Presiden Joko Widodo (dua kiri) didampingi Managing Director of World Economic Forum on East Asia (WEF-EA) bersama Menteri Perdagangan Rahmat Gobel (kiri) saat akan membuka WEF-EA di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (20/4/2015). Forum menyatukan para pelaku bisnis, politisi, akademisi dan pemimpin masyarakat untuk membentuk agenda dalam ruang lingkup global regional serta industri, berlangsung 19 - 21 April 2015.
Pemerintah Indonesia bersama pemerintah Iran berkomitmen melakuan perang terhadap segala aksi terorisme dengan kerja sama yang erat antarkedua negara.
Demikian kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sela acara Konferensi Asia Afrika 2015, Jakarta Convention Center, Kamis (23/4/2015).
"Dua negara sepakat bahwa kekerasan yang dilakukan atas nama agama oleh kelompok teroris harus diberantas dengan kerja sama yang erat antarnegara," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto usai pertemuan.
Andi mengatakan, kedua negara yang memiliki mayoritas penduduk memeluk agama Islam moderat, juga sepakat memperkuat kerja sama terutama di bidang kebudayaan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Presiden Hassan Rouhani sama-sama menyinggung soal perang melawan terorisme. Secara khusus, mereka menyebut masalah keberadaan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Para ekstrimis menikmati dukungan intelijen, logistik dan finasial dari sejumlah pemain regional dan internasional untuk mencapai tujuan mereka yang tidak sah; para sponsor mereka yang tak mempedulikan krisis stabilitas yang berlanjut di wilayah akan membawa ketidakamanan di seluruh dunia termasuk negara mereka," kata Rouhani dalam pidatonya di hadapan para peserta KAA 2015.
Selain di bidang terorisme dan pendekatan budaya, pertemuan Jokowi dengan Rouhani juga membahas potensi ekonomi dua negara. Andi menyebutkan volume perdagangan antara dua negara saat ini sedang menurun. Karena itu, kedua negara berkomitmen mencari cara untuk meningkatkannya.
"Selain itu, sektor swasta Iran bidang infrastruktur dan energi siap masuk ke Indonesia," ucap dia.
Pemerintah Indonesia bersama pemerintah Iran berkomitmen melakuan perang terhadap segala aksi terorisme dengan kerja sama yang erat antarkedua negara.
Demikian kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sela acara Konferensi Asia Afrika 2015, Jakarta Convention Center, Kamis (23/4/2015).
"Dua negara sepakat bahwa kekerasan yang dilakukan atas nama agama oleh kelompok teroris harus diberantas dengan kerja sama yang erat antarnegara," ujar Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto usai pertemuan.
Andi mengatakan, kedua negara yang memiliki mayoritas penduduk memeluk agama Islam moderat, juga sepakat memperkuat kerja sama terutama di bidang kebudayaan.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Presiden Hassan Rouhani sama-sama menyinggung soal perang melawan terorisme. Secara khusus, mereka menyebut masalah keberadaan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Para ekstrimis menikmati dukungan intelijen, logistik dan finasial dari sejumlah pemain regional dan internasional untuk mencapai tujuan mereka yang tidak sah; para sponsor mereka yang tak mempedulikan krisis stabilitas yang berlanjut di wilayah akan membawa ketidakamanan di seluruh dunia termasuk negara mereka," kata Rouhani dalam pidatonya di hadapan para peserta KAA 2015.
Selain di bidang terorisme dan pendekatan budaya, pertemuan Jokowi dengan Rouhani juga membahas potensi ekonomi dua negara. Andi menyebutkan volume perdagangan antara dua negara saat ini sedang menurun. Karena itu, kedua negara berkomitmen mencari cara untuk meningkatkannya.
"Selain itu, sektor swasta Iran bidang infrastruktur dan energi siap masuk ke Indonesia," ucap dia.
♘ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.