Sabtu, 15 Oktober 2016

Korps Marinir Mulai Berlatih dengan BTR-4

Korps Marinir Gelar Pelatihan dan Uji Fungsi Ranpur Amfibi BTR-4 BTR-4 Korps Marinir TNI AL (defence.pk)

Dispen Kormar (Jakarta). Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) R.M. Trusono, S.Mn., yang diwakili oleh Asisten Logistik Komandan Korps Marinir (Aslog Dankormar) Kolonel Marinir Suherlan bertindak selaku Inspektur Upacara pada pembukaan dan uji fungsi kendaraan tempur Amfibi BTR–4 Tahun 2016 di Resimen Kavaleri-2 Mar, Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (14/10/2016).

Pelatihan dan Uji Fungsi Kendaraan Tempur BTR-4 yang berlangsung mulai tanggal 14 hingga 24 Oktober 2016 ini diikuti oleh 25 personel dari Resimen Kavaleri-2 Mar sebagai pelaku serta 11 personel pelatih.

Dalam amanat Komandan Korps Marinir yang dibacakan Aslog Dankormar mengatakan, kehadiran 5 unit Ranpur Amfibi BTR-4 yang baru di jajaran Korps Marinir merupakan realisasi upaya dalam pembangunan kekuatan Korps Marinir untuk memenuhi standar kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF), modernisasi Alutsista menjadi keharusan dan tuntunan sehingga akan lebih efektif dalam pencapaian tugas pokok.

BTR-4 Korps Marinir TNI AL (IMF)

Dengan kekuatan yang tangguh dan modern maka Korps Marinir akan mampu memberikan daya tangkal yang tinggi serta berkontribusi dalam upaya mendukung kebijakan pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” ucap Dankormar.

Penekanan yang harus menjadi pedoman dalam pelaksanaan pelatihan, yait, pertama, laksanakan pelatihan dengan penuh motifasi keamanan baik personel maupun material. Kedua, perhatikan dan pelajari segala hal yang mendasar baik tentang karateristik dan cara merawatnya. Dan ketiga, laksanakan pelatihan sesuai dengan dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk menghindari terjadinya kerugian personel dan material, tambahnya.

Usai mengikuti acara pembukaan, para peserta pelatihan langsung mendapat materi pengenalan bagian luar dan pengecekan Alkap Ranpur amfibi BTR-4 yang dipimpin Wadan Menkav-2 Mar Letkol Marinir Akhiyar Meideri, S.E., di Garase Tankfib-2 Mar.

  ★ Marinir  

[Video] RAS KRI TNI AL

KRI Tarakan melakukan latihan Replenishment at sea (RAS) Berikut ini penampakan latihan RAS bersama KRI TNI AL. Foto diposkan acelaw@def,pk dan video dari Youtube :

[​IMG]
[​IMG]
[​IMG]


  ★ Youtube  

Bakamla Latihan Bersama Japan Dan Indian Coast Guard

Ilustrasi desain kapal Bakamla

Dalam rangkaian The 12th Head of Asian Coast Guard Agencies Meeting (HACGAM), Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) menggandeng Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan para Stakeholder Bakamla RI untuk menggelar joint exercise (latihan bersama) Japan Coast Guard, dan Indian Coast Guard di Dermaga Jakarta International Containner Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis kemarin (13/10).

Latihan berkaitan dengan pilar-pilar yang dibahas dalam HACGAM, antara lain search and rescue (SAR), environmental protection (perlindungan lingkungan), preventing and controlling unlawful acts at sea (pencegahan dan penanganan tindak pelanggaran hukum di laut), dan capacity building: human resource development (peningkatan kapasitas sumber daya manusia).

Dalam skenario latihan, perwira jaga Tim Bakamla RI memperoleh informasi dari Interpol Tokyo di Jepang via kapal Japan Coast Guard (JCG) PLH 08 Echigo yang sedang berada di Perairan Juliet menjumpai sebuah kapal yang mencurigakan dengan jenis Tugboat. Kapal tersebut bernama Voyager dan diketahui kemudian membawa muatan bahan radioaktif illegal. Tujuan pelayarannya akan melewati Perairan Indonesia. Mendapat informasi tersebut, dilakukan pendeteksian dengan Sistem Monitoring dan Analisa (Monalisa) di Pusat Informasi Maritim Bakamla RI. Hasil deteksi menginformasikan bahwa kapal tersebut berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia I.

http://defence.pk/attachments/img-20161011-wa0007-jpg.342619/Selamatan kapal Bakamla 110 m di Batam [anas@def.pk]

Informasi tersebut didistribusikan kepada stakeholder terkait. Selanjutnya dilaksanakan koordinasi dengan Badan Pengawas Teknologi Nuklir (Bapeten) mengenai tindakan pencegahan dan berkoordinasi dengan kapal JCG untuk instalasi dekontaminasi radioaktif.

Mengacu pada hasil Monalisa dan kesiapan seluruh aset stakeholder terkait, direncanakan akan dilakukan penyergapan terhadap kapal Voyager. Selanjutnya kapal Voyager dapat ditemukan dan diamankan. Tindakan selanjutnya adalah melakukan dekontaminasi radioaktif di kapal JCG dan investigasi lanjut kepada seluruh anak buah kapal (ABK), kapal dan muatan material radioaktif.

Kasubbag Humas Bakamla RI, Kapten Mar Mardiono mengatakan melalui simulasi tersebut, dapat diketahui pula sistem operasi yang diterapkan oleh pihak-pihak terkait dalam menangani kasus yang ditemui.

Kegiatan latihan bersama ini juga merupakan sebagai wadah untuk saling bertukar informasi, komparasi teknologi unsur-unsur yang digunakan dan juga keahlian sumber daya manusia dalam mengoperasikan alutsista yang dimiliki,” kata Kapten Mar Mardiono dalam keterangannya, Sabtu (15/10).

  ★ RMOL  

Senegal Jajaki Beli Pesawat PT Dirgantara

Ilustrasi N219 PT DI

Ketua Kamar Dagang dan Industri Senegal Serigne Mboup yang juga pengusaha assembling mobil ingin membeli pesawat dari PT Dirgantara Indonesia guna mempermudah mobilisasi perusahaannya di negara tersebut.

Keinginan itu disampaikan saat bertemu dengan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani, di TEI 2016, Jiexpo, Kemayoran, demikian Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Dakar-Senegal, Dimas Prihadi kepada Antara London, Sabtu, 15 Oktober.

Pertemuan dihadiri Dubes RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran, dan Ketua Komite Tetap Afrika Kadin Indonesia, Mintardjo Halim, serta Direktur Eksekutif Kadin Indonesia, Dubes Jamtomo Rahardjo, dan Dubes Andradjati, mantan Dubes RI untuk Senegal.

Ketua Kadin Senegal hadir di TEI 2016 dalam rangka mengembangkan usahanya dengan perusahaan "Wings" dengan mengimpor produk sabun "So Klin" ke Senegal yang telah berlangsung selama lebih dari 15 tahun, dan menjajaki peluang usaha baru di berbagai bidang, antara lain, kelapa sawit, serta membeli pesawat dari PT. Dirgantara Indonesia.

Rosan menyatakan keinginan untuk memperkuat dan menjajaki berbagai peluang kerja sama di berbagai bidang dengan Kadin Senegal. Ia menyambut baik minat Kadin Senegal untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama dan akan memfasilitasi agar semuanya berjalan dengan baik. Latar belakang agama, yakni kedua negara memiliki penduduk muslim di atas 90 persen, merupakan potensi dan peluang untuk menjalin kerja sama lebih erat di berbagai bidang.

Dalam kaitan ini, Ketua Kadin Senegal mengusulkan untuk dilakukannya kerja sama dengan Kadin Indonesia dalam rangka mempromosikan produk negeri ini dengan melaksanakan ekshbisi pameran dagang produk unggulan Indonesia di Senegal. Kadin Senegal akan memfasilitasi kegiatan tersebut dengan mengundang berbagai negara tetangga di kawasan Afrika Barat untuk hadir pada kegiatan tersebut.

Sementara itu Dubes RI untuk Senegal, Mansyur Pangeran, menyampaikan Senegal merupakan salah satu negara teraman dan windows of democracy di Afrika Barat. Selain Senegal, Dubes Mansyur Pangeran juga mewakili tujuh negara lainnya di wilayah Afrika Barat (Mali, Cabo Verde, Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Sierra Leone dan Pantai Gading) yang memiliki pasar potensial sebanyak 60 juta penduduk. Untuk itu ia berharap adanya aksi dan implementasi dari berbagai kesepakatan bisnis yang dijalin Indonesia dengan negara-negara tersebut.

Dubes Mansyur akan terus mendukung berbagai upaya dalam rangka meningkatkan nilai perdagangan Indonesia dengan negara-negara di Afrika Barat tersebut. Dalam kunjungannya di Indonesia, Ketua Kadin Senegal juga melakukan pertemuan dengan perwakilan dari PT. DI, yaitu Krisnan, Manajer Produk dan Jasa, Direktorat Niaga dan Benny Putranto, Direktorat Perdagangan.

Pertemuan tersebut membahas mengenai minat Ketua Kadin terhadap pesawat N 219 untuk transportasi udara jarak pendek. Manajer Produk dan Jasa, Krisnan, menyampaikan profil singkat dan keunggulan pesawat N 219, antara lain, berkapasitas 19 penumpang, dapat lepas landas dan mendarat di landasan 500 meter serta harga bersaing senilai USD 6 juta per unit.

Namun, pesawat tersebut masih dalam tahap penyempurnaan dan akan dipasarkan pada 2018. Terkait hal tersebut, Ketua Kadin menginginkan agar dapat dikirim brosur dan detail lengkap pesawat tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk membeli apabila telah dipasarkan. (AHL)

  ★ Metrotvnews  

Manuver 6 Jupiter “Manari dan Melukis” Langit Bali

Aksi Jupiter TNI AU

Ratusan wisatawan domestik dan mancanegara dibuat kagum saat melihat kepiawaian para pilot Jupiter Aerobatic Team (JAT) ketika menggelar demonstrasi udara “menari dan melukis” langit Bali dengan memperagakan 15 manuver di atas Pantai Nusa Dua, Jumat (14/10).

Tepat pukul 07.30 Wita, kemarin, langit di atas pantai Nusa Dua, tepatnya di belakang Hotel Westin, terlihat cerah dan sesekali berembus angin berkecepatan sedang yang menyejukkan udara pagi nan segar. Tiba-tiba dihebohkan dengan raungan mesin bersamaan dengan munculnya enam pesawat KT-1B Woong Bee yang tergabung dalam JAT melintas dan tebang di ketinggian 500 hingga 4.000 feet.

Sementara di sekitar lokasi telah berkerumun ratusan wisatawan mancanagara yang sebagian besar tamu hotel sekitar berbaur dengan puluhan peserta Federation Aeronautique Internationale General Conference (FAIGC) 2016 yang tengah bersidang di Hotel Westin, Nusa Dua. Mereka dan masyarakat sekitar mendapat tontonan gratis yang menarik dan atraktif melihat belasan manuver spektakuler yang diperagakan para pilot profesional ketika menerbangkan pesawat Jupiter.

Selama 18 menit, di bawah komando sang leader Letkol Pnb Sri Raharjo (Jupiter-1), para personel JAT menunjukkan kepiawiannya “menari dan melukis” langit Bali. Para pilot Jupiter yang ikut tampil dalam gelaran acara bertajuk “Pelangi Nusantara Bali Aero Sport 2016” itu antara lain, Kapten Pnb Idam Satria (Jupiter-2), Kapten Pnb Ferdian Habibi (Jupiter-3), Kapten Pnb Oliv Rizando (Jupiter-4), Mayor Pnb Marcellinus (Jupiter-5), dan Mayor Pnb Frando Marpaung (Jupiter-6).

Para pilot Jupiter menampilkan 15 manuver yang meliputi, Jupiter rool, loop, clover leaf, leader benefit, loop and break off, twin half cuban and stall turn, tango to diamond loop, callypso, screw rool, heart, rool slide, solo spin, kite barrel, rool back, dan loop and boom burst,” ujar Danwingdikter Kolonel Pnb Bonang Gautama didampingi Kapentak Lanud Adisucipto Mayor Sus Giyanto dan Kapten Sus Dani Kusdani, SH., (Pentak Lanud Ngurah Rai).

Danlanud Ngurah Rai Kolonel Pnb Danet Hendriyanto, S.Sos., menambahkan, setelah sukses menghibur para peserta (FAIGC 2016) di Nusa Dua, para personel JAT kembali siap melakukan gladi bersih kedua di area Lapangan Niti Mandala, Renon, Denpasar, Sabtu (15/10) pagi ini.

Puncaknya, para pilot Jupiter tersebut akan kembali menghibur masyarakat Bali untuk mendemonstrasikan belasan manuver saat digelarnya Air Force Fun Run (AFFR) pada Minggu (16/10) pagi,” jelas Kolonel Danet Hendriyanto, didampingi Kadisops Letkol Nav Endra Prasetiawan, SE., Mayor Lek I Ketut Wiraatmaja, S.SiT., dan Kapten Sus Heni Nurhayati, SS (Kapentak Lanud Ngurah Rai).

Untuk memeriahkan gelaran “Pelangi Nusantara Bali Aero Sport 2016”, pada Minggu besok juga akan dilakukan pemecahan rekor MURI terbang bersama ratusan paramotor yang sebagian dijadwalkan melintas menyusuri Pantai Mertasari, Sanur, Lapangan Renon, Denpasar, Pantai Kuta, Legian, Seminyak, hingga Bukit Timbis, Ungusan. Dilanjutkan dengan atraksi gantole (pukul 11.00-12.30 Wita) dan demo udara dari tim paralayang (pukul 13.00-18.00 Wita).

Kami mengundang masyatakat untuk bisa bergabung bersama kami dalam Air Force Fun Run yang akan diikuti oleh seribu pelari pada Minggu (16/10) pagi pukul 06.00-10.00 Wita. Diawali dengan senam zumba, dan DJ performance, serta aerobatic show (JAT) serta bagi-bagi doorprize,” kata Kadisops Letkol Endra Prasetiawan.

  ★ Balitribune  

Latihan TNI AD Akan Dihadiri 34 Gubernur

http://s.kaskus.id/images/2016/10/15/7074177_20161015052219.jpgKetika MBT Leopard 2RI keluar dari kapal ADRI L di Natuna [@efran.gunawan]

Bersandar didermaga Pelabuhan selat lampa Kapal Perang ADRI L (50) yang membawa Ranpur dan kendaraan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat rencana untuk mendukung latihan ANCAB di kabupaten Natuna berapa bulan kedepan.

Kapal ADRI L, dipimpin oleh Nahkoda Mayor Cba, serta membawa abk kapal 33 orang. Dari pantauan wartakepri.co.id lapangan (14/10/2016) Siang sampai menjelang Subuh.

Kapal perang membawa Satu unit tank EVLV,Satu unit tank ARV, tiga unit tank Leopard, dua unit Dum truk, dua unit Doser alat berat,serta berapa puluh ban mobil untuk pembangunan rumah ban PJD serta tambahan Dua unit mobil dinas jenis inova. Terlihat sedang membongkar muatan.

[​IMG]Lebih menarik dari pantauan lapangan, ada Armada Tempur akan meriahkan puncak acara Jala yuda dan ANCAB serta PPRC dia adalah Tank Jenis EVLV dan Tank jenis ARV serta Main Battle Tank Leopard Milik TNI AD, berhasil di turunkan dari atas kapal.

Jelang Jam 8 malam iring iringan aludsista dari Pelabuhan Selat Lampa menuju Tanjung Datuk Teluk Buton berjalan sukses melintasi sepanjang jalan di Natuna (14/10/2016) malam.

Pejakanan dikawal ketat dari satuan Sub Denpom PM 1/6-3 NATUNA, Kapten Muhamad Yusuf beserta anggota TNI kodim 0318 bertugas di lapangan.

 Antusias masyarakat sangat berkesan 
[​IMG]Sunguh hebat Tank Yang memiliki Beban 60 Ton melintas diatas aspal serta mampu melewati jembatan sangat sempurna,tidak ada sedikitpun jalan aspal dilalui bergetar,” ucap Herizal Warga Ranai sempat mengabadikan iring iringan tank melintas.

Lanjut Herizal, bersamaan dengan kecanggihan alat perang boleh dikatakan TNI Patriot Sejati, profesional dan dicintai Rakyat julukan inilah pantas disematkan kepada Para prajurit TNI.

Selama dalam perjalanan iring-iringan tank leopard dan truk berjalan dengan aman dan lancar di dampingi Danpom Natuna.

http://s.kaskus.id/images/2016/10/15/7074177_20161015052208.jpgWalaupun sempat 2 kali berhenti di Desa cemaga utara untuk melaksanakan istirahat dan disaat beristirahat antusias masyarakat cemaga merasa senang karena melihat tank Leopard terbaru milik angkatan darat ini.

Terlihat dari gambar, dipublikasi Wartakepri, ternyata Tank Buatan Jerman itu sangat canggih udah dilapisi bantalan karet dari tapak rantai Tank sehingga sangat mulus melintas di jalan raya.

Kabarnya juga bulan depan latihan jala Yuda, November 2016 akan datang Presiden RI Joko Widodo serta 34 gubernur seluruh indonesia dan para menteri, rencananya dari di atas kapal menghadiri acara puncak Jala Yuda, namun informasi ini belum dapat di konfirmasi pihak wartawan pihak terkait. (Rikyrinov)

  ★ wartakepri  

Kapal Baru BNPP

Produksi galanagan kapal Batam Kapal BNPP di Galangan Kapal PT Palindo Marine Shipyard. [def.pk]

PT Palindo Marine Batam kembali sukses mengerjakan kapal canggih berkualitas dunia. Kali ini giliran dua kapal pesanan Badan SAR Nasional (Basarnas) yang rampung pengerjaannya dan resmi diluncurkan, Kamis (13/10).

Dua kapal yang diberi nama KN SAR Baladewa dan KN SAR Pandudewanata itu resmi dilucurkan di galangan PT Palindo Marine Batam di Sagulung, Batam, oleh Kepala Basarnas, Marsdya TNI Bambang Soelistyo. Kedua kapal ini nantinya akan dioperasikan di wilayah Sorong dan Ternate.

Presiden Direktur PT Palindo Marine, Harmanto, melalui Direktur PT Palindo Marine, Charles Wirawan, menjelaskan kedua kapal tersebut memiliki spesifikasi dan teknologi yang sangat modern. Kapal berbahan aluminium tersebut memiliki panjang panjang 40 meter, lebar 7,6 meter dengan kecepatan mencapai 30 knot.

Mesinnya ada tiga yakni mesin MAN dari Jerman,” ujar Charles.

Tidak itu saja, perlengkapan navigasi dan sistem komunikasi merupakan peralatan terbaru dan modern yang dilengkapi dengan proteksi bahaya kebakaran dalam kapal.

Kapal-kapal ini juga dilengkapi mesin bantu dan bisa menampung 23 kru kapal di dalamnya,” terangnya.

Mewakili perusahaan, Charles menyampaikan rasa terimakasihnya atas atas kepercayaan yang diberikan Basarnas mengerjakan kapal tersebut. Selama ini PT Palindo Marine memang sudah menjadi mitra pemerintah dalam pengadaan kapal negara. Kepercayaan pemerintah itu, kata Charles, tidak terlepas dari mutu dan hasil kerja yang ditunjukan oleh PT Palindo Marine.

Kami selalu mengedepankan mutu dengan sistem kerja yang disiplin dan terawasi. Sehingga kapal-kapal hasil buatan kami selalu memuaskan. Ke depannya kami berharap agar kepercayaan serupa terus berlanjut,” ujar Charles.

Sementara Kepala Basarnas, Marsdya TNI Bambang Soelistyo, mengatakan pengadaan dua kapal yang menelan anggaran sekitar Rp 50 miliar per unit itu, sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan alat utama Basarnas agar kinerja Basarnas dalam menanggapi bencana dan ancamannya semakin maksimal nantinya.

Kita tahu bahwa pergerakan dan keberadaan alat tranportasi semakin padat saat ini. Peluang bencana bisa terjadi kapan saja. Basarnas yang diberikan tanggungjawab untuk membantu dan mengatasi bencana tersebut sangat perlu perlengkapan penunjang seperti ini,” katanya, kemarin.

Tahun 2016 ini, kata Bambang, Basarnas dipercaya pemerintah untuk menambah tiga unit kapal serupa. Selain di PT Palindo Marine, satu unit kapal lainnya juga dibuat di Batam namun di perusahaan galangan kapal lain.

Satunya lagi dalam proses pengerjaan dan di Batam juga. Satu kapal yang masih dalam pengerjaan itu nantinya akan di tempatkan di sini (wilayah Kepri),” katanya.

Dua Kapal Basarnas KN Sar Pandudewanata dan KN Sar Baladewa sandar di dermaga PT Palindo Marine Shipyard setelah diluncurkan oleh Kabasarnas RI Marsdya TNI Bambang Soelistyo di Galangan Kapal PT Palindo Marine Shipyard, Seilekop, Sagulung, Kamis (13/10). Foto: Dalil Harahap/Batam Pos Dua Kapal BNPP KN Sar Pandudewanata dan KN Sar Baladewa sandar di dermaga PT Palindo Marine Shipyard setelah diluncurkan oleh Kabasarnas RI Marsdya TNI Bambang Soelistyo di Galangan Kapal PT Palindo Marine Shipyard, Seilekop, Sagulung, Kamis (13/10). [Dalil Harahap/Batam Pos]

Saat ini Basarnas memang sudah memiliki sejumlah kapal yang ditempatkan di masing-masing kantor Basarnas wilayah se-Indonesia. Namun keberadaan kapal penunjung itu belum maksimal.

Masih banyak yang dibutuhkan. Idealnya sekitar 100 unit tapi yang ada baru sekitar 67 unit yang ditempatkan di masing-masing wilayah Basarnas di Daerah,” ujar Bambang.

Untuk mencapai angka ideal tersebut, kata dia, tak bisa diadakan secara serentak karena memang anggaran yang dikucurkan pemerintah juga terbatas. Pengadaan akan dilakukan secara berkala sesuai alokasi anggaran yang ada.

Ada tiga langkah yang dilakukan oleh Basarnas untuk meningkatkan alat utama kapal ini. Satu di antaranya dengan pengadaan seperti ini yang dilakukan secara bertahap dan dua lainnya adalah modernisasi kapal-kapal yang sudah ada serta penggantian kapal-kapal yang sudah tak efektif lagi,” paparnya.

Bambang tidak menarget kapan jumlah kapal Basarnas bisa mencapai angka ideal itu, namun pemerintah diyakini Bambang sudah memperhitungkan kebutuhan instansinya itu.

Armada memang belum ideal, tapi yang lebih penting peran SDM-nya. Semangat dan totalitas kerja rekan-rekan Basarnas itu yang penting. Kekurangan ini akan diperhitungkan pemerintah,” ujarnya.

Untuk itu Bambang berharap agar semua unsur instansi terkait, pemerintah daerah dan masyarakat sama-sama saling bahu membahu untuk menangangi ataupun menanggulangi bencana yang terjadi ataupun akan terjadi.

Karena untuk masalah bencana ini, bukan tanggung jawab Basarnas semata. Komponen-komponen terkait seperti TNI, Polri, Pemda dan masyarakat yang memiliki kemampuan tetap menjadi mitra kerja yang baik bagi Basarnas,” ujar Bambang.

Dua kapal yang dikerjakan oleh PT Palindo Marine ini, jelas Bambang, memiliki spesifikasi yang modern dan dirancang sesuai dengan situasi periaran di Indonesia pada umumnya. Kapal tersebut terbuat dari bahan aluminium dengan kecepatan mencapai 30 knot. Dengan panjang dan kecepatannya sepadan, yakni 40 meter dan kecepatan mencapai 30 knot, akan memudahkan saat manuver dan antisipasi gelombang laut yang ada di Indonesia.

Itu sudah pas berdasarkan pengalaman kebutuhan kapal Basarnas. Biasanya kecepatan kapal hanya tiga sampai empat knot, tapi yang baru ini bisa 29 sampai 30 knot. Ini luar biasa,” ujar Bambang.

Selain itu kapal dengan lebar 7,6 meter itu juga dilengkapi dengan perlatan navigasi yang modern dan sistem proteksi bahaya kebakaran yang ampuh. “Dengan adanya dua kapal yang cukup canggih ini, kami optimis bahwa kinerja kerja Basarnas dalam menanggulangi bencana akan semakin cepat dan sigap nantinya. Ini semua demi kebaikan kita bersama. Dan kami berharap masyarakat tetap peran aktif untuk sama-sama menanggulangi bencana-bencana yang mungkin saja akan terjadi kedepannya,” tutur Bambang.

Kepada PT Palindo Marine dan seluruh perusahaan galangan kapal yang ada di Batam, Bambang juga berharap agar tetap menjadi yang terbaik agar terus mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk proyek-proyek pengadaan kapal serupa.

Kualitas dan mutunya harus tetap dijaga. Ini sudah bagus dan tingkatkan terus agar kepercayaan serupa juga datang dari luar negeri,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Bambang juga apresiasi kepada PT Palindo Marine yang sudah mengerjakan kapal-kapal tersebut tepat waktu dan tidak melenceng dari spesifikasi yang ditentukan sejak awal.

Ini hasil karya anak bangsa. Ini luar biasa dan kami apresiasi itu,” tuturnya.

Turut hadir dalam acara peluncuran itu, Perwakilan Basarnas wilayah Sorong dan Ternate, Jajaran TNI AL di Kepri, serta perwakilan dari Bank Mandiri selaku patner kerja PT Palindo Marine. Peluncuran dua unit kapal tersebut ditandai dengan pemotongan tali pengikat kapal yang dilakukan oleh Bambang bersama jajarannya.

  ★ Batampos  

[World] ST Marine celebrates the launch of the third Littoral Mission Vessel

For Republic of Singapore Navy A total of eight Independence-class Littoral Mission Vessels will be built for the Republic of Singapore Navy. Seen here is lead ship Independence. (Jane's)

Singapore Technologies Marine Ltd (ST Marine), the marine arm of Singapore Technologies Engineering Ltd (ST Engineering), successfully launched the third Littoral Mission Vessel (LMV), Unity, designed and built for the Republic of Singapore Navy (RSN).

The ceremony was officiated by Mr Ong Ye Kung, Acting Minister for Education (Higher Education and Skills) and Senior Minister of State for Defence. Mrs Diana Ong, spouse of Mr Ong, took on the role as the lady sponsor in accordance with naval traditions to name and launch the vessel at ST Marine’s Benoi Yard. The event was witnessed by many senior officials from Ministry of Defence (MINDEF) and the Singapore Armed Forces.

The launch of the third Littoral Mission Vessel – Unity is yet another gratified moment for ST Marine,” said Ng Sing Chan, President for ST Marine. “We are making great strides in the LMV programme, made possible only with the hard-work and commitment from the project teams from MINDEF, RSN, DSTA and our many other partners. We are honoured to be given the opportunity to prime this contract and showcase our engineering expertise and the ability to manage large scale engineering systems.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhG2lz6gKzFHwESu4APeS-zVId3eCUEm7N-k14a5XVV_qRQNeAz7ytCDt0BqUg2ZoG5LK5TXqmz8d8BrjtJ-j5cNnrkjsfjwQULLyBI_jUN5BW9nml-psMFCjBwuLMOpRCOy7lGfzgPoZP6/s1600/First_Littoral_Mission_Vessel_LMV_Independence_Joins_Republic_of_Singapore_Navy_Fleet.jpgIndependence Class LMV AL Singapura

ST Marine was awarded the contract by MINDEF in 2013 to design and build eight LMVs for the RSN. The vessels are expected to be delivered from 2016 and be fully operational by 2020. They will replace the PVs designed and built by ST Marine in the 1990s. The LMV programme is in serial production at ST Marine with eight ships under construction or in the pre-construction phase. The first LMV, Independence has returned to Tuas Naval Base on 26 May 2016 and is performing the Checkout, Integration and Testing (CIT) for weapon systems on-board. The second LMV, Sovereignty is preparing for sea trials while the third LMV, Unity will embark on harbour acceptance trials after her launch

Smarter, faster and sharper, the LMVs are highly capable warships designed and equipped with advanced combat capabilities and technologies to further strengthen the RSN’s ability in protecting our sea lines of communication. With an innovative design and vast array of sense-making and decision support systems, the LMVs can operate smarter with a leaner crew for greater effectiveness and efficiency. The 80m long vessels are 2.5 times larger in size and can travel faster than the current Fearless-class Patrol Vessels (PVs). They are highly manoeuvrable and can operate in confined and congested littoral waters effectively. Equipped with sharper and advanced combat capabilities and technologies, the LMVs can be quickly configured with mission modules to take on a wide spectrum of operations, allowing the crew to deliver calibrated responses using lethal and non-lethal options to deal with a range of maritime threats.

  navyrecognition  

Kapal Perang Terbesar Milik Indonesia

KRI Irian 201 [​IMG]KRI Irian 201 [semua foto dari def.pk]

Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) pernah memiliki sebuah kapal penjelajah ringan (light cruiser class) bernama KRI Irian dengan nomor lambung 201.

Kapal itu merupakan salah satu andalan yang digelar dalam kampanye militer untuk merebut kembali Irian Barat (sekarang Papua) dari kekuasaan Belanda. Kala itu, KRI Irian merupakan kapal terbesar yang ada di kawasan Asia.

Data tentang KRI Irian ditulis oleh Alexander Pavlov berjudul Cruisher of Indonesia dan ditulis dalam Sejarah Pengembangan dan Penggunaan Penjelajah Kelas Sverdlov.

[​IMG]KRI Irian adalah kapal penjelajah ordzhonikidze dari armada Baltik angkatan laut Soviet yang dibeli oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1962. Pada saat itu, KRI Irian merupakan kapal terbesar di belahan Bumi selatan.

Kisahnya berawal dari modernisasi alutsista TNI yang dirintis Mayjen A.H. Nasution (Alm) sebagai Menko Hankam/Kasab sejak 1957. Tim dari TNI saat itu menyambangi Amerika Serikat mengajukan pinjaman untuk pembelian alutsista, tapi tidak ditanggapi.

Lalu, rombongan melanjutkan pencariannya ke Moskow dengan maksud yang sama. Proposal tersebut rupanya disetujui. Pada awal 1960, Nikita Kruschev berkunjung ke Jakarta dan menyetujui perjanjian pembelian alutsista dari Uni Soviet atas dasar kredit jangka panjang.

[​IMG]Pada 11 Januari 1961, pemerintah Soviet mulai mengeluarkan instruksi kepada Central Design Bureau untuk memodifikasi ordzhonikidze supaya ideal beroperasi di daerah tropis.

Pada 14 Februari 1961 kapal ini tiba di Sevastopol dan pada 5 April 1962 memulai uji coba lautnya. Pada saat itu, kru Indonesia sudah terbentuk. Mekanik kapal ini, Yathizan, kemudian hari menjadi Kepala Departemen Teknik ALRI.

Ordzhonikidze datang ke Surabaya pada 5 Agustus 1962, kapal ini dinyatakan keluar dari kedinasan AL Soviet pada 24 Januari 1963. Dalam sejarah militer Soviet, tidak pernah mereka menjual kapal dengan bobot seberat ini kepada negara lain kecuali kepada Indonesia.

[​IMG]ALRI yang belum pernah mempunyai armada sendiri sebelumnya kemudian belajar untuk mengoperasikan kapal-kapal canggih dan mahal ini dengan cara trial and error/coba-coba.

Kehadiran kapal ini memberikan efek psikologis bagi Kapal perang AL Belanda, terutama Kapal Induk Belanda, Kareel Doorman. Kehadiran KRI Irian juga membuat AL Belanda mengurangi kehadirannya di perairan Irian Barat.

Apalagi pada saat itu, TNI-AU juga mengoperasikan Bomber TU-16 Badger yang bisa membawa dua rudal anti kapal perang AS-1 Kennel. Rudal ini besarnya sama dengan pesawat pemburu Mig 15.

Pada November 1962 tercatat sebuah mesin diesel kapal selam rusak karena benturan hidrolis saat naik ke permukaan, sebuah destroyer rusak dan tiga dari enam boiler KRI Irian rusak.

 Tinggal kenangan 
[​IMG]Pada 1964 Kapal Penjelajah ini sudah benar-benar kehilangan efisiensi operasionalnya dan diputuskan untuk mengirim KRI Irian ke Galangan Kapal Vladivostok untuk perbaikan. Pada Maret 1964 KRI Irian sampai di Pabrik Dalzavod.

Para pelaut dan teknisi Soviet terkejut melihat kondisi kapal dan banyaknya perbaikan kecil yang seharusnya sudah dilakukan oleh para awak kapal ternyata tidak dilakukan.

Setelah perbaikan selesai, pada Agustus 1964, kapal menuju Surabaya dengan dikawal destroyer AL Soviet.

Setahun kemudian (1965), terjadi pergantian pemerintahan. Kekuasaan pemerintah praktis berada di tangan Soeharto. Perhatian Soeharto terhadap ALRI sangat berbeda dibandingkan Soekarno. Kapal ini dibiarkan terbengkalai di Surabaya, bahkan terkadang digunakan sebagai penjara bagi lawan politik Soeharto.

Pada 1970, kapal ini mulai terisi air. Tidak ada orang yang peduli untuk menyelamatkan kapal penjelajah ini. KRI Irian akhirnya dibesituakan di Taiwan pada tahun 1972 dengan alasan kekurangan komponen suku cadang.

  ★ Vivanews  

Alutsista TNI AD Telah Tiba di Natuna

MBT Leopard TNI AD di Natuna

U
sai sholat Jumat terlihat suasana berbeda di Pelabuhan Selat Lampa. Itu karena kehadiran Kapal Perang ADRI-L membawa Tank Panser, Jumat (14/10/2016).

Sementara terlihat mesin perang ini ada enam unit, seperti tank Leopard 2RI dan Leopard 2A4 tengah parkir di halaman Pelabuhan Selat Lampa, dan diperkirakan akan terus bertambah hingga puluhan unit.

Abdulah warga Natuna kagum melihat peralatan perang milik TNI lebih dekat yang bersandar di pelabuhan selat lampa, sunguh hebat dan sangat tangguh penampilan panser dimiliki TNI, di jumpai wartakepri.co.id

Abdulah mengaku udah dapat kabar dari rekan TNI mereka bilang alat perang tersebut akan pergunakan untuk persiapkan latihan ANCAB TNI AD dan PPRC berapa bulan ke depan.

Saya sangat senang bisa melihat dari dekat tank baru tiba ini. Terlebih lagi saya bisa mengetahui ternyata TNI kita memang tangguh dan dilengkapi persenjataan cangih,” ungkap Abdulah.

Sementara itu, Dandim 0318 / Natuna di konfirmasi wartawan mengatakan benar sudah tiba di lampa sebagian Tank.

Nanti saja ya kalau sudah lengkap tank nya tiba, baru dikabarkan dengan rekan media terkait rencana kegiatan latihan di Natuna“ Ucap Letkol Ucu Yustiana SIP singkat.

tank-leopard-tni-ad-di-natunaDisadur oleh wartakepri.co.id dari laman Angkasa.co.id dalam ulasan mengenai kecangihan armada tempur TNI AD. Jika Leopard 2A4 tampil mengotak dengan garis-garis tegas, maka Leopard 2RI tampil dinamis dengan modul-modul AMAP menghias hull dan kubah.

Jika setelah sekian lama hanya bisa menduga-duga, selubung misteri Leopard 2RI kini terbuka sudah, dari sosok penampilannya kita bisa menduga opsi kit apa saja yang akhirnya dipilih TNI AD.

Tidak semua paket upgrade Leopard Revolution dipilih, hanya yang benar-benar diperlukan saja yang dipasangkan ke tubuh Leopard 2A4 untuk mengubahnya menjadi Leopard 2RI.

Inti dari perlindungan Leopard 2RI adalah lapisan blok komposit AMAP (Advanced Modular Armour Protection) buatan IBD (IngenierBüro Deisenroth)-Deisenroth.

Konsepnya adalah perlindungan 360 derajat, dimana Leopard 2 Revolution harus bisa dilindungi dari segala sisi. Hal ini menyesuaikan dengan tren dimana tank digunakan dalam situasi urban, ancaman senjata seperti roket dan rudal antitank jauh lebih mengemuka.

IBD Deisenroth membuat proteksi pasif alias proteksi balistik sangat canggih. Bobot keramik nano ini saat dikonfigurasikan menurut standar proteksi NATO STANAG 4569 Level 3 atau 4/ AEP 55 Level 3.

Keping AMAP dibangun dan disusun menjadi blok AMAP-B (Ballistic) yang dipasangkan ke side skirt, glacis, dan keseluruhan kubah termasuk sisi atas dan pangkal laras Leopard 2RI. (rikirinovsky/angkasa)

  wartakepri  

Jumat, 14 Oktober 2016

Ryamizard Undang Menhan Qatar Ke Indo Defence 2016

Indo Defence 2016 [napindo]

M
enteri Pertahanan RI (Menhan), Ryamizard Ryacudu, akan mengundang Menhan Qatar, Khalid Bin Mohammed Al Attiyah, untuk menghadiri Indo Defence 2016 yang dilaksanakan pada 2-5 November 2016.

Undangan kepada Menhan Qatar tersebut adalah untuk mendukung peningkatan hubungan keamanan kedua negara, sekaligus membahas bersama perkembangan peralatan industri pertahanan.

Demikian hasil pertemuan Dubes RI untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi, dan Menhan Ryamizard pada Kamis (13/10) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.

Kunjungan Dubes Basri ke Jakarta dalam rangka membawa delegasi pengusaha Qatar menghadiri Trade Expo Indonesia 2016.

"Selain membawa delegasi pengusaha juga akan mempromosikan produk industri peralatan militer Indonesia yang cukup dikenal di Timur Tengah," jelas mantan Anggota DPR itu, dalam keterangan persnya.

Sampai saat ini, angkatan bersenjata Qatar masih mengimpor produk pakaian militer dari PT Sritex. Dubes Basri mengatakan bahwa Qatar tertarik untuk mempelajari perkembangan produk militer yang dihasilkan PT. Pindad, PT. Dirgantara Indonesia dan PT PAL, yang telah diekspor ke berbagai negara khususnya negara-negara di kawasan ASEAN. Ia juga menyebut produk-produk militer buatan Indonesia yang cukup dikenal di Qatar antara lain adalah light tank dan senjata militer.

Menhan Ryamizard menjelaskan, Indo Defense 2016 merupakan pameran industri pertahanan terbesar yang mempromosi produk pertahanan militer darat, laut dan aerospace. Sekitar 800 perusahaan dari 20 negara akan memamerkan teknologi militer dengan melibatkan sekitar 20 ribu pengunjung.

Menurut Dubes Sidehabi, meski wilayahnya relatif kecil namun Qatar merupakan pangsa produk militer yang besar di Timur Tengah. Selain mengimpor berbagai produk alusista dari negara Barat, Qatar juga mengimpor berbagai produk militer dari negara berkembang lainnya seperti Pakistan dan Turki. Peluang produk militer Indonesia dianggap cukup besar untuk menyaingi produk-produk negara tersebut.

Menurut Kuasa Usaha Ad-interm KBRI Doha, Boy Dharmawan, dalam beberapa tahun terakhir kawasan regional termasuk negara-negara Teluk mengimpor peralatan militer besar-besaran dengan nilai US$ 150 miliar. Hal ini membuka peluang bagi produk Indonesia.

Ditambahkannya, hubungan RI-Qatar terus mengalami peningkatan. Hal ini tercermin antara lain rencana kunjungan Delegasi Kepolisian Qatar ke Indonesia pada bulan November 2016 guna peningkatan kerjasama hubungan keamanan kedua negara.

Dari Polri, Kepolisian Qatar akan mempelajari penanggulangan kenakalan remaja, upaya pencegahan tindak kriminal pada remaja dan perdagangan manusia. Kerjasama juga akan mencakup peningkatan kompetensi capacity building dalam menghadapi tantangan keamanan di Qatar. [ald]

  RMOL  

Anggaran Pertahanan Bisa Naik Jadi Rp 120 T

Menkeu sepakat berupaya menambah anggaran Ilustrasi pesawat TNI AU [tempo]

K
omisi I DPR dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sepakat mengupayakan penambahan anggaran pertahanan untuk Kementerian Pertahanan (Kemhan) atau TNI pada APBN 2017.

Upaya ini untuk merespons komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin meningkatkan anggaran pertahanan sebesar 1,5% dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp 250 triliun. Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menilai, jika benar terjadi penambahan, minimal anggaran pertahanan sebesar Rp 120 triliun yang merupakan angka terbesar sepanjang sejarah. Dia mengapresiasi Menkeu karena ada komitmen mencari jalan untuk menambah anggaran pertahanan di tengah situasi ekonomi yang kurang kondusif.

Tadi disepakati Bu Menteri (Menkeu Sri Mulyani) secara umum untuk mencari jalan,” kata Hanafi seusai raker dengan Menkeu, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Gedung DPR, Jakarta, kemarin. Menurut Hanafi, pembahasan anggaran pertahanan pada APBN 2017 memang belum diputuskan. Namun, komitmen yang ditunjukkan menkeu diakui sangat positif. Hanafi menjelaskan, pemenuhan 1,5% dari PDB untuk anggaran pertahanan paling lambat terealisasi pada 2019. Itu untuk memenuhi Minimum Essential Force (MEF) tahun 2014-2019.

Namun, dengan banyaknya sumber pendapatan pajak, DPR menilai pemenuhan itu tidak perlu menunggu sampai 2019. Anggaran pertahanan untuk 2017 sangat memungkinkan meningkat sebelum diputuskan di Badan Anggaran (Banggar) DPR. Hanafi mengaku khawatir jika anggaran pertahanan tetap bertahan di angka Rp 104 triliun, kapasitas dan kemampuan TNI khusunya dari tiga matra TNI, yakni darat, laut dan udara, dalam menghadapi ancaman-ancaman di Laut China Selatan dan Filipina Selatan akan terkompromikan.

Ini selalu menjadi prinsip Komisi I bahwa pertahanan jangan dikompromikan dengan alasan-alasan ekonomi, karena ini soal kedaulatan. Kalau ini diketahui negara lain, berarti kita sudah kalah sebelum terjadi perang,” tandasnya. Menhan Ryamizard Ryacudu memfokuskan anggaran pertahanan untuk memperbarui alat utama sistem persenjataan (alutsista). menurutnya, sudah banyak alutsista yang berusia tua sehingga tidak layak lagi untuk digunakan dan dapat membahayakan keselamatan TNI dan juga masyarakat.

Fokus penyediaan alat, yakni menambah alat baru. Lihat saja (alutsista) yang tua-tua itu. Misalnya pesawat, pokoknya yang tua-tua diganti,” kata Menhan. Menhan membenarkan bahwa Menkeu dan Komisi I bersepakat bahwa anggaran pertahanan sebesar Rp 104 triliun akan ditingkatkan jika kondisi ekonomi negara membaik. Dia menyerahkan kepada menkeu dan Komisi I untuk membuat putusan akhir. ”Kami kan mengajukan saja, jadi DPR itu membantu,” imbuhnya.

  Koran SINDO  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...