✈ Korban Tewas Bertambah Jadi 44 Orang Kondisi Gereja St George pascaledakan oleh ISIS [Reuters]
Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi menyatakan kondisi darurat Mesir selama tiga bulan ke depan. Langkah ini menyusul serangan bom terhadap dua Gereja Koptik yang menewaskan setidaknya 44 jiwa.
Dilansir dari BBC, Senin (10/4/2017), kondisi darurat telah diberlakukan di Mesir. Kondisi ini termasuk untuk penahanan tanpa surat perintah bagi mereka yang dicurigai, bahkan hingga menyisir ke rumah warga.
Namun Abdul Fattah Al Sisi masih menunggu persetujuan dari parlemen untuk melakukan tindakan-tindakan terkait kondisi darurat tersebut. Sebelumnya Al Sisi telah menginstruksikan penyebaran militer di penjuru negeri untuk melindungi objek vital.
Presiden keenam Mesir ini menganggap Mesir masuki kondisi darurat pasca klaim ISIS atas penyerangan Gereja Koptik St George di bagian utara kota Tanta, dan Gereja Koptik St Mark di Alexandria Minggu (9/4). Bahkan kelompok teroris ini memberi peringatan adanya serangan susulan yang spesifik terhadap penganut Kristen Koptik.
Bom yang diledakkan di Gereja Koptik St George diletakkan di bawah kursi dekat altar dan menewaskan 27 orang serta melukai 78 orang. Sementara pascaledakan pertama, polisi sempat menahan pengebom memasuki Gereja Koptik St Mark, namun pelaku langsung meledakkannya di luar gereja dan menewaskan 17 orang, termasuk petugas berwajib. 35 Orang terluka dalam ledakan kedua.
Kristen Koptik merupakan minoritas di Mesir. Jumlahnya hanya 10 persen dari populasi warga Mesir. Serangan dilakukan beberapa minggu sebelum kedatangan Paus Francis untuk mendukung jemaat minoritas ini.
Penyerangan ISIS kali ini bukan yang pertama. Sebelumnya pada Desember lalu Gereja Koptik juga menjadi target serangan yang menewaskan 25 orang. (nif/rna)
Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi menyatakan kondisi darurat Mesir selama tiga bulan ke depan. Langkah ini menyusul serangan bom terhadap dua Gereja Koptik yang menewaskan setidaknya 44 jiwa.
Dilansir dari BBC, Senin (10/4/2017), kondisi darurat telah diberlakukan di Mesir. Kondisi ini termasuk untuk penahanan tanpa surat perintah bagi mereka yang dicurigai, bahkan hingga menyisir ke rumah warga.
Namun Abdul Fattah Al Sisi masih menunggu persetujuan dari parlemen untuk melakukan tindakan-tindakan terkait kondisi darurat tersebut. Sebelumnya Al Sisi telah menginstruksikan penyebaran militer di penjuru negeri untuk melindungi objek vital.
Presiden keenam Mesir ini menganggap Mesir masuki kondisi darurat pasca klaim ISIS atas penyerangan Gereja Koptik St George di bagian utara kota Tanta, dan Gereja Koptik St Mark di Alexandria Minggu (9/4). Bahkan kelompok teroris ini memberi peringatan adanya serangan susulan yang spesifik terhadap penganut Kristen Koptik.
Bom yang diledakkan di Gereja Koptik St George diletakkan di bawah kursi dekat altar dan menewaskan 27 orang serta melukai 78 orang. Sementara pascaledakan pertama, polisi sempat menahan pengebom memasuki Gereja Koptik St Mark, namun pelaku langsung meledakkannya di luar gereja dan menewaskan 17 orang, termasuk petugas berwajib. 35 Orang terluka dalam ledakan kedua.
Kristen Koptik merupakan minoritas di Mesir. Jumlahnya hanya 10 persen dari populasi warga Mesir. Serangan dilakukan beberapa minggu sebelum kedatangan Paus Francis untuk mendukung jemaat minoritas ini.
Penyerangan ISIS kali ini bukan yang pertama. Sebelumnya pada Desember lalu Gereja Koptik juga menjadi target serangan yang menewaskan 25 orang. (nif/rna)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.