Nasib Tragis Pesawat Andalan TNI AU
Su-30 KI Komyercheskyi Indonyesiyskiy yang artinya komerisal untuk Indonesia. Pesawat tempur canggih yang dirancang oleh biro desain Sukhoi khusus dipersembahkan bagi Indonesia. Bahkan pesawat ini menjadi basis bagi pengembangan pesawat Su-35, namun sayang nasib pesawat ini begitu tragis. Krisis moneter yang menghantam Indonesia pada tahun 1998, membuat pesawat Su-30 KI terkatung-katung tidak jelas.
Biro desain KnAAPO mengadakan program upgrade pesawat tempur single seater Su-27SK, pada tahun 1995. Upgrade meliputi jarak dan kefektifan tempur yang ditingkatkan, dan menjadikanya sebagai penempur multi role. Fase pertama ini menghasilkan satu spesies baru yaitu Su-30 KI.
Su-30 KI merupakan penempur dengan awak tunggal, beragam kesaktian ada dalam tubuh pesawat ini. Salah satunya adalah IFR probe, satnav receiver, ILS/VOR navigasi dan sistem pendaratan yang ditingkatkan, RVV-AE missile. Tidak cukup sampai disitu, pada tahap kedua peningkatan ditambahkan kembali sistem avionik yang ditingkatkan, komputer, radar phased array dan senjata.
Pada tanggal 28 Juni 1998 menjadi debut pertama Su-30 KI, dalam atraksi udara MAKS '99 international aerospace show. Dalam penampilanya Su-30 KI dicat dengan warna abu-abu-hitam dan biru. Penampilan Su-30 KI dalam ajang airshow tersebut sangat mengagumkan, bahkan diakui oleh sejumlah negara.
Pada tahun 1997 pemerintah Indonesia berencana membeli 24 Su-30 KI, langkah strategis ini dilakukan untuk memperbaiki nama Indonesia di mata dunia. Saat itu Indonesia sedang terkena sanksi embargo senjata oleh Amerika, akibat perang Timor Timur. Namun sayang senjata canggih tersebut gagal dimiliki, akibat krisis ekonomi keburu menghantam Indonesia.
Su-30 KI memiliki performa luar biasa, lantaran ditenagai mesin Saturn Lyul'ka AL-31F afterburning turbofans membuat pesawat ini sanggup melaju hingga kecepatan mach 2. Su-30 KI sanggup terbang dengan ketinggian mencapai 17 Km, dengan jarak tempuh mencapai 3.000 Km. Su-30 KI dilengkapi dengan senjata meriam GSh-301 30mm, rudal R-60, R-73, R-27, RVV-AE (R-77) AAMs, dan tabung ECM Pods.
★ Tempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.