Ilustrasi GAM
Pengamat terorisme, Al Chaidar menilai ancaman 100 mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) tidak serius.
Dia menilai ancaman itu dilatarbelakangi oleh kekecewaan mantan anggota GAM terhadap Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang dianggap tidak memenuhi janji kampanyenya.
Kendati demikian, Al Chaidar meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak tinggal diam menyikapi ancaman tersebut. Pasalnya bukan tidak mungkin bila dibiarkan, kata dia, bisa berubah menjadi ancaman serius.
Al Chaidar meminta Jokowi untuk terjun langsung menegur Gubernur Aceh untuk memperhatikan nasib mereka dengan menepati janji yang sebelumnya dilontarkan.
Hal ini guna menghindari ketegangan sosial di wilayah yang terkenal dengan sebutan Serambi Makkah tersebut.
“Saya melihat untuk mengantisipasi ISIS ini memang pemerintah harus lebih rensponsif,” tutur Al Chaidar kepada Sindonews, Sabtu (11/7/2015).
Menurut dia, pemerintah tidak boleh bersikap cuek terhadap persoalan yang bersifat sensitif. "Jangan jadi lembaga beku. Jadi harus sensitif," katanya.Kenapa Eks Anggota GAM Ancam Masuk ISIS? Ancaman 100 mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk bergabung ke Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) dinilai tidak serius.
Pengamat terorisme Al Chaidar menilai ancaman yang dimotori Fakhruddin bin Kasem alias Din Robot itu sebetulnya sudah muncul sejak 2014.
Dia menilai ancaman tersebut sebagai ekspresi protes mantan anggota GAM terhadap Gubernur Aceh Zaini Abdullah. “Itu hanya (ancaman yang) enggak serius,” kata Al Chaidar kepada Sindonews, Sabtu (11/7/2015).
Menurut dia, para mantan anggota GAM merasa kehiduapan ekonominya tidak kunjung berubah. Padahal pada masa kampanye, kata dia, Zaini berjanji untuk memperhatikan nasib mantan anggota GAM.
Namun usai terpilih, sambung Al Chaidar, janji tersebut tidak kunjung ditepati Zaini beserta wakilnya Muzakir Manaf.
Menurut dia, Din Robot menganggap Zaini sebagai pemimpin yang hanya memikirkan internal keluarganya saja tanpa melihat kondisi masyarakat yang dipimpinnya.
Lalu, kata dia, Din Robot yang merupakan mantan Wakil Panglima GAM wilayah Peureulak menggunakan isu ISIS agar Gubernur memerhatikan nasib para pejuang GAM.
"ISIS kan sedang trending sekarang dan itu cenderung mendapat perhatian media secara luas. Jadi pilihan trending topic yang cukup kreatif," tuturnya.
Sebelumnya beredar kabar hampir 100 mantan anggota GAM mengancam untuk bergabung menjadi anggota ISIS. Bahkan mereka mengancam segera berangkat ke Suriah guna bergabung dengan gerakan tersebut.
Pernyataan tersebut diungkapkan Din Robot dalam konferensi pers di salah satu tempat di Idi Rayeuk, Aceh Timur beberapa waktu lalu.
Pengamat terorisme, Al Chaidar menilai ancaman 100 mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) tidak serius.
Dia menilai ancaman itu dilatarbelakangi oleh kekecewaan mantan anggota GAM terhadap Gubernur Aceh Zaini Abdullah yang dianggap tidak memenuhi janji kampanyenya.
Kendati demikian, Al Chaidar meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak tinggal diam menyikapi ancaman tersebut. Pasalnya bukan tidak mungkin bila dibiarkan, kata dia, bisa berubah menjadi ancaman serius.
Al Chaidar meminta Jokowi untuk terjun langsung menegur Gubernur Aceh untuk memperhatikan nasib mereka dengan menepati janji yang sebelumnya dilontarkan.
Hal ini guna menghindari ketegangan sosial di wilayah yang terkenal dengan sebutan Serambi Makkah tersebut.
“Saya melihat untuk mengantisipasi ISIS ini memang pemerintah harus lebih rensponsif,” tutur Al Chaidar kepada Sindonews, Sabtu (11/7/2015).
Menurut dia, pemerintah tidak boleh bersikap cuek terhadap persoalan yang bersifat sensitif. "Jangan jadi lembaga beku. Jadi harus sensitif," katanya.Kenapa Eks Anggota GAM Ancam Masuk ISIS? Ancaman 100 mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk bergabung ke Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) dinilai tidak serius.
Pengamat terorisme Al Chaidar menilai ancaman yang dimotori Fakhruddin bin Kasem alias Din Robot itu sebetulnya sudah muncul sejak 2014.
Dia menilai ancaman tersebut sebagai ekspresi protes mantan anggota GAM terhadap Gubernur Aceh Zaini Abdullah. “Itu hanya (ancaman yang) enggak serius,” kata Al Chaidar kepada Sindonews, Sabtu (11/7/2015).
Menurut dia, para mantan anggota GAM merasa kehiduapan ekonominya tidak kunjung berubah. Padahal pada masa kampanye, kata dia, Zaini berjanji untuk memperhatikan nasib mantan anggota GAM.
Namun usai terpilih, sambung Al Chaidar, janji tersebut tidak kunjung ditepati Zaini beserta wakilnya Muzakir Manaf.
Menurut dia, Din Robot menganggap Zaini sebagai pemimpin yang hanya memikirkan internal keluarganya saja tanpa melihat kondisi masyarakat yang dipimpinnya.
Lalu, kata dia, Din Robot yang merupakan mantan Wakil Panglima GAM wilayah Peureulak menggunakan isu ISIS agar Gubernur memerhatikan nasib para pejuang GAM.
"ISIS kan sedang trending sekarang dan itu cenderung mendapat perhatian media secara luas. Jadi pilihan trending topic yang cukup kreatif," tuturnya.
Sebelumnya beredar kabar hampir 100 mantan anggota GAM mengancam untuk bergabung menjadi anggota ISIS. Bahkan mereka mengancam segera berangkat ke Suriah guna bergabung dengan gerakan tersebut.
Pernyataan tersebut diungkapkan Din Robot dalam konferensi pers di salah satu tempat di Idi Rayeuk, Aceh Timur beberapa waktu lalu.
♘ Sindonews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.