Tangkap 40 Teroris Selama 2016Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan, selama 2016, polisi sudah mencokok 40 teroris. Meski demikian, Tito masih mewaspadai pergerakan teroris 'lone wolf'.
"Tahun ini ada 40 yang ditangkap. Ini yang agak rawan adalah yang lone wolf. Ini yang belajar sendiri diradikalisasi sendiri, kemudian melakukan operasi sendiri," kata Tito di Aula Bimasena, Jalan Dharmawangsa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016) malam.
Meski begitu, menurut Tito, pergerakan teroris lone wolf tidak berpengaruh besar. Tito juga menyebut aksi lone wolf itu agak jarang terjadi.
"Memang jarang terjadi dan impact-nya kecil," tutur Tito.
Selain teoris lone wolf, Tito menuturkan ada teroris yang berjaringan. Saat ini, Tito menyebut teroris berjaringan ini dalam pengintaian polisi sejak dulu.
"Jaringan itu sudah kita jejaki dari dulu. Sel-sel kecilnya sebagian besar sudah terdeteksi. Tapi mereka juga berusaha menghindari deteksi intelijen dengan menggunakan metode-metode tertentu," jelas Tito.
"Sekarang pinter-pinternya kita. Ada yang lolos seperti bom Thamrin, kasus di Samarinda, kasus di Polres Solo. Sebagian besar ini berhasil dicegah seperti sekarang ini," imbuhnya.
Meski demikian, eks Kapolda Papua itu mengatakan penangkapan sejumlah teroris bisa menjadi pelajaran. Tito memastikan kondisi nasional saat Natal dan tahun baru terjamin aman.
"Jadi, dengan adanya penangkapan ini, akan memberikan efek intern bagi mereka. Ini akan kita tekan terus. Tapi insya Allah, dengan penangkapan ini, Natal dan tahun baru aman," pungkas Tito. (azf/dhn)
"Tahun ini ada 40 yang ditangkap. Ini yang agak rawan adalah yang lone wolf. Ini yang belajar sendiri diradikalisasi sendiri, kemudian melakukan operasi sendiri," kata Tito di Aula Bimasena, Jalan Dharmawangsa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016) malam.
Meski begitu, menurut Tito, pergerakan teroris lone wolf tidak berpengaruh besar. Tito juga menyebut aksi lone wolf itu agak jarang terjadi.
"Memang jarang terjadi dan impact-nya kecil," tutur Tito.
Selain teoris lone wolf, Tito menuturkan ada teroris yang berjaringan. Saat ini, Tito menyebut teroris berjaringan ini dalam pengintaian polisi sejak dulu.
"Jaringan itu sudah kita jejaki dari dulu. Sel-sel kecilnya sebagian besar sudah terdeteksi. Tapi mereka juga berusaha menghindari deteksi intelijen dengan menggunakan metode-metode tertentu," jelas Tito.
"Sekarang pinter-pinternya kita. Ada yang lolos seperti bom Thamrin, kasus di Samarinda, kasus di Polres Solo. Sebagian besar ini berhasil dicegah seperti sekarang ini," imbuhnya.
Meski demikian, eks Kapolda Papua itu mengatakan penangkapan sejumlah teroris bisa menjadi pelajaran. Tito memastikan kondisi nasional saat Natal dan tahun baru terjamin aman.
"Jadi, dengan adanya penangkapan ini, akan memberikan efek intern bagi mereka. Ini akan kita tekan terus. Tapi insya Allah, dengan penangkapan ini, Natal dan tahun baru aman," pungkas Tito. (azf/dhn)
☠ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.