Ilustrasi Tank era Perang Dunia ke II TNI AD [detik] ☆
Bagi penggemar aktivitas menyelam atau diving, dalam waktu dekat akan ada sesuatu yang menarik di perairan Kepulauan Seribu. Kabarnya, sejumlah tank peninggalan Perang Dunia II milik Kopassus TNI AD bakal diturunkan ke dasar laut perairan tersebut untuk dijadikan rumpon alias rumah buatan untuk ikan.
"Jadi rapat terakhir dengan Kopassus, intinya, dari pihak Kopassus beliau ada tank-tank Perang Dunia Kedua yang sudah tidak kepakai, dan kebetulan kami ada kegiatan bersama terkait dengan kelangsungan tumbuh karang, penananaman seribu karang," ujar Plt Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo ketika dihubungi Suara.com, Kamis (16/7/2015).
"Dan akhirnya tank yang pernah digunakan ikut perang kemerdekan kita, tank dari zamanya Bung Karno nantinya akan dijadikan rumpon," tambah Budi.
Setelah melakukan komunikasi dengan pihak TNI AD, dikatakan Budi, petinggi Kopassus setuju memberikan tank-tank mereka untuk dijadikan rumah buatan bagi ikan.
"Kita ngobrol-ngobrol. 'Pak sebenanarnya kita butuh rumpon nih, rumah ikan, terus beliau alhamdulillah kayaknya komandan setuju, dan saya bilang daripada dirusak dihancurkan kan sayang, kita jadikan aja monumen bawah lautnya marinir Kopassus', dan alhamdulillah setuju," jelas Budi.
Budi menerangkan, jika tidak ada halangan, tank-tank bersejarah tersebut akan diturunkan di laut Jakarta sebelum akhir tahun ini.
"Mungkin terealisasinya pada bulan Agustus kita usahakan, atau September, tapi kan dia (TNI) ada prosedur pengapusan barang terlebih dahulu," ujarnya.Ide Tank Jadi Rumpon Wisata, TNI AD: Dukung Tapi Tak Spontan Kepulauan Seribu (suara.com/Bowo Raharjo) ☆
Wacana bekas tank Leopard dibawa ke Kepulauan Seribu disampaikan oleh pelaksana tugas Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo.
TNI AD mendukung keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata.
"Itu bagus, untuk semua kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat, kami pasti mendukung," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto kepada Suara.com, Kamis (16/7/2015).
Hal ini terkait dengan wacana mendatangkan tank bekas pakai Perang Dunia II milik TNI ke Kepulauan Seribu, sebagaimana yang disampaikan oleh pelaksana tugas Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo.
Tank bekas tersebut nanti kemungkinan diletakkan di dasar laut dekat Pulau Pramuka dan Pulau Karya. Tank akan disulap menjadi rumpon atau sarang buatan untuk ikan sehingga menambah daya tarik wisata diving.
Wuryanto menambahkan dengan adanya obyek wisata di Kepulauan Seribu, maka akan datang wisatawan dan otomatis berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Hanya saja, kata Wuryanto, dukungan TNI AD tidak bersifat spontan, apalagi sampai melibatkan alutsista.
"Cuma dukungan itu kan, tidak spontan-spontan, apalagi melibatkan alutsista, walaupun itu yang sudah tidak terpakai," kata Wuryanto.
Wuryanto menjelaskan tank bekas akan didatangkan ke Kepulauan Seribu untuk menambah daya tarik wisata, masih sebatas wacana.
"Itu baru wacana saja. Itu pun dari bupati (Kepulauan Seribu), di kita sendiri, Angkatan Darat, belum kedengeran soal itu," kata Wuryanto.
Saat ini, kata Wuryanto, TNI AD belum memutuskan soal itu, apalagi menyangkut soal penggunaan alat utama sistem pertahanan.
"Itu prosesnya sangat panjang. Apalagi terkait proses untuk menghapus aset, apalagi alutsista itu, akan sangat panjang," katanya.
Bagi penggemar aktivitas menyelam atau diving, dalam waktu dekat akan ada sesuatu yang menarik di perairan Kepulauan Seribu. Kabarnya, sejumlah tank peninggalan Perang Dunia II milik Kopassus TNI AD bakal diturunkan ke dasar laut perairan tersebut untuk dijadikan rumpon alias rumah buatan untuk ikan.
"Jadi rapat terakhir dengan Kopassus, intinya, dari pihak Kopassus beliau ada tank-tank Perang Dunia Kedua yang sudah tidak kepakai, dan kebetulan kami ada kegiatan bersama terkait dengan kelangsungan tumbuh karang, penananaman seribu karang," ujar Plt Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo ketika dihubungi Suara.com, Kamis (16/7/2015).
"Dan akhirnya tank yang pernah digunakan ikut perang kemerdekan kita, tank dari zamanya Bung Karno nantinya akan dijadikan rumpon," tambah Budi.
Setelah melakukan komunikasi dengan pihak TNI AD, dikatakan Budi, petinggi Kopassus setuju memberikan tank-tank mereka untuk dijadikan rumah buatan bagi ikan.
"Kita ngobrol-ngobrol. 'Pak sebenanarnya kita butuh rumpon nih, rumah ikan, terus beliau alhamdulillah kayaknya komandan setuju, dan saya bilang daripada dirusak dihancurkan kan sayang, kita jadikan aja monumen bawah lautnya marinir Kopassus', dan alhamdulillah setuju," jelas Budi.
Budi menerangkan, jika tidak ada halangan, tank-tank bersejarah tersebut akan diturunkan di laut Jakarta sebelum akhir tahun ini.
"Mungkin terealisasinya pada bulan Agustus kita usahakan, atau September, tapi kan dia (TNI) ada prosedur pengapusan barang terlebih dahulu," ujarnya.Ide Tank Jadi Rumpon Wisata, TNI AD: Dukung Tapi Tak Spontan Kepulauan Seribu (suara.com/Bowo Raharjo) ☆
Wacana bekas tank Leopard dibawa ke Kepulauan Seribu disampaikan oleh pelaksana tugas Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo.
TNI AD mendukung keinginan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata.
"Itu bagus, untuk semua kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat, kami pasti mendukung," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto kepada Suara.com, Kamis (16/7/2015).
Hal ini terkait dengan wacana mendatangkan tank bekas pakai Perang Dunia II milik TNI ke Kepulauan Seribu, sebagaimana yang disampaikan oleh pelaksana tugas Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo.
Tank bekas tersebut nanti kemungkinan diletakkan di dasar laut dekat Pulau Pramuka dan Pulau Karya. Tank akan disulap menjadi rumpon atau sarang buatan untuk ikan sehingga menambah daya tarik wisata diving.
Wuryanto menambahkan dengan adanya obyek wisata di Kepulauan Seribu, maka akan datang wisatawan dan otomatis berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Hanya saja, kata Wuryanto, dukungan TNI AD tidak bersifat spontan, apalagi sampai melibatkan alutsista.
"Cuma dukungan itu kan, tidak spontan-spontan, apalagi melibatkan alutsista, walaupun itu yang sudah tidak terpakai," kata Wuryanto.
Wuryanto menjelaskan tank bekas akan didatangkan ke Kepulauan Seribu untuk menambah daya tarik wisata, masih sebatas wacana.
"Itu baru wacana saja. Itu pun dari bupati (Kepulauan Seribu), di kita sendiri, Angkatan Darat, belum kedengeran soal itu," kata Wuryanto.
Saat ini, kata Wuryanto, TNI AD belum memutuskan soal itu, apalagi menyangkut soal penggunaan alat utama sistem pertahanan.
"Itu prosesnya sangat panjang. Apalagi terkait proses untuk menghapus aset, apalagi alutsista itu, akan sangat panjang," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.