Sabtu, 12 September 2020

Kapal "Coast Guard" China Bersikeras Tak Mau Keluar dari Laut Natuna Utara

KN Nipah 321 mengusir kapal Coast Guard China yang kedapatan berkeliaran di ZEEI Laut Natuna Utara, yang merupakan wilayah yurisdiksi Indonesia, pada sabtu, 12 September 2020.(Dok. Bakamla RI)

Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) mengusir kapal coast guard China di wilayah yurisdiksi Indonesia. Kapal coast guard China tersebut terdeteksi di ZEEI Laut Natuna Utara pada Sabtu (12/09/2020) pukul 10.00 WIB.

Kapal coast guard China dengan nomor lambung 5204 bersikeras mereka sedang berada di area nine dash line yang merupakan wilayah teritorial China.

Padahal berdasarkan UNCLOS 1982 tidak diakui keberadaan nine dash line, dan kapal coast guard China 5204 sedang berada di area ZEEI.

Oleh sebab itu, KN Nipah 321 mengusir kapal penjaga China tersebut.

Namun hingga berita ini diturunkan, KN Nipah 321 masih berupaya menghalau CCG 5204 keluar dari ZEEI.

Berdasarkan rilis Bakamla RI, mereka sedang berkoordinasi dengan Kemenkopolhukam dan Kemenlu terkait hal ini.

Sebagai informasi, KN Nipah 321 adalah salah satu unsur Bakamla RI yang sedang melaksanakan operasi cegah tangkal 2020 di wilayah zona maritim barat Bakamla.

Operasi yang dilepas pada 4 September lalu di dermaga JICT Tanjung Priok oleh Kepala Bakamla RI, Laksdya TNI Aan Kurnia, ini rencana akan digelar hingga akhir November 2020.

  ★ Kompas  

Melihat Kemungkinan Produksi Typhoon Made in Indonesia

✈️ Pesawat Eurofighter Typhoon Austria [Wiki]

Melihat kemungkinan produksi Typhoon made in Indonesia. Austria sudah pasti menyingkirkan jet-jet tempur canggih Eurofighter Typhoon miliknya apapun hasil kesepakatannya dengan Indonesia. Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner sekali lagi menegaskan rencana penghentian Typhoon dan menggaris bawahi bahwa penjualan jet tempur itu ke Indonesia akan menjadi proses yang rumit dan kompleks.

Terutama terkait dengan keputusan akhir penjualan jet tempur tersebut yang tidak hanya membutuhkan konsensus politik di Austria, tetapi juga harus melibatkan empat negara mitra Eurofighter: Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris. Serta masih ada Amerika Serikat (AS) yang juga memiliki komponen utama peralatan di jet, termasuk GPS Typhoon.

Menurut Tanner kemungkinan ada dua opsi yang bisa dijalankan. Skenario pertama, empat negara induk akan menyetujui Airbus memberikan sertifikat pengguna akhir baru yang memungkinkan Austria menjual pesawat langsung ke Jakarta (dengan persetujuan AS). Opsi kedua akan melibatkan Airbus yang membeli kembali jet dari Austria dan kemudian menjualnya ke Indonesia.

Typhoon Austria masih memiliki sekitar dua pertiga lebih dari masa kerja mereka yang tersisa, atau masih 20 tahun lebih masa dinasnya. Menariknya, jadwal pengiriman dari Austria tidak akan memakan waktu lama bila semua pihak telah sepakat pada musim semi 2022, 15 jet tempur Typhoon akan terbang ke rumah barunya di Indonesia, bahkan bisa lebih cepat.


✈️ Typhoon angkatan udara Austria [flugrevue]

Indonesia dapat meniru Spanyol yang meretrofit 70 Typhoonnya. Bahkan lebih jauh lagi bila perlu meningkatkan kerjasama strategis dengan Spanyol untuk meningkatkan performa tinggi Typhoon Tranche 1 ke dengan standar Tranche 2 dan 3 sebagaimana kerjasama CASA Spanyol dengan PT Dirgantara Indonesia dalam pembuatan pesawat angkut CN-235 sebagai wujud implementasi UU No. 16/2012.

Paling tidak, program “Falcon Star-eMLU” merupakan bukti nyata dari kemampuan para Spesialis Teknik 042 Lanud Iswahjudi mengupgrade jet tempur F-16A/B Block 15 milik TNI AU dengan anggaran sekitar US$ 10 sampai 12 juta per pesawat menjadi tidak kalah gahar dengan F-16 Viper.

Yang jelas penambahan satu skuadron Typhoon dalam TNI AU pada pertengahan tahun 2022 mendatang tentu sangat diperlukan untuk melengkapi kebutuhan kekuatan jet tempur multirole dalam mengawal kedaulatan nasional di tengah situasi global yang tidak menentu saat ini.

Dan akan menjadi lebih menarik lagi bila terbentuk kerjasama program “IFX-Eurofighter” di Indonesia. Menyusul Brazil yang mulai memproduksi Gripen made in Brazil dan India dengan Rafale made in India. Bagaimana kemungkinan dengan Tyhpoon made in Indonesia? Kita tunggu saja. (Agus Setiawan)

  ✈️ Nusantara News  

Jumat, 11 September 2020

[RIP] Truk Angkut Pasukan Elite Masuk Jurang

2 Prajurit Raider Gugur 15 Lukahttps://pict.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2020/09/11/174/161738/truk-angkut-pasukan-elite-masuk-jurang-2-prajurit-raider-gugur-15-luka-fab.jpgTruk yang mengangkut puluhan pasukan elite Raider Yonif 400/BR masuk jurang di Tikungan Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Jumat sore (11/9/2020). [Foto Ist]

Truk yang mengangkut puluhan pasukan elite Raider Yonif 400/BR masuk jurang di Tikungan Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua pada Jumat sore (11/9/2020). Akibat kejadian tersebut dua prajurit Raider gugur sementara 13 lainnya menderita luka berat dan dua luka ringan.

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa membenarkan peristiwa yang terjadi pada 11 September 2020 sekitar Pukul 16.00 WIT tersebut.

Menurut Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa, hal ini adalah musibah dan resiko pengorbanan prajurit pada bangsa dan negara.

"Saat ini sedang dilaksanakan evakuasi korban personil dari TKP menuju Puskesmas Bilogai dan mengamankan tempat kejadian dan mengecek materiil yang ikut jatuh ke jurang bersama truk.

Berdasarkan informasi ke 17 prajurit Raider Yonif 400/Banteng Raiders itu yang bermarkas di Semarang, Jawa Tengah itu sedang menjalankan tugas pengamanan daerah rawan (Satgas Pamrahwan) BKO Kodam XVII/Cenderawasih.

Berdasarkan laman Wikipedia Batalyon Infanteri Raider 400/Banteng Raiders adalah sebuah batalyon infanteri raider Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sebelumnya bernama Yonif 401/Banteng Raider.

Batalyon yang sudah ada sejak 23 Maret 1953 ini awalnya adalah Batalyon 454 yang sejak dulu sudah dikenal sebagai satuan elite setingkat pasukan komando (pasukan khusus). Batalyon 454 pada tahun 1965 mendapat perintah untuk mengikuti HUT ABRI 1965 di Jakarta, namun batalyon ini akhirnya berada di tengah simpang siur situasi sejarah Gerakan 30 September. (sms)

 ♖ Sindonews  

Thales to Modernize Multirole Light Frigate KRI Usman-Harun of Indonesian Navy

According to a press release published by Thales, the company is working alongside the Indonesian Navy to modernize its multi-role light frigate KRI Usman-Harun with open-architecture systems to guarantee effectiveness for decades to come. KRI Usman Harun 359 ⚓️

The KDB Usman Harun is the second ship of the Nakhoda Ragam class and was originally built for the Royal Brunei Navy and was ultimately bought by the Indonesia Navy and renamed KRI Usman Harun. Usman Harun is the third ship of the Bung Tomo class.

Dating from the 1990s, the corvette had reached a point where it no longer feasible to maintain the aging electronics of its mission systems. But the ministry knew that its plan to refit and reintegrate the bulk of the ship’s onboard systems wouldn’t be easy. The complexity was far greater than for a new-build project – and no contract for a novice. As the project moved towards the competitive tendering stage, thoughts turned logically to Thales. Indonesia’s navy had recent, highly positive experience with Thales systems on its new Raden Eddy Martadinata Class frigates. Moreover, Thales could offer a cast-iron record in major warship refits – from the Netherlands and Germany, to Thailand and Columbia.

KRI USH 359 [Istimewa] ⚓️

Thales saw the opportunity to help a long-term customer clarify its needs and complete the feasibility work needed. The company drew on strong relations with local Indonesian players – eventually partnering with state-owned enterprise PT Len Industri (Persero), to offer a solid local base and a channel to transfer hi-tech expertise into the country. Thales and PT Len assembled an array of specialists – ranging from experts in electronic warfare, to systems integration and platform engineering by Dutch naval architect Nevesbu. Together, they carried out comprehensive analysis and onboard survey work to produce the detailed blueprint for an integrated set of systems that would bring the frigate bang up to date.

The combination of rigour, experience, and local excellence was a winning formula. In addition, the systems’ commonality with those on other Indonesian ships would reduce training time and facilitate management and maintenance. An ambitious final specification was drawn up, including Thales’s latest-generation TACTICOS Combat Management System, SMART-S Mk2 3D and STIR 1.2 EO Mk2 radars, a Vigile Mk2 ESM, and two new tactical data links – Link Y Mk2 and a tactical data link that will be wholly delivered by PT Len, providing connectivity to Indonesia’s military communications network and enabling the corvette to play its full part in wider naval task forces. Existing weaponry will also be fully integrated, and a new VL MICA surface-to-air missile system added – a significant boost for vessel self-defence.

Drawing of the modernized version of the Indonesian navy multi-role light frigate KRI Usman-Harun. (Picture source Thales) ⚓️

TACTICOS is at the heart of the upgrade, bringing a step change in performance through its advanced data-processing and presentation abilities. Determined to deliver excellence, Thales also worked hard to ensure that the TACTICOS Maritime Security module could be included within the project’s budget, a feature that will provide vital intelligence by enabling interrogation of the international AIS and ADSB databases of aircraft and shipping. The AI-assisted analysis will automatically alert operators to unusual behavior at sea or in the sky – moving the needle further from reconnaissance to intelligence.

In March 2020, Indonesia’s defence ministry formally launched the modernization, signing an agreement with lead contractor, PT Len, and Thales, to upgrade KRI Usman-Harun – with completion expected by 2023. The project will see Indonesia’s navy equipped with a highly capable and robust ship whose open-architecture systems will guarantee effectiveness for decades to come – whether protecting Indonesia’s economic interests or supporting task forces in wider missions.

  ⚓️ Navy Recognition  

[Video] Latihan Menembak Senjata Berat Arhanud TNI AD

Di PandanwangiIlustrasi Rudal Arhanud TNI AD (TNI AD)

Ratusan prajurit Korps Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan Darat melakukan uji kemampuan alutsista di Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur.

Latihan Menembak Senjata Berat (Latbakjatrat) terintegrasi dilakukan di lapangan tembak Air Weapon Range Pandanwangi, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (10/9/2020).

Kegiatan ini melibatkan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) milik Arhanud TNI AD seperti rudal Mistral dan Starstreak.

Mengawali latihan tembak, pesawat banshee atau drone diterbangkan untuk menjadi sasaran tembak.

Secara bergantian, berbagai alutsista ini ditembakkan untuk menunjukkan kemampuan masing-masing dalam menembak sasaran yang bergerak.

Meski sulit, namun hasil tembakan prajurit ini cukup memuaskan. Rudal Mistral yang diluncurkan berhasil mengenai sasaran.

Ada sekitar 400 personel Arhanud yang terlibat dalam latihan ini. Mereka berasal dari satuan Arhanud yang tersebar di seluruh Indonesia.

Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI AD Letjen TNI A.M Putranto mengaku puas karena latihan berlangsung aman dan lancar.

Acara diakhiri dengan pengukuhan warga kehormatan terhadap seluruh undangan VIP mulai dari Forkopimda hingga Pangdam Brawijaya.

 Berikut video dari Kompas TV : 


   Kompas  

[Video] Di Bawah Permukaan : Operasi Woyla

    Diposkan BIN official RI 
Video Operasi Militer pembebasan dari pembajak pesawat GIA Woyla
 

  ★ Youtube  

Kamis, 10 September 2020

PAL Laksanakan First Steel Cutting Kapal BRS

Pesanan kedua TNI AL Bertepatan dengan Hari Jadi TNI AL Ke – 75 tahun TNI AL, PT PAL Indonesia (Persero) melaksanakan Seremoni First Steel Cutting (FSC) Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) Kedua pesanan TNI AL di Bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga PT PAL Indonesia (Persero). Hadir dalam acara tersebut Asisten Komunikasi dan Elektronika (Askomlek) KASAL Laksamana Muda TNI Atok Dushanto, Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI Heru Kuswanto, Jajaran Pejabat TNI AL, serta Jajaran Direksi PT PAL Indonesia (Persero). Seremoni tersebut menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan dihadiri tidak lebih 30 tamu undangan.

Dalam sambutannya Askomlek KASAL Laksamana Muda TNI Atok Dushanto menyatakan pembangunan Kapal BRS Kedua ini merupakan realisasi Rencana Strategis TNI AL menuju Minimum Essential Force (MEF) serta bentuk komitmen TNI AL untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya pemberdayaan potensi nasional.

Lebih lanjut Askomlek KASAL dalam sambutannya menaruh harapan kepada PT PAL Indonesia (Persero) agar membangun kapal BRS secara tepat mutu dan tepat guna yang nantinya akan digunakan untuk mendukung tugas-tugas TNI AL, tidak hanya penegakan kedaulatan namun juga membantu pelaksanaan tugas-tugas kemanusiaan, antara lain bencana alam dan sebagainya.

Sementara itu dalam sambutannya Direktur Rekayasa Umum, Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero) Sutrisno mewakili Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) menyatakan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh TNI AL dalam proyek pembangunan Kapal BRS Kedua tersebut. Proses pembangunan Kapal BRS Kedua tersebut saat ini telah mencapai 8,6%.

Tahapan-tahapan penting seperti keel laying direncanakan dilaksanakan pada Desember 2020, launching Desember 2021, dan delivery pada November 2022. Pada sambutan tersebut Direktur Rekayasa Umum, Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero) tak lupa mengucapkan Dirgahayu kepada TNI AL yang jatuh bertepatan dengan pelaksanaan Seremoni FSC.

Kapal BRS tidak hanya berfungsi dalam mendukung Operasi Militer Perang (OMP) namun juga Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Kapal tersebut akan dilengkapi peralatan kesehatan setingkat rumah sakit seperti poli klinik, UGD, fasilitas operasi, fasilitas rawat inap, serta fasilitas kesehatan lainnya.

Selain itu Kapal BRS Kedua tersebut juga dapat melaksanakan operasi search and rescue, bantuan kemanusiaan dan bencana alam nasional maupun internasional, evakuasi massal, hingga pelaksanaan misi naval diplomacy.

Kapal BRS memiliki panjang 124 meter, lebar 21,8 meter, berat 7300 ton, kecepatan maksimum 18 knot, endurance selama 30 hari, serta memiliki kapasitas akomodasi personel sebanyak 643 orang. kapal tersebut mampu untuk menampung 2 unit helikopter di dek dan 2 unit ambulance boat.

Kapal BRS sangat sangat dibutuhkan dan sesuai dengan karakteristik dan wawasan maritim Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan negara yang terletak dalam kawasan ring of fire memiliki kerentanan bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi yang dapat diikuti oleh bencana sekunder seperti tsunami dan lainnya.

Dengan situasi tersebut, Kapal BRS bersifat sebagai Rumah Sakit mobile dan dapat digerakkan kapan saja ke wilayah terdampak bencana untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat bencana.

  ★ PAL  

TNI AL Siagakan Empat Kapal Kombatan dan Pesawat Patroli

Jaga Laut NatunaIlustrasi KRI TNI AL di Natuna [TNI AL]

TNI Angkatan Laut (AL) menyiagakan empat kapal kombatan dan pesawat patroli udara maritim guna menjaga kedaulatan perairan Indonesia di Laut Natuna Utara. Hal itu disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono saat memimpin upacara peringatan HUT ke 75 TNI AL di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (10/9/2020).

Laut Natuna sampai saat ini kita laksanakan patroli rutin menggunakan empat unsur. Selalu saya standby kan empat unsur kombatan, unsur besar di sana untuk melaksanakan patroli pengamanan wilayah baik di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) maupun wilayah territorial,” katanya.

Selain empat kapal kombatan, kata mantan Pangkogabwilhan I ini, TNI AL juga menyiagakan pesawat patroli udara maritim untuk melakukan pengawasan di perairan tersebut. ”Pesawat juga demikian, kita selalu standby kan pesawat patroli udara maritime. sampai saat ini masih kondusif. Sampai saat Laut China Selatan (LCS) masih kondusif berdasarkan hasil patroli udara maritime angkatan laut maupun kapal-kapal kita yang patrol,” katanya.

Terkait dengan operasi penangkapan kapal ikan Vietnam, Yudo menjelaskan, hal itu dilakukan karena kapal tersebut melakukan pelanggaran dan melakukan penangkapan ikan secara ilegal di ZEE Indonesia. ”Karena menangkap ikan secara ilegal, sesuai ketentuan hukum tentunya kita tarik untuk diproses,” tegasnya.

Disinggung soal pertemuannya dengan Menhan China bersama Menhan Prabowo Subianto, mantan Pangkoarmada I ini membenarkan pertemuan tersebut. ”Beliau (Menhan China) ke sini, saya diundang oleh Menhan untuk menyambut,” ucapnya.

Seperti diketahui, Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe tiba di Jakarta pada Selasa, 8 September 2020 untuk menemui Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto. Beijing mengutus Wei ke Malaysia dan Indonesia menjelang pertemuan ASEAN yang membahas masalah sengketa wilayah perairan di Laut China Selatan. (cip)
 

  sindonews  

[Dunia] China Diduga Uji Coba Jet Tempur FC-31

Disebut Mirip F-35 AS https://asset.kompas.com/crops/Tfe8LZiyDgjVC2Mty6VjfvBsEJ4=/1x0:1200x799/750x500/data/photo/2020/09/09/5f58bdd559d4f.jpgSebuah gambar yang tidak bisa dikonfirmasi kebenaranya menunjukkan diduga jet tempur FC-31 yang tengah diujicobakan China.(Weibo via South China Morning Post)

Sebuah gambar memperlihatkan China diduga menguji coba jet tempur FC-31 Gyrfalcon, yang disebut mirip dengan F-35 milik AS.

Dalam gambar yang tidak bisa dikonfirmasi kebenarannya di Weibo, nampak pesawat tempur yang masuk kategori purwarupa itu lepas landas.

Selain itu, nampak pula logo pengembangnya, Perusahaan Industri Penerbangan China (AVIC) yang berada di badan jet tempur tatkala mesinnya menyemburkan api saat lepas landas.

Shenyang FC-31 merupakan pesawat tempur kedua yang diproduksi "Negeri Panda" setelah Chengdu J-20, dilaporkan EurAsian Times Selasa (8/9/2020).

Pesawat tersebut mulai terbang perdana pada 2012, sebelum kemudian dipamerkan pada berbagai acara kedirgantaraan guna menarik pembeli.

Namun berbeda dengan J-20, FC-31 tidak dilirik bahkan oleh angkatan udara negeri sendiri. Meski burung besi itu dipersiapkan juga untuk militer.

Karena itu, para analis kemudian menerangkan bahwa pesawat itu kemungkinan dimodifikasi untuk kapal induk generasi terbaru "Negeri Panda".

Berdasarkan tulisan Liu Zhen dari SCMP, kanopi yang berada di seluruh kokpit mengalami perubahan mirip dengan saudara tuanya tersebut.

Pesawat tersebut disebutkan mempunyai kemampuan manuver yang luar biasa, memiliki teknologi siluman, dan ruang senjata internal.

Selain itu, FC-31 dilengkapi peningkatan kemampuan sensor dan avionik, pelacakan serta penargetan radar, dan sistem elektronik terintegrasi.

Analis Shanghai Shi Lao mengatakan, proyek pengembangan itu bakal difokuskan ke versi angkatan laut, di mana desainnya adalah pelontar.

Dengan bobot tidak lebih dari 25 ton, pesawat tersebut diklaim lebih ringan dibanding J-20 yang 37 ton. Membuatnya bisa beradaptasi dengan kapal induk baru.

Meski begitu, Shi menerangkan meski versi angkatan lautnya bakal masuk tahun depan, dia meyakini FC-31 masih jauh sebelum dioperasikan.

Menurutnya, kendala yang dialami pesawat tersebut diprediksi sama dengan burung tempur China yang lainnya, yakni mesin yang masih mengandalkan desain Uni Soviet periode 1970-an.

Meski purwarupa itu masih sangat kurang dibandingkan F-35, jet tempur tersebut dilaporkan mempunyai beberapa kemiripan.

Di antaranya adalah selain bobot saat lepas landas 25 ton, FC-31 juga mempunyai jangkauan operasi 1.200 km, kecepatan tertingginya adalah Mach 1,8.

Sementara F-35 buatan Lockheed Martin mempunyai bobot lepas landas 27-32 ton, jangkauan tempur 2.200 km, dengan top speed Mach 1,6.

Kemudian jika FC-31 mampu mengangkut hingga delapan ton senjata, maka F-35 yang mempunyai tiga varian bisa membawa 8,1 ton persenjataan.

 ♖ Kompas  

Rabu, 09 September 2020

[Dunia] Tentara China dan India Baku Tembak

Di Panggung Tsohttps://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2020/09/08/5f56def0142a6-viva-militer-pasukan-angkatan-bersenjata-india-bss-di-garis-kontrol-aktual_665_374.jpgPasukan Angkatan Bersenjata India (BSS) di Garis Kontrol Aktual [National Herald India]

Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dan pasukan Angkatan Bersenjata India (BSS) terlibat baku tembak di wilayah Danau Pangong (Pangong Tso), perbatasan kedua negara, Senin 7 September 2020. Militer China mengklaim jika pasukan India yang melakukan tindakan provokasi lebih dulu.

Dalam laporan Global Times yang dikutip VIVA Militer, pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China mengambil tindakan balasan setelah ditembaki oleh pasukan militer India di wilayah Pangong Tso. PLA mengklaim, tindakan ini diambil sebagai respons pergerakan pasukan India melintasi Garis Aktual Kontrol (LAC).

Juru bicara Komando Teater Barat Tentara Pembebasan Rakyat China, Kolonel Zhang Shuili, menegaskan jika pasukan India melakukan tindakan provokasi militer dan pelanggaran serius. Shuili juga menyatakan pasukan militer India telah melanggar perjanjian dan meningkatkan ketegangan regional.

"Pasukan India pada hari Senin melepaskan tembakan ke patroli perbatasan PLA di daerah Pegunungan God Pao di Pangong Tso. Itu adalah provokasi militer yang serius dan bersifat sangat buruk," ujar Kolonel Zhang.

"Pasukan India secara serius melanggar perjanjian antara China dan India, meningkatkan ketegangan regional, dan mudah menyebabkan kesalahpahaman," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai dampak dari baku tembak yang melibatkan pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China dan pasukan militer India. Hanya saja, Zhang dengan tegas meminta pasukan India untuk menghentikan segala tindakan yang bisa menimbulkan konflik horizontal lebih lanjut.

"Kami meminta pihak India segera menghentukan tindakan berbahaya. Segera menarik personel lintas garis, menagan dengan ketat pasukan garis depan, dan secara ketat menyelidiki serta menghukum personel yang melepaskan tembakan," ucap Zhang melanjutkan.

"Hal itu untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang lagi," katanya.

Menurut laporan yang diperoleh VIVA Militer dari Sputnik News, bentrok antara miliiter China dan India dengan menggunakan peluru di Garis Kontrol Aktual kali ini, adalah yang pertama kali sejak 1975. Dalam bentrokan berdarah yang menewaskan 20 orang tentara India, Juni 2020 lalu, tak ada satu butir peluru pun yang dilepaskan.


 Tentara China Bawa Tombak dan Senapan Buat Balas Pasukan India 
https://thumb.viva.co.id/media/frontend/thumbs3/2020/09/09/5f5838cb2e00d-viva-militer-pasukan-tentara-pembebasan-rakyat-china-pla-di-pangong-tso_665_374.jpgPasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) di Pangong Tso [ndtv]

Pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) sepertinya tak terima dengan tindakan provkasi yang dilakukan pasukan Angkatan Bersenjata India (BSS). Setelah mengklaim diserang lebih dulu, tentara China disebut sudah menyusun rencana untuk membalas serangan pasukan India di wilayah Danau Pangong (Pangong Tso).

Seperti yang dilaporkan VIVA Militer dalam berita sebelumnya, Tentara Pembebasan Rakyat China mengklaim bahwa tentara India lah yang melakukan tindakan provokasi dan hingga akhirnya berakhir dengan insiden baku tembak di Pangong Tso, Senin 7 September 2020.

Meskipun pihak Tentara Pembebasan Rakyat China sudah mendesak agar militer India menarik pasukannya dari wilayah tersebut, namun China justru memperkuat posisi pasukannya. Menurut laporan yang diperoleh VIVA Militer dari NDTV, pasukan militer China tengah bersiap untuk melancarkan serangan balasan.

Sejumlah foto beredar dan menunjukkan persiapan tentara China untuk melakukan serangan balik. Dalam foto-foto itu, tampak para prajurit China menggenggam tombak dan memanggul senapan mesin. Dalam laporan lain dari Alt News yang dikutip VIVA Militer, diketahui posisi pasukan militer China ini berada di wilayah Rezang Ka dan Mukhapari.

Beredarnya foto-foto ini membuat sejumlah pihak meyakini bahwa insiden bentrokan berdarah akan kembali terjadi, dan melibatkan militer China dan India. Peristiwa berdarah sebelumnya pernah terjadi di Lembah Galwan, Ladakh, saat pasukan China dan India terlibat bentrok.

Akibatnya, 20 orang tentara India tewas. Sementara hingga saat ini, tak ada laporan resmi terkait jumlah korban dari pihak militer China dalam insiden yang terjadi pada 15 Juni 2020 lalu.

Sementara itu, VIVA Militer juga melaporkan bahwa sejumlah tentara India sudah berhasil menerobos wilayah China. Sejumlah video menunjukkan sejumlah tentara India tengah melakukan selebrasi dengan bernyanyi dan menari. Pasukan India disebut berhasil masuk ke wilayah China sejauh 4 kilometer.

 ♖ VIVAnews  

Prabowo Disebut Kecewa Soal Kapal Selam Buatan RI

KRI Alugoro 405 [PAL Indonesia] ★

Kapal selam Alugoro tipe Chang Bogo Class menjadi salah satu topik yang mengemuka dalam rapat dengar pendapat dengan para direktur utama sejumlah BUMN yang akan menerima penyertaan modal negara (PMN) di ruang rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Keempat BUMN itu adalah PT Bahasa Pembinaan Usaha Indonesia, PT PLN, PT Pelindo III, dan PT PAL Indonesia. Turut hadir dalam rapat itu Dirut PT PAL Indonesia Budiman Saleh.

Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid bahkan sempat menyinggung kekecewaan Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto terhadap proyek tersebut.

Mengawali pendapatnya, Nusron mengingatkan kembali urgensi UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Dalam pasal 11 disebut, lead integrator pada industri pertahanan adalah BUMN. Khusus untuk TNI AL adalah PT PAL Indonesia.

Sementara itu di pasal 10 UU Nomor 16 Tahun 2012 disebut ada empat komponen industri pertahanan, yaitu industri utama, industri komponen utama atau penunjang, industri komponen pendukung atau perbekalan, dan industri bahan baku.

"Khusus untuk project yang akan kita bahas, kapal selam Chang Bogo. Ini kan tahap pertama tahun 2012. Kontrak tahun 2011. Kemudian tahap kedua tahun 2012. Dan ini saya nguping-nguping ini, dapat informasi, akan ada pembelian lagi dalam skema PLN tahun 2020-2024 atau skema kredit ekspor," kata Nusron mengawali pendapatnya.

Nusron lantas melontarkan tiga pertanyaan terkait joint project kapal selam Chang Bogo Class tahap pertama. Proyek itu diketahui telah memperoleh PMN sebesar Rp 1,5 triliun di 2015 lalu. Untuk tahun ini, PT PAL Indonesia akan mendapatkan PMN Rp 1,28 triliun.

"Yang ini untuk melanjutkan tahap satu atau kedua pak yang Rp 1,28 triliun ini?" tanya Nusron.

"Saya mundur sedikit pak jadi yang diajukan pada tahap pertama itu adalah Rp 2,5 triliun," jawab Budiman.

Akan tetapi, PT PAL Indonesia hanya memperoleh PMN Rp 1,5 triliun.

"Tahap kedua dengan skema whole local production, sudah mulai banyak komponen yang dibangun di Indonesia," kata Budiman seraya mengatakan proyek ini memiliki kontrak 7 tahun terhitung dari 2019.

"Tahap pertama sudah selesai pak, tinggal delivery aja. Kapal selamnya sudah menjalani diving depth test," lanjutnya.

KRI Alugoro 405 [PAL Indonesia] ★

Nusron lantas menyindir proyek batch pertama PT PAL Indonesia.

"Yang batch pertama ketika diuji coba saya dapat informasi adalah produk gagal. Karena selama ini kapal selam ini bench marking-nya kalau kita menggunakan kapal selam dari Jerman itu dalam airnya 90 hari ini kapal selam yang Chang Bogo ini ,itu naik 30 hari naik dulu baru turun lagi," ujarnya.

"Ini pertanyaannya adalah kenapa produk yang gagal itu PT PAL mau jadi TOT-nya dan JV-nya untuk melakukan project itu lead indicator yang dianggap gagal dilanjutkan pada tahap kedua," lanjut Nusron.

Nusron lantas menyinggung ke mana aliran uang dari pinjaman luar negeri (PLN) untuk tahap kedua. Secara logika, apabila sudah ada uang yang masuk, maka seharusnya PT PAL tidak perlu PMN.

"Saya nggak tahu persoalannya duitnya masuk ke Korea atau ke bank. Jangan-jangan duitnya itu karena sudah financial closure duitnya masuk ke Korea untuk uang mukanya itu," kata Nusron.

Politikus Golkar ini juga mempertanyakan pekerjaan yang dilakukan PT PAL Indonesia. Menurut dia, tidak mungkin PT PAL Indonesia mengerjakan kategori industri utama atau teknologi tinggi.

"Yang saya mendapatkan informasi lagi sebetulnya teknologi ini karena kapal Chang Bogo itu mirip dengan Jerman quote un quote "nyolong" dari Jerman. Karena nyolongnya nggak sempurna agak gagal (naik turun). Pertanyaannya, yang dikerjakan PT PAL itu apa penunjang atau apa? Atau jangan-jangan hanya merakit seperti perusahaan galangan kapal yang itu bukan yang komponen utama yang teknologinya atau membuat daya tahannya itu," ujarnya.

"Alih fungsi teknologi yang diberikan dari Korea kepada sini yang joint learning itu pertanyaannya levelnya level apa alih teknologi di bidang apa yang dikasihkan Korea kepada Indonesia dengan biaya yang sangat begitu besar. Yang menurut informasi Pak Menhan (Prabowo) hari ini agak kecewa dengan project itu dan sebetulnya minta untuk di-revise ditinjau ulang karena naik turun naik turun harusnya 90 hari di bawah tapi ini naik turun naik turun," lanjutnya.

Sampai berita ini diturunkan, proses meminta tanggapan pihak Kemenhan, khususnya Prabowo Subianto, melalui Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak masih dilakukan.

  CNBC  

Pindad Teken Kontrak Pengadaan Senjata

 Untuk Bakamla 
https://www.pindad.com/uploads/images/article/full/1._Ka_Bakamla_Coba_SM5_.jpegKepala Bakamla tinjau produk persenjataan​ senapan mesin SM-5 kaliber 12,7 mm [pindad]

PT
Pindad dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) menandatangani kontrak pengadaan senjata mitraliur 12,7 mm dan munisi untuk kapal patroli Bakamla.

Penandatanganan dilakukan Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya Bakamla Aan Kurnia, Direktur Utama PT Pindad (Persero) Abraham Mose dan Kepala Biro Sarana dan Prasarana Bakamla Laksamana Pertama Bakamla Amrein di Gedung Perintis Kemerdekaan, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Dalam siaran persnya, senjata yang dibeli oleh Bakamla, yaitu senapan mesin SM-5 kaliber 12,7 x 99 mm yang memiliki jangkauan hingga 1.830 m dengan kecepatan tembakan 400-600 butir/menit.

Sementara itu pengadaan munisi berbagai kaliber meliputi munisi senjata genggam, senjata laras panjang, sniper, senjata 12,7 mm dan submachine gun.

Produk-produk alutsista PT Pindad (Persero) akan mendukung Bakamla dalam melaksanakan tugas melakukan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia.

"Dari segi industri, Pindad akan terus mengembangkan diri untuk terus dapat mendukung kebutuhan Bakamla. Harapan kedepannya agar kerja sama terus berlanjut, produk-produk pertahanan dalam negeri, khususnya Pindad dapat terus tumbuh dan berkembang, maju bersama untuk Indonesia," tutur Abraham.

Kepala Bakamla, Laksdya Bakamla Aan Kurnia menyampaikan, hari ini merupakan hari yang bersejarah, mengingat untuk pertama kalinya Bakamla RI melakukan pengadaan senjata secara resmi sejalan dengan arahan pemerintah untuk menggunakan produk dalam negeri.

"Harapan Bakamla dalam pembelian senjata ini memperkuat kekuatan dalam tugas, terutama untuk menegakkan hukum dan hubungan kerja sama antara Bakamla dengan Pindad dapat berjalan dengan baik. Bakamla juga turut mendukung program pemerintah untuk memajukan produk industri strategis dalam negeri," tutur Aan.

Kepala Bakamla RI beserta jajaran sebelumnya juga telah meninjau fasilitas produksi dan menguji produk persenjataan Pindad saat mengunjungi kantor pusat Pindad Bandung Agustus lalu.

Bakamla, instansi pemerintah di luar lingkungan Kemhan dan TNI telah memperoleh perizinan pengendalian senjata api standar militer berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan RI Nomor 12 Tahun 2020. (dam)

  ★ sindonews  

Delegation of Indonesia Visit Technical Base of Ukrainian Armor

MRAP Novator (Ukrainian Armor)

T
he representatives of the Ministry of Defense of the Republic of Indonesia arrived on an official visit to the technical base of Ukrainian Armor. The delegation was headed by Air First Marshal, H.E. Mr. Nicolas Ponang Djawoto and his Excellency Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, S.H., M.E., the Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary of the Republic of Indonesia to Ukraine.

The representatives of the defense and diplomatic agencies of the Republic of Indonesia visited the production facilities. They took a look at the company’s products, namely MRAP Varta, APC Novator, artillery, and ammunition. The delegates demonstrated specific interest in the BMP-1 and BMP-2 modernization projects, and the newly-developed solution of BMP-V (Vartovyi), the tracked amphibious vehicle

APC Varva [Ukrainian Armor]

Our equipment demonstrates outstanding performance when operated in combat conditions, – noted Vladislav Belbas, Ukrainian Armor Director-General. – Few manufacturers have a similar competitive advantage. Therefore, potential external customers are offered rock-hard evidence of our products` operational reliability and usability.

During the meeting, the Indonesian delegates marked the quality and technical specifications of Ukrainian Armor military equipment and weapons. They noted that, in their opinion, the company’s products were competitive in foreign markets and potentially interesting for the law enforcement agencies of the Republic of Indonesia.


BMP-2 modernization [Ukroboronprom]

Though the global defense equipment market is a conservative one, our company is gradually becoming part of it, – noted Dmitry Polyakov, Ukrainian Armor First Deputy Director-General. – Manufacturing modern military equipment, we raise the quality and selection of special-purpose products in Ukraine to a new level and have the opportunity to represent the country internationally. We thank the delegates for their interest and credit, and do hope for long-term mutually beneficial cooperation in the years to come.

The visit of the delegation of the Ministry of Defense of the Republic of Indonesia was facilitated by State Enterprise “Specialized Foreign Trade Firm “PROGRESS”, the official exporter/importer of military goods and services in Ukraine.

  Ukrarmor  

Prabowo Terima Kunjungan Menhan China

Bahas Isu Kawasan Asia Pasifikhttps://asset.kompas.com/crops/bpQ5i7oNBNimSabzyqXFsBg_ZOk=/0x0:0x0/750x500/data/photo/2020/09/08/5f57a2231cd8a.jpgMenteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto bersama Menhan China Wei Fenghe ketika menyaksikan upacara parade dan defile dalam rangka memperingati ulang tahun ke-75 kemenangan Rusia pada Juni 2020.(Dokumen Biro Humas Setjen Kemhan RI)

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menerima kunjungan Menhan China Wei Fenghe, di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (8/9/2020).

Kunjungan Menhan China tersebut dalam rangka membahas hubungan bilateral antarkedua negara.

"Dalam pertemuan bilateral antara Kementerian Pertahanan kedua negara ini dibahas mengenai berbagai hal penting yang berhubungan dengan pertahanan negara," seperti dikutip dari keterangan pers Biro Humas Setjen Kemhan RI pada Selasa (8/9/2020) malam.

Adapun pertemuan tersebut membahas strategi Pemerintah Indonesia dalam mencegah penyebaran Covid-19 di masyarakat. Kemudian, perkembangan kerja sama penanganan Covid-19 antara Indonesia dengan China.

Prabowo dan Wei Fenghe juga membahas kerja sama industri pertahanan serta kerja sama pendidikan serta isu-isu terbaru di Kawasan Asia Pasifik.

Usai bertemu Prabowo, Menhan China juga menggelar pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di ruang kerja Prabowo.

Saat menerima kunjungan tersebut, Prabowo didampingi Wakil Menhan, Sakti Wahyu Trenggono dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Hadir pula Wakil Kepala Staf TNI AD Letnan Jenderal TNI Moch Fachrudin, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Sedangkan, Menhan China didampingi Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian, Deputy Commander of the Southern Theater Command Lieutenant General (Air Force) Jia Zhigang, Deputy Chief of the Office for International Military Cooperation of Central Military Commission (OIMC) Major General Song Yanchao, dan Director General of Research Bureau of General Office of Central Military Commission Major General Liu Yantong.

 ♖ Kompas  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...