Helikopter Chinook [foxtrotalpha] ☆
Kementerian Pertahanan tidak mempermasalahkan batalnya pembelian helikopter VVIP Agusta Westland-101 buatan Inggris-Italia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Letjen TNI Ediwan Prabowo, mengatakan pemerintah tetap akan membeli helikopter angkut berat dari luar negeri, namun dengan jenis berbeda.
"Ya itu (beli helikopter) ada di rencana strategis kami untuk angkut berat. Tapi bukan tipe ini (AW 101), ini tipe VVIP kita nanti yang besar" ujar Ediwan di Kantor Kemenhan, Jakarta, Jumat, 4 Desember 2015.
Menurut Ediwan, pemerintah rencananya akan membeli helikopter angkut berat jenis Chinook buatan Amerika Serikat. Sebab, industri dalam negeri (PT. Dirgantara Indonesia) belum bisa memproduksi sendiri helikopter jenis tersebut.
"Kalau belum diproduksi maka kita beli. Yang dimaksud tuh yang besar untuk angkut barang, seperti Chinook-lah. Lokal belum bisa bikin itu," kata Ediwan.
Chinook merupakan salah satu helikopter andalan AS. Bermesin ganda, helikopter ini biasanya digunakan untuk memasok perlengkapan medan perang.
Ediwan mengatakan helikopter angkut berat ini dibutuhkan untuk misi kemanusiaan seperti Operasi SAR dan transportasi logistik.
"Helikopter angkut berat sangat dibutuhkan untuk mendukung misi kemanusiaan, bencana alam, operasi SAR, dan pemindahan logistik ke daerah. Ini masih dalam pembahasan," tuturnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memutuskan untuk membatalkan pembelian helikopter VVIP AW 101 buatan Inggris/Italia. Jokowi beralasan helikopter Super Puma yang digunakan saat ini dianggap masih layak.
Selain itu, harga yang terlalu tinggi juga menjadi alasan, di tengah ekonomi nasional yang belum pulih.
Kementerian Pertahanan tidak mempermasalahkan batalnya pembelian helikopter VVIP Agusta Westland-101 buatan Inggris-Italia.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Letjen TNI Ediwan Prabowo, mengatakan pemerintah tetap akan membeli helikopter angkut berat dari luar negeri, namun dengan jenis berbeda.
"Ya itu (beli helikopter) ada di rencana strategis kami untuk angkut berat. Tapi bukan tipe ini (AW 101), ini tipe VVIP kita nanti yang besar" ujar Ediwan di Kantor Kemenhan, Jakarta, Jumat, 4 Desember 2015.
Menurut Ediwan, pemerintah rencananya akan membeli helikopter angkut berat jenis Chinook buatan Amerika Serikat. Sebab, industri dalam negeri (PT. Dirgantara Indonesia) belum bisa memproduksi sendiri helikopter jenis tersebut.
"Kalau belum diproduksi maka kita beli. Yang dimaksud tuh yang besar untuk angkut barang, seperti Chinook-lah. Lokal belum bisa bikin itu," kata Ediwan.
Chinook merupakan salah satu helikopter andalan AS. Bermesin ganda, helikopter ini biasanya digunakan untuk memasok perlengkapan medan perang.
Ediwan mengatakan helikopter angkut berat ini dibutuhkan untuk misi kemanusiaan seperti Operasi SAR dan transportasi logistik.
"Helikopter angkut berat sangat dibutuhkan untuk mendukung misi kemanusiaan, bencana alam, operasi SAR, dan pemindahan logistik ke daerah. Ini masih dalam pembahasan," tuturnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo memutuskan untuk membatalkan pembelian helikopter VVIP AW 101 buatan Inggris/Italia. Jokowi beralasan helikopter Super Puma yang digunakan saat ini dianggap masih layak.
Selain itu, harga yang terlalu tinggi juga menjadi alasan, di tengah ekonomi nasional yang belum pulih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.