Para prajurit Kopassus TNI AD menjadi juara umum di gelaran ASEAN Armies Riffle Meet (AARM). Mereka menyabet 29 emas, jauh meninggalkan kontingen militer negara lain.
Dalam perlombaan ini, Kopassus selalu menggunakan SS-2 V1 HB atau SS-2 V2 HB. Sementara lawan rata-rata menggunakan senapan buatan luar negeri.
"Hampir sebagian besar negara menggunakan senjata buatan Amerika seperti M16 A2 HB dan M16 A3 HB, terutama negara kaya seperti Thailand, Singapura, Filipina dan Brunei Darusalam yang memiliki anggaran besar untuk persenjataan yang memungkinkan latihan lebih banyak," kata Komandan Kontingen AARM 24/2014 Mayor Faisol Izudin.
Namun Kopassus tetap menggunakan senapan PT Pindad. Mereka percaya terhadap produk dalam negeri.
Kreativitas para prajurit TNI dalam menyiasati aneka kekurangan pun patut diacungi jempol. Prinsip mereka, tentara harus bisa mengatasi semua kondisi. Jangan menunggu kondisi ideal untuk bertindak.
"Itu pula yang kami lakukan sejak latihan. Dalam persenjataan, misalnya pisir (alat bidik) yang terlalu besar kami akali dengan lem besi untuk memperkecil lubangnya," kata Mayor Faisal menuliskan pengalamannya dalam Majalah Baret Merah edisi Ulang Tahun Kopassus ke-63.
Begitu juga dengan amunisi PT Pindad yang diproduksi massal. Perbedaan bobot per butir kadang cukup besar. Ada yang 12,39 gram atau 12,49 gram. Namun masalah ini pun tak perlu dianggap repot.
"Kami manfaatkan timbangan emas yang teliti hingga per gram untuk menimbang satu per satu peluru yang akan kami gunakan. Dengan demikian, peluru bisa dikelompokkan per bobot yang cenderung lebih ringan atau lebih berat. Atlet bisa mendapatkan kelompok peluru dengan bobot yang lebih mereka sukai atau kuasai untuk membidik sasaran di lapangan."
Terbukti kreativitas, latihan keras, dan perjuangan anggota Kopassus tak sia-sia. Mereka menyikat habis semua medali dan menjadi juara umum.
Perolehan medali 29 emas, 13 perak dan perunggu. Jauh mengungguli Thailand di posisi kedua yang mendapat 8 emas, 14 perak dan 7 perunggu. Sementara tentara Malaysia malah cuma kebagian 2 perak.
Kini mereka tengah mempersiapkan diri untuk berlaga di Thailand dalam rangka AARM 2015. Semoga hasilnya tetap yang terbaik.
Dalam perlombaan ini, Kopassus selalu menggunakan SS-2 V1 HB atau SS-2 V2 HB. Sementara lawan rata-rata menggunakan senapan buatan luar negeri.
"Hampir sebagian besar negara menggunakan senjata buatan Amerika seperti M16 A2 HB dan M16 A3 HB, terutama negara kaya seperti Thailand, Singapura, Filipina dan Brunei Darusalam yang memiliki anggaran besar untuk persenjataan yang memungkinkan latihan lebih banyak," kata Komandan Kontingen AARM 24/2014 Mayor Faisol Izudin.
Namun Kopassus tetap menggunakan senapan PT Pindad. Mereka percaya terhadap produk dalam negeri.
Kreativitas para prajurit TNI dalam menyiasati aneka kekurangan pun patut diacungi jempol. Prinsip mereka, tentara harus bisa mengatasi semua kondisi. Jangan menunggu kondisi ideal untuk bertindak.
"Itu pula yang kami lakukan sejak latihan. Dalam persenjataan, misalnya pisir (alat bidik) yang terlalu besar kami akali dengan lem besi untuk memperkecil lubangnya," kata Mayor Faisal menuliskan pengalamannya dalam Majalah Baret Merah edisi Ulang Tahun Kopassus ke-63.
Begitu juga dengan amunisi PT Pindad yang diproduksi massal. Perbedaan bobot per butir kadang cukup besar. Ada yang 12,39 gram atau 12,49 gram. Namun masalah ini pun tak perlu dianggap repot.
"Kami manfaatkan timbangan emas yang teliti hingga per gram untuk menimbang satu per satu peluru yang akan kami gunakan. Dengan demikian, peluru bisa dikelompokkan per bobot yang cenderung lebih ringan atau lebih berat. Atlet bisa mendapatkan kelompok peluru dengan bobot yang lebih mereka sukai atau kuasai untuk membidik sasaran di lapangan."
Terbukti kreativitas, latihan keras, dan perjuangan anggota Kopassus tak sia-sia. Mereka menyikat habis semua medali dan menjadi juara umum.
Perolehan medali 29 emas, 13 perak dan perunggu. Jauh mengungguli Thailand di posisi kedua yang mendapat 8 emas, 14 perak dan 7 perunggu. Sementara tentara Malaysia malah cuma kebagian 2 perak.
Kini mereka tengah mempersiapkan diri untuk berlaga di Thailand dalam rangka AARM 2015. Semoga hasilnya tetap yang terbaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.