Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksdya TNI Widodo MSc, Kamis (24/11) memimpin Delegasi RI dalam pertemuan bilateral di bidang pertahanan dengan Delegasi Brunei Darussalam pada The 2nd Joint Defence Cooperation Committee (JDCC) RI – Brunei Darussalam di Kantor Kemhan, Jakarta. Delagasi Brunei Darussalam dipimpin oleh Setia Usaha Tetap Menhan Brunei Captain Navy (Ret) Abdul Rahman bin Begawan Mudim Dato Paduka Haji Bakar.
Pada sambutan pembukaannya, Sekjen Kemhan Laksdya TNI Widodo MSc menjelaskan bahwa JDCC merupakan salah satu implementasi dari MoU pertahanan antara Indonesia dengan Brunei Darussalam yang telah ditandatangani pada tahun 2013. JDCC kedua kali ini merupakan kelanjutan dari JDCC pertama pada tahun 2014 lalu yang telah membahas berbagai peluang dan potensi kerjasama antara kedua Kementerian Pertahanan maupun angkatan bersenjata kedua negara.
Latma Helang Laut bersama Brunei [kemlu]
Pada pertemuan bilateral kali ini dibahas mengenai pandangan delegasi Indonesia mengenai keamanan maritim dengan pendekatan strategi kebijakan, industri pertahanan dan perkembangans erta evaluasi mengenai kerjasama militer kedua negara. Sedangkan dari delegasi Brunei Darussalam akan memaparkan pandangannya mengenai Laut China Selatan.
Sementara itu Pimpinan Delegasi Brunei Darussalam Setia Usaha Tetap Menhan Brunei Captain Navy (Ret) Abdul Rahman bin Begawan Mudim Dato Paduka Haji Bakar mengatakan bahwa hubungan kerjasama pertahanan kedua negara selama ini sudah sangat kuat walaupun terbilang masih sangat muda. Pimpinan delegasi Brunei juga berterimakasih atas dukungan Idnonesia selama kepemimpinan Brunei Darussalam di ADMM dan ADMM Plus pada kepemimpinan sebelumnya. Dari JDCC ini diharapkan dapat lebih memperluas area kerjasama di bidang pertahanan dan militer.
Saat melakukan pertemuan bilateral JDCC kedua ini Sekjen Kemhan didampingi oleh Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Yoedhi Swastanto MBA dan jajaran Eselon II Ditjen Strahan Kemhan dan Ditjen Pothan Kemhan, perwakilan Mabes TNI dan Kementerian Luar Negeri. (p/ab)
Pada sambutan pembukaannya, Sekjen Kemhan Laksdya TNI Widodo MSc menjelaskan bahwa JDCC merupakan salah satu implementasi dari MoU pertahanan antara Indonesia dengan Brunei Darussalam yang telah ditandatangani pada tahun 2013. JDCC kedua kali ini merupakan kelanjutan dari JDCC pertama pada tahun 2014 lalu yang telah membahas berbagai peluang dan potensi kerjasama antara kedua Kementerian Pertahanan maupun angkatan bersenjata kedua negara.
Latma Helang Laut bersama Brunei [kemlu]
Pada pertemuan bilateral kali ini dibahas mengenai pandangan delegasi Indonesia mengenai keamanan maritim dengan pendekatan strategi kebijakan, industri pertahanan dan perkembangans erta evaluasi mengenai kerjasama militer kedua negara. Sedangkan dari delegasi Brunei Darussalam akan memaparkan pandangannya mengenai Laut China Selatan.
Sementara itu Pimpinan Delegasi Brunei Darussalam Setia Usaha Tetap Menhan Brunei Captain Navy (Ret) Abdul Rahman bin Begawan Mudim Dato Paduka Haji Bakar mengatakan bahwa hubungan kerjasama pertahanan kedua negara selama ini sudah sangat kuat walaupun terbilang masih sangat muda. Pimpinan delegasi Brunei juga berterimakasih atas dukungan Idnonesia selama kepemimpinan Brunei Darussalam di ADMM dan ADMM Plus pada kepemimpinan sebelumnya. Dari JDCC ini diharapkan dapat lebih memperluas area kerjasama di bidang pertahanan dan militer.
Saat melakukan pertemuan bilateral JDCC kedua ini Sekjen Kemhan didampingi oleh Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Yoedhi Swastanto MBA dan jajaran Eselon II Ditjen Strahan Kemhan dan Ditjen Pothan Kemhan, perwakilan Mabes TNI dan Kementerian Luar Negeri. (p/ab)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.