⚓️ Ketika Kawal Kapal FilipinaKRI Layang 635 [TNI AL] ☆
Panglima Armada Kawasan Timur mengirimkan empat KRI dan dua pesawat maritim untuk melakukan pencarian terhadap empat awak KRI Layang-635 yang hilang kontak di Perairan Talaud, Sulawesi Utara, sejak Jumat, 13 Desember lalu.
Panglima Komando Armada Timur, Laksamana Muda Darwanto mengatakan, pihaknya akan melakukan penyisiran dari area hilangnya prajurit TNI AL yang sedang mengawal kapal ikan asing berbendera Filipina FB Nurhana karena ketahuan mencuri ikan di Indonesia.
"Hilang kontak kemungkinan karena cuaca buruk saat mengawal kapal Filipina ke Pangkalan Angkatan Laut Melonguane di Talaud, ada empat kru kita dan 3 ABK Filipina," ujarnya di Surabaya, Kamis, 22 Desember 2016.
Darwanto memastikan, proses pencarian terus dilakukan termasuk mengerahkan sejumlah satuan TNI Angkatan Laut dan SAR untuk menemukan keberadaan awak kapal. Meski demikian, beberapa hambatan ditemui tim pencarian karena faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi.
"Saat ini kami fokus pada pencarian, kita sudah antisipasi beberapa kemungkinan terburuk karena laut kita sangat luas," tambahnya.
Darwanto berharap, seluruh personil TNI Angkatan Laut yang hilang bersama kapal Filipina ini dapat diselamatkan. "Tidak menutup kemungkinan mereka sudah di pulau-pulau sekitar sana, kami harap demikian," pungkasnya.
Kru KRI Layang-635 sebelumnya mendapatkan penghargaan dari TNI Angkatan Laut setelah melaksanakan tugas Patroli Koordinasi Australia-Indonesia (Patkor-Ausindo) tahun 2016 antara TNI Angkatan Laut dan Royal Australia Navy.
KRI Layang-635 sendiri merupakan kapal perang cepat jenis Todak milik TNI Angkatan Laut. Kapal tersebut dirancang dan dibangun sepenuhnya oleh PT PAL Indonesia. Kapal tersebut dapat beroperasi di laut dangkal dan merupakan satu dari empat kapal perang anti permukaan sehingga diandalkan untuk menjaga perbatasan laut Indonesia.
Panglima Armada Kawasan Timur mengirimkan empat KRI dan dua pesawat maritim untuk melakukan pencarian terhadap empat awak KRI Layang-635 yang hilang kontak di Perairan Talaud, Sulawesi Utara, sejak Jumat, 13 Desember lalu.
Panglima Komando Armada Timur, Laksamana Muda Darwanto mengatakan, pihaknya akan melakukan penyisiran dari area hilangnya prajurit TNI AL yang sedang mengawal kapal ikan asing berbendera Filipina FB Nurhana karena ketahuan mencuri ikan di Indonesia.
"Hilang kontak kemungkinan karena cuaca buruk saat mengawal kapal Filipina ke Pangkalan Angkatan Laut Melonguane di Talaud, ada empat kru kita dan 3 ABK Filipina," ujarnya di Surabaya, Kamis, 22 Desember 2016.
Darwanto memastikan, proses pencarian terus dilakukan termasuk mengerahkan sejumlah satuan TNI Angkatan Laut dan SAR untuk menemukan keberadaan awak kapal. Meski demikian, beberapa hambatan ditemui tim pencarian karena faktor cuaca dan kondisi geografis di lokasi.
"Saat ini kami fokus pada pencarian, kita sudah antisipasi beberapa kemungkinan terburuk karena laut kita sangat luas," tambahnya.
Darwanto berharap, seluruh personil TNI Angkatan Laut yang hilang bersama kapal Filipina ini dapat diselamatkan. "Tidak menutup kemungkinan mereka sudah di pulau-pulau sekitar sana, kami harap demikian," pungkasnya.
Kru KRI Layang-635 sebelumnya mendapatkan penghargaan dari TNI Angkatan Laut setelah melaksanakan tugas Patroli Koordinasi Australia-Indonesia (Patkor-Ausindo) tahun 2016 antara TNI Angkatan Laut dan Royal Australia Navy.
KRI Layang-635 sendiri merupakan kapal perang cepat jenis Todak milik TNI Angkatan Laut. Kapal tersebut dirancang dan dibangun sepenuhnya oleh PT PAL Indonesia. Kapal tersebut dapat beroperasi di laut dangkal dan merupakan satu dari empat kapal perang anti permukaan sehingga diandalkan untuk menjaga perbatasan laut Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.