Hercules TNI AU A-1310 [PlanespottersNet] ☠
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan alat utama sistem senjata atau alutsista militer harus segera diperbarui secara bertahap.
Hal itu dikatakan Wapres menanggapi kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara, Selasa siang.
"Tentu pasti rencana Pemerintah memperbarui alutsista kita secara bertahap. Kalau pesawat angkut memang (Pemerintah) baru beli CN-295," kata Wapres.
Terkait armada Hercules yang mengalami kecelakaan di Medan, Wapres mengatakan pesawat tersebut sudah tua dan Indonesia memiliki pesawat sejenis Hercules sebanyak 20 unit.
"Memang ini pesawat tua, sudah 50 tahun, tapi ini mau diretrofit. Semua memang kita punya 20 Hercules. Tentara itu baru beli pesawat tahun 1950-1960, waktu zamannya Bung Karno dan zaman Jenderal Yusuf. Tahun 1960 itu awal-awal (beli) Hercules," jelas Wapres.
Hingga Senin petang, Wapres Kalla mengaku belum mendapatkan laporan terkait penyebab kecelakaan tersebut. Wapres menduga jatuhnya pesawat Hercules itu disebabkan oleh masalah teknis.
"Ya namanya (kecelakaan) pesawat militer atau sipil bisa karena teknis, manusia atau alam. Tapi ini kelihatannya karena teknis, saya baca laporannya dia mau kembali," katanya.
Sementara itu Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, pascajatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara, Selasa siang, pola modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) harus meninggalkan pola hibah.
"Menerima barang bekas lalu di upgrade, risikonya sangat besar," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa.
Mahfudz mengatakan, baru mendapat konfirmasi bahwa benar ada pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan, Sumatera Utara.
Namun, menurut dia, dirinya masih memastikan apakah pesawat jatuh itu berasal dari hibah Australia atau pesawat lama yang di "upgrade" di Singapura.
"Namun kasus ini menyusul jatuhnya pesawat F-16 beberapa waktu lalu, urgensi untuk segera memperbarui alulsista TNI terutama alat angkutnya," ujarnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan alat utama sistem senjata atau alutsista militer harus segera diperbarui secara bertahap.
Hal itu dikatakan Wapres menanggapi kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara, Selasa siang.
"Tentu pasti rencana Pemerintah memperbarui alutsista kita secara bertahap. Kalau pesawat angkut memang (Pemerintah) baru beli CN-295," kata Wapres.
Terkait armada Hercules yang mengalami kecelakaan di Medan, Wapres mengatakan pesawat tersebut sudah tua dan Indonesia memiliki pesawat sejenis Hercules sebanyak 20 unit.
"Memang ini pesawat tua, sudah 50 tahun, tapi ini mau diretrofit. Semua memang kita punya 20 Hercules. Tentara itu baru beli pesawat tahun 1950-1960, waktu zamannya Bung Karno dan zaman Jenderal Yusuf. Tahun 1960 itu awal-awal (beli) Hercules," jelas Wapres.
Hingga Senin petang, Wapres Kalla mengaku belum mendapatkan laporan terkait penyebab kecelakaan tersebut. Wapres menduga jatuhnya pesawat Hercules itu disebabkan oleh masalah teknis.
"Ya namanya (kecelakaan) pesawat militer atau sipil bisa karena teknis, manusia atau alam. Tapi ini kelihatannya karena teknis, saya baca laporannya dia mau kembali," katanya.
Sementara itu Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq mengatakan, pascajatuhnya pesawat Hercules C-130 di Medan, Sumatera Utara, Selasa siang, pola modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) harus meninggalkan pola hibah.
"Menerima barang bekas lalu di upgrade, risikonya sangat besar," katanya di Gedung Nusantara II, Jakarta, Selasa.
Mahfudz mengatakan, baru mendapat konfirmasi bahwa benar ada pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan, Sumatera Utara.
Namun, menurut dia, dirinya masih memastikan apakah pesawat jatuh itu berasal dari hibah Australia atau pesawat lama yang di "upgrade" di Singapura.
"Namun kasus ini menyusul jatuhnya pesawat F-16 beberapa waktu lalu, urgensi untuk segera memperbarui alulsista TNI terutama alat angkutnya," ujarnya.
☠ antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.