dengan beberapa unsur KRI yang sedang beroperasi dan beberapa Pos TNI AL yang berada di pulau-pulau terluar Indonesia. [Koarmatim TNI AL] ☆
PT Len Industri (Persero) semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu BUMN Strategis yang menyediakan peralatan elektronika pertahanan, khususnya untuk penyedia perangkat atau sistem komunikasi. Terbaru, Len berhasil mengembangkan Siskomsat (Sistem Komunikasi Satelit) yang kini telah digunakan oleh TNI Angkatan Laut.
Sistem tersebut telah diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P di Koarmatim Ujung, Surabaya, Senin lalu (7/12) di Gedung Panti Armada. Siskomsat merupakan sistem komunikasi modern yang canggih di lingkungan TNI AL era sekarang.
Pada tahap pelaksanaannya, TNI AL menjalin kerja sama dengan Len di tahap perencanaan teknis, tahap pengembangan software, tahap instalasi dan integrasi sistem, hingga pengadaan hardware-nya.
Abraham Mose mengatakan, “Software yang dikembangkan Len antara lain perangkat lunak yang digunakan dalam peralatan Radar, Kamera surveillance/pengamatan, Automatic Identification System (AIS) Receiver, yang dikembangkan sendiri oleh para engineer dalam negeri yang dimiliki LEN”.
Menurut Kasal, dalam perang laut modern, teknologi komunikasi militer sangat menentukan keberhasilan sebuah operasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menuntut pelaksanaan gelar operasi yang semakin kompleks dimana jaminan terjalinnya komunikasi yang lancar, tangguh, secure dan dapat dipercaya merupakan suatu keharusan.
Kasal melanjutkan, selama ini sistem komunikasi di lingkungan TNI baik di pendirian darat maupun unsur kapal perang (KRI) yang menggunakan perangkat radio HF, VHF, dan UHF, memiliki keterbatasan dalam pengoperasiannya karena memiliki data rate rendah.
Selain itu TNI AL bekerja sama dengan PT Telkom untuk penyediaan backbone telekomunikasi. Siskomsat juga memanfaatkan Satelit Komunikasi BRIsat (satelit milik BRI) yang telah mengorbit pada bulan Oktober 2015 lalu.
Mampu Tingkatkan Performa Operasi TNI AL
Sistem ini direalisasikan dalam dua kegiatan yaitu (1) Pengembangan Siskomsat TNI AL dengan Backbone C Band untuk pendirian darat dan (2) Siskomsat TNI AL dengan Backbone Ku-Band untuk KRI.
“Aplikasi Siskomsat di pendirat dan KRI dari unsur pemukul diharapkan mampu meningkatkan performa operasi TNI Angkatan Laut yang berkelas dunia,” tegas Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P.
Siskomsat akan diaplikasikan untuk penugasan prajurit yang bertugas di pulau-pulau terluar, surveillance, mobile trunking, dan backpack prajurit Korps Marinir. Untuk penggunaan surveillance/pengamatan, Siskomsat dilengkapi perangkat fasilitas radar, kamera, Automatic Identification System (AIS), PSTN dan E-mail. Untuk mobile trunking, kendaraan Siskomsat dilengkapi perangkat Very Short Aperture Terminal (VSAT) dan repeater. Dan untuk aplikasi backpack pasukan Korps Marinir, Siskomsat dilengkapi fasilitas e-mail, PSTN dan HT berbasis Internet Protocol(IP).
Sedangkan Siskomsat TNI AL dengan Backbone KU-Band, diterapkan pada KRI dari unsur-unsur pemukul sehingga Komando dan Pengendalian Operasi bisa dilaksanakan secara langsung oleh pimpinan kepada pelaku operasi. Siskomsat pada KRI memiliki fasilitas berupa data, PSTN dan Visual Comunication (Vicom) serta dilengkapi dengan kamera, radar dan Automatic Identification System (AIS) Transponder. Tahun ini, Siskomsat dengan Backbone KU-Band dipasang di Multi Role Light Frigate KRI Usman Harun-359 dan korvet KRI Sultan Iskandar Muda-367.
PT Len Industri (Persero) semakin memperkokoh posisinya sebagai salah satu BUMN Strategis yang menyediakan peralatan elektronika pertahanan, khususnya untuk penyedia perangkat atau sistem komunikasi. Terbaru, Len berhasil mengembangkan Siskomsat (Sistem Komunikasi Satelit) yang kini telah digunakan oleh TNI Angkatan Laut.
Sistem tersebut telah diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P di Koarmatim Ujung, Surabaya, Senin lalu (7/12) di Gedung Panti Armada. Siskomsat merupakan sistem komunikasi modern yang canggih di lingkungan TNI AL era sekarang.
Pada tahap pelaksanaannya, TNI AL menjalin kerja sama dengan Len di tahap perencanaan teknis, tahap pengembangan software, tahap instalasi dan integrasi sistem, hingga pengadaan hardware-nya.
Abraham Mose mengatakan, “Software yang dikembangkan Len antara lain perangkat lunak yang digunakan dalam peralatan Radar, Kamera surveillance/pengamatan, Automatic Identification System (AIS) Receiver, yang dikembangkan sendiri oleh para engineer dalam negeri yang dimiliki LEN”.
Menurut Kasal, dalam perang laut modern, teknologi komunikasi militer sangat menentukan keberhasilan sebuah operasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menuntut pelaksanaan gelar operasi yang semakin kompleks dimana jaminan terjalinnya komunikasi yang lancar, tangguh, secure dan dapat dipercaya merupakan suatu keharusan.
Kasal melanjutkan, selama ini sistem komunikasi di lingkungan TNI baik di pendirian darat maupun unsur kapal perang (KRI) yang menggunakan perangkat radio HF, VHF, dan UHF, memiliki keterbatasan dalam pengoperasiannya karena memiliki data rate rendah.
Selain itu TNI AL bekerja sama dengan PT Telkom untuk penyediaan backbone telekomunikasi. Siskomsat juga memanfaatkan Satelit Komunikasi BRIsat (satelit milik BRI) yang telah mengorbit pada bulan Oktober 2015 lalu.
Mampu Tingkatkan Performa Operasi TNI AL
Sistem ini direalisasikan dalam dua kegiatan yaitu (1) Pengembangan Siskomsat TNI AL dengan Backbone C Band untuk pendirian darat dan (2) Siskomsat TNI AL dengan Backbone Ku-Band untuk KRI.
“Aplikasi Siskomsat di pendirat dan KRI dari unsur pemukul diharapkan mampu meningkatkan performa operasi TNI Angkatan Laut yang berkelas dunia,” tegas Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P.
Siskomsat akan diaplikasikan untuk penugasan prajurit yang bertugas di pulau-pulau terluar, surveillance, mobile trunking, dan backpack prajurit Korps Marinir. Untuk penggunaan surveillance/pengamatan, Siskomsat dilengkapi perangkat fasilitas radar, kamera, Automatic Identification System (AIS), PSTN dan E-mail. Untuk mobile trunking, kendaraan Siskomsat dilengkapi perangkat Very Short Aperture Terminal (VSAT) dan repeater. Dan untuk aplikasi backpack pasukan Korps Marinir, Siskomsat dilengkapi fasilitas e-mail, PSTN dan HT berbasis Internet Protocol(IP).
Sedangkan Siskomsat TNI AL dengan Backbone KU-Band, diterapkan pada KRI dari unsur-unsur pemukul sehingga Komando dan Pengendalian Operasi bisa dilaksanakan secara langsung oleh pimpinan kepada pelaku operasi. Siskomsat pada KRI memiliki fasilitas berupa data, PSTN dan Visual Comunication (Vicom) serta dilengkapi dengan kamera, radar dan Automatic Identification System (AIS) Transponder. Tahun ini, Siskomsat dengan Backbone KU-Band dipasang di Multi Role Light Frigate KRI Usman Harun-359 dan korvet KRI Sultan Iskandar Muda-367.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.