Kapal Patroli cepat II-3-63 [koarmabar]☆
Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Lampung telah menerima mandat kepercayaan dari Markas Besar TNI Angkatan Laut berupa Kapal Patroli Cepat atau Combat Boat untuk mendukung kegiatan Patkamla di perairan provinsi Lampung. Bertempat di dermaga Grand Elty Kalianda Lampung Selatan Patkamla Lanal Lampung Rabu (7/12), Kapal Patroli Cepat tersebut dikukuhkan oleh Komandan Lanal Lampung Letkol Laut (P) Kelik Haryadi, S.H., M.Si., dengan nama kapal "Pulau Sebesi" nomor lambung II-3-63.
Selesai upacara pengukuhan dilanjutkan pemberian ijin oleh bupati Lampung Selatan Dr. Zainudin Hasan, M.Hum dalam penggunaan nama Pulau Sebesi sebagai nama kapal Patkamla dijajaran Lanal Lampung yang ditandai dengan pemecahan Kendi ke badan kapal, selanjutnya Komandan Lanal, Bupati Lampung Selatan dan unsur Forkopimda serta tamu undangan lainnya mencoba melaksanakan pelayaran Joy Sailing di perairan ke Peraiaran Pulau Sebesi Kalianda.
Dalam sambutannya Danlanal Lampung menyampaikan bahwa TNI AL kedepan harus memiliki kekuatan yang memadai agar mampu mepertahankan kedaulatan negara sekaligus mampu menegakkan keamanan dilaut, mengingat gangguan di laut seperti perampokan, penangkapan ikan secara ilegal, pencurian benda cagar budaya, ilegal loging dan penambangan pasir laut secara liar masih menjadi permasalahan saat ini.
Demikian juga dengan Bupati Lampung Selatan Dr. Zainudin Hasan, M.Hum., menyampaikan ucapan selamat atas pengukuhan Kapal Patkamla Pulau Sebesi II-3-63 sebagai Kapal Patroli Keamanan Laut Lanal Lampung, rasa bangga dipakainya nama pulau Sebesi yang berada di wilayah Lampung Selatan sebagai nama kapal patrori keamanan laut, karena bisa memperkenalkan pulau yang ada di Kab. Lampung Selatan. Mengharapkan keberadaan kapal patroli ini bisa mengamankan perairan Lampung dari illegal loging, penangkapan ikan menggunakan bom ikan serta pelanggaran lainnya.
Patkamla Pulau Sebesi merupakan kapal buatan anak bangsa yang di buat sejak tahun 2015 di galangan kapal PT. Tescoindomaritim Jakarta, dengan hadirnya kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) yang baru di jajaran Lanal Lampung diharapkan dapat meningkatkan keamanan di perairan provinsi Lampung yang sebagian wilayahnya berada di beberapa kepulauan. Patkamla Pulau Sebesi dengan Body yang seluruhnya dibuat dari alumunium D-18, dengan panjang kapal 18 meter, lebar 4,5 meter, draft atau sarat kapal 0,9 meter, dan bobotnya kurang lebih 20 ton serta kapasitas tangki bahan bakar sebesar 4.000 liter dioperasikan oleh 5 orang ABK yang dikomandani oleh Serka Bah Sahroni mampu membawa pasukan sebanyak 30 orang yang dapat didaratkan di pantai melalui pintu yang terdapat di lunas depan.
Patkamla dengan sistem mesin water jet diusung dengan menggunakan mesin pokok Caterpilar dua buah ini mampu menempuh kecepatan maksimum 42,7 knots perjam dengan kecepatan jelajah 25 knots perjam, kelebihan dari patkamla ini adalah bisa beaching / pendaratan pasukan di pantai, bisa berputar 360° dengan cepat tanpa bergeser serta bisa restok (dalam kecepatan tinggi kapal langsung berhenti di tempat) serta bisa dioperasikan di perairan dangkal dengan kedalaman 1,5 meter.
Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Lampung telah menerima mandat kepercayaan dari Markas Besar TNI Angkatan Laut berupa Kapal Patroli Cepat atau Combat Boat untuk mendukung kegiatan Patkamla di perairan provinsi Lampung. Bertempat di dermaga Grand Elty Kalianda Lampung Selatan Patkamla Lanal Lampung Rabu (7/12), Kapal Patroli Cepat tersebut dikukuhkan oleh Komandan Lanal Lampung Letkol Laut (P) Kelik Haryadi, S.H., M.Si., dengan nama kapal "Pulau Sebesi" nomor lambung II-3-63.
Selesai upacara pengukuhan dilanjutkan pemberian ijin oleh bupati Lampung Selatan Dr. Zainudin Hasan, M.Hum dalam penggunaan nama Pulau Sebesi sebagai nama kapal Patkamla dijajaran Lanal Lampung yang ditandai dengan pemecahan Kendi ke badan kapal, selanjutnya Komandan Lanal, Bupati Lampung Selatan dan unsur Forkopimda serta tamu undangan lainnya mencoba melaksanakan pelayaran Joy Sailing di perairan ke Peraiaran Pulau Sebesi Kalianda.
Dalam sambutannya Danlanal Lampung menyampaikan bahwa TNI AL kedepan harus memiliki kekuatan yang memadai agar mampu mepertahankan kedaulatan negara sekaligus mampu menegakkan keamanan dilaut, mengingat gangguan di laut seperti perampokan, penangkapan ikan secara ilegal, pencurian benda cagar budaya, ilegal loging dan penambangan pasir laut secara liar masih menjadi permasalahan saat ini.
Demikian juga dengan Bupati Lampung Selatan Dr. Zainudin Hasan, M.Hum., menyampaikan ucapan selamat atas pengukuhan Kapal Patkamla Pulau Sebesi II-3-63 sebagai Kapal Patroli Keamanan Laut Lanal Lampung, rasa bangga dipakainya nama pulau Sebesi yang berada di wilayah Lampung Selatan sebagai nama kapal patrori keamanan laut, karena bisa memperkenalkan pulau yang ada di Kab. Lampung Selatan. Mengharapkan keberadaan kapal patroli ini bisa mengamankan perairan Lampung dari illegal loging, penangkapan ikan menggunakan bom ikan serta pelanggaran lainnya.
Patkamla Pulau Sebesi merupakan kapal buatan anak bangsa yang di buat sejak tahun 2015 di galangan kapal PT. Tescoindomaritim Jakarta, dengan hadirnya kapal Patroli Keamanan Laut (Patkamla) yang baru di jajaran Lanal Lampung diharapkan dapat meningkatkan keamanan di perairan provinsi Lampung yang sebagian wilayahnya berada di beberapa kepulauan. Patkamla Pulau Sebesi dengan Body yang seluruhnya dibuat dari alumunium D-18, dengan panjang kapal 18 meter, lebar 4,5 meter, draft atau sarat kapal 0,9 meter, dan bobotnya kurang lebih 20 ton serta kapasitas tangki bahan bakar sebesar 4.000 liter dioperasikan oleh 5 orang ABK yang dikomandani oleh Serka Bah Sahroni mampu membawa pasukan sebanyak 30 orang yang dapat didaratkan di pantai melalui pintu yang terdapat di lunas depan.
Patkamla dengan sistem mesin water jet diusung dengan menggunakan mesin pokok Caterpilar dua buah ini mampu menempuh kecepatan maksimum 42,7 knots perjam dengan kecepatan jelajah 25 knots perjam, kelebihan dari patkamla ini adalah bisa beaching / pendaratan pasukan di pantai, bisa berputar 360° dengan cepat tanpa bergeser serta bisa restok (dalam kecepatan tinggi kapal langsung berhenti di tempat) serta bisa dioperasikan di perairan dangkal dengan kedalaman 1,5 meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.