Kepala Angkatan Laut Laksamana Narong Pipattanasai mengamati sisa-sisa kapal selam terakhir Thailand saat berkunjung ke markas divisi kapal selam Angkatan Laut pada 7 Juli 2014 [situs Thai Navy] ♆
Angkatan Laut Kerajaan Thailand telah secara resmi mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk membeli kapal selam untuk divisi kapal selam, yang selama 64 tahun terakhir tidak mempunyai kapal selam.
Laksamana Kraisorn Chansuvanich, komandan angkatan laut Thailand, mengatakan ia berharap kabinet akan memusyawarahkan permintaan segera, karena kapal selam yang dibutuhkan untuk memperkuat angkatan bersenjata Thailand.
"Negara-negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan Singapura telah memiliki kapal selam di gudang senjata mereka selama bertahun-tahun," kata Kraisorn. "Sekarang saya di sini, saya pikir itu adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan angkatan bersenjata kita. Ini tugas saya untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk dipertimbangkan. Apakah pemerintah akan menyetujui atau tidak terserah mereka."
Dia menambahkan bahwa angkatan laut tidak memaksa darimana kapal selam itu akan diproduksi, selama sesuai dengan kebutuhan Angkatan Laut Thailand. Kraisorn juga mendesak pemerintah untuk menyetujui pembelian kapal selam segera, karena mengakuisisi kapal selam membutuhkan proses yang panjang.
"Bahkan jika pemerintah menyetujui pembelian hari ini, kita tidak akan dapat memperoleh mereka langsung, karena waktu akan diperlukan untuk membangun kapal dan mengirim personil kami untuk menerima pelatihan dan meningkatkan keahlian mereka selama satu sampai dua tahun. Jadi, akan mengambil setidaknya lima atau enam tahun sebelum kapal selam dapat memasukkan layanan kami. Jika kita tidak mulai sekarang, kita harus menunggu untuk waktu yang lama," ungkap Kraisorn menjelaskan.
Menurut Laksamana Kraisorn, sejumlah negara bersedia untuk menjual kapal selam ke Thailand, seperti Korea Selatan, China, Rusia, Jerman, dan Swedia.
Terakhir kapal selam Angkatan Laut Thai yang dinonaktifkan pada tahun 1951 menyusul kudeta oleh petugas Angkatan Laut tahun itu. Angkatan Laut telah gagal untuk menggulingkan pemerintah dua tahun sebelumnya.
Setelah gagal kudeta tahun 1951, pemerintah membonsai pengaruh Angkatan Laut dalam angkatan bersenjata, mengurangi kapal selam, kekuatan laut, maupun pesawat perangnya. Kantor pusat Angkatan Laut di Bangkok juga ditutup selama beberapa tahun. Kekuatan Angkatan Laut dipulihkan pada tahun 1955 atas saran dari militer Amerika Serikat. [khaosodenglish]
Angkatan Laut Kerajaan Thailand telah secara resmi mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk membeli kapal selam untuk divisi kapal selam, yang selama 64 tahun terakhir tidak mempunyai kapal selam.
Laksamana Kraisorn Chansuvanich, komandan angkatan laut Thailand, mengatakan ia berharap kabinet akan memusyawarahkan permintaan segera, karena kapal selam yang dibutuhkan untuk memperkuat angkatan bersenjata Thailand.
"Negara-negara tetangga seperti Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan Singapura telah memiliki kapal selam di gudang senjata mereka selama bertahun-tahun," kata Kraisorn. "Sekarang saya di sini, saya pikir itu adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan angkatan bersenjata kita. Ini tugas saya untuk mengajukan permohonan kepada pemerintah untuk dipertimbangkan. Apakah pemerintah akan menyetujui atau tidak terserah mereka."
Dia menambahkan bahwa angkatan laut tidak memaksa darimana kapal selam itu akan diproduksi, selama sesuai dengan kebutuhan Angkatan Laut Thailand. Kraisorn juga mendesak pemerintah untuk menyetujui pembelian kapal selam segera, karena mengakuisisi kapal selam membutuhkan proses yang panjang.
"Bahkan jika pemerintah menyetujui pembelian hari ini, kita tidak akan dapat memperoleh mereka langsung, karena waktu akan diperlukan untuk membangun kapal dan mengirim personil kami untuk menerima pelatihan dan meningkatkan keahlian mereka selama satu sampai dua tahun. Jadi, akan mengambil setidaknya lima atau enam tahun sebelum kapal selam dapat memasukkan layanan kami. Jika kita tidak mulai sekarang, kita harus menunggu untuk waktu yang lama," ungkap Kraisorn menjelaskan.
Menurut Laksamana Kraisorn, sejumlah negara bersedia untuk menjual kapal selam ke Thailand, seperti Korea Selatan, China, Rusia, Jerman, dan Swedia.
Terakhir kapal selam Angkatan Laut Thai yang dinonaktifkan pada tahun 1951 menyusul kudeta oleh petugas Angkatan Laut tahun itu. Angkatan Laut telah gagal untuk menggulingkan pemerintah dua tahun sebelumnya.
Setelah gagal kudeta tahun 1951, pemerintah membonsai pengaruh Angkatan Laut dalam angkatan bersenjata, mengurangi kapal selam, kekuatan laut, maupun pesawat perangnya. Kantor pusat Angkatan Laut di Bangkok juga ditutup selama beberapa tahun. Kekuatan Angkatan Laut dipulihkan pada tahun 1955 atas saran dari militer Amerika Serikat. [khaosodenglish]
♆ Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.