Sesuai Visi PresidenPKR 10514 PAL Indonesia [ivan flanker] ☆
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menegaskan pihaknya akan menambah alat sistem utama senjata (alutsista) guna melengkapi kebutuhan Angkatan Laut.
"Alutsista tahun ini akan kita tambah. Tahun kemarin ada beberapa program yang belum sempat terealisasi," kata Ade Supandi di sela peringatan ke-53 HUT Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) di Dermaga Kolinlamil, Markas Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (5/1/2016).
Laksamana Ade tidak merinci alutsista yang akan dibeli tahun ini. Namun dia memastikan program penguatan sistem pertahanan terus dilakukan.
"Pengadaan alutsista dan program-program lain yang berhubungan dengan pertahanan akan kita realisasikan secara berjenjang. Pengadaan alutsista tahun ini kita coba selaraskan dengan standar poros maritim dunia sesuai dengan visi Bapak presiden," ujar Ade.
Presiden Joko Widodo dalam amanatnya pada peringatan HUT ke-70 TNI di dermaga Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten, Senin (5/10/2015) menegaskan komitmen pemerintah memperkuat sistem pertahanan dan keamanan.
"Untuk membangun kekuatan pertahanan, kita harus bisa memenuhi kebutuhan alutsista secara terpadu di ketiga matra pertahanan. Saat ini hampir semua negara berlomba-lomba untuk memajukan teknologi pertahanannya. Kita juga melakukan upaya membangun postur pertahanan TNI yang makin kokoh, alutsista makin lengkap, dan makin modern. Modernisasi teknologi pertahanan memang diperlukan untuk terus menerus mengimbangi kemajuan zaman," ujar Jokowi saat itu.
Sementara itu dalam APBN 2016, pendapatan negara ditargetkan mencapai Rp 1.822,5 triliun, terdiri atas penerimaan perpajakan Rp 1.546,7 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 273,8 triliun. Sementara untuk belanja negara dianggarkan sebesar Rp 2.095,7 triliun.
Khusus Kementerian Pertahanan mendapat alokasi anggaran belanja negara Rp 99,5 triliun. Dikutip dari situs Setkab.go.id, program modernisasi alutsista dan non-alutsista serta pengembangan fasilitas dan sarpras pertahanan negara Matra Laut mempunyai sejumlah indikator kinerja.
Program tersebut di antaranya jumlah pembangunan dan peningkatan fasilitas dan Sarpras pangkalan TNI AL sebanyak 253 pos dan Sarpras pangkalan; jumlah pengadaan KRI, KAL, Alpung, Ranpur, dan Rantis sebanyak 184 unit; jumlah pos terluar dan wilayah perbatasan yang diperbaiki sebanyak 14 pos. (fdn/fdn)
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menegaskan pihaknya akan menambah alat sistem utama senjata (alutsista) guna melengkapi kebutuhan Angkatan Laut.
"Alutsista tahun ini akan kita tambah. Tahun kemarin ada beberapa program yang belum sempat terealisasi," kata Ade Supandi di sela peringatan ke-53 HUT Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) di Dermaga Kolinlamil, Markas Komando Lintas Laut Militer, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (5/1/2016).
Laksamana Ade tidak merinci alutsista yang akan dibeli tahun ini. Namun dia memastikan program penguatan sistem pertahanan terus dilakukan.
"Pengadaan alutsista dan program-program lain yang berhubungan dengan pertahanan akan kita realisasikan secara berjenjang. Pengadaan alutsista tahun ini kita coba selaraskan dengan standar poros maritim dunia sesuai dengan visi Bapak presiden," ujar Ade.
Presiden Joko Widodo dalam amanatnya pada peringatan HUT ke-70 TNI di dermaga Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten, Senin (5/10/2015) menegaskan komitmen pemerintah memperkuat sistem pertahanan dan keamanan.
"Untuk membangun kekuatan pertahanan, kita harus bisa memenuhi kebutuhan alutsista secara terpadu di ketiga matra pertahanan. Saat ini hampir semua negara berlomba-lomba untuk memajukan teknologi pertahanannya. Kita juga melakukan upaya membangun postur pertahanan TNI yang makin kokoh, alutsista makin lengkap, dan makin modern. Modernisasi teknologi pertahanan memang diperlukan untuk terus menerus mengimbangi kemajuan zaman," ujar Jokowi saat itu.
Sementara itu dalam APBN 2016, pendapatan negara ditargetkan mencapai Rp 1.822,5 triliun, terdiri atas penerimaan perpajakan Rp 1.546,7 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 273,8 triliun. Sementara untuk belanja negara dianggarkan sebesar Rp 2.095,7 triliun.
Khusus Kementerian Pertahanan mendapat alokasi anggaran belanja negara Rp 99,5 triliun. Dikutip dari situs Setkab.go.id, program modernisasi alutsista dan non-alutsista serta pengembangan fasilitas dan sarpras pertahanan negara Matra Laut mempunyai sejumlah indikator kinerja.
Program tersebut di antaranya jumlah pembangunan dan peningkatan fasilitas dan Sarpras pangkalan TNI AL sebanyak 253 pos dan Sarpras pangkalan; jumlah pengadaan KRI, KAL, Alpung, Ranpur, dan Rantis sebanyak 184 unit; jumlah pos terluar dan wilayah perbatasan yang diperbaiki sebanyak 14 pos. (fdn/fdn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.