Termasuk pesawat tempur jet Su-30SM dan Su-34, serta misil kapal Kalibr [Reuters] ★
Meski tujuan utama operasi militer Rusia di Suriah adalah mencegah disintergrasi negara tersebut, kampanye tersebut juga memberikan kesempatan bagi Rusia untuk melakukan uji coba lapangan 162 senjata canggih terbaru, demikian disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, dikutip dari RT, Jumat (23/12).
“Selama operasi di Suriah, sebanyak 162 senjata canggih dan baru telah diuji dalam pertempuran. Senjata tersebut telah terbukti sangat efisien,” kata Shoigu dalam pertemuan dengan pejabat Rusia lainnya, Kamis (22/12). Pertemuan yang dipimpin Presiden Rusia Vladimir Putin fokus membahas laporan tahunan para menteri.
Sistem yang diuji di Suriah di antaranya adalah pesawat tempur jet Su-30SM dan Su-34, helikopter Mi-28N dan Ka-52, dan misil kapal Kalibr.
Pesawat Su-30SM merupakan generasi keempat, pesawat tempur manuver super dengan mesin kembar yang didesain oleh Perusahaan Penerbangan Sukhoi Rusia.
Pesawat ini dapat digunakan dalam segala cuaca, misi udara ke udara, dan misi pencegatan udara ke permukaan yang mendalama. Pesawat ini mengombinasikan fungsi pesawat tempur, pesawat pengebom, dan pesawat penyerang, serta dilengkapi dengan radar phased array dan mesin dorong vektor yang terkontrol.
Sementara, pesawat pengebom-tempur Su-34, modernisasi dari pesawat Su-27, merupakan pesawat generasi ke-4+ dan didesain untuk menghancurkan pasukan darat dan laut, serta sistem pertahanan udara. Pesawat yang juga dijuluki “Platipus” ini dapat beraksi di segala jenis cuaca, serta pada siang dan malam hari.
Beberapa keunggulan pesawat Su-34 ialah jumlah bahan bakar yang dapat diangkut, kemampuan untuk mengisi ulang bahan bakar di udara, serta mesin yang sangat efisien. Su-34 merupakan produk terbaik dari semua jet tempur di kelasnya, dalam konteks harga dan karakteristik kualitas, serta potensi tempur.
Menurut Shoigu, sepuluh dari 162 senjata yang diuji menunjukan kekurangan yang tidak teridentifikasi di lapangan uji coba, mendorong kementerian untuk berhenti membelinya dan meminta pengembang untuk memperbaikinya.
Shoigu mengatakan bahwa keterlibatan Rusia telah mencegah disintegrasi Suriah, memutus rantai ‘revolusi warna’ di Timur Tengah dan Afrika Utara, serta menciptakan sebuah proses untuk mencapai kesepakatan politik dan rekonsiliasi antara pihak yang berperang.
Menurut Shoigu, sejauh ini sebanyak 18.800 serangan mendadak dan 71 ribu serangan udara telah dilakukan oleh Angkatan Udara Rusia sebagai bagian dari operasi tersebut. Pesawat perang Rusia telah menyerang ratusan kamp pelatihan militan, pabrik senjata, kendaraan militer, dan sistem artileri.
Meski tujuan utama operasi militer Rusia di Suriah adalah mencegah disintergrasi negara tersebut, kampanye tersebut juga memberikan kesempatan bagi Rusia untuk melakukan uji coba lapangan 162 senjata canggih terbaru, demikian disampaikan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, dikutip dari RT, Jumat (23/12).
“Selama operasi di Suriah, sebanyak 162 senjata canggih dan baru telah diuji dalam pertempuran. Senjata tersebut telah terbukti sangat efisien,” kata Shoigu dalam pertemuan dengan pejabat Rusia lainnya, Kamis (22/12). Pertemuan yang dipimpin Presiden Rusia Vladimir Putin fokus membahas laporan tahunan para menteri.
Sistem yang diuji di Suriah di antaranya adalah pesawat tempur jet Su-30SM dan Su-34, helikopter Mi-28N dan Ka-52, dan misil kapal Kalibr.
Pesawat Su-30SM merupakan generasi keempat, pesawat tempur manuver super dengan mesin kembar yang didesain oleh Perusahaan Penerbangan Sukhoi Rusia.
Pesawat ini dapat digunakan dalam segala cuaca, misi udara ke udara, dan misi pencegatan udara ke permukaan yang mendalama. Pesawat ini mengombinasikan fungsi pesawat tempur, pesawat pengebom, dan pesawat penyerang, serta dilengkapi dengan radar phased array dan mesin dorong vektor yang terkontrol.
Sementara, pesawat pengebom-tempur Su-34, modernisasi dari pesawat Su-27, merupakan pesawat generasi ke-4+ dan didesain untuk menghancurkan pasukan darat dan laut, serta sistem pertahanan udara. Pesawat yang juga dijuluki “Platipus” ini dapat beraksi di segala jenis cuaca, serta pada siang dan malam hari.
Beberapa keunggulan pesawat Su-34 ialah jumlah bahan bakar yang dapat diangkut, kemampuan untuk mengisi ulang bahan bakar di udara, serta mesin yang sangat efisien. Su-34 merupakan produk terbaik dari semua jet tempur di kelasnya, dalam konteks harga dan karakteristik kualitas, serta potensi tempur.
Menurut Shoigu, sepuluh dari 162 senjata yang diuji menunjukan kekurangan yang tidak teridentifikasi di lapangan uji coba, mendorong kementerian untuk berhenti membelinya dan meminta pengembang untuk memperbaikinya.
Shoigu mengatakan bahwa keterlibatan Rusia telah mencegah disintegrasi Suriah, memutus rantai ‘revolusi warna’ di Timur Tengah dan Afrika Utara, serta menciptakan sebuah proses untuk mencapai kesepakatan politik dan rekonsiliasi antara pihak yang berperang.
Menurut Shoigu, sejauh ini sebanyak 18.800 serangan mendadak dan 71 ribu serangan udara telah dilakukan oleh Angkatan Udara Rusia sebagai bagian dari operasi tersebut. Pesawat perang Rusia telah menyerang ratusan kamp pelatihan militan, pabrik senjata, kendaraan militer, dan sistem artileri.
♞ RBTH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.