...Satu unit Tank yang mengapung di laut China Selatan [istimewa]
Satu unit tank besi belum diketahui berasal dari mana secara tiba tiba mengapung di laut China Selatan. Para pekerja sumur bor di sekitar laut China Selatan tepatnya di Kabupaten Natuna sempat dikejutkan oleh benda aneh yang mengapung di laut, terlihat seperti kapal namun setelah di cermati ternyata sebuah tank besi yang mengapung.
Tank itu terlihat sekitar pukul 15:30 Wib, seorang pekerja pengeboran minyak di laut Natuna menemukan dan melihat satu unit tank mengapung sekitar Lokasi di pengeboran minyak milik star energy, laut China Selatan, Kamis (16/12/21).
Hal itu dibenarkan oleh Apeng warga Kabupaten Anambas yang bekerja di pengeboran minyak Laut Cina Selatan menurutnya dari pihak perusahaan hanya memastikan apakah ada orang atau tidak di dalam tank tersebut.
“Ternyata didalam tank itu kosong tidak ada orang, serta tidak ada yang tau tank itu berasal dari mana, bahkan kondisinya sudah karatan, sehingga tank nya di biarkan hanyut,” terangnya via WhatsApp.
⚓ Dari 12 yang dipesanHMAS Arafura 203 OPV [Aus DoD]⚓
Kapal patroli lepas pantai (OPV) kelas Arafura, NUSHIP Arafura, diluncurkan hari ini di Galangan Kapal Angkatan Laut Osborne di Australia Selatan.
Menteri Pertahanan MP Hon Peter Dutton mengatakan peluncuran NUSHIP Arafura adalah sebuah langkah
maju dalam melindungi perbatasan Australia dan kepentingan lepas pantai, memberikan peningkatan
patroli maritim dan kemampuan respons serta interoperabilitas dengan kapal-kapal Australia dan
mitra daerah.
“OPV kelas Arafura mewakili masa depan perlindungan perbatasan Australia dan akan menjadi
aset utama untuk tugas patroli dan respons maritim,” kata Menteri Dutton.
“Komitmen kami untuk kawasan yang aman, stabil, dan sejahtera akan didukung oleh pengenalan kapal-kapal ini, dengan sensor dan perintah canggih dan sistem komunikasi.”
“Pembuatan OPV kelas Arafura adalah landasan Angkatan Laut Pemerintah Australia Rencana Pembuatan Kapal, yang akan mempekerjakan 15.000 pekerja di seluruh negeri pada tahun 2030.”
Menteri Industri Pertahanan Melissa Price mengatakan peluncuran OPV kelas Arafura pertama adalah
tonggak penting dalam Rencana Pembangunan Kapal Angkatan Laut Pemerintah.
“Kami berkomitmen pada program pembuatan kapal angkatan laut berkelanjutan yang berdaulat dan saya
mengucapkan selamat kepada industri Australia dan tenaga kerja yang terlibat dalam membangun NUSHIP Arafura,”
kata Menteri Harga.
“Ini adalah demonstrasi penguatan berkelanjutan kemampuan pertahanan kami dan mewakili investasi $4,7 miliar dalam industri pertahanan kita.”
“Industri Australia sedang membangun semua 12 kapal di sini di Australia dan akan terus mempertahankan
mereka selama siklus hidup mereka, memberikan pekerjaan lokal jangka panjang.”
Dua OPV pertama sedang dibangun oleh Luerssen Australia di Osborne Naval Shipyard di Australia Selatan, menetapkan dasar untuk pembuatan kapal berkelanjutan sebelum program fregat Hunter Class berkembang melalui pembuatan prototipe hingga konstruksi.
10 OPV yang tersisa akan dibangun oleh Luerssen Australia di Henderson Maritime Precinct di Australia Barat.
OPV Arafura Class Kapal patroli lepas pantai kelas Arafura di Lurssen berdiri di PACIFIC 2019.
Konstruksi OPV pertama yang akan dibangun di Australia dimulai pada Maret 2020. Ini akan menjadi yang ketiga dari dua belas OPV kelas Arafura, dan yang pertama dibangun di galangan kapal Civmec Construction & Engineering di Henderson, Australia Barat.
Peran utama dari 1640 ton OPV akan melakukan misi polisi, patroli maritim dan tugas respon. Sensor canggih serta sistem komando dan komunikasi akan memungkinkan OPV beroperasi bersama kapal Angkatan Perbatasan Australia, unit Angkatan Pertahanan Australia lainnya, dan mitra regional lainnya.
Untuk varian penghitung ranjau potensial (MCM), desain, berdasarkan OPV 90 Luerssen dapat dengan mudah berfungsi sebagai sistem induk tak berawak: Kotak peralatan dan wadah misi dapat dipasang di bawah dek penerbangan. Desain OPV juga dilengkapi jalan buritan untuk memudahkan peluncuran dan pemulihan potensi USV.
Spesifikasi : 🔅 Panjang : 80 m
🔅 Lebar : 13 m
🔅 Draf : 4 m
🔅 Kecepatan : 20 knot (maksimum)
🔅 Jangkauan: 7.400 kilometer
🔅 Berat : kira-kira. 1.640 ton
🔅 Kru: 40 kru dengan akomodasi hingga 60 personel
🔅 Persenjataan : senapan 40mm / senapan mesin kaliber 2 x 50
Direktur Strategi Bisnis PT Pindad (Persero), Syaifuddin didampingi VP Pengembangan Bisnis, Yayat Ruyat beserta jajaran menerima kunjungan dari Duta Besar Polandia, Beata Stoczynska pada Kamis, 16 Desember 2021 berlokasi di Ruang Rapat Direksi PT Pindad (Persero), Bandung. Kunjungan juga dihadiri oleh Wakil Duta Besar Polandia, Piotr Firlus dan Atase Pertahanan Polandia, Colonel Zbigniew Kmicinski.
Adapun tujuan kunjungan kali ini adalah untuk melihat industri pertahanan Indonesia dan melihat kesempatan bekerja sama dalam bidang pertahanan. Beata Stoczynska turut menyampaikan keinginannya untuk mengenal lebih jauh mengenai PT Pindad (Persero) sehubungan dengan alur kerja sama maupun sistem yang berlaku di perusahaan. Colonel Zbigniew Kmicinski tertarik dengan keterangan lebih lanjut terhadap Tank Boat, Produk Pengembangan PT Pindad (Persero) dengan PT Lundin Industry Invest, PT LEN Industri (Persero) dan PT Hariff.
Tank Boat telah sukses menjalani serangkaian uji yang diawali dengan Sea Trial dari dermaga Banyuwangi ke perairan Paiton, Jawa Timur (22 Mei 2021). Tank Boat kemudian melaksanakan Firing Test menggunakan senjata utama kanon 30 mm di lapangan tembak TNI AL Paiton. Produk ini diharapkan dapat mendukung TNI dalam melakukan operasi rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai) serta tugas penjagaan laut dan pantai (Sea and Coast Guard).
Direktur Strategi Bisnis PT Pindad (Persero), Syaifuddin menyambut hangat kunjungan dari Duta Besar Polandia.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kunjungan Duta Besar Polandia. Kedepannya PT Pindad (Persero) juga berharap dapat mendukung kebutuhan Polandia dari bidang pertahanan. Kami turut membuka kesempatan seluas-luasnya untuk kerja sama dan transfer of technology,” jelas Syaifuddin.
Setelah paparan mengenai Pindad secara menyeluruh, seluruh rombongan melaksanakan plant tour ke fasilitas produksi untuk melihat secara langsung proses produksi produk hankam maupun industrial serta mencoba berbagai senjata buatan Pindad.
Direktur Keselamatan Terbang dan Kerja Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Puspenerbal) Kolonel Laut (P) Catur Sigit S, mengikuti Virtual Forum Canada UAV Technology Tahun 2021, bertempat di Ruang Pusat Kendali Operasi Puspenerbal Juanda Sedati Sidoarjo, Rabu (15/12/2021). Kegiatan ini diselenggarakan oleh PT Napindo Media Ashatama secara secara virtual.
Sebagai narasumber kegiatan Virtual Forum Canada UAV Technology ini diantaranya, Company dari Canada antara lain CTS (Canadian Technology System), General Dynamics, Micro Pilot, Pegasus dan Skycope dan Synergy Aviation LTD.
Turut hadir pada Virtual Forum Canada UAV Technology ini, Dirlambangja Puspenerbal, Ditops TNI Angkatan Darat, Kapuslitbang Kemhan dan Perwakilan dari Skuadro 51 (UAV) TNI AU.
Acara dimulai dengan paparan oleh semua perwakilan dari Perusahaan yang datang mengikuti Vicon untuk memaparkan segala kelebihan dari produk yang mereka tawarkan dan juga menyebutkan setiap ciri khas dari Perusahaan-perusahaan yang menjalankan kegiatan di bidang UAV itu sendiri, sehingga dapat menjalin kerjasama pada bidang pertahanan Negara Indonesia.
Direktur Keselamatan Terbang dan Kerja Puspenerbal (Dirlambangja) Kolonel Laut (P) Catur Sigit S, mengatakan bahwa Puspenerbal saat ini sangat gencar untuk mengembangkan penggunaan UAV dalam tugas operasi.
Lanjut Catur sapaan akrabnya pada saat sesi tanya jawab menyampaiakan apakah LX 300 mampu diterbangkan di seluruh kondisi cuaca mengingat iklim tropis di Indonesia yang berbeda dibandingkan dengan Kanada, dan dapat digunakan saat konvoi KRI dilaksanakan dan apakah akan terganggu dengan sinyal yang dipancarkan oleh KRI, serta dapat di tingkatkan menjadi drone Kombatan yang dapat dipersenjatai ujarnya.
Sementara itu GDMS menyampaiakn bahwa untuk LX300 dapat dioperasikan di semua medan dan juga semua cuaca, LX300 sangat bisa di tingkatkan menjadi Drone Kombatan namun tetap sesuai dengan berat beban maksimum yang ditawarkan. Untuk gangguan sinyal sendiri tidak ada masalah karena LX300 sudah digunakan di Angkatan Laut Kanada dan sampai saat ini tidak ada masalah
Uni Emirat Arab (UEA) menangguhkan kesepakatan bernilai miliaran dolar untuk membeli senjata pesawat tempur F-35 buatan Amerika Serikat.
Langkah itu disebut sebagai gambaran frustrasi Abu Dhabi menghadapi peningkatan konflik yang terjadi antara Amerika Serikat dan China.
"Uni Emirat Arab telah menginformasikan kepada Amerika Serikat akan menangguhkan pembicaraan mengenai F-35," kata pejabat UEA kepada CNN, Selasa (14/12).
"Persyaratan teknis, pembatasan operasional kedaulatan, dan analisis biaya/manfaat mengarah pada penilaian ulang," ia melanjutkan.
UEA dan Amerika Serikat sedang berusaha memahami untuk membahas kondisi keamanan pertahanan bersama sebagai syarat akuisisi.
"Amerika Serikat tetap menjadi penyedia pilihan UEA untuk persyaratan pertahanan lanjutan dan diskusi untuk F-35 bisa dibuka kembali di masa depan," ujar pejabat itu.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan, Gedung Putih tetap berkomitmen atas kesepakatan tersebut.
"Seperti yang baru-baru ini kami konfirmasi di Dubai Air Show, pemerintahan Biden-Harris tetap berkomitmen soal penjualan pesawat F-35, MQ-9B, yang diajukan dan amunisi," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS.
Hal itu terjadi bahkan saat mereka melanjutkan konsultasi guna memastikan pemahaman yang jelas antar kedua pihak, kewajiban dan tindakan Emirat sebelum, selama, dan setelah pengiriman.
Kesepakatan itu dinilai sebagai dasar perjanjian Agustus 2020 yang ditujukan untuk menormalisasi hubungan UEA dan Israel.
Di hari sebelumnya, sekretaris pers Kemenhan AS, John Kirby, juga mengatakan pihaknya bersedia bekerja sama dengan UEA guna mengatasi kekhawatiran kedua negara.
"Kemitraan AS dengan UEA lebih strategis dan lebih kompleks daripada penjualan senjata mana pun," kata Kirby dalam konferensi pers.
AS akan selalu mendesak, hal tersebut sebagai masalah persyaratan dan kebijakan undang-undang, dalam berbagai persyaratan pengguna akhir.
"Persyaratan pengguna akhir dan perlindungan peralatan pertahanan AS ini bersifat universal, tidak dapat dinegosiasikan, dan tidak khusus untuk UEA", lanjut dia.
AS Pernah Desak UEA Tutup Perusahaan China Pesawat tempur F-35 buatan AS. (Photo: BAE Systems)
Pemerintah AS sudah berulang kali mendesak UEA untuk menutup perusahaan China dan jaringan telekomunikasi, Huawei Technologies Co.
Washington mengklaim teknologi tersebut bisa menimbulkan risiko keamanan untuk sistem senjata negara itu.
"F-35 adalah permata mahkota kami di Amerika Serikat, angkatan udara kami, jadi kami harus bisa melindungi keamanan teknologi untuk semua mitra kami," kata Wakil Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Keamanan Regional, Mira Resnick.
Pekan lalu, Resnick juga memberi tanggapan terkait apakah UEA harus memilih antara Huawei dan F-35.
"Ini adalah percakapan yang kami lakukan dengan Emirat tentang pilihan yang bisa mereka buat sekarang untuk memastikan mereka dapat menjadi bagian dari program F-35," ujar Resnick.
Namun demikian, para pejabat UEA skeptis soal klaim AS terkait potensi pelanggaran keamanan. Abu Dhabi juga cemas pihaknya terjebak dalam "perang dingin baru" antara mitra dagang utama dan sekutu strategis utamanya.
"Apa yang kami khawatirkan adalah persaingan akut (antara China dan AS) dan Perang Dingin yang baru," kata penasihat diplomatik UEA, Anwar Gargash, dalam sambutannya di Washington pekan lalu.
Menurut Gargash, sebagai negara kecil, UEA akan terdampak konflik itu, namun tak punya kemampuan untuk mempengaruhi keduanya.
Dalam sambutannya, Gargash juga mengonfirmasi laporan UEA yang telah menutup fasilitas China lantaran kecurigaan AS, meskipun pemerintahannya tak setuju. Washington menilai fasilitas itu digunakan untuk tujuan militer.
"Pandangan UEA yakni fasilitas tertentu ini sama sekali tidak bisa diartikan sebagai fasilitas militer," kata Gargash.
Namun, lanjutnya, AS memiliki kekhawatiran sendiri. Sehingga UEA perlu mempertimbangkan kekhawatiran tersebut dan menghentikan pekerjaan di fasilitas itu.
"Tapi posisi kita tetap sama, bahwa fasilitas itu sebenarnya bukan fasilitas militer," tambahnya.
Gargash menegaskan kekhawatiran yang dimiliki Amerika Serikat seharusnya bisa diselesaikan.
"Sekali lagi, Anda mengkhawatirkan sekutu utama Anda, dan saya pikir akan sangat bodoh jika Anda tidak mengatasi masalah sekutu Anda."
Delegasi militer dari UEA akan mengunjungi Pentagon Rabu (15/12). Meskipun pertemuan itu seharusnya bukan soal penjualan F-35, namun hal tersebut pasti tak luput dari pembahasan.
"Pertemuan itu tidak dirancang untuk membicarakan penjualan senjata militer. Itu dibuat untuk mendiskusikan ruang lingkup yang luas dari hubungan pertahanan kami dengan UEA," kata Kirby.
Meski begitu, Kirby akan memanfaatkan kesempatan itu untuk membicarakan kekhawatiran mereka, serta berbagi keprihatinan AS soal masalah penjualan peralatan militer itu.
Penangguhan kesepakatan penting itu muncul sehari usai Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed.
Pertemuan itu merupakan kunjungan resmi pertama yang dilakukan seorang pemimpin Israel ke negara Teluk. (isa/bac)
Sebanyak 6 personil Depohar 30 khususnya Sathar 32 melaksanakan Kegiatan LE (Life Extension) pesawat Sukhoi TS-3003 dan TS-3007 di Skatek 044 Lanud Hasanudin Makassar.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Udara diperlukan tingkat kesiapan operasional pesawat terbang yang tinggi khususnya pesawat Sukhoi Su-27 dan Su-30.
Kesiapan pesawat dapat dicapai jika ditunjang dengan dukungan logistik dan kegiatan pemeliharaan yang memadai.
Salah satu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan adalah Life Extension yang merupakan proses untuk menentukan dan melaksanakan sebuah prosedur tambahan pemeliharaan perawatan agar usia pakai pesawat menjadi lebih panjang dari usia yang sudah ditentukan.
PT Pindad (Persero) melakukan uji ledak ranjau terhadap kendaraan tempur (ranpur) Anoa-2 6x6 pada Rabu, 8 Desember 2021 di lapangan tembak Pussenarmed, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan penelitian dilaksanakan dalam rangka pengujian dan sertifikasi struktur tahan ledak ranpur Anoa-2 6x6 yang dibiayai oleh LPDP RI. Acara dihadiri oleh Direktur Teknologi & Pengembangan Sigit P Santosa, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Triyana, VP PM & K3LH Prima Kharisma, VP Inovasi Windu Paramarta, Wakil Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Brigjen TNI Heru Langlang Buana, mewakili Kabidlaik Darat Puslaik Kemhan Kolonel Andi Sugiarto, Peneliti Madya Puslitbang Sumdahan Balitbang Kemhan Kolonel Tek. Gunaryo, Dirbinlitbang Pussenif Kolonel Inf. Sunarto, Dirbinlitbang Pussenkav Kolonel Kav. Ketut Adi S., Kalab Dislitbang AD Ketua Kolonel Fifin, Ketua LPIK ITB R. Sugeng Joko Sarwono beserta tim riset.
Tujuan pengujian adalah melakukan peledakan ranjau/TNT yang ditempatkan di bawah lambung kendaraan mengacu pada standar STANAG 4569-AEP-55 volume 2 Level 3B (TNT 8 Kg) untuk memastikan bahwa kemampuan bertahan terhadap keselamatan penumpang berada pada tingkat perlindungan yang disyaratkan sesuai standar dan mendapatkan sertifikasi kelaikan darat. Untuk mensimulasikan awak kendaraan maka dipasang sebuah manekin khusus Anthropomorphic Test Device (ATD) crash test dummy bekerjasama dengan FNSS yang dilengkapi sensor untuk mengukur resiko cedera pada awak kendaraan sehingga dapat dievaluasi kelaikan ballistic protection dari Ranpur 6x6 Anoa-2.
Struktur tahan ledak ranpur Anoa-2 6x6 disiapkan secara khusus untuk mengaplikasikan tingkat perlindungan ranpur di medan darat, yaitu dengan menambahkan adds on berupa V-shape dibawah lantai kendaraan antara roda tengah dan belakang yang dijelaskan oleh VP PM & K3LH, Prima Kharisma.
Spesifikasi mock-up ranpur Anoa-2 6x6 yang digunakan pada uji ledak mengacu pada spesifikasi teknik produk eksisting Anoa-2 saat ini yakni memiliki berat 14,5 ton, dimensi panjang 6 M, lebar 2,5 M, tinggi 2,150 M serta terpasang ban runflat (tipe donat). Mock up juga dilengkapi V-shape baja pelindung tambahan ranpur Anoa-2 6x6 memiliki berat sekitar 160 Kg.
Pindad sendiri sebelumnya telah melakukan uji ledak ranjau secara sukses terhadap kendaraan medium tank Harimau pada bulan Juli tahun 2018 lalu.
Dengan uji ledak kali ini, struktur perlindungan terhadap ledakan telah teruji untuk memberikan proteksi pada bagian dalam kendaraan tempur. Diharapkan penerapan perlindungan tambahan terutama proteksi ranjau dapat diterapkan di kendaraan tempur Anoa 2 6x6. Hasil uji ledak kendaraan tempur Anoa 2 6x6 juga akan menjadi evaluasi dan pengembangan ke depan untuk perlindungan peledakan pada berbagai produk Kendaraan Khusus PT Pindad (Persero).
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berwawasan Nusantara memiliki kekayaan yang berlimpah ruah, baik sumber hayati dan nonhayati. Letak strategis dan kekayaannya berpotensi menimbulkan pelanggaran wilayah oleh negara lain yang dilakukan secara sitematis, baik ancaman militer maupun nirmiliter.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan periode 2019-2020, Laksyda (Purn) Agus Setiadji menuturkan, kepentingan nasional perlu diproklamasikan secara jelas ke seluruh dunia. Tujuannya agar negara lain tahu dan tidak mengusik kepentingan Indonesia. Jika kepentingan pada level survival diganggu maka tidak bisa dikompromikan karena menyangkut kedaulatan negara.
Di antaranya, teritorial, perlindungan penduduk dan institusi dari serangan musuh (baik dari luar maupun dalam negeri), serta perlindungan nilai-nilai bangsa. "Sehingga negara tidak akan segan untuk berperang demi melindungi kepentingan pada tingkat intensitas ini. Selama negara eksis maka kepentingan nasional ini selalu ada," kata Agus saat peluncurkan buku 'Arah Kemandirian Pertahanan' di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/12/2021).
Untuk menciptakan pertahanan negara yang kuat, maka pemerintah harus membangun industri pertananan. Di Indonesia, saat ini industri pertahanan nasional yang terdaftar sekitar 176 buah, meliputi BUMN yang tergabung dalam klaster lima perusahaan, BUMN yang bergiat mendukung pertahanan di luar klaster, serta badan usaha milik swasta (BUMS) yang berskala besar maupun kecil. PT PAL, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN Indonesia, dan PT Dahana termasuk industri pertahanan milik BUMN. Adapun PT Lundin Industri Invest dan Infoglobal adalah industri pertahanan BUMS.
"Salah satu program peningkatan kapasitas industri pertahanan dalam negeri dan pengembangan alutsista secara mandiri adalah Indonesia kerja sama dengan Turki dalam pengembangan medium battle tank Harimau sejak 2014," kata Agus.
Dia mengklaim, tank Harimau merupakan salah satu medium battle tank terbaru dan terbaik di dunia saat ini, karena dibekali berbagai teknologi modern. Karena itu, tank Harimau mengungguli tank ringan AMX-13 dan Scorpion yang masih digunakan TNI.
"Bahkan beberapa pengamat menyebut setara dengan kemampuan main battle tank Leopard-2 milik TNI AD, namun dengan bobot jauh lebih ringan. Tank Harimau bisa melaju hingga kecepatan maksimal 70 kilometer per jam," ucap mantan Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan tersebut.
Agus menjelaskan, pengembangan tank Harimau memberikan keamanan logistik pertahanan bagi Indonesia. Jika sebelumnya Indonesia menggantungkan kekuatan militer, khususnya segmen tank tempur ke industri luar negeri, seperti Prancis, Inggris, dan Jerman, kini secara gradual negeri ini mampu melepaskan diri dari pengaruh tersebut.
"Tank Harimau saat ini telah menggunakan berbagai komponen dalam negeri. Indonesia mampu melepaskan diri dari ketergantungan dan pengaruh negara-negara tersebut," kata Agus.
Guru Besar Universitas Pertahanan, Marsetio menjelaskan, masalah keterbatasan anggaran menjadi isu sentral yang tidak pernah tuntas dalam membahas kemandirian pertahanan Indonesia. Menurut Prasetio, kekuatan TNI terus mengalami degradasi seiring dengan makin tuanya alutsista yang dimiliki.
Dia pun menyoroti Rencana Strategis (Renstra) Minimum Essential Force (MEF) pada 2010-2014, 2014-2019, dan 2020-2024, alokasi anggaran yang dibutuhkan tidak pernah sesuai dengan yang direncanakan. "Padahal pada Renstra MEF 2014-2025 anggaran pertahanan diharapkan 1,5 persen dari PDB, 2015-2020 sekitar 1,75% dari PDB. Hal ini terjadi karena fokus pembangunan masih diarahkan kepada kesejahteraan sosial. Sampai sekarang anggaran pertahanan setiap tahunnya tidak pernah mencapai 1 persen dari PDB," kata Prasetio.
Analis pertahanan Connie Rahakundini Bakrie menyebut, kepentingan nasional bukan kepentingan terpisah di dalam lingkungan internasional maupun nasional suatu negara. Menurut dia, perang sering terjadi dikarenakan kewajiban negara untuk mempertahankan kepentingan nasional. Apalagi, Indonesia dikelilingi oleh jalur laut yang sibuk dan berfungsi sebagai pintu gerbang maritim bagi arus perdagangan internasional yang vital.
Untuk menjaga kepentingan nasional, tentu saja Indonesia harus didukung dengan kekuatan pertahanan yang mumpuni. Apabila Indonesia tak mampu mengelola risiko kerawanan terhadap posisi strategis tersebut, sambung dia, konsekuensinya jelas berdampak signifikan terhadap keamanan, kedaulatan, dan keutuhan negara.
"Karena masa depan akan membawa tantangan yang lebih berat, angkatan perang Republik Indonesia harus dapat memastikan bahwa domain maritim, dirgantara, dan ruang angkasa dengan perluasan kepentingan nasional Indonesia dapat tetap terlindungi," kata Connie. (abd)
Disaksikan Menhan, Menkomarves & Menteri Energi dan Infrastruktur UEA [Pindad] ★
Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abraham Mose menandatangani Industrial Cooperation Agreement/Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan CEO Caracal International LLC, Uni Emirat Arab (UEA), Hamad Al-Ameri di bidang pertahanan pada Jumat, 5 Maret 2021 di Grand Hyatt, Jakarta. Penandatanganan dilaksanakan pada ajang Business Forum Indonesia – Emirates Amazing Week 2021 dengan tema “Building Path Towards Economic Recovery” yang disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, Menteri Energi dan Infrastruktur UEA, Suhail Al Mazroui, CEO DP World, Sultan Ahmed bin Sulayem dan CEO Indonesia Investment Authority, Ridha DM Wirakusumah.
Pindad dan Caracal akan bekerjasama melaksanakan produksi bersama berbagai senjata, diantaranya senapan serbu CAR 816 yang berbasis AR15 untuk digunakan di pasukan khusus Indonesia, menggunakan komponen laras dan komponen lainnya dari Pindad. Produksi bersama senapan mesin SM3 5.56mm Pindad untuk digunakan tentara UEA dan dipasarkan di Timur Tengah, serta penggunaan laras buatan Pindad dan komponen senjata lainnya untuk senjata-senjata buatan Caracal. Caracal merupakan manufaktur senjata yang berada di dalam holding industri pertahanan Edge Group, UEA.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan kerjasama industri pertahanan yang akan dilaksanakan antara Pindad dengan Caracal.
senapan serbu CAR 816 yang berbasis AR15 [ist] ★
"Kita juga menambah kerjasama industri pertahanan. Kita akan banyak membuat assault rifle dari pindad. Mereka sukses, kita sukses, kita gunakan bersama," ujar Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers.
Pada forum tersebut dilaksanakan penandatanganan kerjasama G to G dan kerjasama B to B meliputi : rehabilitasi hutan bakau, bidang ekonomi kreatif atau cooperation in the field of creative economy, menyepakati rencana world conference of creative economy atau penyusunan teknis konferensi ekonomi kreatif dunia, kesepakatan joint venture atau usaha patungan antara Dubai Ports World atau DP World dengan PT Maspion, World Logistic Passport (WLP) Agreement untuk meningkatkan peluang perdagangan pasar internasional, bidang pariwisata UEA akan berinvestasi di sektor pariwisata di Aceh serta penandatanganan kerjasama Pindad dengan Caracal, Pertamina dengan Adnoc, dan Lulu Lease Agreement.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah aktif bersama sebagai upaya untuk mulai melakukan pemulihan ekonomi (recovery) pasca Pandemi Covid-19 dan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara.
💂 Kontak Tembak Lawan AparatPuing-puing gedung SMAN1 Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang yang dibakar KKB, Minggu (5/12/2021). [ANTARA/HO-Polres Pegunungan Bintang]
Polisi menyatakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar Gedung Sekolah SMPN di Distrik Serambakon Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada Selasa (14/12).
Dalam insiden itu, turut terjadi kontak senjata antara KKB dengan Satgas Pamrahwan Batalyon A Resimen III Pelopor di sekitar lokasi.
"Pada hari Selasa tanggal 14 Desember 2021, pukul 08.30 WIT bertempat di Distrik Serambakon Kabupaten Pegunungan Bintang telah terjadi Pembakaran Gedung Sekolah dan kontak tembak," kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Selasa (14/12).
Kamal menyebutkan bahwa petugas mendengar ada tiga kali tembakan di sekitar kawasan tersebut sehingga melakukan pemantauan.
Selang 30 menit kemudian, personel Satgas Pamrahwan melihat asap yang membumbung tinggi berasal dari Bangunan SMP Negeri Serambakon. Diduga, aksi itu dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata yang kini ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah.
"Pukul 09.30 WIT terdengar tembakan lagi beberapa kali yang mengarah ke Pos Satgas Pamrahwan dari jarak 700 m sehingga personel Satgas Pamrahwan melakukan tembakan balasan dan terjadi kontak tembak," tambah dia.
Polisi, kata dia, saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku pembakaran tersebut.
"Dari kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa. Aparat keamanan TNI-Polri terus melakukan penjagaan di titik rawan dan pintu masuk Kelompok Kriminal Bersenjata," tukasnya.
Peristiwa ini berdasarkan informasi dari kepolisian. CNNIndonesia.com belum mendapat informasi atau versi pihak lain terkait peristiwa ini.
Sebagai informasi, turut terjadi insiden penembakan ke Pos Brimob d Distrik Serambakon sehari sebelum aksi pembakaran itu.
Penembakan itu diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Lamek Taplo yang berada di kawasan Pegunungan Bintang.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengakui bahwa pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan ke pos pengamanan di kawasan Serambakon itu. (mjo/gil)
⚓️ Prabowo terima Kunjungan Dubes DenmarkKapal frigate desain grafik PAL Indonesia [PAL]
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Kerajaan Denmark untuk Indonesia H.E. Lars Bo Larsen, Senin (13/12) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Menhan Prabowo berharap kerja sama antara Indonesia dan Denmark semakin meningkat. Prabowo mengatakan pentingnya untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara khususnya di bidang ekonomi dan bidang industri pertahanan yang saling menguntungkan.
Untuk itu, ke depan diharapkan kedua negara melalui Kementerian Pertahanan masing – masing dapat duduk bersama membicarakan dan membahas dokumen kesepakatan kerja sama pertahanan sebagai payung hukum bagi upaya peningkatan kerja sama di berbagai bidang khususnya industri pertahanan. Terkait kerja sama industri pertahanan, kedua negara memiliki peluang untuk pengembangan dan produksi bersama dalam pembuatan kapal – kapal perang untuk memperkuat dan memenuhi kebutuhan Alutsista TNI Angkatan Laut.
Ada beberapa kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Denmark seperti Plan of Action (POA) 2017 – 2020 melalui 3rd Bilateral Forum Indonesia – Denmark di bawah Kementerian Luar Negeri RI, kemudian beberapa kerja sama bidang industri pertahanan serta penandatanganan kontrak dengan pemerintah Indonesia untuk Electronic Support Measures (ESM) Enam Kapal TNI AL pada Agustus 2021.
Turut mendampingi Menhan RI, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Donny Ermawan, Asisten Khusus Menhan Bidang Manajemen Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, Dirjen Renhan Mayor Jenderal TNI Dr. Budi Prijono dan Kabaranahan Kemhan Marsda TNI Yusuf Jauhari. (NHN/GI)