Rusia Gandeng IndonesiaIndonesia siap bekerjasama dengan Rusia untuk meredam ketegangan antara Arab Saudi dengan Iran (Sindonews/Ian) ☆
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, melakukan pembicaraan untuk meredam ketegangan di Teluk Persian melalui saluran telepon. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, kedua diplomat tingkat tinggi itu sepakat jika konflik yang timbul antara pemerintah Arab Saudi dan Iran harus diatasi dengan dialog.
"Kedua belah pihak bertukar pendapat tentang metode deeskalasi ketegangan yang timbul dalam beberapa hari terakhir di Teluk Persia. Keyakinan itu diungkapkan bahwa kontradiksi-kontradiksi ini harus diatasi melalui dialog," begitu pernyataan Kemlu Rusia seperti dikutip dari laman Sputniknews, Rabu (6/1/2016).
Dalam kesempatan itu, Menlu Retno Marsudi menekankan, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, tertarik bekerjasama dengan Rusia dengan tujuan untuk menghindari perpecahan di dunia Islam.
Ketegangan di Teluk Persia terjadi setelah Arab Saudi memutuskan untuk mengeksekusi seorang ulama Syiah dan tokoh oposisi, Nimr al-Nimr. Keputusan Saudi ini berujung pada penyerangan kedutaan dan konsulat Saudi di Teheran, Iran, oleh massa demonstran yang mengecam eksekusi itu.
Penyerangan tersebut berujung pada pemutusan hubungan diplomatik oleh Arab Saudi. Langkah ini pun diikuti oleh sejumlah negara, seperti Sudan dan Bahrain. Sedangkan Kuwait menarik pulang dubesnya dari Iran. (ian)
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, melakukan pembicaraan untuk meredam ketegangan di Teluk Persian melalui saluran telepon. Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, kedua diplomat tingkat tinggi itu sepakat jika konflik yang timbul antara pemerintah Arab Saudi dan Iran harus diatasi dengan dialog.
"Kedua belah pihak bertukar pendapat tentang metode deeskalasi ketegangan yang timbul dalam beberapa hari terakhir di Teluk Persia. Keyakinan itu diungkapkan bahwa kontradiksi-kontradiksi ini harus diatasi melalui dialog," begitu pernyataan Kemlu Rusia seperti dikutip dari laman Sputniknews, Rabu (6/1/2016).
Dalam kesempatan itu, Menlu Retno Marsudi menekankan, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, tertarik bekerjasama dengan Rusia dengan tujuan untuk menghindari perpecahan di dunia Islam.
Ketegangan di Teluk Persia terjadi setelah Arab Saudi memutuskan untuk mengeksekusi seorang ulama Syiah dan tokoh oposisi, Nimr al-Nimr. Keputusan Saudi ini berujung pada penyerangan kedutaan dan konsulat Saudi di Teheran, Iran, oleh massa demonstran yang mengecam eksekusi itu.
Penyerangan tersebut berujung pada pemutusan hubungan diplomatik oleh Arab Saudi. Langkah ini pun diikuti oleh sejumlah negara, seperti Sudan dan Bahrain. Sedangkan Kuwait menarik pulang dubesnya dari Iran. (ian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.