Pesawat dipersiapkan dari Hill AFBF-16C Block 52 ID dengan nomor ekor TS-1637 milik Indonesia (KUTV 2News) ☆
Pilot dan pesawat tempur di Pangkalan Angkatan Udara Hill siap kapan saja ditugaskan untuk bertempur, tetapi Anda mungkin akan terkejut bahwa di pangkalan ini pesawat F-16 juga disiapkan bertempur untuk negara lain.
Dari Pakistan ke Polandia, dari Thailand ke Oman, dari Bahrain hingga Singapura, 24 negara telah membeli jet tempur F-16 dari Amerika Serikat.
“Hari ini kita telah melihat banyak negara yang berminat untuk membeli F-16,” kata Greg Brown, Wakil Direktur Program F-16, yang memiliki wilayah kerja di pangkalan angkatan udara Hill dan Wright-Patterson di Ohio.
Di landasan, dari dalam hanggar di pangkalan Hill pekan lalu, ditampilkan pesawat tempur F-16 untuk Indonesia, yang telah membeli lebih dari dua puluh pesawat, dengan harga yang dilaporkan di kisaran $ 700 juta.
“Tergantung spesifikasinya, apakah itu F-16 baru, pesawat bisa seharga antara $ 60-70 juta,” kata Pamela Lee, Kepala Cabang Internasional F-16.
F-16 telah dijual ke negara-negara yang stabil dan demokratis seperti Belgia, Denmark dan Norwegia. Tapi F-16 juga telah dijual ke negara yang dilanda kekerasan dan kekacauan politik.
F-16 baru saja dijual ke Irak, di mana ISIS masih mengontrol sebagian besar kota, Irak mungkin akan mendapatkan 36 pesawat tempur F-16. Pada bulan September, Irak dilaporkan telah menggunakan F-16 untuk menjatuhkan bom pada sasaran ISIS.
F-16 juga telah dijual ke Mesir, dimana masih ada protes, pergolakan politik, dan kudeta, meskipun Departemen Luar Negeri kemarin pernah menghentikan penjualan F-16 selama dua tahun.
Tapi apa yang menjadi jaminan bahwa pesawat militer Amerika tidak akan jatuh ke tangan musuh?
Dalam wawancara di Hill dengan juru bicara Departemen Luar Negeri, terungkap bahwa pembeli harus menyetujui pemantauan penggunaan F-16 dari AS, dan F-16 juga tidak dapat dijual kembali tanpa persetujuan AS. Apabila dilanggar Amerika Serikat dapat menghentikan dukungan teknis dan suku cadangnya.
Dia mengatakan penjualan F-16 berarti negara pembeli bersedia bersama-sama berbagi beban menjaga keamanan global.
Pesawat tempur bagaimanapun juga pernah jatuh ke tangan musuh. Pada 1970-an, Iran berbalik dari negara sahabat menjadi musuh.
Iran mungkin masih memiliki pesawat tempur F-4, F-5 dan F-14 yang mungkin berasal dai pangkalan Hill. [kutv]
Pilot dan pesawat tempur di Pangkalan Angkatan Udara Hill siap kapan saja ditugaskan untuk bertempur, tetapi Anda mungkin akan terkejut bahwa di pangkalan ini pesawat F-16 juga disiapkan bertempur untuk negara lain.
Dari Pakistan ke Polandia, dari Thailand ke Oman, dari Bahrain hingga Singapura, 24 negara telah membeli jet tempur F-16 dari Amerika Serikat.
“Hari ini kita telah melihat banyak negara yang berminat untuk membeli F-16,” kata Greg Brown, Wakil Direktur Program F-16, yang memiliki wilayah kerja di pangkalan angkatan udara Hill dan Wright-Patterson di Ohio.
Di landasan, dari dalam hanggar di pangkalan Hill pekan lalu, ditampilkan pesawat tempur F-16 untuk Indonesia, yang telah membeli lebih dari dua puluh pesawat, dengan harga yang dilaporkan di kisaran $ 700 juta.
“Tergantung spesifikasinya, apakah itu F-16 baru, pesawat bisa seharga antara $ 60-70 juta,” kata Pamela Lee, Kepala Cabang Internasional F-16.
F-16 telah dijual ke negara-negara yang stabil dan demokratis seperti Belgia, Denmark dan Norwegia. Tapi F-16 juga telah dijual ke negara yang dilanda kekerasan dan kekacauan politik.
F-16 baru saja dijual ke Irak, di mana ISIS masih mengontrol sebagian besar kota, Irak mungkin akan mendapatkan 36 pesawat tempur F-16. Pada bulan September, Irak dilaporkan telah menggunakan F-16 untuk menjatuhkan bom pada sasaran ISIS.
F-16 juga telah dijual ke Mesir, dimana masih ada protes, pergolakan politik, dan kudeta, meskipun Departemen Luar Negeri kemarin pernah menghentikan penjualan F-16 selama dua tahun.
Tapi apa yang menjadi jaminan bahwa pesawat militer Amerika tidak akan jatuh ke tangan musuh?
Dalam wawancara di Hill dengan juru bicara Departemen Luar Negeri, terungkap bahwa pembeli harus menyetujui pemantauan penggunaan F-16 dari AS, dan F-16 juga tidak dapat dijual kembali tanpa persetujuan AS. Apabila dilanggar Amerika Serikat dapat menghentikan dukungan teknis dan suku cadangnya.
Dia mengatakan penjualan F-16 berarti negara pembeli bersedia bersama-sama berbagi beban menjaga keamanan global.
Pesawat tempur bagaimanapun juga pernah jatuh ke tangan musuh. Pada 1970-an, Iran berbalik dari negara sahabat menjadi musuh.
Iran mungkin masih memiliki pesawat tempur F-4, F-5 dan F-14 yang mungkin berasal dai pangkalan Hill. [kutv]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.