✈ Turki Mulai MelunakJasad pilot pesawat tempur Rusia Su-24 yang ditembak jatuh militer Turki, Letkol Oleg Peshkov, akan diserahkan ke Moskow | (Or-politics) ☆
Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan, jasad pilot jet tempur Su-24 Rusia yang tewas ketika pesawat tersebut ditembak jatuh oleh Turki pada pekan lalu akan diserahkan kepada Rusia.
Davutoglu mengatakan, penyerahan jasad pilot Su-24 ini sesuai dengan permintaan Rusia. Sebelum diserahkan, jasad pilot Su-24 akan menjalani prosesi sesuai dengan tradisi Kristen Ortodok seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (29/11/2015).
Davutoglu mengatakan dengan koalisi dan tujuan yang berbeda di Suriah, insiden serupa bisa saja terjadi kecuali masing-masing pihak mau berbagi informasi dan koordinasi.
Pesawat tempur Rusia, Su-24, ditembak jatuh oleh pesawat F-16 milik militer Turki di perbatasan Turki-Suriah pada pekan lalu. Insiden ini pun langsung berdampak pada hubungan kedua negara.
Rusia menilai Turki telah melakukan tindakan kriminal karena telah menembak pesawatnya saat berada di wilayah Suriah. Namun Turki mengatakan pesawat Su-24 ditembak karena melanggar batas wilayah dan militernya telah memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum menembak jatuh. (ian)
Erdogan Mengaku Sedih dan Tak Ingin Jet Rusia Ditembak Presiden Turki, Tayyip Erdogan jadi sorotan atas penembakan pesawat jet Su24 Rusia. (Reuters) ☆
Sikap Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendadak melunak dengan mengaku sedih atas penemebakan pesawat jet pembom Su-24 Rusia oleh pesawat tempur F-16 Turki. Erdogan juga mengaku tidak ingin pesawat Rusia ditembak.
Padahal, sehari sebelumnya, Erdogan begitu keras berbicara tentang Rusia. Yakni, ketika Erdogan memperingatkan Rusia agar “jangan bermain api”.
Perubahan sikap Erdogan itu terjadi setelah Rusia mulai balas dendam dengan menggunakan “senjata” ekonomi. Rusia telah menangguhkan perjalanan bebas visa ke Turki, menyita makanan impor dari Turki dan mempersiapkan sanksi ekonomi yang lebih luas terhadap Turki.
Erdogan, seperti dikutip AP, Minggu (29/11/2015) mengaku sedih atas insiden pesawat jet Su-24 Rusia dan berujar; “Semoga itu tidak terjadi, tapi itu sudah terjadi, saya berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi.”
Kepala negara Turki itu mengatakan bahwa dia ingin bertemu Presiden Vladimir Putin minggu depan dalam konferensi iklim di Paris untuk mengatasi ketegangan kedua negara. Namun, Kremlin tidak menyetujui keinginan Erdogan tanpa ada permintaan maaf dari Turki atas penembakan pesawat jet pembom Su-24 Rusia.
Kemarin, Kementerian Luar Negeri Turki juga telah mengeluarkan peringatan terhadap warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia sampai situasi menjadi jelas.
Awal pekan ini, Erdogan mengecam Rusia yang menuduh Turki melakukan bisnis dengan ISIS dengan membeli minyak dari kelompok teroris itu. Erdogan menyangkal dan menuduh balik Rusia yang mendukung kelompok teroris untuk menjaga kekuasaan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Erdogan juga menuduh Suriah-lah yang membeli minyak dari kelompok ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah. (mas)
Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu mengatakan, jasad pilot jet tempur Su-24 Rusia yang tewas ketika pesawat tersebut ditembak jatuh oleh Turki pada pekan lalu akan diserahkan kepada Rusia.
Davutoglu mengatakan, penyerahan jasad pilot Su-24 ini sesuai dengan permintaan Rusia. Sebelum diserahkan, jasad pilot Su-24 akan menjalani prosesi sesuai dengan tradisi Kristen Ortodok seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (29/11/2015).
Davutoglu mengatakan dengan koalisi dan tujuan yang berbeda di Suriah, insiden serupa bisa saja terjadi kecuali masing-masing pihak mau berbagi informasi dan koordinasi.
Pesawat tempur Rusia, Su-24, ditembak jatuh oleh pesawat F-16 milik militer Turki di perbatasan Turki-Suriah pada pekan lalu. Insiden ini pun langsung berdampak pada hubungan kedua negara.
Rusia menilai Turki telah melakukan tindakan kriminal karena telah menembak pesawatnya saat berada di wilayah Suriah. Namun Turki mengatakan pesawat Su-24 ditembak karena melanggar batas wilayah dan militernya telah memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum menembak jatuh. (ian)
Erdogan Mengaku Sedih dan Tak Ingin Jet Rusia Ditembak Presiden Turki, Tayyip Erdogan jadi sorotan atas penembakan pesawat jet Su24 Rusia. (Reuters) ☆
Sikap Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendadak melunak dengan mengaku sedih atas penemebakan pesawat jet pembom Su-24 Rusia oleh pesawat tempur F-16 Turki. Erdogan juga mengaku tidak ingin pesawat Rusia ditembak.
Padahal, sehari sebelumnya, Erdogan begitu keras berbicara tentang Rusia. Yakni, ketika Erdogan memperingatkan Rusia agar “jangan bermain api”.
Perubahan sikap Erdogan itu terjadi setelah Rusia mulai balas dendam dengan menggunakan “senjata” ekonomi. Rusia telah menangguhkan perjalanan bebas visa ke Turki, menyita makanan impor dari Turki dan mempersiapkan sanksi ekonomi yang lebih luas terhadap Turki.
Erdogan, seperti dikutip AP, Minggu (29/11/2015) mengaku sedih atas insiden pesawat jet Su-24 Rusia dan berujar; “Semoga itu tidak terjadi, tapi itu sudah terjadi, saya berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi.”
Kepala negara Turki itu mengatakan bahwa dia ingin bertemu Presiden Vladimir Putin minggu depan dalam konferensi iklim di Paris untuk mengatasi ketegangan kedua negara. Namun, Kremlin tidak menyetujui keinginan Erdogan tanpa ada permintaan maaf dari Turki atas penembakan pesawat jet pembom Su-24 Rusia.
Kemarin, Kementerian Luar Negeri Turki juga telah mengeluarkan peringatan terhadap warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Rusia sampai situasi menjadi jelas.
Awal pekan ini, Erdogan mengecam Rusia yang menuduh Turki melakukan bisnis dengan ISIS dengan membeli minyak dari kelompok teroris itu. Erdogan menyangkal dan menuduh balik Rusia yang mendukung kelompok teroris untuk menjaga kekuasaan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Erdogan juga menuduh Suriah-lah yang membeli minyak dari kelompok ISIS atau Negara Islam Irak dan Suriah. (mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.