Dua kapal selam diesel elektrik yang baru-baru ini dibeli Bangladesh dengan harga US$ 203 juta dari China adalah kapal selam usang, ungkap ahli dari Rusia.
Kapal selam pertama yang akan dimiliki Bangladesh, baru akan memperkuat pada tahun 2017, sebenarnya merupakan kapal selam buatan tahun 1970-an dan dianggap berhasil, kata ahli militer Rusia Vasily Kashin.
Kapal selam yang dibeli merupakan upgrade dari kapal selam Project 035. Angkatan Laut Cina menggunakan kapal selam Project 035G sebagai kapal selam latih di tahun 1990-2000. Type 035G dilengkapi dengan persenjataan torpedo baru dan perangkat sonar dari Perancis.
Kapal selam sudah usang bahkan pada awal pembangunanya di akhir 1980-an dan ini adalah salah satu alasan China untuk bisa membeli 12 kapal selam Kilo Project 877 dan 636 dari Rusia. Menurut ahli militer Rusia, kurangnya pengalaman Bangladesh Navy dan usangnya kapal selam 035G membuat mereka menjadi sasaran empuk bagi Angkatan Laut India yang jauh lebih maju kekuatan kapal selamnya.
Ketidakpuasan India bukan karena soal kapal selam yang dibeli, tetapi karena fakta Bangladesh mulai memperkuat militernya dengan persenjataan buatan Cina. Jika Bangladesh membeli dari pemasok lain misalnya, Rusia atau Eropa, hal itu tidak akan menyebabkan emosi negatif dari pihak India.
Selain kapal selam, Bangladesh juga telah membeli korvet Type 056 Cina, dan mungkin juga fregat dan beberapa peralatan militer lainnya dari Cina. [Defenceworld]
Kapal selam pertama yang akan dimiliki Bangladesh, baru akan memperkuat pada tahun 2017, sebenarnya merupakan kapal selam buatan tahun 1970-an dan dianggap berhasil, kata ahli militer Rusia Vasily Kashin.
Kapal selam yang dibeli merupakan upgrade dari kapal selam Project 035. Angkatan Laut Cina menggunakan kapal selam Project 035G sebagai kapal selam latih di tahun 1990-2000. Type 035G dilengkapi dengan persenjataan torpedo baru dan perangkat sonar dari Perancis.
Kapal selam sudah usang bahkan pada awal pembangunanya di akhir 1980-an dan ini adalah salah satu alasan China untuk bisa membeli 12 kapal selam Kilo Project 877 dan 636 dari Rusia. Menurut ahli militer Rusia, kurangnya pengalaman Bangladesh Navy dan usangnya kapal selam 035G membuat mereka menjadi sasaran empuk bagi Angkatan Laut India yang jauh lebih maju kekuatan kapal selamnya.
Ketidakpuasan India bukan karena soal kapal selam yang dibeli, tetapi karena fakta Bangladesh mulai memperkuat militernya dengan persenjataan buatan Cina. Jika Bangladesh membeli dari pemasok lain misalnya, Rusia atau Eropa, hal itu tidak akan menyebabkan emosi negatif dari pihak India.
Selain kapal selam, Bangladesh juga telah membeli korvet Type 056 Cina, dan mungkin juga fregat dan beberapa peralatan militer lainnya dari Cina. [Defenceworld]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.