Sabtu, 03 September 2022

Batamec Rampungkan Pembuatan Kapal Tanker Kedua

⚓️ KRI Balongan 908 Kapal tanker KRI Balongan 908 (Boy Akbar Wirawan)

Batamec, salah satu galangan kapal di Pulau Batam berhasil merampungkan proyek pembuatan kapal pesanan TNI AL.

Jumat (2/9/2022) KRI Balongan 908 diluncurkan dari dok PT Batamec.

KRI Balongan 908 ialah kapal Bantu Cair Minyak (BCM). Kapal ini mulai dibikin pada 5 Agustus 2020 ditandai dengan first steel cutting atau pemotongan plat pertama.

KRI Balongan 908 memiliki panjang 127 meter dengan lebar 16 meter. Kapal ini disiapkan untuk 100 personel dengan kecepatan jelajah 16 knots.

Adalah Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Puguh Santoso, S.E., M.M. yang melepas kapal baru ini ke laut.

  ⚓️
Batam Pos  l

F-16 TNI AU Sukses Jalani Misi DCA Malam Hari

✈️ Pitch Black '22✈️ F-16 TNI AU [Dispenau]

Pada hari keempat fase Large Force Employment (LFE), penerbang-penerbang F-16 TNI AU kembali sukses menjalani sesi latihan Defensive Counter Air (DCA) malam hari, di RAAF Base Darwin Australia, Kamis (1/9/2022).

Defensive Counter Air merupakan latihan dimana penerbang-peberbang TNI AU yang tergabung dalam blue force bersama penerbang kontingen negara lainnya, mempertahankan wilayah udara yang telah dikuasai dari kemungkinan direbutnya kembali oleh musuh yang diperankan oleh red force.

Misi DCA merupakan salah satu skenario dari LFE dimana peserta latihan dibagi menjadi dua tim yaitu Blue Force (Tim Biru) yang melakukan pertahanan pada wilayah yang berhasil direbut dan Red Force (tim merah) yang melakukan serangan dalam upaya mengambil kembali wilayah yang gagal dipertahankan.

Empat F-16 TNI AU yang tergabung dalam Blue Force bersama 45 pesawat dengan Mission Commander dari United State Pacific Air Force (US PACAF) menjadi bagian dari elemen pertahanan wilayah timur (East Lane) bersama 4 SU-30 dari India (IAF), 4 F-35A dari Australia (RAAF), 1 EA 18 Growler dari RAAF, 4 F-35B dari United State Marine Corp (USMC), dan 4 F-15 dari Singapura (RSAF).

Pesawat-pesawat F-16 TNI AU sukses melakukan misi DCA malam hari, karena dibekali peralatan terbang Night Vision Google (NVG) dan Targetting POD yang mempermudah para penerbang melaksanakan misi.

  ✈️
TNI AU  

F-16 TNI AU Jalani Misi LFE Malam Hari

✈️ Pitch Black 2022 ✈️ F-16 TNI AU [Dispenau]

Latihan hari ketiga Large Force Employment (LFE), penerbang-penerbang F-16 TNI AU menjalani latihan terbang malam yang mengerahkan 74 pesawat dari seluruh negara peserta yang terlibat dalam latihan multinational Pitch Black 2022, Rabu waktu Australia (31/8/2022).

Skenario LFE malam adalah Offensive Counter Air (OCA) yaitu latihan yang mensimulasikan penyerangan terhadap kekuatan udara musuh, baik berupa pesawat terbang maupun infrastuktur yang mendukung kekuatan udara lawan. Pada latihan OCA itu peserta latihan dibagi menjadi dua tim yaitu Blue Force (Tim Biru) dan Red Force (Tim Merah). Tim Biru bertugas melakukan serangan dan Tim Merah melakukan pertahanan.

Tim Biru dipimpin oleh Mission Commander Republic Singapore Air Force (RSAF) dengan jumlah keseluruhan 47 pesawat. Empat F-16 TNI AU tergabung dalam Tim Biru menjadi elemen Escort bersama dengan enam Pesawat F-15 dari RSAF, enam Pesawat F-15 dari US PACAF, dua Pesawat Rafale dari Prancis (AAE), dan dua Eurofighter dari Jerman (GAF). Terdapat 12 Pesawat Striker yang melaksanakan misi penghancuran sasaran permukaan.

Tim Merah dipimpin oleh RAAF yang berperan sebagai Mission Commander dengan kekuatan 27 pesawat yang melibatkan satu Flight F-16 TNI AU sebagai pihak yang bertahan.

  ✈️
TNI AU  

[Global] India Punya Kapal Induk Buatan Lokal

⚓️ Masuk Jajaran Negara Elite [Dok. Indian Navy]

India mengklaim resmi menjadi salah satu negara elit dengan angkatan laut terkuat setelah resmi meluncurkan kapal induk pertama buatan dalam negeri, INS Vikrant, Jumat (2/9).

Dalam peluncuran yang berlangsung di galangan kapal di negara bagian Kerala, Perdana Menteri Narendra Modi mengungkapkan kapal induk yang memiliki muatan 37.500 ton ini telah memberikan "kepercayaan diri" baru bagi India.

"Tujuannya mungkin sulit. Tantangannya mungkin besar. Namun ketika India bertekad, tidak ada tujuan yang tidal mungkin," ujar Modi sebelum menginspeksi kapal induk tersebut dan membentangkan bendera baru Angkatan Laut India.

"Sejauh ini, tipe kapal induk seperti ini hanya dibuat oleh negara maju. Hari ini, India berhasil masuk ke liga tersebut [elite angkatan laut] dan mengambil satu langkah menjadi negara maju," kata Modi lagi.

Sebagaimana diberitakan CNN, keberadaan Vikrant menjadikan India resmi bergabung dengan sejumlah kecil negara maju yang memiliki lebih dari satu kapal induk atau kapal induk helikopter.

Tak hanya itu, kepemilikan India atas INS Vikrant juga membuat India menjadi negara ketiga yang telah menempatkan kapal induk buatan dalam negeri selama tiga tahun terakhir.

Dua negara yang sebelumnya telah mengerahkan kapal induk mereka dalam beberapa tahun terakhir ini adalah Inggris dan China.

John Bradford, seorang pengamat dari Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam menilai peresmian kapal INS Vikrant ini merupakan bentuk komitmen India dalam mencapai visi mereka, yakni memiliki angkatan laut kelas dunia.

"Banyak pertanyaan membayangi kemampuan bertahan setiap kapal selam di era rudal, tetapi kebanyakan angkatan laut, termasuk di Amerika Serikat, Jepang, China, dan Inggris, menggandakan investasi kapal induk mereka," ujar Bradford.

"Dalam konteks ini, India masuk ke dalam perlombaan," katanya lagi.

INS Vikrant, kapal induk pertama India yang dibuat di dalam negeri (Indian Navy via AP)

Sementara itu, seorang mantan pejabat militer India dan analis pertahanan Ajai Shukla menilai India tengah memberikan pesan dari peluncuran kapal induk ini.

"India mengirimkan pesan bahwa ia memiliki kekuatan, ia memiliki kapal induk dan kekuatan udara untuk mendominasi jangkauan jauh Laut Hindia," tuturnya.

Sementara itu, kapal induk India ini dinilai bakal membuat New Delhi bisa lebih banyak berperan dalam latihan militer Dialog Keamanan Quadrilateral (Quad). Aliansi tersebut merupakan aliansi informal yang beranggotakan AS, Jepang, Australia, dan India.

Di sisi lain, tensi antara China dan India juga cukup panas mengingat Beijing melihat New Delhi sebagai kompetitor angkatan laut utama di kawasan.

Angkatan Laut India sendiri mulai menggunakan kapal induk sejak 1961. Kapal itu bernama Vikrant, dan pensiun pada 1997.

India juga sempat memiliki kapal induk INS Viraat, yang melayani AL India selama 30 tahun sebelum 'dipensiunkan' pada 2017.

INS Vikrant terbaru ini bisa mengangkut 30 jet tempur yang mencakup MiG-29 K, Kamov-31, helikopter MH-60R, dan beberapa jet lain. Jika dihitung, kapal ini mampu mengangkut nyaris 45 ribu ton.

INS Vikrant memiliki kecepatan maksimum 28 knot dengan jangkauan 7.500 mil. Jika sudah beroperasi, kapal ini akan mempunyai 160 perwira dan 1.400 kru, demikian laporan New Indian Express.

Sejumlah media India mengagung-agungkan kapal ini. Salah satu media, WION, bahkan menyebut Cina bakal terpojok dengan kehadiran INS Vikrant. (pwn/rds)

 ⚓️  CNN  

Menimbang Teknologi Propulsi Kapal Selam Indonesia

⚓️ Opini by Alman Helvas Ali Naval Group telah menawarkan untuk membangun dua varian kapal selam berkemampuan AIP untuk Indonesia di Surabaya [Naval Group]

Sampai saat ini, Indonesia belum memutuskan kapal selam diesel elektrik buatan negara mana yang akan diakuisisi sebagai bagian dari pembangunan kekuatan pertahanan hingga 2024. Naval Group mengusung kapal selam kelas Scorpene yang bersaing dengan TKMS yang menawarkan kapal selam kelas U214 kepada Indonesia. Rencana pengadaan kapal selam Indonesia bukan saja menarik dicermati dari aspek geopolitik, tetapi juga menarik diamati dari aspek tawaran kemitraan industri yang ditawarkan oleh produsen kapal selam. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Indonesia mempunyai ambisi untuk menguasai teknologi kapal selam dalam jangka panjang.

Berdasarkan informasi dari sejumlah sumber yang kredibel, Indonesia menghendaki kapal selam masa depannya dilengkapi dengan teknologi Air Independent Propulsion (AIP). Sebagian pihak mengklaim teknologi AIP adalah teknologi termaju yang dimiliki oleh kapal selam diesel elektrik untuk mengurangi muncul di permukaan guna melakukan isi ulang baterai (snorkelling). Teknologi AIP memiliki beberapa pilihan, seperti fuel cell, stirling engine dan MESMA. Pilihan teknologi AIP selain ditentukan oleh kebutuhan operasional pengguna, juga ditentukan oleh produsen kapal selam karena setiap galangan telah memiliki teknologi AIP sendiri yang diadopsi.

Dalam perkembangan terkini, terdapat kecenderungan teknologi baterai lead acid akan digantikan oleh teknologi baterai lithium-ion di mana teknologi yang terakhir disebut mempunyai potensi untuk meningkatkan endurance kapal selam diesel elektrik berkat kemampuan menyimpan energi yang lebih besar dan kemampuan isi ulang yang lebih baik sehingga bisa mengatasi masalah indiscretion rate. Indiscretion rate adalah perbandingan antara waktu yang dibutuhkan kapal selam snorkelling untuk isi ulang baterai dengan waktu keseluruhan operasi kapal selam dalam satu kali misi. Dengan mengadopsi teknologi baterai lithium-ion, kapal selam dapat menyelam lebih lama di dalam air dibandingkan dengan teknologi baterai lead acid dan dapat melebihi kemampuan teknologi AIP. Sedangkan dari sisi pemeliharaan, baterai lithium-ion tidak membutuhkan pemeliharaan yang rumit dibandingkan dengan baterai lead acid maupun AIP.

Jepang sedang melakukan transisi bagi kapal selam diesel elektrik dari teknologi AIP ke teknologi baterai lithium-ion. Dari 12 kapal selam kelas Soryu, dua kapal selam terakhir diputuskan mengadopsi teknologi baterai lithium-ion, sedangkan 10 kapal selam awal memakai teknologi AIP. Jepang melanjutkan pemakaian teknologi baterai lithium-ion di masa depan dengan aplikasi pada kapal selam kelas Taigei yang kini sedang dibangun di galangan Mitsubishi Heavy Industries dan Kawasaki Heavy Industries. Sementara itu, Korea Selatan merencanakan penggunaan teknologi hibrid, yaitu AIP dan baterai lithium-ion pada kapal selam KSS-III batch 2 buatan Hyundai Heavy Industries.

Naval Group selaku eksportir kapal selam kelas Scorpene juga telah melirik penerapan teknologi baterai lithium-ion guna menggantikan teknologi baterai lead acid. Firma Prancis itu merencanakan adopsi teknologi baterai lithium-ion dimulai pada awal 2030-an di mana kapal selam kelas Scorpene yang dioperasikan oleh sejumlah angkatan laut di dunia dapat mengganti baterai lead acid dengan baterai lithium-ion. Teknologi baterai lithium-ion juga akan digunakan pada kapal selam kelas Scorpene yang baru dibangun untuk memenuhi pesanan dari konsumen. Produsen kapal selam Prancis ini meyakini kemampuan kapal selam kelas Scorpene akan meningkat dengan adopsi teknologi lithium ion sehingga akan menguntungkan bagi penggunanya.

Lalu teknologi propulsi kapal selam seperti apa yang tepat bagi Indonesia di masa depan? Apakah AIP atau baterai lithium-ion ataukah hibrid antara AIP dan baterai lithium-ion? Jawaban atas pertanyaan ini hendaknya memadukan antara unsur kebutuhan operasional kapal selam di satu sisi dan kemajuan teknologi di sisi lain. Setiap negara memiliki kebutuhan operasional kapal selam yang berbeda-beda, sehingga akan mempengaruhi kebutuhan teknologi yang akan dipakai.

Terkait dengan kebutuhan operasional, Indonesia perlu merumuskan konsep operasi kapal selam yang dikehendakinya. Dari perumusan itu, selanjutnya dapat ditentukan teknologi apa saja yang dapat memenuhi konsep operasi itu, apakah teknologi AIP atau teknologi baterai lithium-ion? Jangan pula dilupakan perhitungan cost effectiveness yang membandingkan antara kedua teknologi tersebut secara matematis. Sebab kalkulasi demikian akan membantu kalkulasi life cycle cost kapal selam selama masa dinas 30 tahun atau 35 tahun.

Dalam pemilihan teknologi propulsi kapal selam diesel elektrik, satu hal penting yang terkadang dilupakan adalah bagaimana dukungan logistik kapal selam itu di pangkalan induk maupun di pangkalan aju. Masing-masing pilihan teknologi propulsi, baik AIP maupun baterai lithium-ion, perlu dikaji secara seksama dampak logistiknya bagi pangkalan-pangkalan angkatan laut. Apakah perlu dibangun suatu fasilitas-fasilitas khusus untuk mendukung bekal ulang sistem propulsi tersebut di pangkalan induk dan pangkalan aju atau tidak? Persoalan dukungan logistik perlu dicermati dan dikalkulasi seiring dengan kian majunya teknologi propulsi kapal selam diesel elektrik. (miq/miq)

 ⚓️  CNBC  

Jumat, 02 September 2022

[Global] Taiwan Tembak 2 Drone China dalam 3 Hari

✈ Satu drone berhasil di tembak jatuh ✈ Ilustrasi 

Taiwan menembak setidaknya dua pesawat tanpa awak yang menerobos wilayah mereka di dekat China dalam tiga hari belakangan.

Terbaru, Taiwan untuk pertama kalinya menembak jatuh drone sipil yang belum teridentifikasi. Drone itu memasuki ruang udara Kepulauan Kinmen pada Kamis (1/9).

Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan bahwa drone tersebut memasuki wilayah udara mereka, tepatnya di Pulau Shiyu, sekitar pukul 12.00 waktu setempat.

Tentara dari komando pertahanan Kinmen sudah memberikan peringatan, tapi tak digubris. Mereka akhirnya menembak jatuh drone tersebut. Kepingannya jatuh ke laut.

Sebelum penembakan ini, militer Taiwan juga meluncurkan tembakan untuk mengusir drone komersial China pada Selasa (30/8).

Focus Taiwan melaporkan, Komando Pertahanan Kinmen mendeteksi drone China di tiga pulau di area tersebut, yakni Pulau Dadan, Erdan, dan Shi.

Drone tersebut terdeteksi di area yang tak boleh dimasuki di dekat pos Komando Pertahanan Kinmen pada pukul 16.23 waktu setempat.

Awalnya, pasukan Taiwan melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir drone itu. Namun, drone tersebut terus menjelajah, membuat tentara Taiwan melepaskan tembakan langsung untuk mengusirnya.

Tembakan itu meleset. Drone itu lantas terbang ke Xiamen di pantai China.

Insiden yang mirip terjadi di Pulau Erdan pada pukul 17.59 waktu setempat. Satu drone China terdeteksi di daerah tersebut, diusir, dan kemudian kembali ke Xiamen.

Meski begitu, militer Taiwan tak memberikan detail lebih lanjut terkait drone ini, berapa banyak tembakan, pun jenis senjata yang digunakan untuk mengusir drone tersebut.

Tak diketahui pula drone di insiden pertama dan kedua merupakan armada yang sama atau berbeda.

  China Kerahkan 14 Jet Tempur 
Setidaknya 14 jet tempur China menerobos wilayah Taiwan pada Kamis (1/9), di hari Taipei menembak jatuh pesawat tanpa awak di lepas pantai Negeri Tirai Bambu.

Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan keempat belas jet itu melintasi garis median Selat Taiwan, yaitu batas imajiner yang memisahkan China dan Taiwan.

Sebagaimana diberitakan Reuters, kabar ini muncul setelah Taiwan menembak jatuh drone tak teridentifikasi di lepas pantai China pada hari yang sama.

Ini merupakan pertama kalinya militer Taiwan menembak jatuh sebuah drone.

Menurut keterangan militer Taiwan, satu drone sipil memasuki "zona terbatas" di atas Pulau Shiyu. Pulau itu terletak di antara dataran China dan Kepulauan Kinmen, Taiwan.

"Pasukan yang berada di sana melakukan prosedur yang sesuai, yakni memperingatkan drone tersebut, tetapi tidak digubris," demikian pernyataan Kemhan Taiwan yang dikutip AFP.

"Drone itu kemudian ditembak jatuh dengan tembakan defensif."

Insiden penembakan ini terjadi kala situasi antara Taiwan dan China memanas akibat kunjungan Ketua Dewan Perwakilan AS, Nancy Pelosi, ke Taipei beberapa waktu lalu.

Selama ini, China menganggap Taiwan merupakan bagian dari wilayah kedaulatan mereka, yang belakangan kian getol menyerukan kemerdekaan.

Mereka lantas menggelar latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan setelah Pelosi berkunjung. Belum redam amarah China, AS malah mengirimkan beberapa pejabat lainnya ke Taiwan.

China pun makin geram dan semakin sering mengerahkan armada militer ke sekitar Taiwan. Tak tinggal diam, Taiwan bersumpah bakal melawan balik jika ada armada asing yang menerobos wilayahnya. (pwn/has)

  CNN  

KSAU Resmikan Sathar dan Satdik Baru TNI AU

 Perkuat Kekuatan Matra Udara 
https://indonesiadefense.com/wp-content/uploads/2022/09/IMG-20220901-WA0046-1068x1068.jpg(Dok Dispenau)

TNI
Angkatan Udara (TNI AU) memiliki sejumlah satuan pemeliharaan (Sathar) dan satuan pendidikan (Satdik) baru. Satuan pemeliharaan baru TNI AU yakni Depohar 90 beserta Sathar 91, Sathar 92, dan Sathar 93. Sementara satuan pendidikan terbarunya terdiri dari Wing Pendidikan (Wingdik) 200/Lek, Wingdik 400/Matukjur serta Skadik 105 Wingdik 100/Terbang.

Sathar dan Satdik baru TNI AU tersebut diresmikan oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam sebuah upacara militer yang digelar di hangar Skadron Pendidikan (Skadik) 105 Lanud Suryadharma, Subang, Jawa Barat, Kamis (1/9).

Ketujuh satuan baru ini merupakan bagian dari upaya peningkatan profesionalisme TNI AU yang dituangkan dalam rencana strategis pembangunan kekuatan matra udara. Khususnya dalam hal pengembangan dan validasi organisasi, agar terwujud satuan dan sistem kerja yang semakin efektif dan efisien dalam memastikan tercapainya tugas TNI AU,” ungkap Fadjar seperti dikutip dari keterangan Dispenau.

KSAU juga melakukan penandatangan prasasti, pembukaan selubung plang nama satuan, penyiraman pesawat, pemecahan kendi, serta pembukaan logo Skadik 105 usai acara peresmian. (yas)

  ★ IDM  

Kamis, 01 September 2022

TNI AL dan AL Vietnam Latihan Bersama Codex 22 B-1

⚓️ Merupakan latihan pertama antara kedua negara [TNI AL]

Untuk Meningkatkan profesioanlisme prajurit, TNI Angkatan Laut (AL) bersama AL Vietnam menggelar latihan bersama Coordinated Exercise 22B-1 (Codex 22 B-1) di Bintan dan Batam.

Laksamana Pertama Kemas M. Ikhwan Madani, mengatakan latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit. Selain itu sebagai upaya nyata pembangunan kepercayaan (confidence building measures) dua AL dalam menciptakan lingkungan maritim di kawasan yang aman dan damai.

Kemas menekankan pada latihan bersama ini, prajurit AL agar melaksanakan rangkaian kegiatan sesuai dengan rencana dan mengutamakan keselamatan.

Melalui interaksi sosial antar para pengawak kapal VPN dan KRI Bung Tomo-357 diharapkan akan terjalin persahabatan dan saling memahami,” kata Kemas, Rabu (31/8).

Sementara itu, Komandan KRI Bung Tomo – 357 Kolonel Laut Ludfy mengatakan latihan ini merupakan latihan pertama antara TNI AL dan AL Vietnam.

Hal ini menjadi tonggak sejarah kerjasama militer antara dua AL.

Kegiatan melibatkan tiga unsur yang terdiri dari 2 unsur TNI-AL yaitu KRI Bung Tomo-357, Helikopter HS1311 dan 1 kapal perang Angkatan Laut Vietnam 012-Ly Thai To,” terangnya.

Pada latihan di KRI Bung Tomo-357, berlangsung fase darat, berupa kegiatan OCS Brief, Table Top Exercise (TTX), dan Familiarisasi Replenishment at Sea (RAS) antar perwira beserta staf Departemen Operasi kedua unsur tugas.

Rangkaian kegiatan tersebut diselenggarakan guna mendapatkan kesamaan pola pikir dan pola tindak di seluruh serial latihan saat manuver lapangan atau fase laut nantinya,” jelas Ludfy. (*)

  ⚓️
Batam Pos  

Pemasangan Meriam 57 mm Pada KRI Kerambit 627

⚓  (PAL Indonesia) 

KRI Kerambit-627 yang merupakan generasi kedua Kapal Cepat Rudal (KCR) Sampari Class hari ini sedang melakulan pemasangan senjata utama yakni, Main Gun 57mm MK3.

Proses instalasi ini merupakan rangkaian integrasi sistem sensor dan senjata pada KRI Kerambit-627.

KRI Kerambit-627 merupakan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60m keempat produksi PT PAL Indonesia.

Pada KRI Kerambit-627 dibangun dengan pengembangan teknologi yang semakin modern, yaitu ada penambahan sistem senjata yang lebih terintegrasi serta memiliki stabilitas yang prima.


  💂
 PAL  

Peresmian KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875

⚓ Perkuat Koarmada IIITNI AL tambah dua kapal perang jenis Patroli Cepat, KRI Dorang-874 dan Bawal-875. (CNN Indonesia/Yogi Anugrah)

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono meresmikan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) tipe Patroli Cepat (PC) 60 yaitu KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875..

Dua kapal itu menambah deret belasan kapal perang yang masuk jajaran TNI AL beberapa tahun terakhir..

Heri mengatakan pembangunan dua kapal itu dilaksanakan oleh PT Caputra Mitra Sejati (CMS) Banten selama 30 bulan..

"Kita sudah membuktikan bukti komitmen Angkatan Laut untuk menggunakan produk-produk dalam negeri sesuai dengan perintah Bapak Presiden di dalam menggunakan dan membangun alutsista," kata Heri di Dermaga Marina Batavia, Jakarta, Rabu (31/8).

Ia menyampaikan dua kapal itu akan bertugas di dua pangkalan yang berada di bawah Koarmada III. Heri menyebut pihaknya juga akan menggeser sejumlah kapal untuk memperkuat Komando Armada yang mencakup wilayah Indonesia bagian timur itu..

KRI Bawal-875 diresmikan di Dermaga Marina Batavia, Jakarta Utara, Rabu (31/8/2022).

"Beberapa kapal yang kita bangun baru memang kita tempatkan di sana. Ya, memang masih sedikit di sana, armada baru terbentuk dan kekuatannya belum banyak dan ini akan mengisi, karena di sana juga banyak sekali tempat-tempat yang strategis, utamanya yang untuk pengamanan kekayaan di laut," katanya..

Adapun spesifikasi KRI Dorang-874 dan KRI Bawal-875 yakni memiliki panjang total 60 meter, lebar 8,5 meter, displacement 520 ton (Full Load), akomodasi 55 personel, kecepatan maksimal 24 knots..

Kapal juga diperkuat dengan senjata satu pucuk Meriam 40 MM Boffors dan dua pucuk Mitraliur 12,7 MM..

"Sementara ini fungsinya fungsi patroli, tapi mungkin bisa kita kembangkan kalau negara membutuhkan atau situasi memaksa kita untuk berubah menjadi kapal kombatan," katanya..

Dalam kesempatan itu, Heri juga mengukuhkan Komandan yang mengawaki kedua kapal tersebut..

Mayor Laut (P) Ardita Yudha Prawira dikukuhkan sebagai Komandan KRI Dorang-874 dan sebagai Komandan KRI Bawal-875 adalah Mayor Laut (P) Ary Mahayasa. Keduanya merupakan alumni Akademi Angkatan Laut angkatan 50. (yoa/pmg)


  💂 CNN  

Rabu, 31 Agustus 2022

TNI AL dan TLDM Gelar Latihan Bersama Malindo Jaya 26AB/22

⚓️ Tingkatkan Kerja Sama KRI REM 331 [Indonesia armed force]

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme dan mempererat hubungan kerja sama, TNI Angkatan Laut dan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) menggelar Latihan Bersama (Latma) Malindo Jaya 26AB/22 yang dibuka oleh Pangkoarmada II Laksda TNI T.S.N.B. Hutabarat, M.M.S., dan dihadiri langsung oleh Panglima Armada Barat Laksamana Madya Datuk Abu Bakar Bin Mohd Ajis. Pembukaan latihan ini bertempat di lounge Majapahit Koarmada II. Senin (29/8).

Latihan ini akan dilangsungkan selama 6 hari dimulai dari tanggal 29 Agustus hingga tanggal 3 September mendatang dengan melaksanakan tiga tahap latihan yaitu Harbour Phase, Sea Phase, dan Post Phase.

Dalam pelaksanaannya, latihan ini akan melibatkan 4 kapal perang terdiri dari KRI R.E. Martadinata-331, KRI Tombak-629, dan Helikopter Panther dari TNI Angkatan Laut sedangkan dari TLDM menyertakan KD Sri Indera Sakti-1503 dan KD Leiku-30.

Adapun tema yang diambil dalam latihan ini tersebut “TNI AL melaksanakan Latma Malindo Jaya 26AB/22 dengan TLDM di Koarmada II, Kodiklatal, dan Laut Jawa dalam rangka meningkatkan kerjasama militer antara Indonesia dan Malaysia (Military to Military)”.

KD Leiku-30 dan KD Sri Indera Sakti-1503 (TLDM)

Pangkoarmada II dalam sambutanya menyampaikan bahwa latihan ini memiliki manfaat yang besar, baik dalam meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, maupun hubungan kedua angkatan laut serta bertujuan untuk meningkatkan kemampuan taktik, teknik, dan prosedur operasi pertempuran laut.

Dari pelaksanaan latihan ini Pangkoarmada II berharap semoga dapat memberikan tambahan pengalaman dan meningkatkan profesionalisme prajurit kedua angkatan laut. Untuk itu, kepada peserta latihan Pangkoarmada II berpesan, agar memanfaatkan latihan ini dengan baik, melaksanakan setiap tahap latihan dengan kesungguhan, serta memahami fungsi dan tugas masing-masing.

Atas nama pemimpin TNI AL, saya menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terima kasih kepada Tentara Laut Diraja Malaysia yang senantiasa memelihara hubungan kerja sama antara TLDM dan TNI AL. Semoga kita dapat terus meningkatkan kualitas kerja sama di waktu-waktu yang akan datang.” harap Pangkoarmada II.

Dalam kesempatan ini, Panglima Armada Barat TLDM berkesempatan melaksanakan kunjungan ke Monumen KRI Nanggala-402 sekaligus memberikan penghormatan kepada para ABK KRI Nanggala yang telah gugur dalam melaksanakan tugas.

 ⚓️ 
TNI AL  

[Global] Drone Siluman Kizilelma Turki Akan Gunakan Mesin Buatan Ukraina

✈ Akan mengudara untuk pertama kalinya pada tahun depan. ✈ Prototipe Kedua UAV Bertenaga Jet Bayraktar 'Kizilelma' Selesai Dirakit, Siap Terbang Perdana pada 2023   [Bayraktar]

Drone siluman supersonik Bayraktar Kizilelma akan menggunakan mesin buatan Ukraina.

Saat ini perakitan prototipe kedua Kizilelma telah selesai dibuat.

Demikian diumumkan CEO Baykar, Selcuk Bayraktar. Baykar adalah perusahaan pembuat drone Kizilelma dan juga drone Bayraktar TB2 serta drone Bayraktar Akinci.

Kami merakit prototipe seri ke-2 Kizilelma, yang kami siapkan untuk pameran Samsun,” kata Selcuk Bayraktar. Prototipe pertama selesai pada Juni 2022. Penerbangan pertama dari kedua prototipe diharapkan pada 2023,” kata Selcuk.

Drone Kizilelma dikembangkan di bawah proyek MIUS (Muharip nsansız Uçak Sistemi atau Unmanned Combat Aircraft System atau UCAS dalam bahasa Inggris.

UAV baru dipresentasikan pada 4 Agustus 2021. Setahun setelah Bayraktar Kizilelma mencapai tahap prototipe.

Menurut data perusahaan, Kizilelma memiliki ketinggian operasi 12.000 m.

UAV ini memiliki kapasitas muatan 1,5 ton dan berat lepas landas 5,5 ton. Kizilelma dapat membawa muatan seberat satu ton.

Prototipe MIUS-A yang dirancang mendekati kecepatan supersonik akan menggunakan mesin AI-25TLT buatan Ukraina.

Sementara prototipe MIUS-B akan dirancang sebagai UAV supersonik akan menggunakan mesin AI-322F Ukraina dan TEI TF-6000 Turki.

MIUS-B akan memiliki mesin 2,5 kali lebih bertenaga, yang secara signifikan membedakannya dari MIUS-A dalam hal karakteristik teknis.

Bayraktar Kizilelma dirancang mampu bertahan di udara selama lima jam. -Jaden-

  Airspace Review  

4 F16 TNI AU Turut Serta Dalam Large Force Employment

✈️ Aksi Manuver ‘Striker’ dalam Pitch Black ’22✈️ F-16 TNI AU [Dispenau]

Jet tempur F-16 TNI AU tergabung dalam Blue Force dan berperan sebagai Striker (Penyerang) dalam fase latihan Large Force Employment (LFE). Fase latihan ini merupakan bagian dari rangkaian latihan Pitch Black ’22 yang telah memasuki minggu kedua.

LFE merupakan formula pengerahan pesawat tempur secara gabungan dalam jumlah besar dengan misi mengancurkan sasaran di atas permukaan di wilayah latihan Royal Australian Air Force (RAAF) Base, Darwin, Australia, Senin (29/8).

Sebanyak 77 jet tempur negara peserta dikerahkan dan dibagi ke dalam dua kekuatan yaitu Blue Force dan Red Force. Sementara itu, Royal Australian Air Force (RAAF) bertindak sebagai Mission Commander dalam fase latihan kali ini.

Mengutip keterangan Dispenau, dalam Blue Force, 4 unit F-16 TNI AU berperan sebagai Striker (Penyerang) bersama 4 unit SU-30 Indian Air Force (IAF), 4 jet tempur F-15 dari Republic of Singapore Air Force (RSAF), 4 unit F-16 Republic of Korea Air Force (ROKAF), 2 jet tempur Rafale dari Prancis (AAE), dan 2 unit FGR-4 Inggris (RAF).

Blue Force bertugas menghancurkan lebih dari 24 sasaran permukaan dalam skenario Two Axis Strike sesuai Air Task Order yang diberikan oleh Mission Director Pitchblack 2022.

Dalam skenario ini, Blue Force melaksanakan misi menghancurkan infrastruktur kekuatan udara musuh dan melemahkan kemampuan Integrated Air Missile Defence (IAMD). Tujuannya adalah agar musuh tidak mampu beroperasi dengan baik sehingga memudahkan gerak maju pasukan kawan.

Sementara itu, Red Force bertugas sebagai replikasi dari pesawat tempur musuh sekaligus bertindak sebagai training tools untuk menguji efektifitas dari taktik yang direncanakan Blue Force pada saat debriefing. Red Force didukung dengan kekuatan 29 pesawat tempur. (yas)

  ✈️
IDM  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...