Agar tak ada pihak-pihak tertentu yang sewenang-wenang memasuki wilayah kedaulatan NKRI tanpa ijin Falcon Indonesia @ Tarakan [suromenggolo] ☆
Menyusul banyaknya pelanggaran di daerah perbatasan, khususnya di Ambalat, Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara, statusnya dinaikan. Menurut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Lanud Tarakan juga memerlukan pesawat tempur untuk menghalau pelanggaran yang terjadi.
"Harus kita taruh lagi. Itu kan terlalu jauh (pesawat adanya) di Makassar. Harus ditaruh di Tarakan," ungkap Ryamizard di Mabesad, Jl Veteran, Jakpus, Rabu (15/7/2015).
Pesawat tempur harus di-stand by kan di kawasan perbatasan agar tak ada pihak-pihak tertentu yang sewenang-wenang memasuki wilayah kedaulatan NKRI tanpa ijin. Syaratnya, landasan di Lanud Tarakan harus dipanjangkan terlebih dahulu.
"Lanud Tarakan itu pendek, diperpanjang dulu baru pesawat ditaruh di situ," kata Ryamizard.
"Itu permasalahannya (tak ada pesawat). Kalau nggak ada pesawat di sana, orang lewat-lewat aja," sambungnya.
Meski Lanud Tarakan memerlukan penambahan kekuatan, menurut Ryamizard proses sebaiknya dilakukan tidak dengan terburu-buru. Untuk daerah lainnya, contohnya Morotai, Menhan mengusulkan sebaiknya harus ada kajian terlebih dahulu sebelum akhirnya diputuskan untuk mendapat penambahan kekuatan.
"Nggak usah satu skadron (di Lanud Tarakan), 4 pesawat saja cukup. Pesawat biasa-biasa saja. (Wilayah lain) kita lihat dulu di mana kita mendapatkan gangguan. Kalau aman saja, biar saja tetap seperti itu. Kan ada radar, ada pasukan daratnya juga di situ," jelasnya.
Sebelumnya saat masih menjabat sebagai panglima TNI, Jenderal Moeldoko mengatakan telah menyetujui untuk menaikan status Lanud Tarakan dari tipe C menjadi tipe B. Ini menyusul banyaknya pesawat ilegal yang melintas tanpa izin di daerah tersebut. Bahkan yang terakhir, helikopter Malaysia sempat mendarat di pos pengamanan Sebatik tanpa ada clearance maupun koordinasi.
"Sudah saya tanda tangan, status Pangkalan Udara Tarakan dari tipe C ke tipe B," ucap Moeldoko, Senin (6/7).
Konsep pengembangan Lanud tarakan menurut Danlanud Tarakan, Letkol Pnp Tiopan Hutapea, saat ini memang tenga dilakukan. Mulai dari pembangunan military taxy way dan gedung base ops.
"Kita proses dulu. Ini juga mau dibangun shelter pesawat tempur, apron juga akan diperluas. Bapak KSAU punya ide pesawat tempur akan sering-sering stand by di Tarakan," tukas Tiopan. (ear/bal)
Menyusul banyaknya pelanggaran di daerah perbatasan, khususnya di Ambalat, Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara, statusnya dinaikan. Menurut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Lanud Tarakan juga memerlukan pesawat tempur untuk menghalau pelanggaran yang terjadi.
"Harus kita taruh lagi. Itu kan terlalu jauh (pesawat adanya) di Makassar. Harus ditaruh di Tarakan," ungkap Ryamizard di Mabesad, Jl Veteran, Jakpus, Rabu (15/7/2015).
Pesawat tempur harus di-stand by kan di kawasan perbatasan agar tak ada pihak-pihak tertentu yang sewenang-wenang memasuki wilayah kedaulatan NKRI tanpa ijin. Syaratnya, landasan di Lanud Tarakan harus dipanjangkan terlebih dahulu.
"Lanud Tarakan itu pendek, diperpanjang dulu baru pesawat ditaruh di situ," kata Ryamizard.
"Itu permasalahannya (tak ada pesawat). Kalau nggak ada pesawat di sana, orang lewat-lewat aja," sambungnya.
Meski Lanud Tarakan memerlukan penambahan kekuatan, menurut Ryamizard proses sebaiknya dilakukan tidak dengan terburu-buru. Untuk daerah lainnya, contohnya Morotai, Menhan mengusulkan sebaiknya harus ada kajian terlebih dahulu sebelum akhirnya diputuskan untuk mendapat penambahan kekuatan.
"Nggak usah satu skadron (di Lanud Tarakan), 4 pesawat saja cukup. Pesawat biasa-biasa saja. (Wilayah lain) kita lihat dulu di mana kita mendapatkan gangguan. Kalau aman saja, biar saja tetap seperti itu. Kan ada radar, ada pasukan daratnya juga di situ," jelasnya.
Sebelumnya saat masih menjabat sebagai panglima TNI, Jenderal Moeldoko mengatakan telah menyetujui untuk menaikan status Lanud Tarakan dari tipe C menjadi tipe B. Ini menyusul banyaknya pesawat ilegal yang melintas tanpa izin di daerah tersebut. Bahkan yang terakhir, helikopter Malaysia sempat mendarat di pos pengamanan Sebatik tanpa ada clearance maupun koordinasi.
"Sudah saya tanda tangan, status Pangkalan Udara Tarakan dari tipe C ke tipe B," ucap Moeldoko, Senin (6/7).
Konsep pengembangan Lanud tarakan menurut Danlanud Tarakan, Letkol Pnp Tiopan Hutapea, saat ini memang tenga dilakukan. Mulai dari pembangunan military taxy way dan gedung base ops.
"Kita proses dulu. Ini juga mau dibangun shelter pesawat tempur, apron juga akan diperluas. Bapak KSAU punya ide pesawat tempur akan sering-sering stand by di Tarakan," tukas Tiopan. (ear/bal)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.