Pesawat Su 30 MKM [lockonfiles]
Pelaksanaan proyek Service Technical Centre (STC) untuk pemeliharaan pesawat tempur Su-30MKM Malaysia yang menghabiskan anggaran senilai RM73 juta dianggap ‘kurang memuaskan’, menurut temuan terbaru dalam Laporan Auditor General (AG).
Laporan audit federal yang dirilis hari ini mengkritik Kementerian Pertahanan Malaysia karena menunjuk kontraktor yang tidak memenuhi syarat dan memiliki kemampuan finansial yang tidak sehat sehingga mengakibatkan kemunduran dalam proyek pemeliharaan SU-30MKM.
“Selama 10 bulan pertama, kemajuan pembangunan berjalan lamban sehingga mengakibatkan pengambilalihan oleh sub-kontraktor lain pada 15 Januari 2015,” kata laporan itu, tanpa menyebut nama kontraktor pengganti.
Kontraktor Syarikat Pembenaan Setia Jaya Sdn Bhd, dipilih pada tanggal 10 Maret 2014 oleh Kementerian Pertahanan dan seharusnya menyelesaikan proyek pada 20 September 2015.
Audit federal yang dilakukan antara April dan Juni tahun 2016 juga menemukan bahwa perpanjangan waktu kedua untuk proyek tersebut tidak disetujui, meskipun sudah diterbitkan Sertifikat Non-Compliance.
Auditor General merekomendasikan Kementerian Pertahanan untuk memastikan bahwa kontraktor yang ditunjuk harus berpengalaman, berkualitas dan mampu melaksanakan kontrak proyek yang sudah disepakati, dan menambahkan bahwa pemantauan terus menerus diperlukan untuk memastikan proyek-proyek konstruksi tersebut memenuhi spesifikasi dan pedoman yang sudah ditetapkan. [DefenceWorld]
Pelaksanaan proyek Service Technical Centre (STC) untuk pemeliharaan pesawat tempur Su-30MKM Malaysia yang menghabiskan anggaran senilai RM73 juta dianggap ‘kurang memuaskan’, menurut temuan terbaru dalam Laporan Auditor General (AG).
Laporan audit federal yang dirilis hari ini mengkritik Kementerian Pertahanan Malaysia karena menunjuk kontraktor yang tidak memenuhi syarat dan memiliki kemampuan finansial yang tidak sehat sehingga mengakibatkan kemunduran dalam proyek pemeliharaan SU-30MKM.
“Selama 10 bulan pertama, kemajuan pembangunan berjalan lamban sehingga mengakibatkan pengambilalihan oleh sub-kontraktor lain pada 15 Januari 2015,” kata laporan itu, tanpa menyebut nama kontraktor pengganti.
Kontraktor Syarikat Pembenaan Setia Jaya Sdn Bhd, dipilih pada tanggal 10 Maret 2014 oleh Kementerian Pertahanan dan seharusnya menyelesaikan proyek pada 20 September 2015.
Audit federal yang dilakukan antara April dan Juni tahun 2016 juga menemukan bahwa perpanjangan waktu kedua untuk proyek tersebut tidak disetujui, meskipun sudah diterbitkan Sertifikat Non-Compliance.
Auditor General merekomendasikan Kementerian Pertahanan untuk memastikan bahwa kontraktor yang ditunjuk harus berpengalaman, berkualitas dan mampu melaksanakan kontrak proyek yang sudah disepakati, dan menambahkan bahwa pemantauan terus menerus diperlukan untuk memastikan proyek-proyek konstruksi tersebut memenuhi spesifikasi dan pedoman yang sudah ditetapkan. [DefenceWorld]
✈ Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.