⚓️ Fregat Siluman dengan Kemampuan Peperangan 4 Dimensi Fregat MEKO A-200
Fregat MEKO A-200 pertama pesanan Aljazair yang dibangun oleh perusahaan ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) Jerman secara resmi mulai bertugas pada tanggal 23 Februari 2016. Fregat yang diberi nama Harrad (detterent) sudah diluncurkan pada awal Desember 2014.
Aljazair memesan dua fregat MEKO class pada Maret 2012. Fregat pesanan ini dilaporkan akan tiba di Oran, Aljazair pada Mei 2016.
Berbagai fregat tipe MEKO 200 telah dijual oleh perusahaan Blohm + Voss / TKMS sejak tahun 1980-an. Dengan mulai bergabungnya fregat Harrad ini, Aljazair kini termasuk salah satu negara yang mengoperasikan fregat Meko 200 class selain Australia, Selandia Baru, Yunani, Turki, Afrika Selatan dan Portugal.
Menurut TKMS, Fregat MEKO A-200 memiliki kemampuan peperangan 4 dimensi sekaligus (anti serangan udara, anti kapal permukaan, anti kapal selam dan peperangan biologi kimia), Meko 200 juga dirancang untuk melakukan operasi lainnya, seperti patroli, dukungan dan operasi khusus, operasi SAR dan operasi kemanusiaan.
Beberapa desain yang menjadikan MEKO A-200 sangat siluman dari jejak radar, inframerah, akustik dan magnetic.
⚓️ Menggunakan desain supratruktur X-Form, desain pintu, jendela dan lubang pada dinding yang minim memberikan fregat ini memiliki jejak radar yang sangat rendah.
⚓️ Tanpa menggunakan corong asap, semua asap dan panas hasil dari mesin pembakaran dilepaskan di bawah garis air dengan pendinginan aktif, ditambah dengan sistem pendingin pada kulit fregat menjadikannya memiliki jejak infra merah yang sangat rendah.
⚓️ Baling-baling kapal yang kecil dan ringan dengan mesin penggerak CODAG (kombinasi diesel dan gas) dan WARP (water jet and Refined Propellers) dikombinasikan dengan forefoot skeg untuk menghasilkan jejak buih yang sangat tenang.
Persenjataan yang melengkapi fregat Meko A-200 Aljazair
⚓️ 1 x meriam utama Oto Melara 127/64 LW caliber 127mm (mungkin dengan amunisi VULCANO)
⚓️ 2 x cannon otomatis MSI caliber 30mm (mungkin Seahawk A2)
⚓️ 16 x rudal anti kapal RBS 15 Mk3
⚓️ 32 x rudal anti serangan udara Denel Umkhonto-IR (sistem VLS)
⚓️ 2 x peluncur torpedo MU90
⚓️ 4 x Peluncur decoy Rheinmetall MASS
⚓️ 2 x WASS / Finmeccanica Morpheus – Acoustic Countermeasures Launching Systems (pada setiap sisi kapal dengan sistem VLS)
Sensor dan Radar
⚓️ Radar surveillance – Sea Giraffe AMB 3D buatan SAAB
⚓️ Sonar hull – UMS4132 Kingklip buatan Thales
⚓️ Radar kontrol tembak – Ceros 200 Optronic buatab SAAB
Sistem manajemen tempur kemungkinan adalah 9LV buatan SAAB atau TACTICOS buatan Thales. [Navyrecognition]
Fregat MEKO A-200 pertama pesanan Aljazair yang dibangun oleh perusahaan ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS) Jerman secara resmi mulai bertugas pada tanggal 23 Februari 2016. Fregat yang diberi nama Harrad (detterent) sudah diluncurkan pada awal Desember 2014.
Aljazair memesan dua fregat MEKO class pada Maret 2012. Fregat pesanan ini dilaporkan akan tiba di Oran, Aljazair pada Mei 2016.
Berbagai fregat tipe MEKO 200 telah dijual oleh perusahaan Blohm + Voss / TKMS sejak tahun 1980-an. Dengan mulai bergabungnya fregat Harrad ini, Aljazair kini termasuk salah satu negara yang mengoperasikan fregat Meko 200 class selain Australia, Selandia Baru, Yunani, Turki, Afrika Selatan dan Portugal.
Menurut TKMS, Fregat MEKO A-200 memiliki kemampuan peperangan 4 dimensi sekaligus (anti serangan udara, anti kapal permukaan, anti kapal selam dan peperangan biologi kimia), Meko 200 juga dirancang untuk melakukan operasi lainnya, seperti patroli, dukungan dan operasi khusus, operasi SAR dan operasi kemanusiaan.
Beberapa desain yang menjadikan MEKO A-200 sangat siluman dari jejak radar, inframerah, akustik dan magnetic.
⚓️ Menggunakan desain supratruktur X-Form, desain pintu, jendela dan lubang pada dinding yang minim memberikan fregat ini memiliki jejak radar yang sangat rendah.
⚓️ Tanpa menggunakan corong asap, semua asap dan panas hasil dari mesin pembakaran dilepaskan di bawah garis air dengan pendinginan aktif, ditambah dengan sistem pendingin pada kulit fregat menjadikannya memiliki jejak infra merah yang sangat rendah.
⚓️ Baling-baling kapal yang kecil dan ringan dengan mesin penggerak CODAG (kombinasi diesel dan gas) dan WARP (water jet and Refined Propellers) dikombinasikan dengan forefoot skeg untuk menghasilkan jejak buih yang sangat tenang.
Persenjataan yang melengkapi fregat Meko A-200 Aljazair
⚓️ 1 x meriam utama Oto Melara 127/64 LW caliber 127mm (mungkin dengan amunisi VULCANO)
⚓️ 2 x cannon otomatis MSI caliber 30mm (mungkin Seahawk A2)
⚓️ 16 x rudal anti kapal RBS 15 Mk3
⚓️ 32 x rudal anti serangan udara Denel Umkhonto-IR (sistem VLS)
⚓️ 2 x peluncur torpedo MU90
⚓️ 4 x Peluncur decoy Rheinmetall MASS
⚓️ 2 x WASS / Finmeccanica Morpheus – Acoustic Countermeasures Launching Systems (pada setiap sisi kapal dengan sistem VLS)
Sensor dan Radar
⚓️ Radar surveillance – Sea Giraffe AMB 3D buatan SAAB
⚓️ Sonar hull – UMS4132 Kingklip buatan Thales
⚓️ Radar kontrol tembak – Ceros 200 Optronic buatab SAAB
Sistem manajemen tempur kemungkinan adalah 9LV buatan SAAB atau TACTICOS buatan Thales. [Navyrecognition]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.