Di Amerika SerikatIlustrasi F35B US Navy [navylive]
Sebuah pesawat F-35 milik Amerika jatuh, dan menjadi kecelakaan pertama yang diderita oleh program jet militer AS paling mutakhir dan sangat mahal itu.
Jet F-35B itu jatuh di South Carolina, namun pilotnya berhasil melontarkan diri dengan aman dan selamat tanpa mengalami cedera, kata Korps Marinir dalam sebuah pernyataan.
Marinir mengatakan pula bahwa mereka akan melancarkan penyelidikan atas penyebab kecelakaan itu.
F-35 adalah program senjata terbesar dan termahal di dunia dalam jenisnya.
Pesawat ini diproyeksikan akan terjual lebih dari 3.000 unit secara global, dan programnya kemungkinan akan berlangsung selama sekitar 30 hingga 40 tahun.
Tetapi program ini juga dikecam sejak lama baik untuk biayanya maupun efektivitas tempurnya.
Jet yang jatuh ini diyakini menelan biaya sekitar US$ 100 juta (Rp 1,47 triliun), meskipun dalam kontrak Pentagon terbaru untuk pembelian 141 pesawat yang diumumkan pada hari Jumat harganya turun menjadi sekitar $ 89.2 juta per pesawat, menurut Reuters.
Kenapa disebut sangat canggih
Dikembangkan oleh Lockheed Martin dan pertama kali diterbangkan pada tahun 2006. Kekuatan utama pesawat ini adalah fleksibilitasnya, diproyeksikan untuk dioperasikan Angkatan Udara AS, Korps Marinir dan Angkatan Laut dalam satu desain.
♖ Tiga jenis: Lepas landas konvensional (A); lepas landas pendek dan pendaratan vertikal (B) dan lepas landas lontar pada kapal induk (C).
♖ Teknologi stealth ('siluman') jelas merupakan faktor kunci. Bahan dan airframe-nya memungkinkan pilot untuk menembus berbagai wilayah tanpa terdeteksi oleh radar.
♖ Pesawat itu hanya memunculkan gambaran kecil dan samar di radar, sehingga bisa menembak pesawat musuh sebelum mereka melihatnya. Sistem display yang dipasang di pada helm membuat pilot tidak harus mengarahkan pesawat ke sasaran untuk menembakkan senjata.
♖ Tetapi sensor, komunikasi, dan avioniknya yang dianggap paling unggul - data dibagikan langsung bersama komandan operasional, dan pilot dapat melacak musuh, memblokade radar lawan dan menggagalkan serangan.
Model ini adalah salah satu dari tiga jenis seri F-35 yang beroperasi.
Pada hari Kamis lalu, AS melakukan operasi pertama F-35B dalam serangan terhadap target Taliban di Afghanistan, empat bulan setelah militer Israel mengumumkan telah menggunakan F-35A untuk melakukan dua serangan berbeda.
Presiden AS Donald Trump telah berulang kali memuji F-35 yang disebutnya sebagai pesawat yang tak akan bisa dilihat musuh.
Jet itu sebetulnya bukan 'tak terlihat', namun menurut kontraktor utamanya, Lockheed Martin, teknologi "stealth canggih" pesawat itu memungkinkannya untuk tidak terdeteksi radar. (nvc/nvc)
♖ detik
Di Sulawesi TengahPersonel tim satgas Paskhas memasuki pesawat Hercules C-130 untuk mengirim bantuan kemanusiaan Peduli Gempa Lombok di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis, 9 Agustus 2018. TNI AU mengirimkan 76 prajurit Paskhas dan 80 ton bantuan untuk korban gempa Lombok. TEMPO/Imam Sukamto
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menginformasikan bahwa TNI mengirim bantuan logistik menuju Palu, Sulawesi Selatan.
Hal tersebut disampaikan melalui unggahan Twitter pribadinya @Sutopo_PN pada Sabtu (29/9/2018).
Sebanyak 83 personel TNI dikerahkan untuk mengirim bantuan barang menggunakan pesawat Hercules.
"83 personel TNI dan bantuan barang seberat 6.943 Kg dikirim ke Palu menggunakan pesawat Hercules," tulis Sutopo.
Dirinya juga menyebutkan barang-barang yang diangkut oleh pesawat tersebut antara lain, tenda pleton berjumlah tiga unit, velbed berjumlah 83 unit, alat oerasi, dan genset satu unit.
TNI AU telah menurunkan sejumlah personil serta awaknya untuk bantuan pasca gempa dan tsunami di Donggala Palu Sulawesi Tengah.
Dikutip dari Twitter resmi @_TNIAU, hari ini TNI telah mengirimkan helikopter untuk melaksanakan penilaian apakah bandara Mutiara Palu bisa digunakan untuk pendaratan pesawat Herkules.
Pesawat Herkules dan CN- 295 tersebut rencananya akan standby di Makassar untuk membeawa bantuan awal.
"Saat ini helikopter TNI AU sedang menuju ke Bandara Mutiara Palu utk melaksanakan assessement landasan apakah masih layak untuk didarati pesawat TNI AU, pswt Herkules dan CN -295 sudah standby di Makassar membawa bantuan awal batalion zeni dan tim kesehatan TNI," kicau akun TNI AU.
Sebelumnya, TNI juga telah memberikan dukungan pesawat dari Lapangan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin Makassar, Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, dan Lanud Abdurrahman Saleh Malang.
Masing-masing pesawat tersebut membawa personel bantuan TNI AU, perlengakapan kesehatan, tenda, ambulance, peralatan SAR Basarnas, serta skadron udara untuk memantau kondisi Palu dan Donggala dari udara.
"Dukungan pesawat TNI AU untuk membantu korban bencana gempa bumi di Sulawesi Tengah. Segenap keluarga besar TNI AU turut berduka atas bencana #GempaSulteng dan bersama komponen bangsa lainnya akan mengerahkan seluruh daya upaya untuk membantu meringankan beban korban," kicau akun Twitter TNI AU.
♖ Tribunnews
Sigma class TNI AL ●
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah menyarankan penggunaan B0 atau solar nonsubsidi untuk alat utama sistem pertahanan (alutsista) selama dilakukan uji coba penerapan B20 pada alutsista.
"Sekarang kan masih diujicoba ke kapal-kapal perang, kapal-kapal selam, tank. Ini kami sarankan kalau memang belum bisa pakai B20, ya pakai B0 atau pakai Pertadex dulu, jadi biar semuanya B0," ujar Djoko kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Adapun, ia mengatakan, pihaknya juga tengah mencari tahu berapa besaran volume solar yang dibutuhkan untuk alutsista, dan juga dua sektor lain yang dikecualikan, yakni PLN dan Freeport.
"Kan alutsista kan masih belum bisa B20. Kami mau tahu berapa volumenya kebutuhan solarnya. Untuk TNI kami sudah dapat angkanya 627.000 KL setahun. Sekarang kami ingin tanya datanya dari Polri, karena kan Polri juga punya senjata," tambah Djoko.
Sedangkan, untuk PLN, Djoko mengklaim juga sudah mendapatkan data kebutuhannya, hanya saja ia tidak ingat berapa besarannya. Sedangkan untuk Freeport, pihaknya masih akan membicarakan lebih lanjut dengan perusahaan tersebut.
Sebagai informasi, Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, TNI meminta waktu selama 2 bulan untuk melakukan kajian terhadap kesiapan alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang sudah ada dapat menggunakan B20.
"Alutsista ya mereka [TNI] minta waktu 2 bulan untuk audit forensiknya dan saat ini sudah berjalan tapi belum selesai. Katanya 27 September ini mereka mulai rapat untuk membaca hasilnya," jelas Darmin di kantornya, Selasa (25/9/2018) malam.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mosse memamerkan kendaraan taktis (rantis) KOMODO terbaru keluaran Pindad yang sudah dapat menerapkan B20.
"B20 kan kita sudah jalan, kita malah sedang uji coba menuju ke B50. Kita lagi bicara dengan vendor mesin kita karena akan ada perubahan di nozzle dan filter, selalu yang jadi permasalahan di situ," kata Mose kepada CNBC Indonesia dalam kunjungan ke pabriknya beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, alutsista seperti tank dan panser TNI sendiri menjadi salah satu dari tiga sektor yang diberikan relaksasi dari mandatori perluasan penerapan B20 sejak 1 September lalu. Dua lainnya adalah sebagian pembangkit listrik PLN dan tambang yang berada di ketinggian, seperti milik Freeport. (gus)
Di Sathar 32 Depohar 30 MalangHawk Mk-109 TL-0101 TNI AU ●
Pesawat tempur Hawk Mk-109 TL-0101 milik Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nuryadin, Pekanbaru, Riau untuk melaksanakan pemeliharaan Major Servicing. Setelah hampir beberapa lama dilaksanakan pemeliharaan Major Servicing di Sathar 32 Depohar 30 Lanud Abd Saleh, Kamis pagi (27/9) diserahkan kembali untuk kembali ke home basenya bertempat di lapangan apel Sathar 32 Depohar 30 yang ditandai dengan penandatanganan berita acara penyerahan oleh Komandan Depohar 30 Kolonel Tek Ir. Isdwiyanto., S. IP., M.Si (Han) yang diwakili Kepala Dinas Perencanaan dan Pengendalian Pemeliharaan (Kadisrendalhar) Depohar 30 Letkol Tek Yani Prasetyo,S.T., M.M. kepada test pilotnya Mayor Pnb Putut Hanggiro disaksikan oleh Kadisbin Depohar 30 Letkol Tek Windu Kastawa, Komandan Sathar 32 Mayor Tek Slamet Riyanto, S.T. beserta anggotanya.
Pesawat Hawk Mk-109 merupakan pesawat tempur ringan buatan Inggris British Aerospace (BAE) dengan nomor seri IS-030 dan nomor Registrasi TT-0101 masuk ke Sathar 32 untuk pemeliharaan major servicing yaitu suatu pesawat apabila sudah melaksanakan 2000 jam terbang maka pesawat tersebut diharuskan melaksanakan pemeliharaan tingkat berat.
Satuan Pemeliharaan 32 (Sathar 32), satuan pelaksana dibawah Depo Pemeliharaan 30 (Depohar 30) Lanud Abdulrachman Saleh Malang mempunyai tugas melaksanakan pemeliharaan/perbaikan tingkat berat beragam pesawat tempur dari Super Tucano, Hawk 100/200 dan pesawat Cassa C-212.
“Setelah beberapa bulan lamanya tepatnya tanggal 27 September 2018, Sathar 32 telah berhasil melakukan pengerjaan major servicing (servis berat) pesawat tempur Hawk Mk-109 dibawah komando Komandan Sathar 32 Mayor Tek Slamet Riyanto, S.T. dan telah dilaksanakan test flight beberapa kali dengan hasil baik.” Tegas Nya.
Pada pagi tadi pesawat Hawk Mk-109 dengan tail number TL-0101 akan melaksanakan fery flight dari Lanud Abdulrachman Saleh ke homebasenya Skadron Udara 12 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru Riau akan tetapi akan transit ke Pontianak lanud Supadio terlebih dahulu dengan Test Pilot Mayor Pnb Putut Hanggiro dan Kapten Pnb Arie Prasetyo dengan ditandai dengan melakukan terbang low pass diatas lapangan apel Sathar 32 Depohar 30 Lanud Abd. Saleh. Pesawat telah tinggal landas dari Lanud Abd. Saleh pada pukul 03:16 UTC / 10:16 WIB dan ETA (Estimate Time Arrival) di Lanud Supadio Pontianak pukul 04:36 UTC / 11:36 WIB.
Di Ambal KebumenUjitembak rudal Atlas Yonarhanud Kostrad ●
Prajurit Yonarhanud 1/1Kostrad dipimpin langsung Komandan Batalyon Letkol Arh Choirul Huda S.Sos berhasil menyabet perhargaan sebagai satuan terbaik dalam ajang Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) di Ambal Kebumen, Jawa Tengah Rabu (26/9/2018).
Latihan ini bertujuan untuk melatih dan menguji keprofesionalisme dan kemampuan prajurit dalam mengoperasikan dan menembakkan Alutsista baru Mistral yang didatangkan dari Perancis.
Dalam latihan ini Yonarhanud 1/1 Kostrad mampu menunjukkan integritas dan profesionalitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan mengoperasikan Alutsista dengan maksimal.
Pratu Gani yang mengawaki Alutsista MPCV dan Praka Guntur yang mengawaki Alutsista Atlas berhasil menembak jatuh sasaran udara (Sasud) sehingga membuat seluruh prajurit Yonarhanud 1/1 Kostrad meneriakkan dan menyanyikan Mars Rajawali dan Kostrad sebagai simbol prajurit yang terlatih dan professional.
Danyon Letkol Arh Choirul Huda S.Sos mengucapkan terima kasih kepada anggotanya atas keberhasilan ini, dan berpesan tetap profesional dan tangguh untuk mengawaki Alutsista Mistral ini, laksanakan apa yang sudah diarahkan, selalu percaya dengan kemampuan diri sendiri sehingga akan mendapatkan hasil yang terbaik.
Ilustrasi ●
Menteri Pertahanan Rymizard Ryacudu meminta para Atase Pertahanan (Athan) RI yang akan ditempatkan di negara-negara sahabat untuk terus melakukan program diplomasi pertahanan dan menentukan target pengumpulan informasi strategis mengingat kondisi saat ini dihadapkan pada dinamika geopolitik.
"Sebagai duta bangsa bidang diplomasi pertahanan sekaligus sebagai perwira intelijen strategis, kalian harus memiliki konsep sebagai acuan dan arah dalam melaksanakan tugas," kata Menhan saat memberikan pembekalan kepada 54 Atase Pertahanan, di Kemhan, Jakarta Pusat, Rabu.
Dalam pembekalannya, Ryamizard mengatakan, hakikat dan filosofis pembangunan strategi dan arsitektur pertahanan negara dalam tatanan negara demokrasi sejalan dengan prinsip demokrasi kerakyatan atau "supremacy sipil", otoritas sipil memiliki kewenangan untuk mengendalikan kekuatan militer yang pelaksanaannya di delegasikan kepada Presiden melalui Menteri Pertahanan.
Secara politis, Menhan selaku pembantu Presiden dalam bidang pertahanan memiliki otoritas tertinggi di dalam mendesain dan menentukan kebijakan strategis pertahanan negara termasuk di dalamnya melaksanakan kontrol demokratis terhadap kekuatan militer.
"Dalam hal ini, kedudukan TNI adalah sebagai alat atau instrumen pertahanan negara guna mendukung terwujudnya sasaran arsitektur pertahanan negara sebagaimana saya sebutkan diatas. Sementara itu fungsi Polri adalah sebagai instrumen keamanan dan ketertiban masyarakat," katanya.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini mengatakan, pembangunan kekuatan pertahanan negara setiap bangsa di dunia diarahkan untuk mewujudkan kawasan dan dunia yang aman, damai dan kesejahteraan.
"Inilah yang merupakan esensi dan titik nol arah kompas yang senantiasa perlu di kalibrasi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi aktual lingkungan strategis kawasan," ujarnya.
Menurut Ryamizard, komitmen dan budaya ASEAN yang juga dikenal dengan "ASEAN Way" juga menjadi pondasi utama di dalam membangun kerja sama pertahanan sekaligus sebagai arah utama di dalam menyusun arsitektur keamanan demi terwujudnya kawasan ASEAN yang stabil, aman dan damai.
"Dalam merumuskan arsitektur keamanan kawasan kita perlu selalu mengacu pada penilaian kondisi aktual potensi ancaman kawasan masa kini dan masa yang akan datang," ucap purnawirawan Jenderal bintang empat ini.
Ia menambahkan, tantangan dan ancaman ASEAN pada masa kini berbeda dengan ancaman yang dihadapi pada 51 tahun lalu. Ancaman tersebut selalu berevolusi secara terus menerus sejalan dengan perkembangan geopolitik lingkungan strategis yang dinamis dan selalu berubah sejalan dengan tren kompetisi global antar kepentingan aktor negara dan aktpr bukan negara.
Salah satu titik berat kepentingan Indonesia, tambah dia, bagaimana mewujudkan stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan yang kondusif sebagai bagian integral dan kepentingan nasional Indonesia dengan mengantisipasi berbagai potensi ancaman bersama dikawasan yang mungkin timbul serta upaya untuk mengatasinya.
"Dengan kondisi keamanan yang meningkat, maka akan dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yaang makmur dan sejahtera," tutur Ryamizard.
Dalam pembangunan Minimum Essential ForceRancangan OPV 95M PT PAL [def.pk] ●
Seluruh prajurit TNI harus terus mengedepankan rasa sinergitas, soliditas dan netralitas dalam menghadapi tahun politik Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang. Sinergitas dan soliditas yang perlu ditingkatkan termasuk antara TNI dan Kepolisian.
"Prajurit TNI tantangan kedepan secara global semakin banyak. Kalian sudah menunjukkan pada Pilkada serentak, Asian Games, dan sebentar lagi kita laksanakan pesta demokrasi Pilpres dan Pileg. Saya yakin tantangan itu bisa dihadapi dengan baik. Kuncinya tetap menjaga sinergitas, soliditas dan netralitas dalam menjaga pesta demokrasi yang akan datang," kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, saat membuka Pameran Alutsista TNI-Polri di Silang Monas Jakarta, Kamis (27/9).
Hadi mengingatkan, sinergitas antara TNI dan Polri perlu untuk tetap dijaga. Semuanya sesuai dengan komitmen Panglima TNI dan Kapolri yang menetapkan bahwa sinergitas adalah harga mati.
Menurutnya, prajurit TNI sendiri terus mempersiapkan diri dalam menghadapi berbagai potensi ancaman yang terjadi. Termasuk dalam upaya penguatan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) dalam pembangunan Minimum Essential Force (MEF).
Dijelaskan Panglima, hingga saat ini, pada Tentara ke-II, TNI sendiri sudah berhasil mencapai target MEF kedua sebesar 61 persen dari yang ditargetkan sebesar 72 persen.
"MEF masuk pada tahapan kedua, sesuai dengan rencana mencapai 72 persen. Saat ini kita sudah mengarah ke 72 persen, yaitu sebesar 61 koma sekian persen," ucap panglima TNI.
Pemerintah Indonesia membagi tiga tahapan Rencana Strategis (Renstra) dalam MEF. Renstra pertama pada periode 2010-2014, renstra kedua periode 2015-2019 dan Renstra ketiga dilakukan pada periode 2019-2024.
Target Renstra ditargetkan mencapai 100 persen pada 2024 dan dilakukan untuk membentuk kekuatan pertahanan yang memadai. Fokus dari MEF termasuk menitikberatkan pembangunan dan modernisasi alutsista beserta teknologinya.
Kapal Latih Kadet Angkatan LautKapal yang di produksi PT Karimun Anugrah Sejati, Batam ini mempunyai panjang 45 meter.
TNI AL diberitakan memesan sebanyak 2 unit, dan telah rampung dan diluncurkan minggu ini di Batam.
Berikut Foto dari Bureau Veritas Indonesia :
♖ Garuda Militer
Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Ratusan prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Sabang sampai Merauke yang tergabung dalam Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) menggelar latihan menembak bersama di Kebumen, Jawa Tengah. Latihan dalam rangka meningkatkan keterampilan prajurit TNI tersebut akan berlangsung selama sepekan ke depan.
Latihan menembak senjata berat terintegrasi antar kesenjataan yang dimiliki oleh kesatuan Arhanud tersebut dilaksanakan di area Pantai Bocor, Desa Setrojenar, Kecamatan Bulus Pesantren pada Selasa (25/9/2018). Sedikitnya 350 personel yang tergabung dalam 16 kesatuan dari seluruh wilayah Indonesia mencoba 8 senjata berat berupa meriam dan rudal.
"Hari ini khususnya untuk kesatuan korps Arhanud melaksnakan latihan program menembak secara terintegrasi antar kesenjataan yang dimiliki oleh korps Arhanud. Diikuti oleh seluruh perwakilan se Indonesia yang jumlahnya ada 350 personel," kata Dankodiklat TNI AD Letjend A.M Putranto yang ditemui detikcom di sela-sela latihan, Selasa (25/9/2018).
Sesuai rencana lanjut dia, latihan akan dilaksanakan hingga tanggal 30 September 2018 mendatang. Empat senjata baru jenis rudal dan 4 meriam ditembakkan ke udara untuk menghancurkan sasaran berupa pesawat terbang tanpa awak yang dikendalikan dengan remot kontrol.
Adapun jenis rudal yang digunakan adalah sistem rudal mistral, sistem rudal starstreak, sistem rudal poprad, dan sistem rudal RBS 70. Untuk meriam yang digunakan adalah meriam kaliber 57 mm S 60, kaliber 40 mm S 70, kaliber 23 mm ZUR, serta kaliber 20 mm RH.
"Dari 8 jenis senjata itu ada 4 yang terbaru yaitu rudal, ada rudal mistral, starstreak, poprad, dan rudal RBS 70. Tadi saya juga ikut mencoba memang itu senjata sangat luar biasa dan itu yang diinginkan oleh Angkatan Darat, senjata yang kita miliki semakin hari semakin bagus ya. Dalam latihan ini yang terpenting adalah faktor keamanan," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Kesenjataan Pusen Arhanud Kolonel Ariyanto mengatakan jarak tembak efektif dari rudal dan meriam tersebut bisa mencapai 7 KM. Kedua senjata itu, digunakan untuk mengatasi dan menghancurkan segala bentuk ancaman dari udara berupa pesawat dan lain-lain.
"Jadi senjata rudal dan meriam tersebut memang untuk mengatasi wahana udara atau menghancurkan semua wahana udara baik itu pesawat, UAV, melawan roket arteleri maupun mortar," katanya.
♖ detik
Perkuat Pertahanan LautKRI Bontang 907 (MetroNews)
TNI Angkatan Laut meluncurkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bontang di kawasan industri galangan kapal, Batamec Shipyard, Kota Batam, Rabu, 26 September 2018. KRI jenis kapal bantu cair minyak ini dioperasikan untuk mendukung formasi kapal tempur TNI AL di laut.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji mengatakan, pembangunan KRI Bontang adalah suatu program pembangunan kekuatan TNI yang telah dirancang dalam program lima tahunan. Program tersebut dirancang sampai tahun 2019 mendatang.
"Sebuah kebanggaan bagi kita, KRI Bontang resmi diluncurkan untuk mendukung dan memperkuat operasi pertahanan laut NKRI. Kapal ini akan membantu operasi kapal-kapal tempur TNI AL dalam setiap operasi di wilayah perairan Indonesia," kata Sukma Adji di Batamec Shipyard, Kota Batam.
Teknisnya, kata Sukma Adji, KRI Bontang akan membantu ketahanan kapal-kapal TNI AL yang sedang beroperasi di laut. Jika selama ini KRI yang beroperasi kembali dulu ke pangkalan untuk mengisi bahan bakar dan mengangkut kebutuhan lain, kini dengan adanya KRI Bontang, kapal-kapal TNI AL tersebut bisa tetap berada di laut.
"KRI Bontang yang akan membantu untuk menyuplai bahan bakar minyak. Sehingga operasi pertahanan wilayah oleh kapal-kapal TNI AL dapat bertahan lebih lama di laut," ungkap Sukma Adji.
Terkait dengan penugasannya, perwira tinggi TNI AL yang resmi menjabat Kasal pada 23 Mei 2018 ini, mengatakan, disesuaikan dengan proyeksi eskalasi operasi di laut.
KRI Bontang 907 (Inspiras1)
Wilayah penugasannya selain di perairan Natuna, Provinsi Kepri, juga bisa dikerahkan untuk operasi di Samudera Indonesia maupun Samudera Pasifik. Sekadar diketahui, panjang kapal ini mencapai 125,5 meter dan tinggi 30 meter. Adapun kapasitas minyak yakni 5.500 kubik atau meter persegi.
Kelebihan lain yang dimiliki kapal ini yakni kemampuan daya jelajah mencapai 30 hari non-stop, dengan daya tampung kru dan personel mencapai 109 orang. Kapal ini terbuat dari baja yang sebagian besar komponennya berasa dari dalam negeri.
Direktur Batamec Shipyard, Mulyono Adi mengapresiasi peluncuran KRI Bontang ini. Pembangunan KRI Bontang dimulai pada tahun 2017 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018.
Mulyono optimis jika KRI Bontang bisa sangat bermanfaat dan membantu pengamanan wilayah perairan NKRI.
"Ini menjadi sebuah kebanggaan bagi kami mampu membangun dan memproduksi kapal di dalam negeri, salah satunya KRI Bontang untuk memperkuat operasi pertahanan laut di wilayah NKRI," jelas Mulyono.
Mulyono menjelaskan, pembangunan kapal ini sekaligus momentum strategis bagi Batamec sebagai perusahaan industri galangan kapal di Indonesia. "Ini menunjukkan bahwa anak bangsa mampu menghasilkan karya yang dapat bersaing dengan dunia internasional dalam industri pertahanan," pungkas Mulyono.
♖ Metrotvnews
✈️ Ditargetkan Rampung Tahun Depan✈️ Ilustrasi N219
Kementerian Perhubungan akan mempercepat proses sertifikasi pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI), yakni N219 agar bisa segera diproduksi dan dipergunakan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pesawat yang juga disebut Nurtanio ini cocok digunakan untuk daerah terpencil (remote area) yang membutuhkan bermacam barang dan konektivitas penduduknya.
Pihaknya menilai sejumlah pemerintah daerah bisa memanfaatkan pesawat tersebut.
“Saya minta kepada Dirjen Perhubungan Udara untuk [lebih] cair. Jadi segera berdiskusi dengan tim bersama, karena ini produk bersama, saya dari awal sudah minta finalisasi,” kata Budi, Selasa (25/09/2018).
Dia menambahkan percepatan sertifikasi tersebut juga harus diimbangi dengan kepastian aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.
Ditjen Perhubungan Udara dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) juga diminta agar mendampingi Dirgantara Indonesia dalam melakukan negosiasi agar lebih diperhitungkan dunia internasional.
Selain itu, diperlukan kolaborasi antara pengguna produk-produk aviasi dengan industri penerbangan nasional. Hal tersebut, imbuhnya, bisa sama-sama mendatangkan keuntungan dan industri penerbangan nasional semakin berkembang.
Budi juga mengimbau kepada Dirgantara Indonesia untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri dari 45% menjadi di atas 50%.
Pesawat N219 memiliki kapasitas hingga 19 kursi dengan dilengkapi dua buah mesin turboprop. Mesin yang digunakan adalah Pratt and Whitney PT6A-52 memiliki kecepatan maksimum mencapai 210 knot dan kecepatan terendah mencapai 59 knot.
Dirgantara Indonesia telah sukses melakukan uji terbang perdana pesawat N219 pada 16 Agustus 2017. Uji terbang dilakukan menggunakan purwarupa pesawat N219 selama 340 jam untuk mendapatkan Type Certificate (TC).
✈️ Pesawat TNI AU [TNI AU]
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan menempatkan satu flight di kawasan Bandara Hang Nadim Batam. Penempatan tersebut untuk menunjang pembangunan Batam sebagai kawasan ekonomi dan menjaga wilayah perbatasan dari ancaman dan gangguan keamanan.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna mengatakan satu flight tersebut diisi empat pesawat tempur.
"Hal ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi perkembangan yang ada. Selain itu, perkembangan ekonomi, juga dari segi geostrategis dan geopolitik. Kami memandang perlu menempatkan pesawat sebagai efek tangkal," kata Yuyu di Aula Gedung Marketing BP Batam, Selasa, 25 September 2018.
Menurutnya, TNI AU tidak bermaksud membangun pangkalan militer dan menempatkan skuadron secara permamen di Hang Nadim Batam. Pangkalan yang dibutuhkan TNI AU hanya pangkalan kecil untuk aktivitas dan lalu lintas pesawat tempur.
"Jadi sifatnya temporary. Pesawat tempur disiagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan," jelas Sutisna.
Sutisna mengatakan TNI AU sudah sering menyiagakan pesawat tempur di Hang Nadim, seperti jenis Sukhoi, F16, Hercules, dan lainnya.
Namun hal itu dirasa kurang efektif karena pergerakan pesawat tempur TNI AU dapat mengganggu lalu lintas pesawat komersial Bandara Hang Nadim Batam.
"Hasil diskusi bersama Kepala BP Batam, kami berharap diberi tempat (lahan) membangun pangkalan kecil supaya lebih private dan tidak mengganggu yang lain," ungkap Sutisna.
Meski telah menemukan kata sepakat dengan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo, Sutisna mengatakan pengajuan lahan pembangunan pangkalan TNI AU tersebut akan dibawa ke tingkat Dewan Kawasan untuk dibahas. "Pengajuan izinnya akan dibawa ke atas (pusat) untuk mendapatkan persetujuan," kata Sutisna.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo menyambut baik rencana ini. Batam sebagai kawasan ekonomi strategis, menurut Lukita, perlu didukung dengan sistem keamanan yang baik.
"Kami apresiasi kedatangan KSAU yang menyampaikan langsung rencana tersebut sehingga informasinya tidak bias. Bahwa yang dibangun bukan pangkalan militer, melainkan pangkalan kecil. Prinsipnya kami sangat mendukung rencana tersebut," ujar Lukita.
Mantan Sesmenko Perekonomian ini menambahkan izin pembangunan pangkalan kecil TNI AU tersebut segera disampaikan ke Dewan Kawasan. Lukita berharap pembangunan tersebut bisa segera dilakukan dan disetujui Dewan Kawasan.
"Saya kita, bagaimana pun pembangunan ekonomi Batam harus ada dukungan security (keamanan). Bentuknya seperti apa, salah satunya tadi sudah disampaikan oleh KSAU," kata Lukita.
Kapal tanker baru ketiga untuk TNI AL dibuat oleh galangan PT Batamec Shipyard di Batam [defence.pk] ★
Dalam rangka mewujudkan proyeksi kekuatan sesuai Minimum Essential Force maka TNI AL telah memesan tiga kapal tanker baru di 3 galangan kapal yang berbeda di tanah air.
Order kapal tanker pertama dikerjakan oleh galangan PT Dok Kodja Bahari di Jakarta, kapal tanker dengan nomor lambung 905 KRI Tarakan sudah diserahkan. Kapal tanker ke-2 dikerjakan oleh galangan PT. Anugerah Buana Marine di Serang, Banten, kapal dalam proses reskedul untuk penyelesaian. Kapal tanker ke-3 dikerjakan oleh PT. Batamec Shipyard di Batam dengan nomor lambung 907.
Kapal tanker yang didesain oleh Terafulk ini mempunyai spesifikasi yang sama yaitu panjang 123,5m, lebar 16,5m dan berat 2.400ton ini memiliki kapasitas muat minyak 5.500 meter kubik, namun Terafulk terus menyempurnakan desain setelah kapal tanker pertama masuk operasional.
Kapal ini resminya berfungsi sebagai kapal bantu cair minyak (BCM) atau kapal tanker, namun kapal ini mampu juga mengangkut logistik basah maupun kering untuk kebutuhan militer. Kapal tanker ini juga akan dilengkapi peralatan Replenishment at Sea (RAS) yang memungkinkan kapal untuk mentransfer bahan bakar ke kapal lain saat kapal sedang berlayar.
Kapal tanker buatan PT. Batamec Shipyard yang mempunyai nomor lambung 907 ini tampak konstruksi fisiknya telah selesai dan kapal siap untuk diluncurkan, di galangan basah pekerjaan interior kapal dan pemasangan peralatan akan diselesaikan, dan kemudian kapal dapat dilakukan sea trial. Menurut kontrak kapal ini harus diserahterimakan pada akhir tahun 2018.
Anggota militer dan warga sontak menyelamatkan diri setelah kelompok militer memberondong tembakan saat parade militer di kota Ahvaz, Iran. [Foto/Istimewa]
Parade militer Iran di Ahvaz pada hari Sabtu (22/9/2018) menjadi ajang pembantaian horor oleh empat pria bersenjata. Insiden tragis ini jadi pukulan berat bagi Teheran karena pawai militer itu untuk memperingati Perang Iran-Irak saat Baghdad dipimpin Saddam Hussein.
Pembantaian itu terjadi di siang hari, di mana pawai militer yang dibanggakan rezim Teheran itu jadi tontonan warga setempat.
Kelompok penyerang belum diketahui secara pasti. Namun, Teheran menuduh sekutu Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah terlibat.
SINDOnews pada Minggu (23/9/2018) merangkum 8 fakta dalam tragedi mengerikan di Ahvaz. Berikut rinciannya;
1. Pelaku Serangan
Militer Iran mengatakan, jumlah pria bersenjata yang menyerang pawai militer di Ahvaz sebanyak empat orang. Mereka mengenakan seragam militer palsu. Tiga pelaku tewas di lokasi serangan. Penyerang keempat sempat ditangkap, namun tewas karena mengalami luka parah.
2. Target Serangan
Keempat pria bersenjata mengumbar tembakan tanpa pandang bulu ke arah pawai militer. Baik tentara maupun warga sipil jadi target secara acak. Keempat pelaku muncul seketika tanpa terdeteksi dan merangsek masuk ke lokasi pawai sebelum akhirnya mengumbar tembakan.
3. Korban Pembantaian
Data otoritas Iran menyatakan, jumlah korban tewas mencapai 29 orang. Data korban ini termasuk wanita dan anak-anak yang menonton pawai militer. Belum jelas apakah keempat pelaku termasuk data 29 korban tewas tersebut atau tidak. Data ini update pada Sabtu malam dan bisa berubah mengingat korban luka mencapai lebih dari 60 orang.
4. Garda Revolusi Dibantai
Sebanyak 12 anggota Garda Revolusi ikut dibantai dalam serangan horor kemarin. Kejadian ini menjadi tamparan keras bagi rezim Teheran, karena Garda Revolusi selama ini dibanggakan sebagai pasukan elite dan dibantai di negeri sendiri dan di acara pawai militer yang dibanggakan Teheran.
5. Pihak Tertuduh
Iran menuduh para pelaku terkait dengan Amerika Serikat dan badan intelijen Israel; Mossad. Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei menuduh negara-negara Teluk sekutu AS terlibat, tapi tak merinci negara yang dimaksud. Meski demikian, sekutu AS yang saat ini bermusuhan dengan Teheran adalah Israel dan negara-negara Teluk, terutama Arab Saudi.
6. Pihak Pengklaim Serangan
Gerakan Demokrasi Arab Patriotik yang terkait dengan Arab Saudi di Ahwaz telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok Islamic State Iraq and Syria (ISIS) juga membuat klaim serupa, namun tidak disertai bukti kuat.
7. Reaksi Iran
Presiden Hassan Rouhani bersumpah bahwa Iran akan memberikan respons yang menghancurkan terhadap mereka yang terlibat serangan dan intelijen asing yang memberikan dukungan. Pemimpin Agung Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan pasukan Iran menyeret pihak-pihak yang terlibat dalam pembantaian ini ke pengadilan.
8. Reaksi Dunia
Hingga data perihal serangan ini dirangkum, belum ada respons kecaman dan ucapan belasungkawa dari berbagai pemimpin negara di dunia. AS yang biasanya cepat bereaksi, kali ini juga bungkam. Begitu juga Israel dan Arab Saudi yang saat ini bermusuhan dengan Teheran. Negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga belum membuat komentar.
ISIS Rilis Bukti Video
Pria dalam video yang dirilis ISIS, yang diklaim sebagai pelaku pembantaian dalam parade militer Iran di Ahvaz. [Foto/Twitter]
Kelompok ISIS mengklaim sebagai pihak di balik serangan mengerikan dalam parade militer Iran di Ahvaz yang menewaskan 25 orang, termasuk 12 anggota Garda Revolusi. Mereka merilis video sebagai bukti atas klaim pembantaian tersebut.
Video yang di-posting online oleh media propaganda ISIS, Amaq, menunjukkan tiga pria berada di sebuah kendaraan yang diklaim sedang dalam perjalanan untuk melakukan serangan terhadap parade militer di Ahvaz.
Serangan pada hari Sabtu pekan lalu dilakukan empat pria bersenjata yang mengenakan seragam militer palsu. Keempat pelaku mengumbar tembakan secara acak. Keempat pelaku tewas dalam serangan itu.
Awalnya, media-media Timur Tengah menyatakan korban tewas mencapai 29 orang, termasuk anak-anak dan wanita. Namun, otoritas Iran menyatakan korban tewas 25 orang.
Dalam video yang dirilis media ISIS terlihat dua pria berbicara dalam bahasa Arab tentang jihad. Sedangkan pria ketiga berbicara dalam bahasa Farsi (Persia) yang menyatakan bahwa mereka menargetkan Garda Revolusi Iran.
"Kami Muslim, mereka kafir," kata pria dalam video itu, seperti dikutip Reuters, Senin (24/9/2018). "Kami akan menghancurkan mereka dengan serangan gaya gerilya yang kuat, insya Allah," lanjut pria tersebut.
Ahvaz National Resistance, sebuah gerakan oposisi etnis Arab-Iran yang mencari sebuah negara secara terpisah di Provinsi Khuzestan yang kaya minyak, juga mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun, klaim dari gerakan ini tak disertai bukti.
Sebelumnya, Garda Revolusi Iran bersumpah untuk balas dendam atas serangan terhadap parade militer di Ahvaz. Mereka tak terima 12 anggotanya dibantai oleh empat pria bersenjata.
Pemerintah Iran menuduh negara-negara Arab Teluk mendukung orang-orang bersenjata tersebut.
"Mempertimbangkan bahwa (Garda Revolusi) memiliki pengetahuan penuh tentang pusat penyebaran para pemimpin teroris kriminal..., mereka akan menghadapi pembalasan mematikan dan tak terlupakan dalam waktu dekat," kata Garda Revolusi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh media pemerintah.
Parade militer di Ahvaz merupakan pawai untuk memperingati Perang Iran-Irak tahun 1980-1988 yang saat itu Baghdad dipimpin Saddam Hussein. Ketika parade berlangsung, empat penyerang merangsek masuk dan mengumbar tembakan secara acak. Banyak korban, termasuk belasan anggota Garda Revolusi tergeletak di jalan dan beberapa pengunjung parade berhamburan menyelamatkan diri.
Presiden Hassan Rouhani menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan sekutu Teluk-nya yang dia sebut telah memprovokasi pertumpahan darah. Dia bersumpah akan memberikan respons yang keras.
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley menolak tuduhan Rouhani. "Dia memiliki rakyat Iran yang memprotes setiap uang yang masuk ke Iran, masuk ke militernya. Dia telah menindas rakyatnya untuk waktu yang lama dan dia perlu melihat markasnya sendiri untuk mencari tahu dari mana asalnya," katanya kepada CNN.
Seorang pejabat senior Uni Emirat Arab (UEA) juga membantah tuduhan Iran bahwa UEA melatih orang-orang bersenjata yang mengklaim serangan itu.
"Hasutan formal terhadap UEA dari dalam Iran sangat disayangkan, dan telah meningkat setelah serangan Ahvaz," kata Menteri Luar Negeri Anwar Gargash di Twitter. (mas)