Sabtu, 14 April 2018

Swedia Apresiasi Komitmen Indonesia dalam Pasukan Perdamaian PBB

Ilustrasi Kontingen Garuda.(Riandiasta)

"Kontribusi dan komitmen Indonesia terhadap pasukan pemeliharaan perdamaian PBB adalah amanat konstitusi dan memiliki kredensial, track record serta sejarah panjang," kata Wamenlu Indonesia AM Fachir di Stockholm, Swedia, Jumat (13/4/2018)

Fachir menjadi pembicara utama dalam konferensi bertajuk "Peacekeeping Reform: Making United Nations Peace Operations More Fit for Purpose".

"Indonesia telah mengirim lebih dari 40.000 personel dalam 28 misi perdamaian PBB sejak 1957 dan tahun lalu Indonesia mencapai tonggak sejarah yang penting (yaitu) 60 tahun partisipasi Indonesia dalam misi penjaga perdamaian," tambah Fachir.

Tahun ini, lanjut Fachir, Indonesia berencana mengirim satu kontingen TNI dalam misi perdamaian MONUSCO di Kongo dan satgas Polri dalam misi perdamaian UNMISS di Sudan Selatan.

Fachir menekankan, terdapat tiga aspek penting yaitu mendorong peran perempuan dalam pasukan perdamaian PBB, memprioritaskan keselamatan pasukan, melindungi masyarakat sipil dalam situasi konflik serta inovasi pemanfaat dan optimalisasi anggaran pasukan perdamaian PBB.

Paparan ini disambut hangat peserta konferensi, termasuk pejabat pemerintah Swedia, kalangan diplomatik, organisasi internasional, NGO, dan komunitas akademisi Swedia.

Pemerintah Swedia dan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), menyampaikan apresiasi atas peran dan kontribusi Indonesia dalam misi pasukan perdamaian PBB.

Pada kesempatan terpisah, Fachir bertemu Menlu Swedia Annika Söder untuk membahas hubungan bilateral Indonesia dan Swedia.

Hubungan kedua negara semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini, terutama di bidang investasi, energi terbarukan, dan pariwisata.

Pertemuan tersebut juga dimanfaatkan untuk mengangkat isu keamanan global yang menjadi perhatian Dewan Keamanan PBB saat ini.

Menlu Soder menegaskan dukungan Swedia bagi kontribusi dan peran RI di dalam pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional serta pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019–2020.
 

  Kompas  

[Video] JAT Farewell Flight

Farewell Flight Letkol HM Kisha Razor  


  Youtube  

[Dunia] AS, Inggris, Prancis Keroyok Suriah dengan 100 Rudal

Tentara Suriah tembakkan rudal pencegat untuk menghalau serangan rudal Amerika Serikat di Damaskus, Sabtu (14/4/2018). [Foto/Twittter @arturaskerelis]

Serangan Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis terhadap beberapa wilayah di Suriah melibatkan sekitar 100 rudal jelalah Tomahawak yang ditembakkan dari kapal-kapal perang. AS juga dilaporkan mengaktifkan pesawat pembom strategis B-1.

Serangan berlangsung hari ini (14/4/2018) tepat saat Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa dia memerintahkan serangan militer terhadap rezim Suriah sebagai respons atas dugaan serangan senjata kimi di Douma pada 7 April 2018.

Jenderal Joseph F Dunford Jr, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, mengatakan bahwa serangan gabungan Washington, London dan Prancis menargetkan tiga lokasi. Yakni, pusat penelitian ilmiah di dekat Damaskus, fasilitas penyimpanan senjata kimia di dekat Homs dan fasilitas penyimpanan senjata dan pos komando di dekat Homs. Namun, laporan lain menyebut pos komando Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) di Gunung Qasioun juga diserang.

Dunford mengatakan, serangan hari ini tidak seperti serangan sepihak AS terhadap Suriah tahun lalu, di mana hanya satu situs yang diserang.

Penggunaan sekitar 100 rudal jelajah Tomahawak oleh kapal-kapal perang AS dan sekutunya hari ini diungkap seorang pejabat Departemen Pertahanan AS yang berbicara dengan syarat anonim. Pentagon juga mengaktifkan pesawat pembom strategis B-1.

Semenatara itu, media pemerintah Suriah melaporkan bahwa sistem anti-rudal militer Presiden Bashar al-Assad menembak jatuh sekitar 20 rudal musuh yang menyerang Damaskus.

Serangan itu terjadi meski belum ada temuan independen bahwa senjata kimia memang digunakan di Douma, Suriah. Tim inspektur Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) baru tiba di Suriah pada hari Jumat dan belum melakukan penyelidikan intensif.

Militer AS mengaku tidak memberi tahu Rusia terkait serangannya bersama Prancis dan Inggris terhadap Suriah hari ini. Target-target serangan juga dirahasiakan.

"Kami tidak melakukan koordinasi dengan Rusia mengenai serangan-serangan ini, dan kami juga tidak memberi tahu mereka," kata Jenderal Dunford.

"Kami tidak mengkoordinasikan target atau perencanaan apapun dengan Rusia," lanjut Dunford dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan James Norman Mattis, yang dilansir Business Insider, Sabtu (14/4/2018).

Keputusan AS itu dianggap sudah mengancam Rusia. Melalui duta besarnya di Washington, Anatoly Antonov, Moskow memperingatkan konsekuensi yang harus diterima AS, Inggris dan Prancis atas serangannya di Suriah.

Moskow merasa terancam karena memiliki pasukan aktif di Suriah. "Skenario yang dirancang sebelumnya sedang dilaksanakan. Sekali lagi, kami sedang diancam. Kami memperingatkan bahwa tindakan seperti itu tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi!," kata Antonov dalam sebuah pernyataan.

"Semua tanggung jawab untuk ini ada di Washington, London, dan Paris," lanjut diplomat Moskow tersebut.

 Banyak Rudal AS Cs Ditangkis 4 Sistem Pertahanan Suriah
Banyak Rudal AS Cs Ditangkis 4 Sistem Pertahanan SuriahSistem pertahanan Buk jadi salah satu sistem yang digunakan militer Suriah untuk tangkis rudal-rudal Amerika Serikat dan sekutunya. [Foto/arms-expo.ru]

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim empat sistem pertahanan Suriah berhasil menangkis atau menembak jatuh rudal-rudal jelajah yang ditembakkan Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis.

Serangan washington dan sekutunya hari ini (14/4/2018) terjadi sebelum Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) bekerja menyelidiki dugaan serangan kimia di Douma, Suriah. Serbuan tersebut membuyarkan OPCW untuk memperoleh data independen terkait kasus senjata kimia di Douma.

"Sistem pertahanan udara Suriah telah melakukan pertempuran anti-udara," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Suriah, lanjut pernyataan itu, menangkis serangan Barat melalui kompleks pertahanan udara yang dibuat di Uni Soviet lebih dari 30 tahun yang lalu.

"Sistem pertahanan udara S-125, sistem pertahanan udara S-200, Buk dan Kvadrat digunakan dalam menangkis serangan rudal," kata kementerian tersebut, seperti dikutip Russia Today.

Di pangkalan udara Dumeir, sistem pertahanan udara Suriah menangkis sekitar 12 rudal jelajah AS dan sekutunya.

"Tidak ada rudal jelajah AS dan sekutu-sekutunya yang menembus zona pertahanan udara Suriah yang jadi tanggung jawab Rusia, yang meliputi zona Tartus (fasilitas angkatan laut) dan Khmeimim (pangkalan udara yang terletak di provinsi Latakia)," imbuh Kementerian Pertahanan Rusia.

Kedua zona yang dilindungi militer Moskow itu diamankan oleh sistem anti-rudal S-400, S-300, serta sistem rudal air-to-air Pantsir-S1.

 Tak Ada Rudal AS Cs Tembus Zona Suriah yang Dilindungi S-400
Rusia: Tak Ada Rudal AS Cs Tembus Zona Suriah yang Dilindungi S-400Sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia. [Sputnik/Alexey Malgavko]

Tak satu pun dari rudal yang diluncurkan oleh Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis menembus zona pertahanan udara Rusia di Suriah yang dilindungi sistem anti-rudal S-400. Demikian disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia, Sabtu (14/4/2018).

Zona di Suriah yang dilindungi sistem anti-rudal S-400 adalah pangkalan militer Khmeimim dan Tartus.

Menurut kementerian terseubut, pesawat tempur dan kapal Angkatan Udara AS bersama sekutunya meluncurkan serangan rudal terhadap fasilitas sipil dan militer Suriah.

Namuhn, tak satu pun dari rudal jelajah yang diluncurkan oleh AS dan sekutunya mencapai zona pertahanan udara Rusia di Tartus dan Khemimim.

Serangan gabungan AS, Prancis, dan Inggris hari ini berdalih sebagai respons atas serangan senjata kimia di Douma, Ghouta timur pada 7 April 2018 yang dilaporkan menewaskan puluhan orang. Pejabat pertahanan AS yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan, sekitar 100 rudal jelajah Tomahawk ditembakkan kapal-kapal perang AS dan sekutunya.

Serangan berlangsung bertepatan dengan pengumuman Presiden Donald Trump yang memerintahkan serangan operasi militer terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. Serangan terjadi sebelum tim inspektur Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) bekerja di Douma untuk melakukan penyelidikan.

Tindakan Washingtond dan sekutunya ini menggagalkan upaya penyelidikan independen OPCW untuk memastikan benar tidaknya serangan kimia di Douma yang dituduhkan terhadap rezim Asssad.

Moskow mengecam keras serbuan AS dan sekutunya hari ini."Sebuah serangan dilakukan di ibu kota negara yang berdaulat, yang selama bertahun-tahun telah berusaha bertahan hidup di bawah ancaman teror," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, seperti dikutip Russia Today.

Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, memperingatkan konsekuensi yang akan diterima ketiga negara penyerang Suriah hari ini."Semua tanggung jawab untuk itu ada di Washington, London dan Paris," kata diplomat Moskow tersebut. (mas)

 Serangan Rudal Terhadap Suriah Tindakan Agresi

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia akan menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB. Itu dilakukan setelah Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Inggris melakukan serangan rudal terkoordinasi terhadap Suriah.

Menyebut serangan udara itu sebagai tindakan agresi, pemimpin Rusia mengatakan serangan itu merusak seluruh sistem hubungan internasional dan akan memperburuk bencana kemanusiaan di Suriah. Begitu bunyi pernyataan yang diposting ke situs web Kremlin.

Putin juga menegaskan kembali pandangan Rusia bahwa dugaan serangan kimia di kota Douma, Suriah, yang memicu serangan tersebut palsu seperti dikutip dari USA Today, Sabtu (14/4/2018).

Presiden Trump mengumumkan bahwa serangkaian serangan diluncurkan oleh AS, Perancis dan Inggris pada fasilitas senjata kimia Assad di Suriah. Trump mengatakan serangan itu akan dipertahankan guna memastikan bahwa Suriah tidak menggunakan senjata kimia untuk menyerang warga sipil.

Setelah Pentagon mengatakan serangan itu berakhir, duta besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov, mengeluarkan pernyataan di Twitter menuduh sekutu telah merancang skenario sebelumnya untuk melawan Rusia dan Suriah.

Ia pun memperingatkan bahwa serangan tersebut akan membawa konsekuensi yang belum ditentukan.

"Sekali lagi, kami sedang diancam. Kami memperingatkan bahwa tindakan seperti itu tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi," kata Antonov.

"Semua tanggung jawab untuk mereka ada di Washington, London, dan Paris," imbuhnya.

"Menghina presiden Rusia tidak dapat diterima dan tidak dapat ditoleransi. AS - pemilik gudang senjata kimia terbesar - tidak memiliki hak moral untuk menyalahkan negara lain," tukasnya.

Presiden Suriah Bashar al-Assad pun bereaksi atas serangan militer AS. "Jiwa yang baik tidak akan dipermalukan," kata Assad di akun Twitter resminya. (ian)
 

  BBC  

Pangarmatim Lepas TOM-357 dan KRI JOL-358

Dipindahkan ke Armada BaratTiga kapal Multi Role Light Frigates [SindoNews]

Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M., didampingi Ketua Daerah Jalasenastri Armatim (KDJAT) Ny. Retno Didik Setiyono melepas dua KRI yaitu KRI Bung Tomo (TOM)-357 dan KRI John Lie-358 yang merupakan kapal perang kelas Multi Role Light Frigate (MRLF) melaksanakan alih bina (Dispersi) dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim menuju Satkor Koarmabar, bertempat di Dermaga Madura Koarmatim, Ujung Surabaya. Rabu, (11/04/2018).

Berdasarkan Kep.Kasal No. Kep/393/II/2018 Tanggal 13 Februari 2018 tentang alih bina tiga unit KRI MRLF dan satu unit KRI Corvette diantaranya adalah KRI Bung Tomo-357, KRI John Lie-358, dan KRI Usman Harun-359 yang saat ini masih mengemban misi perdamaian dunia dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) di Lebanon, serta KRI Fatahillah (FTH)-361.

Sebelum melepas KRI kebanggaan Koarmatim, Pangarmatim menyampaikan kepada seluruh prajurit KRI TOM-357 dan JOL-358 bahwa, Koarmabar perlu kapal yang canggih untuk mengamankan wilayah perairan Indonesia khususnya wilayah Barat. Karena wilayah perairan Indonesia rawan masuknya peredaran narkoba maupun tindak pidana di laut.

Panglima berbintang dua tersebut berpesan kepada seluruh anggota KRI, dengan bekal yang sudah prajurit miliki selama bertugas di Koarmatim, Pangarmatim percaya dan mengharapkan para prajurit bisa melaksanakan tugas dengan baik demi bangsa dan negara serta TNI Angkatan Laut.

Kepada Komandan KRI TOM-357 Kolonel Laut (P) Heri Triwibowo, S.E., dan KRI JOL-358 Kolonel Laut (P) Dados Raino, Pangarmatim menghimbau agar tetap terus di bina apa yang sudah di terima di Koarmatim, dan bisa menjadi contoh di Koarmabar khususnya dalam memperkuat jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmabar yang bermarkas di Pondok Dayung, Jakarta Utara.

Lanjutnya, tiga KRI MRLF yang alih bina ke Koarmabar diharapkan menjadi tantangan tersendiri, oleh karenanya Pangarmatim yakin dan percaya kalian semua mampu mengemban tugas dengan baik. “Saya sangat berat melepas anda sebagai bapak, tetapi sebagai tentara dimanapun bertugas harus siap, tetap semangat agar semua tugas terlaksana dengan baik dan lancar demi bangsa dan negara serta TNI Angkatan Laut”, ungkapnya.

Setelah pengarahan di geladak KRI Bung Tomo, Pangarmatim beserta Pejabat Utama Koarmatim dan Ibu-ibu Jalasenastri Armatim melepas KRI yang menandai ucapan selamat bertugas di tempat yang baru kepada KRI Bung Tomo dan KRI John Lie.
 

  TNI AL  

Jumat, 13 April 2018

Finalisasi Kesepakatan Pembelian Sukhoi Masih Butuh Waktu

✈️ Pesawat SU35 Rusia

Dubes Rusia Lyudmila Georgievna Vorobieva mengatakan, proses pembelian pesawat Sukhoi Su-35 dari Rusia masih membutuhkan waktu untuk difinalisasi. Dia menjelaskan bahwa ada detail-detail yang masih dibicarakan dan didiskusikan antara kedua negara.

Mengenai Sukhoi Su-35 Saya bisa mengonfirmasi bahwa kontrak itu telah ditandatangani oleh menteri pertahanan. Tetapi untuk menyelesaikan kesepakatan seperti ini membutuhkan waktu, tidak bisa selesai hanya dengan penandatanganan satu dokumen karena detailnya masih harus didiskusikan,” kata Dubes Lyudmila dalam press briefing di Kediamannya, Jumat (13/4/2018).

Saya saat ini tidak bisa memberikan detail mengenai kesepakatan tersebut karena belum difinalisasi. Yang bisa saya katakan saat ini sedang dalam dialog antara badan-badan kita yang terkait dan kami menunggu kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak,” tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia berencana membeli 11 unit jet tempur generasi ke-4 Sukhoi Su-35 dari Rusia untuk menambah kekuatan angkatan udara RI. Penandatanganan kontrak pembelian pesawat tempur canggih Rusia itu telah ditandatangani pada 2017 lalu.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pesawat-pesawat tersebut diperkirakan datang ke Indonesia dua tahun setelah penandatanganan kontrak antara Indonesia dan Rusia.

Saya dapat mengatakan bahwa perlengkapan kami adalah yang terbaik dan hal itu telah terbukti di Timur Tengah. Kami pikir Su-35 adalah pilihan yang bagus untuk Indonesia,” kata Dubes Lyudmila.

  ✈️ Okezone  

Kamis, 12 April 2018

Kunjungan Dankormar di Korea Selatan

Jajal 2 jenis LHDROKS Dokdo [US Navy]

Kegiatan kunjungan Dankormar ke Korsel pada kesempatan ini adalah dalam rangka menghadiri undangan dari Commandant of ROKMC untuk menyaksikan hari “H” puncak latihan Ssang Yong ’18 sekaligus sebagai tindakan reciprocal atas kunjungan Commandant of ROKMC ke Korps Marinir pada bulan Desember tahun lalu. Selain menghadiri puncak kegiatan latihan Ssang Yong ‘18, Dankormar juga diterima dengan upacara militer di ROKMC HQ yang berada di Baran, mengunjungi 1st Mardiv HQserta Education and Training Group HQ yang berada di Pohang.

Ssang Yong Exercise merupakan kegiatan Latgabma Operasi Amfibi untuk melatih taktik, teknik, prosedur dan interoperabilitas yang dilaksanakan dua tahun sekali antara Angkatan Laut dan Korps Marinir Korsel dengan beberapa negara sahabat Korsel dalam rangka menghadapi kontinjensi di Kawasan semenanjung Korea. Pada kesempatan latihan tahun ini, Ssang Yong Exercise diikuti oleh Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan tentunya Korea Selatan selaku tuan rumah.

Delegasi Korps Marinir Indonesia sebagai berikut Dankormar Mayor Jenderal TNI Marinir Bambang Suswantono,S.H., M.H., M.Tr (Han), Asops Dankormar Kolonel Marinir Y Rudy Sulistyanto, Pabandya Lat Sops Kormar Mayor Marinir Arief Bastian Sanusi, Ibu Alike Prasanti dan Pendamping Jalasenastri Ibu Noer Indah Hidayati, Bertindak sebagai perwira pendamping adalah Athan RI di Korea Selatan Kol Laut (E) A. A. B. Oka Wirayudhatama, S.T.

Kegiatan Delegasi Kormar TNI AL Senin, 2 April 2018 pukul 22.05 WIB, berangkat dari Bandara Internasional Sukarno Hatta Jakarta menuju Bandara Internasional Incheon.

USS Wasp [US Navy]

Selasa, 3 April 2018 pukul 08.00 (GMT + 9) tiba di Korea Selatan, selanjutnya menuju Incheon Amphibious Memorial Hall. Setelah itu bergeser menuju Militopia Hotel di Seong-Nam, Seoul untuk melaksanakan makan siang, check in dan persiapan kunjungan ke ROKMC HQ.

Pada pukul 16.00 disambut dengan upacara kehormatan oleh Letjen Jun Jin Goo selaku Commandant of ROKMC di ROKMC HQ. Dankormar disambut dengan upacara kehormatan oleh Commandant of ROKMC dimana didalamnya termasuk menerima penghormatan umum dari pasukan upacara, melaksanakan inspeksi pasukan dari atas kendaraan Irup, dilanjutkan dengan menyaksikan demonstrasi kolone senapan ROKMC.

Pada kegiatan ini terlihat bahwa upaya diplomasi ROKMC dipersiapkan dengan baik sekali untuk menghormati Dankormar sebagai tamu kehormatan sekaligus merupakan tindakan reciprocal atas penyambutan yang dilaksanakan terhadap Commandant of ROKMC pada bulan Desember 2017 yang lalu. Setelah itu dilanjutkan Courtessy Call dan menerima paparan tentang ROKMC. Kemudian pada malam harinya melaksanakan jamuan makan malam di Ramada Hotel pada pukul 18.30.

Rabu, 4 April 2018 menuju Pohang dengan menggunakan Korea Train Express (KTX). Selanjutnya mengunjungi 1st Mardiv HQ dan Education and Training Group HQ. Kemudian melaksanakan jamuan makan malam bersama 1st Mardiv Commander serta Education and Training Group Commander di ROK Marine Hotel.

Kamis, 5 April 2018 melaksanakan tour ke kapal perang USS Wasp (LHD-1) dan ROKS Dokdo (LPH-6111) menggunakan Heli MV-22 Osprey. Kemudian makan siang bersama Commandant of ROKMC. Selanjutnya mengunjungi KAAV Battalion serta KAAV Training Simulator. Setelah itu kembali ke Seoul dengan menggunakan KTX. Pada pukul 20.30 melaksanakan jamuan makan malam di KBRI bersama Panglima TNI serta Dubes RI untuk Korsel.

Jumat, 6 April 2018 melaksanakan cultural tour ke Gyeongbokgung Palace dan Cherry Blossom Festival di Seoul. Selanjutnya melaksanakan jamuan makan malam di Lottel Hotel bersama Panglima TNI.

Sabtu, 7 April 2018pukul 15.30 (GMT + 9) berangkat dari Bandara Internasional Incheon menuju Bandara Internasional Sukarno Hatta Jakarta. Tiba di Bandara Internasional Sukarno Hatta pukul 21.30 WIB.


  Marinir  

Inggris Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan

Ilustrasi Bung Tomo class [def.pk]

Menhan RI Ryamizard Ryacudu dengan didampingi sejumlah Pejabat Kemhan, menerima kunjungan kehormatan Menteri Muda untuk Pengadaan Pertahanan Inggris Mr. Guto Bebb MP di Kemhan Jakarta, Kamis (12/4).

Selama dua hari kunjungannya di Indonesia, Menteri Muda untuk Pengadaan Pertahanan Ingris, selain berkunjung ke Menhan RI juga diagendakan melakukan kunjungan kehormatan ke Menteri BUMN, Panglima TNI dan Kasad.

Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Inggris melalui Menteri Muda untuk Pengadaan Pertahanan, memandang hubungan dengan Indonesia sangat penting, karenanya Inggris berkeinginan meningkatkan kerjasama bidang pertahanan yang selama ini sudah terjalin baik, dengan membangun kemitraan melalui industri pertahanan.

Saat ini, kerjasama bidang pertahanan yang sudah berjalan diantaranya MoU Angkatan Laut kedua negara, namun Pemerintah Inggris berharap dapat merealisasikan peningkatan kerjasama dengan TNI AD dan AU untuk membangun sistem pertahanan yang kuat melalui skema latihan bersama, dalam menghadapi berbagai ancaman terutama serangan teroris.

Menyinggung pertahanan maritim, Inggris menyampaikan akan mendukung rencana Indonesia untuk membangun sistem pertahanan pantai.

Menanggapi tawaran Inggris untuk mengembangkan kemitraan dalam hal kerjasama pembangunan kapal perang jenis fregat dan sistem pertahanan pantai, Menhan RI menyambut positif, namun Menhan menyatakan perlunya melakukan penjajakan awal sebelum melangkah ke hal selanjutnya.

Menjawab pertanyaan Menteri muda Inggris tentang penggunaan senjata kimia, Menhan RI menyatakan sangat tidak setuju, mengingat efek yang ditimbulkan sangat berbahaya dan dapat berdampak terhadap lingkungan serta manusia. Berdasarkan beberapa perjalanan tugas ke luar negeri, Menhan RI selalu menyerukan pentingnya menjaga perdamaian dan hubungan kondusif antar negara-negara di dunia.

Di akhir pembicaraan, kedua menteri sepakat untuk saling bertukar pengetahuan terutama dalam hal pengembangan alutsista dan dalam kesempatan tersebut, Menhan RI juga menerima undangan pihak inggris, untuk menghadiri Pameran Dirgantara pada Bulan Juli 2018, yang akan diikuti oleh 400 peserta pameran sekaligus menyatakan akan hadir dengan membawa sejumlah Direksi Industri Pertahanan Indonesia.


  Kemhan  

Detasemen Kavaleri 4/Sima Pasopati Diresmikan

Ilustrasi Badak Canon 90 mm [Windu paramarta]

Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto meresmikan Detasemen Kavaleri 4/Sima Pasopati yang beralamat di Jalan Kediri Nomor 1, Desa Tuban, Kabupaten Badung, Kamis, sehingga wilayah Kodam IX memiliki detasemen baru.

"Peresmian ini sebagai bentuk pengembangan organisasi TNI AD yang tidak lepas dari pertimbangan strategis dari kacamata pertahanan, yang memosisikan Pulau Bali menjadi etalase Negara Indonesia," ujar Benny Susianto di Kuta.

Jenderal bintang dua ini mengatakan orang lebih mengenal Bali dibandingkan Indonesia. "Artinya dunia mengetahui Bali merupakan Indonesia sehingga mau tidak mau TNI AD selaku aparat negara harus menciptakan kondisi stabilitas wilayah di Pulau Bali khususnya," katanya.

Hal ini, katanya, akan menjadi cerminan bahwa apakah TNI AD menjawab tantangan dan ancaman yang ada di Pulau Bali sehingga dengan dasar pertimbangan ini satuan kavaleri setingkat kompi di Bali dikembangkan menjadi detasemen yang mana kekuatannya menjadi tiga kompi.

Bersamaan dengan pengembangan ini, kata dia, ada penambahan alutsista atau persenjataan karena Kodam IX/Udayana mewilayahi Bali, NTB, dan NTT yang berbatasan dengan negara Timor Leste, maka dipandang perlu menempatkan satuan kavaleri di tempat itu.

"Dengan adanya satuan kavaleri di wilayah perbatasan, maka persenjataan akan ditambah untuk menjaga NKRI," katanya.

Dengan demikian di Bali akan ada dua kompi kavaleri dan satu kompi kavaleri lagi ditempatkan di wilayah NTT. Oleh karena itu, pihaknya meminta doa restu kepada masyarakat mudah-mudahan satuan ini mampu memberikan kiprah terbaik sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Ia menegaskan, alutsista akan ditambah secara bertahap dan direalisasi secepatnya untuk menunjang kinerja anggota dalam pengamanan wilayah NKRI. "Kami memahami anggaran negara untuk pengembangan pertahanan negara sangat terbatas," ujarnya.

Untuk itu penambahan alutsista akan melihat asas prioritas yang mana dahulu harus dikembangkan sesuai struktur yang dirancang sesuai pemenuhan personel. "Untuk memenuhi alutsista di dua kompi ini kita sudah siapkan," ujarnya.(WDY)


  antara  

Rabu, 11 April 2018

[Video] Patroli Laut Natuna

Liputan CNN Selama ini, Perairan Natuna dan Laut Cina Selatan masih menjadi rebutan sejumlah negara di kawasan Asia Ttenggara dan Tiongkok. Untuk mencegah konflik semakin membesar dan berimbas kepada Indonesia, TNI Angkatan Laut secara rutin bersiaga dan berpatroli di kawasan tersebut.



  Youtube  

☆ Marsekal Muda Agustinus Adisutjipto

Penerbang Langka Pemrakarsa Sekolah PenerbanganMarsekal Muda Agustinus Adisutjipto ★

Komodor muda udara Marsekal TNI Agustinus Adisutjipto merupakan satu dari sedikit barisan pemuda yang memiliki kemampuan menerbangkan pesawat di masanya.

Ia merupakan penerbang Vaandrig Kortuerban Vlieger yang meraih groot military brevet (GMB) kelas 1 dan brevet navigator pada masa penjajahan Belanda.

Sebelum perang pasifik, Adisutjipto ditugaskan di salah satu skadron dengan kekuatan armada pesawat bomber Glenn Martin (B-10). Selanjutnya ia dialihtugaskan ke skadron pengintai Curtiss Falcon.

"Semangat dan keberaniannya itu mengalahkan segalanya, termasuk risiko yang kemungkinan dihadapinya. Tekadnya hanya satu, menerbangkan pesawat-pesawat itu," demikian kutipan buku "Persitiwa Heroik 29 Juli 1947" terbitan Subdinas Sejarah Dinas Penerangan Angkatan Udara.

Adisutjipto kemudian diajak kawan lamanya, Mayor Tentara Keamanan Rakyat Tarsono Rudjito untuk membentuk TKR Jawatan Penerbangan. Tanpa ragu ia pun bergabung. Ia merasa jiwanya terpanggil untuk bisa berbuat lebih banyak dalam melawan imperialis Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.

Adisutjipto menyadari bahwa kemampuan yang ia miliki masih langka. Tenaganya sangat dibutuhkan untuk mempertahankan NKRI. Semangatnya terpompa untuk menghidupkan Angkatan Udara begitu sampai di Landasan Udara Maguwo, Yogyakarta.

Apalagi ia melihat rakyat Indonesia memiliki kualifikasi sebagai teknisi pesawat pada jaman Belanda dan Jepang. Hal tersebut bisa jadi modal untuk merebut dan menguasai lapangan terbang beserta pesawat-pesawat itu dari tangan penjajah.

"Ia menyadari beban ini dirasa berat, apalagi ia belum pernah menerbangkan pesawat buatan Jepang. Untungnya dia pernah belajar terbang dengan pesawat bersayap dua saat menjadi siswa penerbang jaman Belanda," dikutip dari buku tersebut.

 Dirikan sekolah penerbangan 

Awal baktinya bagi Angkatan Udara dimulai ketika dia menerbangkan pesawat Cureng buatan Jepang yang memakai tanda merah putih pada 27 Oktober 1945. Pesawat itu melintas di langit kota Yogyakarta.

Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah penerbangan nasional karena pertama kalinya sejak Indonesia merdeka, sebuah pesawat terbang beridentitas merah putih terbang di angkasa. Penerbangnya pun orang Indonesia.

Keberhasilan ini memompa semangatnya untuk menerbangkan pesawat lainnya. Namun, ia menyadari bahwa tenaga penerbang sangat kurang.

Adisutjipto berambisi negaranya bisa melahirkan penerbang-penerbang andal pasca Indonesia merdeka. Atas dasar itulah ia memprakarsai sekolah penerbangan pertama di Indonesia yang bermarkas di pangkalan udara Maguwo, Yogyakarta.

Bandara ini yang kelak berubah nama menjadi Adisutjipto pada 17 Agustus 1947.

Siswanya terdiri dari beberapa orang yang sudah belajar menerbangkan pesawat, seperti Abdulrachman Saleh dan beberapa yang belum belajar sama sekali. Jumlah siswanya sekitar 30 orang. Tak hanya sebagai kepala sekolah, Adisutjipto juga berperan sebagai instruktur.

Bersama siswa lainnya, ia memperluas jaringan penerbangan ke pangkalan-pangkalan udara yang belum dibuka di Jawa maupun Sumatera bagian selatan.

Dalam waktu singkat, ia menghasilkan tenaga penerbang yang cukup andal. Pada akhirnya sekolah ini ditutup pada 21 Juli 1947 karena situasi dan hubungan dengan Belanda semakin memburuk.

 Menerobos blokade Belanda 

Adisutjipto dikenal bernyali besar menghadapi penjajah. Sewaktu kota Semarang diduduki tentara Inggris, penduduk dan pimpinan daerah mengungsi ke luar kota.

Adisutjipto langsung menemui pimpinan militer Inggris di Semarang untuk merundingkan masalah tersebut. Hasilnya, ia berhasil mengembalikan Gubernur Wongsonegoro ke Semarang dikawal para pemuda

Selama Jepang menjajah, Adisutjipto bekerja di Jodsja Jimukyoku, perusahaan angkutan bus pemerintah Jepang. Pasca Indonesia merdeka, ia berhasil merebut pimpinan Jodsja Jimukyoku dan mengganti bendera Jepang yang berkibar di depan kantor tersebut dan menggantinya dengan bendera merah putih.

Pada April 1946, Adisutjipto dijadikan Wakil Kepala Staf II Tentara Republik Indonesia. Ia masih menjalankan tugas penerbangan baik yang bersifat test-flight maupun tugas kemiliteran dan kenegaraan. Adisutjipto beberapa kali mendapat tugas menerobos blokade Belanda di Indonesia untuk mencari bantuan dan dukungan luar negeri. Ia menumpang pesawat luar negeri yang datang ke Indonesia untuk bisa ke luar.

Saat itu, bangsa Indonesia mendapat simpati dari negara-negara tetangga. Bahkan, mereka bersedia memberi bantuan berupa tenaga instruktur, obat-obatan, persenjataan, termasuk pesawat.

Perjalanannya ke Pakistan dan India pada Juli 1947 menjadi misi terakhirnya. Ia bertemu Ali Jinnah di Pakistan dan Sri Nehru di India. Ia pulang ke Indonesia membawa serta bantuann obat-obatan.

Saat itu, ia menggunakan pesawat VT-CLA Dakota bersama Abdulrachman Saleh dan beberapa penumpang lainnya. Belum masuk ke wilayah Indonesia, pesawat itu diberondong tembakan pesawat Kitty Hawk milik Belanda. Pesawat Adisutjipto pun jatuh dan awak pesawat gugur.

  Kompas  

Selasa, 10 April 2018

Dansatkor Koarmabar Survei Daerah Serbuan Amphibi

Dalam catatan sejarah Indonesia Kawasan Dabo Singkep memiliki peran strategis pada masa pemberantasan PRRI dan saat menghadapi konfrontasi dengan Malaysia merupakan pangkalan AJU bagi sejumlah KRI yang akan melakukan patroli di perairan Selat Singapura maupun sekitarnya yang saat itu kehadiran TNI AL di kawasan tersebut dalam bentuk Sional (Stasiun Angkatan Laut).

Dihadapkan pada dinamika lingkungan strategis saat ini dan di masa mendatang, Koarmabar memerlukan daerah latihan yang memadai sebagai lahan penggemblengan prajurit guna menyiapkan dan membina prajurit profesional yang memahami dan menguasai pendaratan operasi Amphibi.

Daerah latihan di Pantai Todak Desa Batu Berdaun Kecamatan Lingga Kabupaten Dabo Singkep tersebut yang semula memiliki luas 180 Km persegi (180.000 HA), saat ini tersisa hanya tinggal 312 HA karena telah dihuni oleh sejumlah penduduk dan bahkan Pemda setempat dalam RUTR Pemda menyatakan bahwa kawasan tersebut merupakan Kawasan Ekonomi dan Pariwisata.

Di sisi lain TNI / TNI AL memerlukan daerah latihan yang memadai untuk menggembleng dan mengasah naluri tempur prajurit yang berada di garda terdepan dalam mempertahankan integritas NKRI maupun kepentingan Nasional Indonesia. Disinilah diperlukan kearifan seluruh komponen Bangsa untuk turut berperan serta meningkatkan Ketahanan Nasional melalui pembangunan kekuatan sistem pertahanan negara.

Menyikapi pentingnya daerah latihan pendaratan amphibi bagi Koarmabar, maka Pangarmabar Laksda TNI Yudo Margono, S.E., MM memerintahkan Dansatkor (Komandan Satuan Kapal Eskorta) Armabar Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T. beserta 4 Perwira dari Satkorarmabar, Satfibarmabar, Pasmar-2 dan Kopaska Koarmabar untuk survey daerah latihan pendaratan amphibi di Pantai Batu Berdaun Dabo Singkep, Kepri, Jum’at (06/04/18).

Hal tersebut untuk mendapatkan sejumlah data sesuai bidang dan keahlian masing-masing Perwira yang akan dijadikan referensi dalam penyelenggaraan latihan. Dari hasil survei, mendapatkan beberapa data diantaranya berhasil menentukan Beach Center untuk lorong pendaratan, analisa profile pantai yang terdiri dari skala perbandingan gradien pantai, pembuatan peta cartographi untuk mendukung pembuatan skema Daerah Serbuan Amphibi (DSA) serta ruang manuver Pasrat untuk merebut sasaran Pasrat serta ruang manuver Ranratfib. Selain itu data yang diperoleh juga berkaitan daya dukung wilayah yang dapat diberdayakan untuk mendukung operasi militer seperti Fasilitas Bandara, Pelabuhan, Rumah Sakit serta instansi Pemerintah lainnya baik sipil, TNI dan Polri.

Seluruh rangkaian survey yang dilaksanakan secara marathon berjalan lancar dan sukses berkat dukungan dari Lanal Dabo Singkep dan aparat Pemda setempat yang turut hadir saat pelaksanaan survey dan elemen pimpinan Pemda Kabupaten Dabo Singkep (Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD serta Kapolres) yang berdiskusi langsung dengan Tim Survey sesaat setelah Tim Survey tiba di Dabo Singkep.

Kegiatan Survei daerah latihan tersebut merupakan tahap pendahuluan untuk mendukung rencana penyelenggaraan latihan pendaratan amphibi yang akan melibatkan sejumlah KRI jajaran Koarmabar dan kekuatan Marinir yang direncanakan dan dipimpin oleh Pangarmabar dalam waktu dekat. (AS)

  ⚓️ Channel Indonesia  

Pesawat Buatan Indonesia Diminati Negara Afrika

PTDI Tandatangani Kerangka Kesepakatan Penjualan CN-235 dan NC-212 CN-235 produksi PT DI pesanan Senegal [tempo]

PTDI menandatangani kerangka kesepakatan penjualan pesawat CN-235 dan NC-212 dengan mitra bisnis Angkatan Udara Senegal dan Pantai Gading senilai 75 juta dolar AS.

Pasar Afrika itu menjanjikan karena terdiri dari banyak negara dan secara geografis sama dengan Indonesia jadi kebutuhan pesawat turboprop ringan dan medium itu masih banyak,” kata Direktur Utama PTDI Elfien Goentoro di BNDCC Nusa Dua, Selasa (10/ 4).

Penandatanganan kerja sama itu dilakukan Elfien Goentoro dan pemimpin perusahaan Perdagangan Pertahanan Udara dari Belgia, Gaby Peretz selaku mitra bisnis dari dua negara di Afrika itu di sela-sela Forum Indonesia Afrika (IAF) 2018 di Bali.

Kesepakatan penjualan itu antara lain dua unit pesawat NC-212 seri 200 yang digunakan untuk pengawasan maritim dan satu unit CN-235 seri 220 untuk pesawat patroli maritim Angkatan Udara Senegal serta satu unit CN-235 seri 220 untuk transportasi militer Angkatan Udara Pantai Gading.

Elfien Goentoro menambahkan penandatanganan kontrak lebih lanjut akan dilakukan pada Juli atau Agustus 2018 dan rencananya akan dikirim ke negara pembeli dalam waktu sekitar 1,5 tahun setelah melalui proses pengerjaan di Indonesia.

Sebelumnya pada 27 Desember 2017 PT Dirgantara Indonesia telah berhasil mengirimkan pesawat CN-235 seri 220 yang bisa dimanfaatkan multiguna untuk Angkatan Udara Senegal yang diterbangkan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Dakar.

Kemudian pada 08 Agustus 2017 mitra bisnis Senegal kembali menandatangani kontrak pembelian satu unit pesawat CN235-220 untuk patroli maritim untuk Angkatan Udara Senegal.

Selain Senegal, pesawat CN235 buatan PTDI telah digunakan oleh Burkina Faso dan Guinea.

Pihaknya saat ini tengah membidik potensi bisnis lain bekerja sama dengan perusahaan lokal di negara-negara Afrika tersebut terutama di bidang peningkatan pesawat, modifikasi, modernisasi dan perbaikan peralatan dan pemeriksaan (MRO) untuk CN-235 dan NC-212.

Dia menjelaskan di sejumlah negara Afrika masih mengoperasikan sekitar 53 armada yang sejenis dengan dua tipe pesawat buatan PTDI itu.

Paling tidak lima tahun mendatang ada sekitar 50 juta dolar (potensi untuk MRO) karena sekitar 16 negara di Afrika menggunakan pesawat tersebut,” ucapnya.

Dalam melakukan penetrasi pasar di negara-negara Afrika, PTDI dibantu oleh KBRI atau Kantor Perwakilan Republik Indonesia di negara-negara yang menjadi target pasar dan membangun kerja sama dengan mitra bisnis luar negeri yang memiliki akses ke negara target.

  ⚓️ antara  

TNI AU Siap Membangun Koops AU III

Skuadron Angkut Baru dan Skuadron Tempur di Biak, Papua Skuadron Angkut TNI AU [Angkasa Review]

TNI Angkatan Udara siap membangun Komando Operasi Angkatan Udara (Koops) AU III di wilayah Indonesia Timur tepatnya di daerah Biak, Papua.

Hal itu diungkapkan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Yuyu Sutisna usai memimpin upacara HUT TNI AU ke-72 di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (9/4/2018).

Kita akan membentuk Koops AU III di wilayah Indonesia Timur karena wilayah Timur cukup luas. Sehingga kita tambah satu Koops AU dan mudah-mudahan prosesnya tidak terlalu lama untuk segera dibentuk,” ujar Yuyu Sutisna.

Menurut Kasau, daerah Biak di Papua dipilih untuk dibangun Koops III karena fasilitas infrastruktur di wilayah tersebut sudah memadai. “Sementara ini rencananya Makoops (Markas Koops) nya berasa di Biak karena fasilitas infrastruktur sudah cukup memadai sehingga tidak harus kita mengeluarkan terlalu banyak untuk pembentukannya,” terangnya.

Baru, Bukan Pemindahan Skuadron

Untuk persiapan pembentukan Koops III tersebut sudah diusulkan kepada Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan tinggal menunggu keputusan dari komando atasan TNI AU.

Selain itu, TNI AU juga akan membentuk skuadron tempur dan skuadron angkut baru di Biak dan bukan memindahkan dari skuadron I dan II. “Tidak memindah, kita rencana akan pembentukan (skuadron) baru. Jadi di wilayah Timur yang pertama akan dibentuk satu skuadron tempur dan satu skjadron angkut sesuai dengan rencana strategis yang sudah kita rencanakan dari sebelumnya,” pungkas Kasau.

Skuadron III dibangun untuk menambah kekuatan TNI AU dalam menjaga wilayah NKRI bagian Timur khususnya di Papua.

  ⚓️ Nusantara Post  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...