Malaysia Tertarik Kapal Perang Buatan PT PAL Ilustrasi desain LPD (GM) ☠
PT PAL Indonesia telah melakukan MoU dengan pemerintah Malaysia terkait dengan pemesanan kapal perang oleh Negeri Jiran itu. Total Malaysia telah memesan 3 kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV).
Direktur Utama PT PAL Indonesia M Firmansyah Arifin menjelaskan, Malaysia memesan kapal dari PT PAL Indonesia karena terkesan dengan kapal perang SSV milik Filipina yang merupakan buatan PT PAL. "Jadi, pemesanan kapal perang tak melalui tender seperti kapal Filipina di mana kami harus perang tender melawan pabrik kapal dari 8 negara. Ini membuktikan kapal perang kami mulai diakui dunia," ujarnya di SMP Negeri 10 Surabaya, Senin (5/12).
Saat ini, lanjutnya, proses pembuatan kapal perang pesanan Malaysia itu telah memasuki tahap finalisasi desain. Firmansyah menargetkan, proses pembuatan dan perakitan kapal bisa segera dimulai pada awal tahun 2017 nanti.
"Proses desain sangat penting karena mempengaruhi harga. Jadi harga saat ini juga masih belum final. Desain yang diinginkan Malaysia juga tak sama dengan SSV Filipina. Pemerintah Malaysia ingin agar Landing Platform Dock diperluas dari SSV Filipina yang hanya 125 meter," beber Firmansyah.
Selain perluasan Landing Platform Dock untuk tempat mendarat helikopter, hampir semua desain kapal dibuat sama dengan SSV pesanan Filipina. "Jadi, mungkin harga final yang keluar nanti bakal membuat kapal SSV pesanan Malaysia lebih mahal ketimbang pesanan Filipina. Kami tunggu proses finalisasi desain dulu," jelas Firmansyah.
Alumnus SMPN 10 Surabaya itu menambahkan, proses pembuatan kapal bisa memakan waktu lama. Pada pembuatan SSV untuk Filipina saja membutuhkan waktu hingga 2 tahun. Firmansyah pun mengaku hal serupa juga bakal terjadi pada pembuatan kapal SSV pesanan Malaysia.
"Apalagi proses desain ini juga cukup alot. Pasalnya pihak militer Malaysia memiliki kriteria yang jauh lebih rumit ketimbang SSV Filipina. Namun, kami akan berupaya semaksimal mungkin agar proses desain rampung tahun ini. Sehingga pembuatan kapal bisa dimulai awal tahun depan," tutup Firmansyah.
Kapal jenis frigate itu didesain untuk berbagai tipe peperangan. Di antaranya untuk peperangan darat, udara, atas air dan bawah air. Bahkan kapal juga dilengkapi pengamanan kemaritiman, SAR, dan misi kemanusiaan. (*/no/jpg)
PT PAL Indonesia telah melakukan MoU dengan pemerintah Malaysia terkait dengan pemesanan kapal perang oleh Negeri Jiran itu. Total Malaysia telah memesan 3 kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV).
Direktur Utama PT PAL Indonesia M Firmansyah Arifin menjelaskan, Malaysia memesan kapal dari PT PAL Indonesia karena terkesan dengan kapal perang SSV milik Filipina yang merupakan buatan PT PAL. "Jadi, pemesanan kapal perang tak melalui tender seperti kapal Filipina di mana kami harus perang tender melawan pabrik kapal dari 8 negara. Ini membuktikan kapal perang kami mulai diakui dunia," ujarnya di SMP Negeri 10 Surabaya, Senin (5/12).
Saat ini, lanjutnya, proses pembuatan kapal perang pesanan Malaysia itu telah memasuki tahap finalisasi desain. Firmansyah menargetkan, proses pembuatan dan perakitan kapal bisa segera dimulai pada awal tahun 2017 nanti.
"Proses desain sangat penting karena mempengaruhi harga. Jadi harga saat ini juga masih belum final. Desain yang diinginkan Malaysia juga tak sama dengan SSV Filipina. Pemerintah Malaysia ingin agar Landing Platform Dock diperluas dari SSV Filipina yang hanya 125 meter," beber Firmansyah.
Selain perluasan Landing Platform Dock untuk tempat mendarat helikopter, hampir semua desain kapal dibuat sama dengan SSV pesanan Filipina. "Jadi, mungkin harga final yang keluar nanti bakal membuat kapal SSV pesanan Malaysia lebih mahal ketimbang pesanan Filipina. Kami tunggu proses finalisasi desain dulu," jelas Firmansyah.
Alumnus SMPN 10 Surabaya itu menambahkan, proses pembuatan kapal bisa memakan waktu lama. Pada pembuatan SSV untuk Filipina saja membutuhkan waktu hingga 2 tahun. Firmansyah pun mengaku hal serupa juga bakal terjadi pada pembuatan kapal SSV pesanan Malaysia.
"Apalagi proses desain ini juga cukup alot. Pasalnya pihak militer Malaysia memiliki kriteria yang jauh lebih rumit ketimbang SSV Filipina. Namun, kami akan berupaya semaksimal mungkin agar proses desain rampung tahun ini. Sehingga pembuatan kapal bisa dimulai awal tahun depan," tutup Firmansyah.
Kapal jenis frigate itu didesain untuk berbagai tipe peperangan. Di antaranya untuk peperangan darat, udara, atas air dan bawah air. Bahkan kapal juga dilengkapi pengamanan kemaritiman, SAR, dan misi kemanusiaan. (*/no/jpg)
☠ Indopos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.