Sabtu, 03 Oktober 2015

TNI dan Rasionalitas Demokrasi

Oleh: Achmad SoetjiptoGladi bersih HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10/2015)

E
konomi nasional dalam masalah. Banyak indikator untuk menyebut demikian. Sangat disayangkan para politisi tidak cukup tanggap membaca kegelisahan rakyat luas.

Di saat rakyat sedang hidup sulit, para elite politik justru mempertontonkan konflik kekanakan tak berkesudahan. Banyak yang menyebut situasi ekonomi sekarang hampir mendekati krisis 1998. Lantas, jika demikian, apakah kita masih patut membanggakan demokrasi yang ternyata seremonial belaka? Kenyataan bahwa demokrasi belum mampu melahirkan elite politik berjiwa negarawan adalah hal yang sungguh memprihatinkan.

 Peradaban demokrasi 

Saat ini, Indonesia seperti di simpang jalan. Pada kasus di sejumlah negara yang mengalami situasi serupa memang muncul beberapa perubahan. Thailand dan Korea Selatan pada krisis 1997 adalah contoh negara yang mampu memanfaatkannya untuk memperkuat ekonomi. Rusia menjadikan krisis sebagai momentum memperkuat pengaruh militer. Jepang mengevaluasi kembali doktrin pertahanan dengan asumsi perebutan ekonomi tidak senantiasa dapat diselesaikan dengan negosiasi. Bagaimana dengan Indonesia? Apakah demokrasi akhirnya jadi jebakan?

Kita punya pengalaman mengelola krisis 1998. Pelajarannya, kelambanan merespons krisis pada titik tertentu dapat berakibat fatal. Ini karena potensi konflik Indonesia lebih rumit dibandingkan negara lain. Heterogenitas masyarakat yang unik, penyebaran penduduk di ribuan pulau, kepincangan distribusi kemakmuran yang berakibat kesenjangan sosial yang tajam, dan sejarah konflik yang belum tuntas hingga akar adalah beberapa hal yang bisa menjadi pemicu.

Para pendiri republik telah menetapkan visi tentang kesatuan bangsa ini. Amat disayangkan hingga lebih dari 70 tahun usia republik ini, kesatuan negara-bangsa belum menemui titik final. Terasa semakin langka menemukan pemimpin yang tulus merajut konsensus dan bersikap sebagai solidarity maker.

Pada kesempatan di mana kepentingan primordialnya terusik, daerah dengan mudah mengungkit kesatuan RI. Dalam konteks ini, demokrasi makin jauh untuk berperan besar memformulasi terbangunnya negara-bangsa.

Kemandekan pengembangan demokrasi secara otomatis juga menghambat kemajuan peradaban bangsa. Kemandekan juga berarti memelihara berbagai ketidakpuasan terhadap negara- bangsa, memberi ruang bagi tumbuh suburnya kegelisahan dan kegamangan. Jika kegelisahan dan ketakpuasan bermetamorfosis jadi kekalapan dan perlawanan, mau tak mau harus diendapkan dengan cara apa pun.

Pihak yang paling punya kualifikasi untuk ini adalah militer. Di negara mana pun, jika sudah pada situasi darurat, militer pasti bertindak, tak terkecuali di Indonesia. Terlebih TNI memiliki sejarah sebagai tentara pejuang dengan kredo penyelamat bangsa dan NKRI harga mati adalah doktrin tertinggi.

 Rasionalitas madani 

Keterlibatan militer dalam domain sipil senantiasa mengundang kecaman. Bagi kalangan yang menganggap demokrasi adalah segalanya, masuknya militer ke wilayah yang jadi wewenang sipil adalah bentuk pelanggaran serius terhadap demokrasi. Adapun konteks situasi, keperluan bahkan manfaatnya sama sekali tidak dilihat.

Di sejumlah negara maju, kebuntuan dan jebakan demokrasi diselesaikan dengan cara demokrasi. Namun, di negara yang demokrasinya belum matang, jalan buntu demokrasi biasanya diikuti dan berakhir dengan chaos. Untuk menghindarkan Indonesia dari ancaman tersebut, kuasa sipil perlu merumuskan pemecahan masalah sebagai antisipasi buntunya demokrasi. Sipil tidak perlu takut militer akan terlibat jika memang pemecahan masalah tersebut cukup memadai. Sebaliknya sipil juga jangan terlalu cari mudahnya saja dengan sedikit-sedikit melibatkan militer.

Banyak kalangan berpendapat tindakan seperti itu lambat laun akan mencederai demokrasi dan dampaknya bahkan jauh lebih besar daripada chaos akibat jalan buntu demokrasi. Chaos melibatkan partisipasi massa aktif dan masif. Walau jatuh korban, terbuka peluang lahir perubahan. Sementara jika elite sipil berkonspirasi dengan militer, korbannya keseluruhan tatanan masyarakat sipil, masyarakat madani. Apakah dengan demikian militer menjadi hantu yang menakutkan bagi demokrasi?

Harus dipahami dan diingat, meski dalam peran yang berbeda, sesungguhnya militer pilar penting demokrasi. Kesediaan militer meninggalkan politik adalah kontribusi terbesar dalam penegakan demokrasi. Sebaliknya sipil pun mestinya berlaku serupa dengan memberikan militer apa yang menjadi haknya. Demokrasi bisa tegak apabila terbangun keseimbangan di antara keduanya. Masyarakat madani dan militer harus sama-sama kuat untuk dapat menjaga satu sama lain.

Studi konsolidasi demokrasi di beberapa negara menunjukkan, sipil yang lemah akan mengundang intervensi militer. Sipil yang lemah ditandai belum mapannya demokrasi sebagai budaya, pelembagaan konflik produk pemilu, etos dan mentalitas birokrasi yang rendah, ketidakmampuan membangun konsensus, dan ketiadaan visi tentang masa depan bangsa. Sementara jika militer lemah akan mudah diperalat kekuatan politik sipil untuk menindas lawan politiknya.

 Konsolidasi demokrasi 

Semua buku tentang demokrasi menuliskan pemilu adalah sarana menjaring partisipasi publik, dan inti dari konsolidasi demokrasi adalah bagaimana membangun supremasi sipil. Kehendak publik untuk sejahtera dan menikmati kemajuan di berbagai bidang jadi ukuran faktual. Barometer psikologisnya adalah tumbuhnya kebanggaan sebagai warga negara dan kepercayaan terhadap pemimpin.

Substansi konsolidasi demokrasi memproduksi sistem yang mampu menyokong penguatan nasional di berbagai sektor, terutama di demokrasi ekonomi. Di sinilah pentingnya sipil memiliki kemampuan "membangun konsensus" hendak ke mana Indonesia 30 atau 100 tahun mendatang. Semua elemen masyarakat harus memahami konsensus ini dan bersama-sama mewujudkannya. Jika kapasitas terbatas, kearifan dalam menetapkan prioritas jadi penting. Beberapa prioritas penting ini misalnya sektor pangan, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan.

Karena itu, isu penurunan anggaran pertahanan tahun depan menimbulkan tanya tentang derajat kearifan dalam menetapkan skala prioritas. Alasan krisis dan anggaran terbatas sulit diterima karena dalam kondisi krisis sektor-sektor mendasar justru harus diperkuat. Namun, yang menakjubkan, meskipun kekuatan ekonomi negara melemah, justru alokasi anggaran parlemen diperbesar, seperti rencana peningkatan tunjangan anggota dan rencana pembangunan kompleks DPR yang baru. Kebijakan anggaran yang mengutamakan keperluan untuk menopang transaksi politik daripada memperkuat sektor mendasar makin menunjukkan ketidakjelasan visi. Ini jadi bukti berikutnya bagaimana konsolidasi demokrasi belum mampu menciptakan sistem yang kuat dan proporsional.

Pada akhirnya bisa saja muncul pemikiran di kalangan perwira bahwa untuk menggaransi kepentingan militer tak bisa lagi berharap dari kesadaran visional politisi sipil. Tampaknya militer harus proaktif menggelar negosiasi dengan politisi jika tidak ingin marjinalisasi sektor pertahanan berlanjut. Pertimbangan ini menjadi penting karena setelah kekuasaannya dipereteli, sampai kini TNI belum mendapat kompensasi semestinya untuk mewujudkan TNI sebagai militer profesional.

Belakangan kita membaca di berbagai media bagaimana militer mengeluh soal alat utama sistem persenjataan. Ini belum pernah terjadi. Biasanya militer tampil di media untuk mengancam siapa pun dan negara mana pun yang coba-coba menjamah kedaulatan dan keamanan negara. Jangan sampai karena ketidakmampuan sipil membangun rasionalitas demokrasi, militer bertindak dengan alasan meluruskan visi besar negara-bangsa. Berangkat dari tradisi Jenderal Sudirman, militer senantiasa terpanggil dan punya cara tersendiri untuk menyelesaikan masalah bangsa dari perspektif mereka. Masyarakat sipil harus menyadari kuat soal ini.

Achmad Soetjipto
Mantan KSAL dan Ketua Persatuan Purnawirawan AL
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Oktober 2015, di halaman 7 dengan judul "TNI dan Rasionalitas Demokrasi".

  Kompas  

[World] PBB Kutuk Serangan AS yang Hantam RS di Afghanistan

Serangan udara AS telah menghancurkan sebuah rumah sakit di Afghanistan (Ilustrasi)

M
isi Bantuan PBB di Afghanistan mengutuk keras serangan udara terhadap sebuah rumah sakit di Kunduz yang menewaskan tiga dokter dan melukai beberapa orang lainnya.

"Saya mengutuk keras serangan udara atas Rumah Sakit Medecins Sans Frontieres di Kunduz, dini hari tadi, yang mengakibatkan kematian dan cedera mulai dari tenaga medis, pasien dan warga sipil lainnya," bunyi pernyataan utusan khusus Sekjen PBB dan kepala misi PBB untuk Afghanistan, Nicholas Haysom, dalam rilisnya seperti dikutip dari laman Xinhua, Sabtu (3/10/2015).

Dalam pernyataannya, Haysom mengatakan, rumah sakit yang berfungsi menampung pasien dan tenaga medis mungkin tidak pernah menjadi obyek serangan, dan hukum humaniter internasional juga melarang penggunaan fasilitas medis untuk tujuan militer.

"Saya tegaskan, saya menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik di Afghanistan untuk menghormati dan melindungi personel dan fasilitas medis, serta kemanusiaan," tukasnya.

Sebelumnya, pasukan Amerika Serikat (AS) di Afghanistan meluncurkan serangan udara ke wilayah Kunduz. Serangan tersebut menargetkan sejumlah individu yang dinilai dapat mengancam keamanan dan kemungkinan akan menimbulkan kerusakan terhadap fasilitas medis terdekat. (ian)
16 Orang TewasBendera Taliban di Kunduz. (CNN Indonesia/Reuters/Stringer)

S
erangan udara yang dilancarkan Amerika Serikat telah menghantam rumah sakit yang dikelola kelompok Doctors Without Borders di Kunduz, Afghanistan, pada Sabtu (3/10) pagi waktu setempat. Sebanyak 16 orang tewas, termasuk sembilan staf rumah sakit dan tujuh pasien.

Sebanyak tiga dari tujuh pasien adalah anak-anak. Kolonel Brian Tibus dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mengatakan serangan itu sedang diinvestigasi oleh pihak yang berwajib.

Khususnya investigasi terhadap kemungkinan pesawat AC-130, yang sedang berada di area tersebut dan menembaki pasukan Taliban untuk mempertahankan operasi pasukan Amerika Serikat di sana, bertanggung jawab terhadap serangan ke rumah sakit.

Seperti dilansir CNN, serangan udara juga melukai setidaknya 37 orang dan membuat sebagian bangunan rumah sakit terbakar dan rusak. Peristiwa ini terjadi setelah enam hari pertempuran antara pasukan pemerintah Afghanistan, yang didukung pasukan udara dan penasihat militer AS, dan Taliban, yang menginvasi kota Kunduz, pada awal pekan ini.

Doctors Without Border sendiri kaget dengan serangan tersebut. Soalnya sudah sejak Selasa lalu mereka mengingatkan pihak yang bertikai mengenai posisi trauma center. Fasilitas kesehatan itu, kata mereka, telah merawat ratusan orang yang terluka akibat pertempuran itu. Bahkan, pada saat serangan, mereka langsung mengingatkan kedua pihak. Tapi tak digubris.

Pengeboman berlanjut selama lebih dari 30 menit setelah pejabat militer AS dan Afghanistan di Kabul dan Washington kami informasikan,” kata kelompok, yang secara internasional dikenal dengan nama Medecins Sans Frontieres (MSF). “Kami mendesak penjelasan tentang apa yang terjadi dan bagaimana kejadian buruk ini bisa terjadi.

MSF mengatakan masih ada sekitar 30 orang yang belum diketahui nasibnya. Ini berarti jumlah korban tewas masih bisa bertambah. Soalnya, saat serangan terjadi, ada 105 pasien di rumah sakit itu dan sebanyak 80 staf nasional dan internasional dari MSF.

AC-130 adalah pesawat tempur yang dibangun pada airframe pesawat kargo Hercules C-130. Model AC-130U yang tercanggih, dipersenjatai dengan senapan Gatling 25mm, meriam 40mm dan 105mm. (ded/ded)

  sindonews | CNN  

[Foto] 52 Kapal Perang, Serbuan Darat dan Udara, di HUT TNI

Sebanyak 52 kapal perang dari kapal selam hingga kapal patroli tampil dalam geladi resik HUT TNI di Pelabuhan Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10). Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memimpin geladi resik selama tiga jam yang berakhir pukul 12.15 dan memberikan arahan terakhir pada geladi resik untuk peringatan pamungkas 70 tahun TNI. Simulasi pertempuran darat, laut, dan udara yang diikuti ribuan prjaurit TNI. [ANTARA/Yudhi Mahatma/ip]

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi yang ditemui mengatakan, berbagai kapal perang dari Komando Armada Barat dan Komando Armada Timur ditampilkan dalam berbagai simulasi peperangan dengan penembakan menggunakan peluru tajam dan roket.

Acara dimulai pukul 09.00 dengan diawali defile kendaraan tempur TNI Angkatan Darat dengan 18 motor besar yang diawaki Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) diikuti sepasang kendaraan taktis Bush Master Komando Pasukan Khusus (Kopassus), lalu 6 unit tank Tarantula 18 ton dengan meriam Cockerill 90 milimeter, dan senapan mesin 7,62 milimeter menyusul.
MBT Leopard 2A4. [zr0]

Di belakangnya muncul kendaraan tempur angkut pasukan (APC) Anoa yang merupakan versi lokal VAB Perancis, kendaraan angkut lapis baja (APC) M-113 berikut kendaraan bengkel (recovery vehicle) M-113 eks militer Belgia, dilanjutkan APC M2-Marder, dan tank tempur utama M2A-4 Leopard buatan Jerman berikut transporter Leopard (berdaya angkut 100 ton).

Setelah itu, satuan artileri TNI AD menampilkan baterai artileri meriam 105 mm dengan jangkauan tembakan 15-18 kilometer, ditambah enam pucuk Howitzer 155 milimeter Caesar dengan jangkauan tembakan 42 kilometer, kendaraan meteorologi dan roket, artileri gerak sendiri (Self Propelled Gun), dan rudal intercept (pencegat serangan udara) dengan jangkauan ketinggian 5,5 kilometer.
Deretan BMP3F Marinir [zr0]

Barisan TNI AL mengerahkan pasukan serbu Detasemen Jala Mangkara, Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan mini submarine yang hanya satu-satunya di kawasan Asia Tenggara, peralatan penjejak lawan (direction finder), kapal taktis Sea Rider (berkecepatan 35 knot) dipersenjatai senapan mesin (GPMG) 7,62 milimeter), baterai artileri Howitzer 105 milimeter dengan sistem penembakan semi-automatis berdaya jangkau 17,5 kilometer yang pernah dilibatkan dalam Satgas Operasi KM Sinar Kudus di perairan Somalia.

Pasukan Marinir TNI AL juga menampilkan peluncur roket multi-laras Grad dan kendaraan angkut Tatra pengangkut amunisi, barisan tank pendarat ampibi LVTP-7, satuan tank BMP-2 dan BMP-3F.

Defile ditutup dengan barisan TNI Angkatan Udara yang menampilkan satuan elite Pasukan Khas (Paskhas) dengan tim khusus Detasemen Bravo (Den Bravo), kendaraan intervensi taktis anti teror (Tactical Intervention Vehicle), target drone, sistem pertahanan udara Sky Shield Oerlikon yang mampu menembakkan 1.000 peluru per menit membentuk tirai pertahanan udara dan memiliki kemampuan Anti-Jamming.

Setelah defile dilakukan manuver serbuan laut, serbuan udara, dan pertempuran udara yang disimulasikan menjaga kedaulatan Indonesia dari ancaman luar terutama di udara dan lautan untuk mencegah agresi ke kepulauan Nusantara.

 Berikut penampakan alutsista lainnya persembahan zr0 (kaskuser) : 


  Kompas  

Satu Helikopter Gagal Terjunkan Personel, Ini Reaksi Panglima TNI

Atraksi Penerjunan Pasukan [ARC]

S
ebuah kesalahan terjadi saat geladi bersih perayaan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10/2015). Ada satu helikopter yang gagal menurunkan personelnya.

Kesalahan tersebut terjadi saat personel TNI menggelar skenario peperangan di tepi pantai. Seusai membombardir musuh yang berada di laut lepas menggunakan kapal perang, TNI harus mengamankan area pantai dari musuh. Empat unit helikopter jenis Bell 412, yang masing-masing membawa 4 personel, diterbangkan di atas dermaga. Namun, karena situasi belum aman, helikopter menurunkan personel tanpa mendarat. Para tentara turun menggunakan tali alias teknik pass roping.

Namun, dari empat helikopter itu, hanya tiga yang berhasil menerjunkan personel TNI. Adapun satu heli lain hanya menjulurkan tali tanpa menurunkan personel. Hingga heli lain selesai menurunkan personel, tak satu pun meluncur dari heli itu. Akhirnya keempat helikopter tersebut terbang kembali ke markas. Satu heli yang gagal menerjunkan personel itu tampak terbang dengan tali terjuntai.

 Evaluasi Panglima TNI 
Atraksi Pasukan [ARC]

Seusai acara geladi bersih, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengevaluasi gerak-gerik prajuritnya yang turut serta pada peringatan HUT TNI, khususnya kegagalan helikopter menerjunkan personel.

"Prosedurnya itu, jika tak jadi (menurunkan personel), tapi talinya sudah di bawah, maka (talinya) harus dilepas, potong saja. Tidak boleh heli terbang dalam kondisi tali terurai. Sangat berbahaya bagi heli. Kalau itu nyangkut ke heli lain, bisa jatuh. Lebih baik kita kehilangan tali yang tidak begitu mahal daripada kehilangan heli," kata Gatot.

Geladi bersih HUT TNI dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Sejumlah atraksi diperagakan pasukan, mulai dari baris berbaris, mobilisasi alat utama sistem persenjataan, atraksi terjun payung, skenario penyerangan dengan medan tepi pantai hingga aksi bela diri. Acara tersebut selesai sekitar pukul 13.00 WIB.

Adapun puncak peringatan HUT TNI digelar pada Senin (5/10/2015) lusa. Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara.

  Kompas  

Nanti Jangan Bentak-bentak Presiden...

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo

M
omen lucu terjadi saat geladi bersih peringatan HUT ke-70 TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/9/2015).

Pangkostrad TNI Letjen Edy Rahmayadi selaku komandan upacara tampak bersemangat saat melaporkan dimulainya upacara ke inspektur upacara yang nantinya akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo.

Suara Edy begitu lantang dan keras. Rupanya, hal tersebut menjadi bahan evaluasi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, usai acara geladi.

"Nanti komandan upacara jangan bentak-bentak presiden. Saya aja yang melihat takut," ujar Gatot.

"Muka kamu sudah seperti itu, pakai bentak-bentak presiden lagi. Enggak perlulah. Cukup laporan, 'upacara siap dilaksanakan', gitu," lanjut Gatot mencontohkan dengan nada lebih tenang.

Pernyataan Gatot tersebut sempat membuat empat ribuan personel TNI yang mendengar, tersenyum.

Pangkostrad yang dievaluasi menjawab, "siap".

Gatot nampak memperhatikan detail geladi bersih. Beberapa hal yang terkesan kecil dan sepele tak luput dari evaluasinya.

Gatot pun menyampaikan arahan langsung kepada para prajurit yang turut serta dalam peringatan HUT TNI untuk tampil sesempurna mungkin.

"Itu sedikit ulasan kami. Kalian tentara itu memang kurang ajar. Kurang ajar karena kalian baru mengeluarkan kekuatan yang sebenarnya saat hari H. Kalau masih geladi ini kalian biasa saja," ujar Gatot seraya diiringi tawa para prajurit.

Gladi bersih HUT TNI dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Sejumlah atraksi diperagakan pasukan, mulai dari baris berbaris, mobilisasi alat utama sistem persenjataan, atraksi terjun payung, skenario penyerangan dengan medan tepi pantai hingga aksi bela diri.

Acara tersebut selesai sekitar pukul 13.00 WIB. Adapun, puncak peringatan HUT TNI digelar Senin, 5 Oktober 2015 pukul 08.000 WIB. Acara tersebut dipimpin Presiden Joko Widodo beserta ibu negara.
Panglima TNI Minta Rakyat Ikut Naik Tank saat Puncak Perayaan HUT TNI Ilustrasi TNI bersama Rakyat [antara]

P
anglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menginginkan agar perayaan Hari Ulang Tahun ke-70 TNI dilakukan dengan melibatkan masyarakat. Dia minta ada perwakilan masyarakat yang ikut serta dalam parade alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI pada acara puncak HUT TNI, Senin lusa.

Hal itu ia sampaikan saat mengevaluasi sejumlah hal dalam geladi bersih perayaan HUT ke-70 TNI di Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten, Sabtu (3/10/2015). "Pangdam nanti seleksilah masyarakat. Pada saat defile menggunakan tank, rakyat naik di tank itu juga," ujar Gatot di depan para kepala staf TNI dan empat ribuan personel TNI yang turut dalam geladi bersih.

Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) juga mengusulkan agar perwakilan masyarakat itu turut memeriahkan acara dengan mengibarkan bendera merah-putih. Adapun para personel TNI tetap sikap hormat selama parade berlangsung.

"Enggak apa-apa begitu, kan agar ini sesuai dengan tema kita, yakni bersama rakyat, TNI kuat," kata Gatot.

Peringatan HUT ke-70 TNI tahun 2015 diselenggarakan dengan tema "Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian". Geladi bersih HUT TNI dilakukan hari ini mulai pukul 09.00 WIB. Sejumlah atraksi diperagakan pasukan, mulai dari baris berbaris, mobilisasi alat utama sistem persenjataan, atraksi terjun payung, skenario penyerangan dengan medan tepi pantai hingga aksi bela diri. Acara tersebut selesai sekitar pukul 13.00 WIB.

Adapun puncak peringatan HUT TNI digelar pada 5 Oktober 2015 di Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banten. Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara.

  Kompas  

[Video] Aksi Pesawat TNI AU di Jakarta

Persiapan HUT TNI Falcon n Flanker TNI AU [Jeff Prananda]

TNI
AU mengerahkan hampir seluruh kekuatannya untuk ditampilkan di HUT TNI ke-70 yang jatuh pada tanggal 5 Oktober.

T-50i, F-16 dan Sukhoi semuanya unjuk kekuatan.

Simak video aksi pesawat tempur ini. Bak di Film Top Gun.


  merdeka  

[Foto] Penampakan Kapal Selam dan Berbagai Kekuatan Tempur TNI AL di Pantai Merak

Gladi Kotor HUT TNISejumlah kekuatan pemukul TNI AL, seperti kapal selam, kapal korvet, kapal perusak kawal rudal, hingga tank amphibi ambil bagian dalam gladi kotor peringatan HUT TNI ke-70. [Dispenal]

TNI
Angkatan Laut mengerahkan sebagian besar alat utama sistem persenjataan (Alustsista) mereka pada peringatan HUT TNI ke-70 yang dipusatkan di Dermaga Indah Kiat, Merak, Cilegon, Banten.

Setelah memperlihatkan kehandalan tank amphibi LVT 7 milik Resimen Kavaleri Marinir, "penjaga laut" Republik Indonesia ini menampakkan kapal selam KRI Nanggala dan kapal corvette, KRI Diponegoro dalam gladi kotor, Jumat (10/2/2015).

"Alutsista dan personel TNI AL yang terlibat dalam HUT TNI , pasukan parade dan defile jumlah 1315. Untuk KRI ada 53, pesawat udara 26 dan kendaraan tempur berserta kendaraan bermotor 135," Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama M Zainudin menjelaskan kepada Tribun, Jumat (2/10/2015).
Korvet Diponegoro class [Dispenal]

KRI Nanggala merupakan kapal selam diesel buatan Jerman.

Sementara KRI Diponegoro merupakan kapal korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda.

Kapal ini bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.

 Foto Alutsista lainnya dari berbagai sumber : 

Foto-foto Penampakan Kapal Selam dan Berbagai Kekuatan Tempur TNI AL di Pantai Merak - hut-tni_20151002_203634.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiB4I-tGzi4bYRlAivJh3gIXXo4hp5TSLEdCT1MWyEGf5SDzQA2GEfhaX_ic32eOqo8aCkTy0yfnDl13PByOTiUGd9ZsDySx-9oyT6aj2wq7JNovEkb-QDnzqrwoSGMq8IJ1PG8XKYFXH76/s1600/o_1a0lt0ptvgjo120q1rv2inr6upa%2528suara.com-Erik+Tanjung%2529.jpg
tni02.jpg



  Tribunnews  

[Video] Atraksi LVT 7A1 Marinir

Melaju kencang menyapa Laut LVT 7A1 Marinir @ Cilegon [anggi]

D
alam gladi kotor dalam rangka HUT TNI ke 70 di Banten, tank amphibi TNI AL LVT 7 Resimen Kavaleri Marinir juga ikut melaksanakan demontrasi jumping.

LVT 7A1 merupakan Tank amphibi jenis Landing Vehicle Track (LVT).

Untuk pengoperasiannya, tank ini membutuhkan 3 awak yang terdiri dari Danran (Komandan Kendaran), pengemudi dan penembak.

Kendaraan ini mampu mengangkut 21 personil bersenjata lengkap.

LVT 7A1 ini bersarang di Batalyon Kavaleri 2 Korps Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan.

Berikut Video penampakannya :


 Berikut foto penampakannya : 

  Tribunnews  

[World] Merkel says can only end Syrian war with Russia's help

http://s2.reutersmedia.net/resources/r/?m=02&d=20151001&t=2&i=1083776795&w=644&fh=&fw=&ll=&pl=&sq=&r=LYNXNPEB902F3German Chancellor Angela Merkel attends a session of Germany's parliament, the Bundestag, in Berlin October 1, 2015. [Reuters/Axel Schmidt]

German Chancellor Angela Merkel said on Thursday that it would be possible to end to the civil war in Syria only with the help of Russia, which this week launched airstrikes in the war-torn country.

Speaking of the refugee crisis, Merkel said it was necessary to tackle the issues causing people to flee their homes.

"That's particularly true of Syria, where we have all known for years that there can only be a solution with Russian and not without Russia," Merkel said at speech in eastern Germany to mark the upcoming 25th anniversary of German reunification.

The United States took a different stance, with the White House saying Russia's military actions in Syria risked prolonging the conflict in Syria.

On Thursday, Russian warplanes, in a second day of strikes, bombed a camp run by rebels trained by the CIA, the group's commander said.

 ♖ Reuters  

[World] Ratusan Tentara Iran Diterjunkan di Suriah

Sekelompok tentara Suriah sedang berpatroli di sebuah kawasan di dekat ibu kota Damaskus.

Ratusan tentara Iran tiba di Suriah untuk mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad melancarkan serangan darat besar terhadap para pemberontak, termasuk terhadap kelompok militan ISIS. Demikian kata sejumlah sumber di Lebanon, Kamis (1/10/2015). Pengerahan tentara Iran tersebut merupakan langkah lanjutan internasionalisasi perang saudara di Suriah di mana setiap negara besar di kawasan itu punya kepentingan.

Pesawat-pesawat tempur Rusia bergabung dalam perang itu minggu ini dengan mengebom sebuah kamp yang dijalankan pemberontak yang telah dilatih CIA, kata komandan kelompok pemberontak tersebut. Hal itu membuat Moskwa dan Washington menjadi saling berhadapan dalam sebuah konflik Timur Tengah untuk pertama kalinya sejak Perang Dingin.

Militer AS dan Rusia akan mengadakan pembicaraan pada sekitar pukul 22.00 WIB Jumat ini melalui jaringan video untuk mencari cara menjaga militer mereka tidak terlibat insiden yang tidak disengaja saat mereka melancarkan serangan udara paralel di Suriah, kata seorang pejabat pertahanan AS.

Jet-jet tempur Rusia menyerang sasaran di dekat kota Hama dan Homs di Suriah barat pada hari kedua serangan udara mengejutkan mereka. Moskwa mengatakan, serangannya telah menghantam posisi ISIS atau kelompok militan Negara Islam. Namun wilayah yang diserang tersebut sebagian besar dikuasai aliansi pemberontak saingan ISIS. Kelompok aliansi itu justru didukung oleh sekutu AS termasuk negara-negara Arab dan Turki.

Hassan Haj Ali, pemimpin kelompok pemberontak Liwa Suqour al-Jabal, mengatakan salah satu sasaran yang diserang jet-jet Rusia itu adalah basis kelompoknya di Provinsi Idlib. Basis itu dihantam sekitar 20 rudal dalam dua serangan terpisah. Para anggotanya telah dilatih CIA di Qatar dan Arab Saudi. Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program yang Washington katakan bertujuan mendukung kelompok yang menentang ISIS dan Assad.

"Rusia sedang menantang semua orang dan mengatakan bahwa tidak ada alternatif buat Bashar," kata Haji Ali. Dia mengatakan, jet-jet tempur Rusia telah diidentifikasi oleh anggota kelompoknya yang pernah bertugas sebagai pilot angkatan udara Suriah.

Dua sumber di Lebanon mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ratusan tentara Iran tiba di Suriah dalam 10 hari terakhir. Mereka dilengkapi persenjataan untuk melakukan serangan darat besar. Mereka juga akan didukung Hizbullah, sekutu Assad di Lebanon, dan para petempur dari milisi Syiah Irak, sementara Rusia akan memberikan dukungan udara.

"Pasukan pelopor dari pasukan darat Iran mulai berdatangan di Suriah. Tentara dan perwira khusus untuk berpartisipasi dalam pertempuran. Mereka bukan lagi penasihat ... kami maksudkan ratusan orang dengan peralatan dan senjata. Mereka akan disusul oleh lebih banyak lagi tentara," kata salah satu sumber itu.

 Musuh sama, teman berbeda 

Pentagon akan mengadakan pembicaraan dengan militer Rusia dalam beberapa jam mendatang untuk membahas cara-cara menghindari kecelakaan antara jet-tet tempur koalisi pimpinan AS dengan jet-jet tempur Moskwa. AS telah berulang kali menekankan perlunya Rusia berkomunikasi dengan pihaknya terkait kapan dan di mana Rusia berencana menerbangkan jet tempurnya dan melancarkan pengeboman.

Diskusi itu bertujuan mengelimnasi risiko jet tempur dari pasukan yang berbeda secara tidak sengaja bertabarakan jalur.

Keputusan mendadak Rusia bergabung dalam perang itu dengan melancarkan serangan udara yang mendukung Assad, serta keterlibatan yang meningkat dari militer Iran, bisa menandai titik balik penting dalam konflik yang menyedot sebagian kekuatan militer dunia.

Kedua musuh lama dalam Perang Dingin itu, yaitu Washington dan Moskwa, kini terlibat dalam pertempuran di negara yang sama untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II. AS telah lebih dulu memimpin aliansi serangan udara terhadap milisi ISIS di Suriah.

Kedua belah pihak mengatakan, mereka memiliki musuh yang sama, yaitu kelompok militan Suni ISIS yang telah memproklamirkan sebuah kekhalifahan di Suriah timur dan Irak utara. Tetapi mereka juga punya teman-teman yang sangat berbeda, dan bertentangan pandangan secara tajam tentang bagaimana menyelesaikan perang saudara yang telah berlangsung empat tahun di Suriah, yang menewaskan lebih dari 250.000 orang dan mendorong lebih dari 10 juta orang lainnya lari dari rumah mereka.

Washington dan sekutunya menentang ISIS maupun Assad. AS dan sekutunya yakin bahwa dalam setiap upaya penyelesaian damai, Assad harus mundur dari kekuasaan.

Washington mengatakan, bagian sentral dari strateginya adalah membentuk pemberontak "moderat" untuk melawan Assad maupun ISIS, meskipun sejauh ini pihaknya kesulitan menemukan banyak pejuang yang mau menerima pelatihan.

Sebaliknya, Moskwa mendukung Presiden Suriah dan percaya pemerintahannya harus menjadi pusat dari upaya internasional untuk memerangi kelompok ekstrimis.

Rusia tampaknya akan menggunakan serangan terhadap ISIS sebagai dalih untuk menyerang kelompok-kelompok yang didukung oleh Washington dan sekutunya, sebagai cara untuk membela pemerintahan Damaskus yang telah menjadi sekutu Moskwa sejak Perang Dingin.

Serangan Rusia merupakan langkah berani Presiden Vladimir Putin untuk menegaskan pengaruhnya melampaui negara-negara tetangganya. Itu pertama kalinya Moskwa memerintahkan pasukannya bertempur di luar perbatasan Uni Soviet sejak serangan di Afghanistan tahun 1980-an yang berujung kegagalan.

   Kompas  

[Foto] Markas Kapal Selam Bawah Tanah Rahasia Soviet

Oleh Ksenia Isaeva, RBTH

Balaklava adalah kota wisata yang terletak sepuluh kilometer dari Sevastopol, Krimea. Markas kapal selam rahasia bernama 825 CTS berlokasi di kota ini.

Balaclava

Untuk menjaga kerahasiaan area tersebut, markas itu kemudian diberi nama samaran Stasiun Telepon Kota, Nomor 825, yang kemudian disingkat 825 CTS.
Balaclava

Pembangunan markas kapal selam rahasia di Balaklava dimulai pada 1957, ketika Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS sedang panas-panasnya.
Balaclava

Ini adalah markas raksasa yang digunakan untuk mengelola dan memperbaiki kapal selam, terletak jauh di bawah tanah untuk melindungi isinya dari ledakan nuklir. Jika bom atom seberat seratus kiloton meledak, semua amunisi, kapal, dan staf yang bekerja akan tetap aman.
Balaclava

Bukan rahasia jika situs rahasia di Rusia lebih besar dari markas kapal selam Balaklava.
Balaclava

Selama masa konstruksi, dibangun pula sebuah terowongan besar, pekerja konstruksi menyisihkan 125 ton tanah. Untuk menjaga kerahasiaan konstruksi tersebut, penggalian hanya dilakukan pada malam hari ketika warga tertidur. Kemudian, tanah tersebut ditaruh ke tongkang dan dibuang langsung ke laut.
Balaclava

Markas ini dapat menampung tujuh kapal selam. Dalam situasi darurat, 14 kapal selam dapat muat semua dok markas CTS.
Balaclava

Setelah 1957, Balaklava kehilangan statusnya sebagai kota, dan menjadi bagian dari Sevastopol.
Balaclava

Pada 2003, markas untuk mengelola dan memperbaiki kapal selam dibuka untuk publik.
Balaclava

Kini, markas tersebut dibuka untuk mereka yang ingin melihat-lihat dan mengeksporasi situs rahasia Soviet.
Balaclava

825 CTS adalah museum, semua orang bisa mengambil gambar dan belajar mengenai Perang Dingin.
  RBTH  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...