Waspada Ketika Panglima TNI dan KASAD ikut merasakan ranpur amfibi M113 TNI AD di Natuna. (Batampos) ☠
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan bahaya terorisme yang jaraknya semakin dekat ke Indonesia. Menurut Gatot, ISIS telah memilih dan membangun kawasan Filipina Selatan sebagai home base di Asia Tenggara.
"Baik karena demografi, maupun ekonomi. Di Filipina Selatan bebas di sana. Bendera apa saja bisa. Masyarakat di sana juga siap," kata Gatot.
Hal itu disampaikannya dalam sambutannya di Seminar Nasional Preventive Justice dalam Antisipasi Perkembangan Ancaman Terorisme di Hotel Borobudur, Jakpus, Selasa (6/12/2016).
Kesiapan warga Filipina Selatan tersebut, kata Gatot, terindikasi dari banyaknya kegiatan penyanderaan di perairan Filipina Selatan. Hal itu menurut Gatot, menandakan penduduk sekitar tengah membangun infrastruktur.
Gatot mengatakan ISIS di masa mendatang tak lagi memfokuskan kegiatannya di Timur Tengah. Menurut Gatot ISIS yang lahir karena keperluan energi, mulai menyadari bahwa energi di wilayah Arab sudah mulai habis.
"Oleh karena itu bergeser ke energi hayati, yakni air dan pangan. Dan itu semua ada di sekitar ekuator. Oleh karena itulah wilayah Filipina Selatan dipilih oleh Islamic State," ujar Gatot.
Hal itu menjadi persoalan besar bagi Indonesia. Filipina Selatan berdekatan dengan pulau Kalimantan dan Sulawesi.
"Dekat dengan Tarakan, Poso dan wilayah-wilayah lain. Oleh karena itu kita harus waspada. Saya sudah berteriak-teriak selama enam bulan terakhir terkait hal ini. Islamic State bisa masuk ke Indonesia dari sana," kata Gatot. (fjp/fdn)
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan bahaya terorisme yang jaraknya semakin dekat ke Indonesia. Menurut Gatot, ISIS telah memilih dan membangun kawasan Filipina Selatan sebagai home base di Asia Tenggara.
"Baik karena demografi, maupun ekonomi. Di Filipina Selatan bebas di sana. Bendera apa saja bisa. Masyarakat di sana juga siap," kata Gatot.
Hal itu disampaikannya dalam sambutannya di Seminar Nasional Preventive Justice dalam Antisipasi Perkembangan Ancaman Terorisme di Hotel Borobudur, Jakpus, Selasa (6/12/2016).
Kesiapan warga Filipina Selatan tersebut, kata Gatot, terindikasi dari banyaknya kegiatan penyanderaan di perairan Filipina Selatan. Hal itu menurut Gatot, menandakan penduduk sekitar tengah membangun infrastruktur.
Gatot mengatakan ISIS di masa mendatang tak lagi memfokuskan kegiatannya di Timur Tengah. Menurut Gatot ISIS yang lahir karena keperluan energi, mulai menyadari bahwa energi di wilayah Arab sudah mulai habis.
"Oleh karena itu bergeser ke energi hayati, yakni air dan pangan. Dan itu semua ada di sekitar ekuator. Oleh karena itulah wilayah Filipina Selatan dipilih oleh Islamic State," ujar Gatot.
Hal itu menjadi persoalan besar bagi Indonesia. Filipina Selatan berdekatan dengan pulau Kalimantan dan Sulawesi.
"Dekat dengan Tarakan, Poso dan wilayah-wilayah lain. Oleh karena itu kita harus waspada. Saya sudah berteriak-teriak selama enam bulan terakhir terkait hal ini. Islamic State bisa masuk ke Indonesia dari sana," kata Gatot. (fjp/fdn)
☠ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.