BTR-80A Marinir |
BTR-80A merupakan panser amfibi dan menjadi pilihan Marinir TNI AL
untuk menjadi kendaraan pengangkut personilnya. Tercatat Indonesia membeli 12 unit
BTR-80A ini dari Cekoslovakia pada tahun 2002. Dan resmi memperkuat Korps Marinir TNI AL pada 15 November
2002, dari ke 12 unit panser ini ditempatkan di dua Resimen Kavaleri
Marinir, yakni di Surabaya dan Jakarta.
Walau unit yang dimiliki Korps Marinir amat terbatas, BTR-80A Indonesia sudah mendapat penugasan dalam misi memperkuat Batalyon Mekanik pada pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon.
BTR-80A memiliki daya angkut sepuluh orang, terdiri komandan, pengemudi, penembak, serta tujuh orang pasukan yang bersenjata lengkap. Persenjataan di antaranya dilengkapi fasilitas perlindungan serangan senjata NBC (nubika), sistem penembakan senjatanya otomatis. Kelebihan lain BTR-80A adalah adopsi ban jenis KI-126 yang kebal ditembus peluru kaliber berat, 12,7 mm. Walau pun ban rusak parah, kabarnya tetap tidak kempes dan dapat berjalan selama 10 jam.
BTR-80A ditenagai oleh mesin diesel YAMZ-238M2 240 PK, kemapuan mesin dapat memacu panser dengan kecepatan maksimum 80 km/jam di jalan raya dan 40 Km/jam di medan off road. Sebagai panser amfibi, panser ini mempunyai sebuah jet air untuk melaju di perairan, secara teori kecepatan di air mencapai 9 km/jam. Saat menerjang gelombang laut, pandangan pengemudi tidak terhalang, dengan adanya alat pemecah ombak terpasang pada bagian depan. Dan pengemudi bisa tenang mengemudi di laut berkat adanya periskop jenis TNPO-165.
Walau unit yang dimiliki Korps Marinir amat terbatas, BTR-80A Indonesia sudah mendapat penugasan dalam misi memperkuat Batalyon Mekanik pada pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon.
BTR-80A memiliki daya angkut sepuluh orang, terdiri komandan, pengemudi, penembak, serta tujuh orang pasukan yang bersenjata lengkap. Persenjataan di antaranya dilengkapi fasilitas perlindungan serangan senjata NBC (nubika), sistem penembakan senjatanya otomatis. Kelebihan lain BTR-80A adalah adopsi ban jenis KI-126 yang kebal ditembus peluru kaliber berat, 12,7 mm. Walau pun ban rusak parah, kabarnya tetap tidak kempes dan dapat berjalan selama 10 jam.
BTR-80A ditenagai oleh mesin diesel YAMZ-238M2 240 PK, kemapuan mesin dapat memacu panser dengan kecepatan maksimum 80 km/jam di jalan raya dan 40 Km/jam di medan off road. Sebagai panser amfibi, panser ini mempunyai sebuah jet air untuk melaju di perairan, secara teori kecepatan di air mencapai 9 km/jam. Saat menerjang gelombang laut, pandangan pengemudi tidak terhalang, dengan adanya alat pemecah ombak terpasang pada bagian depan. Dan pengemudi bisa tenang mengemudi di laut berkat adanya periskop jenis TNPO-165.
Persenjataan
Persenjataan standar terdiri Mitraliur 2A72 coaxial
(kaliber 30 mm dengan daya tembak 330 butir peluru per menit, yang dapat
menembus baja tipis), senapan mesin PKT (kaliber 7,62 mm x 39 dengan
untaian 2.000 butir peluru, jarak tembak 1.500 m). Amunisi yang dapat dibawa 500 butir untuk
KPVT. Enam pelontar granat asap untuk
kamuflase tempur.
Kubah dapat berputar 360° dengan sudut elevasi 60° guna melakukan pertahanan udara.
Kubah dapat berputar 360° dengan sudut elevasi 60° guna melakukan pertahanan udara.
Spesifikasi BTR-80A
Jumlah awak : 10 (3+7)
Berat : 13,600 kg
Mesin Diesel : 7403 four-stroke 8-cylinder, liquid cooled, 260 hpBerat : 13,600 kg
Panjang : 7,65 meter
Lebar : 2,9 meter
Tinggi : 2,35 meter
Kecepatan Maksimum : 80 km/jam di jalan raya, dan 9 km/jam di air
Jarak tempuh di jalan raya : 600 km
Jarak tempuh medan off road : 200 – 500 km
Jarak tempuh amfibi : 12 jam
Foto BTR-80A Marinir
- sumber info dan foto dari berbagai media -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.