BMP-3F Marinir (Foto Menkav-1) |
Tank amfibi andalan TNI AL
Kebutuhan
alutsista yang modern dan mengganti yang sudah uzur. Sejak 2009,
Tentara Nasional Indonesia mulai mempercantik diri. Peralatan yang usang
dan ketinggalan jaman mulai diperbaharui salah satunya adalah kendaraan
lapis baja.
Indonesia pada 2008 sudah berencana membeli tank amphibi BMP-3F dari Rusia senilai US$ 50 juta. Tank ini dipersenjatai satu meriam tipe 2A70 kaliber 100 mm, meriam 2A72 kaliber 30 mm, senjata PKTM kaliber 7,62 3 pucuk, dan rudal Arkan yang berfungsi untuk melakukan serangan darat serta udara. BMP-3F merupakan ranpur terkuat yang dimiliki AB Indonesia melebihi yang dimiliki AL sebelumnya seperti PT-76 dan BVP-2, bahkan lebih mematikan dari tank yang dimiliki AD. Keunggulan Tank BMP-3F ini juga mengaplikasikan sistem persenjataan yang memadukan artileri, rudal dan roket. Ketiga sistem persenjataan itu dikontrol dengan penembakan otomatis. Selain itu, tank ini mampu menembak tepat sasaran saat berenang.
Semula Indonesia pada tahap pertama akan membeli 20 unit tank amfibi BMP-3F dengan anggaran Rp 455 miliar pada 2009. Namun karena penyusutan nilai kurs rupiah maka dengan anggaran sebesar itu, Indonesia baru bisa membeli 17 unit. Selain 17 unit tank amfibi, terdapat pula satu mobil bengkel. Seluruhnya diangkut dari Rusia ke Indonesia menggunakan kapal kargo komersial Rusia.
Indonesia pada 2008 sudah berencana membeli tank amphibi BMP-3F dari Rusia senilai US$ 50 juta. Tank ini dipersenjatai satu meriam tipe 2A70 kaliber 100 mm, meriam 2A72 kaliber 30 mm, senjata PKTM kaliber 7,62 3 pucuk, dan rudal Arkan yang berfungsi untuk melakukan serangan darat serta udara. BMP-3F merupakan ranpur terkuat yang dimiliki AB Indonesia melebihi yang dimiliki AL sebelumnya seperti PT-76 dan BVP-2, bahkan lebih mematikan dari tank yang dimiliki AD. Keunggulan Tank BMP-3F ini juga mengaplikasikan sistem persenjataan yang memadukan artileri, rudal dan roket. Ketiga sistem persenjataan itu dikontrol dengan penembakan otomatis. Selain itu, tank ini mampu menembak tepat sasaran saat berenang.
Semula Indonesia pada tahap pertama akan membeli 20 unit tank amfibi BMP-3F dengan anggaran Rp 455 miliar pada 2009. Namun karena penyusutan nilai kurs rupiah maka dengan anggaran sebesar itu, Indonesia baru bisa membeli 17 unit. Selain 17 unit tank amfibi, terdapat pula satu mobil bengkel. Seluruhnya diangkut dari Rusia ke Indonesia menggunakan kapal kargo komersial Rusia.
Akhirnya
Marinir AL Indonesia mengoperasikan 17 unit panser amfibi BMP-3F dari
Rusia sejak akhir november 2010. Panser tempur infantri ini bahkan ikut
dikerahkan pada operasi pembebasan kapal MV Sinar Kudus di Somalia pada
April 2011.
Korps Marinir TNI AL boleh berbangga hati dengan kemampuan Tank yang
memiliki teknologi terkini.
Kemampuannya bermanuver di darat dan air tidak perlu diragukan lagi. Tank
yang dibuat di Kurgan, Rusia pada 2009 ini operasional di Resimen
Kavaleri Marinir (Menkav Mar) Batalyon Kavaleri 1 Marinir Karang Pilang,
Surabaya.
Satu Batalyon
Direncanakan, Indonesia akan melengkapi BMP-3F agar menjadi satu
batalion. Untuk tahun ini Korps Marinir juga akan menambah tank BMP-3F
sebanyak 54 unit tank dengan 37 tank baru, sedangkan sisanya menyusul.
Menhan merencanakan kebutuhan ranpur untuk AL sebanyak 95 unit terdiri
dari 81 unit BMP-3F, 10 unit BMP-3FK (versi komando), dan 4 unit BREM-L
(versi bengkel). Dengan kehadiran ranpur tersebut Indonesia memasuki
masa baru kendaraan tempur infantri amfibi.
Rencana penambahan Dvisi Marinir menjadi tiga divisi (dua divisi
sekarang di Surabaya dan Jakarta) akan diikuti dengan
penambahan alutsista baru. Salah satunya adalah BMP-3F yang merupakan tank terbaru yang dimiliki
marinir TNI AL.
Indonesia menandatangani kontrak dengan Rusia untuk
pengadaan 37 unit kendaraan tempur amfibi untuk Marinir TNI AL senilai
lebih dari $ 100 juta. Pengadaan
37 unit tank amfibi BMP-3F dari Rusia ini merupakan program pengadaan
2012. BMP-3F ditargetkan bisa dikirim ke Indonesia mulai tahun 2012 ini.
Kadispenal Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengungkapkan,
pengadaan tank amfibi tersebut merupakan bagian dari strategi TNI AL
berkaitan dengan konsep pengembangan Divisi Marinir TNI AL di Sorong.
Kendaraan tempur pendarat yang tangguh
BMP-3
dirancang berkemampuan amfibi penuh, melaju di permukaan air memakai
sistem hidrojet, bukan sistem penggerak rantai roda seperti pada BMP-1
dan BMP-2. Kecepatan berenang maksimal 10 km/jam, daya
tahan berenang selama 7 jam. BMP-3F, varian BMP-3 yang dirancang untuk
pendaratan amfibi marinir AL terdapat tambahan snorkel di atas badan
belakang dan alat pemecah ombak di depan badan kendaraan. Mampu
berenang pada level sea state 3, akurasi tembakan sambil berenang masih
akurat pada sea state level 2. Sea state adalah indikator kondisi
gelombang laut menurut Badan Meteorologi Dunia, level 2 berarti tinggi
gelombang berkisar hingga setengah meter, level 3 berarti tinggi
gelombang berkisar hingga 1,25 meter.
Kebolehan
kendaraan tempur (ranpur) ini adalah selain bisa beroperasi di darat,
dia juga bisa memusnahkan musuh dari air. Oleh sebab itu, ranpur ini
disebut sebagai tank amphibi yang tangguh. Ranpur BMP-3F mampu
melaju dengan kecepatan 70 Km/jam di darat ini juga dilengkapi dengan sistem
sirkulasi udara (NBC) yang berguna untuk menanggulangi peperangan
Nuklir, Biologi dan Kimia (Nubika).
BMP 3F merupakan salah satu ranpur infanteri bersenjata berat yang disegani di seluruh dunia. Dilengkapi
dengan alat komunikasi R 173 dengan jarak jangkau maksimum 12 km.
Sementara Jika keluar malam, tank ini memiliki sinar inframerah dan
teropong bidik sasaran.
Sementara untuk sistem
operasional persenjataan tank yang mampu menampung 10 orang personel
yang terdiri dari 7 orang pasukan dan 3 orang awak ini menggunakan
sistem manual dan elektrik.
Spesifikasi BMP-3F
Jenis : Infantry Fighting Vehicle
Pabrik : Kurganmashzavod
Berat : 18,7 ton
Tinggi : 2,4 meter
Lebar : 3 meter
Panjang : 7,14 meter
Mesin : UTD-29M diesel 500 hp (375 kW)
Senjata : 100 mm 2A70, 30 mm 2A72 dan 3 x 7,62 mm
Suspensi : torsion bar
Kru : 3
Pasukan : 7
Pabrik : Kurganmashzavod
Berat : 18,7 ton
Tinggi : 2,4 meter
Lebar : 3 meter
Panjang : 7,14 meter
Mesin : UTD-29M diesel 500 hp (375 kW)
Senjata : 100 mm 2A70, 30 mm 2A72 dan 3 x 7,62 mm
Suspensi : torsion bar
Kru : 3
Pasukan : 7
Foto BMP-3F Marinir
Video BMP-3F
uji coba BMP-3F Marinir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.