Suara Merdeka
Jumat, 9 Januari 2004
PULANG: Ratusan prajurit TNI di jajaran Kodam IV/Diponegoro kembali dari Tanah Rencong. Mereka mendarat di Pelabuhan Tanjungemas Semarang dengan menggunakan kapal milik TNI AL KRI Teluk Teratai bernomor lambung 509.(55j)
SEMARANG - Dua prajurit TNI yang berada di jajaran Kodam IV/Diponegoro gugur dalam kontak senjata dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) selama operasi militer digelar. Mereka adalah personel yang berasal dari Batalyon Infanteri (Yonif) 406 Purwokerto dan Yonif 408 Sragen.
Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Mochamad Sochib SE MBA mengungkapkan hal tersebut usai mengikuti upacara penyambutan sekitar 300 prajurit dari Yonif 403/WP Yogyakarta dan Brigif VI/2 Solo yang baru datang dari Aceh, di Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas, kemarin.
Bertindak sebagai irup Wakapolda Jateng Brigjen DPM Sitompul. Upacara dihadiri para asisten Kasdam, Danrem, Danyon, Dandim, dan perwakilan dari AL serta AU.
Kontak Senjata
Sochib mengungkapkan, selain dua prajurit yang gugur tersebut, ada pula prajurit yang mengalami luka-luka akibat kontak senjata dengan GAM.
''Mereka itu termasuk beberapa personel dari batalyon yang baru datang dari Aceh. Saat ini, mereka masih dalam perawatan dan kondisinya sudah mulai membaik''.
Menurutnya, pasukan yang berada di Aceh dari jajaran Kodam IV saat ini berasal dari 4 batalyon, di antaranya Batalyon Raiders Semarang, Yon 405 Pekalongan, Yon 406 Sragen, dan Yon 408 Purwokerto.
Dia mengabarkan, Yonif BR 401 yang baru diterjunkan sekitar 2 minggu lalu telah melakukan kontak senjata dengan GAM.
Dalam kontak senjata tersebut mereka berhasil melumpuhkan 3 anggota GAM dan berhasil mengamankan 3 senapan jenis AK. (H2-29)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.