Calon Heli Kepresidenan Indonesia Pilihan TNI-AUHelikopter AgustaWestland 101, biasa disebut AW101, mendadak tenar setelah TNI-AU memutuskan membeli heli ini untuk kebutuhan angkut VVIP bagi Presiden Jokowi. Banyak pihak menyayangkan keputusan TNI AU membeli AW101 karena PT Dirgantara Indonesia telah membuat heli dari kelas yang sama. Namun di luar segala prokontra yang terjadi, AW101 merupakan salah satu heli paling canggih di dunia. [wikipedia.org]
Heli AW 101 diproduksi oleh Westland dari Inggris dan Agusta dari Italia. Kerjasama dua perusahaan ini menghasilkan helikopter medium yang memiliki kemampuan beragam, yaitu untu angkut pasukan, anti kapal selam, SAR, dan VVIP, bahkan Italia menjadikan AW 101 sebagai helikopter peringatan dini atau airborne early warning. Heli generasi akhir ini menggabungkan sistem avionik, navigasi, komunikasi, dan keamanan pada tingkatan yang sangat tinggi, ini menjadi alasan mengapa AW 101 harganya mahal. Heli AW101 mampu diterbangkan dengan menggunakan NVG, sehingga pilot dapat menerbangkan heli ini dalam keadaan gelap gulita. AW 101 memiliki kabin yang luas, sangat cocok menjadi helikopter pengangkut VVIP. [wikipedia.org]
Bicara soal angkut VVIP apalagi seorang Presiden, pihak pabrikan sangat serius menggarap keamanan heli ini. Radar Warning Receiver, Laser Warning System, Missile Approach Warning System, Countermeasures Dispensing System, dan Directed Infra-red Countermeasures tertanam dalam tubuh AW101. Selain alat pertahanan diri, pada varian angkut VVIP terdapat kamar mandi dan peralatan kesehatan serta fasilitas hiburan. [malaysiandefence.com]
Tidak hanya penumpang saja yang dimanjakan, pilot pun merasakan hal yang sama. Pada bagian kokpit terdapat lapisan anti peluru, serta terdapatnya electronic instrument sistem berbasis digital. Sistem kemudi menggunakan dual flight control, namun jika keadaan mendesak heli ini dapat dikendalikan oleh seorang pilot saja. Sistem kemudi menggunakan OMI SEP 20 automatic flight control, yang memudahkan kerja pilot. [tu.no]
AW 101 menggunakan mesin GE CT7-6 buatan GE CT7-6, namun pengguna juga dapat memilih mesin Roll-Royce Turbomeca. Pada varian militer, jarak tempuh heli dapat didongkrak menggunakan hover in flight refuelling. Kecepatan AW 101 mencapai 309 km/perjam dengan jarak tempuh mencapai 927 km pada ketinggian 4 km. [defencetalk.net]
Sejarah penggunaan helikopter Kepresidenan di Indonesia memiliki perjalanan yang sangat panjang, dimulai pada 1950 dengan mengandalkan helikopter Hiller 360. Heli Hiller digantikan dengan Sikorsky S-58 pada 1960, dan terakhir menggunakan helikopter Super Puma SA-332 buatan PT DI, lisensi dari Eurocopter. TNI-AU kemudian memutuskan untuk menggunakan helikopter AW101 menggantikan Super puma SA-332. [wikipedia.org]
☠ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.