Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, dengan Menteri Luar Negeri Afghanistan, Salahuddin Rabbani, di sela-sela KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, di Jakarta, Minggu (6/3). (CNN Indonesia/ Hanna Azarya Samosir) ☆
Selama empat tahun terakhir menjalankan program kerja sama, Indonesia telah melatih 353 polisi Afghanistan. Ke depan, kedua negara juga akan menguatkan kerja sama di bidang pendidikan.
"Dalam kerja sama teknis selama empat tahun belakangan, ada 44 program pelatihan yang diikuti oleh 353 partisipan kepolisian, ada pula pelatihan untuk para diplomat," ujar Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Afghanistan, Salahuddin Rabbani, di sela-sela KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, di Jakarta, Minggu (6/3).
Dalam pertemuan tersebut, Retno dan Rabbani kembali menyatakan komitmen tersebut dengan menandatangani nota kesepahaman mengenai Pelatihan Diplomatik dan Kerja Sama Pendidikan.
Masih di ranah pendidikan, Retno juga menyebut bahwa kini Indonesia sedang membangun Indonesian Islamic Center di Kabul, Afghanistan.
"Ini merupakan salah satu simbol persahabatan dan demi menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin," ucap Retno.
Rabbani berharap, pembangunan pusat kajian Islam Indonesia di negaranya dapat mendukung perdamaian di negaranya.
Selain itu, Retno juga mengundang Afghanistan untuk hadir dalam pertemuan Bali Process yang berfokus pada penanganan masalah imigran.
"Kedua negara mengalami masalah yang serupa sehingga kami mengundang Afghanistan untuk turut hadir."
Tak kalah penting, kedua negara juga menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina dari Israel.
Keseluruhan KTT LB OKI ini memang menitikberatkan pada masalah pembebasan Palestina dari Israel. Kini, para pejabat tinggi negara sedang mengadakan pembahasan mengenai pokok pikiran yang akan dituangkan dalam dua dokumen hasil dari KTT LB OKI ini.
Hasil pembahasan dari para pejabat tinggi akan dibawa ke meja diskusi tingkat menteri pada siang hari ini. Semua hasil pembahasan itu akhirnya akan disempurnakan dan dituangkan dalam dua dokumen yang dibicarakan oleh para pemimpin negara pada Senin (7/3).
KTT Luar Biasa OKI di Jakarta akan menghasilkan dua dokumen soal Palestina, yaitu resolusi dan deklarasi. Dokumen resolusi akan berisi konfirmasi kembali negara-negara OKI dengan fokus Palestina dan Yerusalem, yang menjadi lokasi Masjid al-Aqsa.
Sementara dokumen deklarasi akan akan lebih padat dan singkat, berisi langkah konkret ke depan untuk menindaklanjuti hal-hal yang disepakati negara-negara OKI terkait Palestina dan Yerusalem. (stu)
Selama empat tahun terakhir menjalankan program kerja sama, Indonesia telah melatih 353 polisi Afghanistan. Ke depan, kedua negara juga akan menguatkan kerja sama di bidang pendidikan.
"Dalam kerja sama teknis selama empat tahun belakangan, ada 44 program pelatihan yang diikuti oleh 353 partisipan kepolisian, ada pula pelatihan untuk para diplomat," ujar Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Afghanistan, Salahuddin Rabbani, di sela-sela KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds Al-Sharif, di Jakarta, Minggu (6/3).
Dalam pertemuan tersebut, Retno dan Rabbani kembali menyatakan komitmen tersebut dengan menandatangani nota kesepahaman mengenai Pelatihan Diplomatik dan Kerja Sama Pendidikan.
Masih di ranah pendidikan, Retno juga menyebut bahwa kini Indonesia sedang membangun Indonesian Islamic Center di Kabul, Afghanistan.
"Ini merupakan salah satu simbol persahabatan dan demi menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin," ucap Retno.
Rabbani berharap, pembangunan pusat kajian Islam Indonesia di negaranya dapat mendukung perdamaian di negaranya.
Selain itu, Retno juga mengundang Afghanistan untuk hadir dalam pertemuan Bali Process yang berfokus pada penanganan masalah imigran.
"Kedua negara mengalami masalah yang serupa sehingga kami mengundang Afghanistan untuk turut hadir."
Tak kalah penting, kedua negara juga menyatakan dukungannya terhadap kemerdekaan Palestina dari Israel.
Keseluruhan KTT LB OKI ini memang menitikberatkan pada masalah pembebasan Palestina dari Israel. Kini, para pejabat tinggi negara sedang mengadakan pembahasan mengenai pokok pikiran yang akan dituangkan dalam dua dokumen hasil dari KTT LB OKI ini.
Hasil pembahasan dari para pejabat tinggi akan dibawa ke meja diskusi tingkat menteri pada siang hari ini. Semua hasil pembahasan itu akhirnya akan disempurnakan dan dituangkan dalam dua dokumen yang dibicarakan oleh para pemimpin negara pada Senin (7/3).
KTT Luar Biasa OKI di Jakarta akan menghasilkan dua dokumen soal Palestina, yaitu resolusi dan deklarasi. Dokumen resolusi akan berisi konfirmasi kembali negara-negara OKI dengan fokus Palestina dan Yerusalem, yang menjadi lokasi Masjid al-Aqsa.
Sementara dokumen deklarasi akan akan lebih padat dan singkat, berisi langkah konkret ke depan untuk menindaklanjuti hal-hal yang disepakati negara-negara OKI terkait Palestina dan Yerusalem. (stu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.