Littoral Mision Vessel (Kementah)
Upacara peletakan lunas pertama kapal patroli Littoral Mission Vessel (LMV) Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) diadakan di Singapore Technologies Marine (ST Kelautan) Jurong 12/09/2014, yang diresmikan oleh Menteri Pertahanan Chan.
Peletakan lunas pertama Kapal patroli modern ini, menandai tonggak penting lain bagi RSN. LMV ini adalah yang pertama dari delapan LMV baru yang akan dibangun untuk RSN oleh ST Marine, bersama-sama dengan ST Electronics dan DSO National Laboratories. Badan Pertahanan Sains dan Teknologi Singapura merupakan penanggung jawab keseluruhan bagi manajerial dan sistem integrator untuk program LMV.
Kapal perang pesisir ini (LMV), akan dilengkapi sistem tempur canggih, sangat fleksibel dan mampu menampung berbagai modul, untuk memenuhi spektrum berbagai operasi militer.
Untuk meningkatkan efisiensi operasional, jumlah kru dibuat lebih ramping, teknologi canggih dan konsep-konsep inovatif juga diintegrasikan ke dalam desain LMV. Kapal LMV akan menggantikan Kapal Patroli kelas Fearless, yang telah melayani RSN selama 20 tahun. Penambahan kapal LMV ke RSN akan meningkatkan kemampuan RSN untuk pertahanan laut Singapura.
♞ JKGR
Pesawat SU-30MKM melintas selesai penembakan (TUDM)
Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) dan Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) berhasil melancarkan penembakan misil secara terpadu di Perairan Laut China Selatan sekitar jam 9 hingga 11 pagi. Penembakan yang dilancarkan dari aset TLDM dan TUDM ini, berhasil mengenai sasaran udara dan sasaran permukaan yang disasar pada jarak dan kelajuan yang telah dirancang. Tembakan rudal KH-31A dari SU 30MKM (TUDM)
Dalam penembakan itu, TLDM melepas misil SEAWOLF dari Kapal Diraja (KD) LEKIU ke sasaran udara TGX-2. Manakala misil EXOCET MM40 dari KD KASTURI dan misil SEASKUA dari helikopter TLDM Super Lynx dan misil KH-31A dari pesawat TUDM SU-30MKM melancarkan serangan ke sasaran permukaan. Kesemua misil ditembakkan pada jarak yang dirancang dan tepat mengenai dan memusnahkan struktur sasaran yang dibuat untuk tujuan penembakan. KD KASTURI menembakkan Misil Exocet MM40 (TLDM)
Penembakan terpadu ini merupakan puncak Latijhan ANGSA 9/2014 yang digelar sejak 1 September dan dijadwalkan berakhir 15 September 14. Latihan ini dilaksanakan setiap tahun secara giliran di antara TLDM dan TUDM dengan elemen bantuan dari Tentera Darat Malaysia (TDM), dalam usaha meningkatkan latihan secara bersama (joint) antara semua cabang ATM khususnya dalam senario peperangan maritim. KD KASTURI menembakkan Misil Exocet MM40 (TLDM)
Penembakan kali ini membuat sejarah, karena pesawat TUDM, SU-30MKM melaksanakan penembakan misil sejak memasuki inventori ATM pada tahun 2007. TLDM dan TUDM turut melaksanakan kerjasama dalam pengoperasian penembakan dengan menggunakan struktur target permukaan yang sama untuk penembakan misil SEASKUA, KH-31A dan EXOCET MM40. Selain itu, siri latihan penembakan tahunan TLDM yaitu Operasi TAMING SARI 18/2014 juga turut digabung dan dilaksana sewaktu Eksesais ANGSA 9/2014. Target Tembakan Exocet MM40 (TLDM)
Latihan tahun ini melibatkan aset bantuan dari kedua-dua cabang perkhidmatan sebagai aset untuk keselamatan kawasan, tim sasaran, rakaman dan analisis. Aset TLDM yang terlibat: KD JEBAT, KD MAHAWANGSA, KD SELANGOR, KD KELANTAN, KD PAHANG, KD MAHAMIRU, KD LEDANG, Bot Tempur CB 90, Tim Penyelam, Weapon Trial and Assesment Team (WTAT), Institut Penyelidikan Sains dan Teknologi Pertahanan (STRIDE), Tim Teknikal Misil dari Depot Peluru dan Letupan TLDM serta helikopter Fennec dan Super Lynx. Sementara aset TUDM yang turut terlibat ialah pesawat SU-30MKM, EC752 dan B200T.
Guna menguji ketahanan terbang di udara dalam jarak yang jauh, Pesawat Boeing Bussines Jet 2 (BBJ-2) A-001 yang ada di Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma melaksanakan latihan penerbangan fix to fix, baru-baru ini. Rute latihan penerbangan fix to fix adalah Halim- Jayapura (overhead)- Halim. BBJ-2 berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma pukul 06.12 WIB menuju Kota Jayapura (lewat di atas, tanpa mendarat) dan kembali mendarat dengan aman di Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 15.27 WIB.
Menurut Komandan Skadron Udara 17 Letkol Pnb Ali Gusman yang mengawaki BBJ-2 bersama Letkol Pnb Firman Wirayuda dan Kapten Pnb Irwanda Syafriadi, latihan fix to fix BBJ-2 merupakan yang pertama kalinya untuk menguji ketahanan (endurance) BBJ-2 dalam jarak yang jauh sekaligus untuk merawat auxiliary tank (tanki tambahan) yang hanya berfungsi saat pesawat terbang dengan jarak yang sangat jauh. “Ternyata pesawat BBJ-2 walaupun terbang lama dengan waktu 9 jam 15 menit, tanpa mendarat mesinnya bekerja dengan baik dan bagus, irit bahan bakarnya serta nyaman bagi para penumpangnya,” ujar Letkol Pnb Ali Gusman. Dalam latihan fix to fix tersebut, terdapat 11 crew Skadron Udara 17, meliputi 3 penerbang dan 8 crew (4 teknisi serta 4 pramugari).
JALASVEVA JAYAMAHE Sejarah TNI-AL dimulai tanggal 10 September 1945, setelah masa awal diproklamasikannya kemerdekaan negara Indonesia, administrasi pemerintah awal Indonesia mendirikan Badan Keamanan Rakyat Laut (BKR Laut). BKR Laut dipelopori oleh pelaut-pelaut veteran Indonesia yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine (Angkatan Laut Kerajaan Belanda) di masa penjajahan Belanda dan Kaigun di masa pendudukan Jepang.
Terbentuknya organisasi militer Indonesia yang dikenal sebagai Tentara Keamanan Rakyat (TKR) turut memacu keberadaan TKR Laut yang selanjutnya lebih dikenal sebagai Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI), dengan segala kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya.
Sejumlah Pangkalan Angkatan Laut terbentuk, kapal-kapal peninggalan Jawatan Pelayaran Jepang diperdayakan, dan personel pengawaknya pun direkrut untuk memenuhi tuntutan tugas sebagai penjaga laut Republik yang baru terbentuk itu. Kekuatan yang sederhana tidak menyurutkan ALRI untuk menggelar Operasi Lintas Laut dalam rangka menyebarluaskan berita proklamasi dan menyusun kekuatan bersenjata di berbagai tempat di Indonesia. Disamping itu mereka juga melakukan pelayaran penerobosan blokade laut Belanda dalam rangka mendapatkan bantuan dari luar negeri.
Selama 1949-1959 ALRI berhasil menyempurnakan kekuatan dan meningkatkan kemampuannya. Di bidang Organisasi ALRI membentuk Armada, Korps Marinir yang saat itu disebut sebagai Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL), Penerbangan Angkatan Laut dan sejumlah Komando Daerah Maritim sebagai komando pertahanan kewilayahan aspek laut.
Pada 1990-an TNI AL mendapatkan tambahan kekuatan berupa kapal-kapal perang jenis korvet kelas Parchim, kapal pendarat tank (LST) kelas ‘Frosch’, dan Penyapu Ranjau kelas Kondor. Penambahan kekuatan ini dinilai masih jauh dari kebutuhan dan tuntutan tugas, lebih-lebih pada masa krisis multidimensional ini yang menuntut peningkatan operasi namun perolehan dukungannya sangat terbatas.
Reformasi internal di tubuh TNI membawa pengaruh besar pada tuntutan penajaman tugas TNI AL dalam bidang pertahanan dan keamanan di laut seperti reorganisasi dan validasi Armada yang tersusun dalam flotila-flotila kapal perang, sesuai dengan kesamaan fungsinya dan pemekaran organisasi Korps Marinir dengan pembentukan satuan setingkat divisi Pasukan Marinir-I di Surabaya dan setingkat Brigade berdiri sendiri di Jakarta.
KOMANDO UTAMA
Komando Armada Barat
Komando Armada RI Kawasan Barat atau disingkat Koarmabar adalah salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di Jl Gunung Sahari Jakarta Pusat, sedangkan Pangkalannya berada di Tanjung Priok, Jakarta.
Komando Armada Timur
Komando Armada RI Kawasan Timur atau disingkat Koarmatim adalah salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di Surabaya, Jawa Timur.
Komando Lintas Laut Militer
Komando Lintas Laut Militer atau disingkat Kolinlamil adalah salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut. Komando ini bermarkas besar di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kolinlamil dibentuk sejak tanggal 1 Juli 1961 dengan nama Djawatan Angkutan Laut Militer (DALMIL).
Rencana TNI AL ke Depan
Berdasarkan rencana pengembangan kekuatan periode 2005-2024, struktur operasional TNI-AL akan diubah di mana dua komando armada yang ada sekarang (Komando Armada Kawasan Barat dan Komando Armada Kawasan Timur) akan dilebur menjadi satu armada yang dipimpin laksamana berbintang tiga yang bermarkas di Surabaya.
Armada ini akan membawahi tiga komando wilayah laut (Kowilla) yaitu Kowilla Barat dengan markas direncanakan di Tanjungpinang, Riau, Kowilla Tengah dengan markas di Makassar dan Kowilla Timur dengan markas di Sorong. Pembagian komando operasional ini didasarkan pada karakteristik perairan yang membutuhkan pola operasi dan perangkat yang berbeda serta untuk memudahkan pergeseran pasukan atau logistik.
Marinir juga akan dimekarkan dengan Dankormar yang dipimpin Pati berbintang tiga dengan penambahan satu Pasmar yaitu Pasmar III yang akan bermarkas di Sorong.
Proyek-proyek ke depan dan sedang berjalan, antara lain pembangunan 3 kapal selam jenis Changbogo Class (Lisensi Tipe 209 Jerman) yang selesai pada 2015, pembangunan 1 Fregat Sigma 10514 yang dijadwalkan selesai pada 2017, pembelian 3 MRLF (Multi Role Light Frigate) Nakhoda Ragam Class buatan BAE Inggris yang diterima tahun 2014 (tahap I), pengembangan armada KCR-40 kelas Clurit hingga 2014 sebanyak 8 buah, pembelian 3 KCR Stealth kelas klewang, pembelian 3 FPB-60 dari PT PAL (kontrak sudah ditandatangani), pembelian 11 helikopter anti permukaan dan anti kapal selam (AKS) dan pembelian 5 CN-235 MPA (sedang tahap pembangunan di PT DI).(by Ngurah Rai)
Indonesia invests heavily in modernization Indonesia’s December 2012 contract with German defense contractor Rheinmetall for armored vehicles is an important component of the nation’s wide-ranging military modernization program, which involves acquisition of equipment from several countries.
Under the €216 million ($283 million) contract, Rheinmetall is supplying Indonesia with armored vehicles, training equipment and logistical support as well as practice and service ammunition. Deliveries are scheduled from 2014-16.
The vehicles include 103 Leopard 2 main battle tanks, 42 Marder (Marten) 1A3 armored infantry fighting vehicles (AIFV), three Bueffel (Buffalo) and two Leopard 1 armored recovery vehicles, three Biber (Beaver) armored vehicle-launched bridges and three Dachs (Badger) armored engineering vehicles. Indonesia is buying over 100 Leopard 2 tanks from Rheinmetall similar to the 2A4s shown here in Jakarta. Credit: Rheinmetall
Under its current military doctrine, the country seeks to protect independence and preserve national unity through homeland defense and maintaining the regional balance of power.
The doctrine foresees increasing the military’s combat capabilities and participation in international missions of the United Nations and the Association of Southeast Asian Nations. Indonesia has participated in U.N. peacekeeping missions in the Middle East and the Democratic Republic of Congo. Some of the new Leopard 2 tanks will be used for training for such missions.
The German armor will increase the firepower of an army that is equipped with 275 French AMX-13 and 120 British Scorpion light tanks, and 236 locally built Panser Anoa 6 X 6 armored personnel carriers, which were manufactured by state-owned PT Pindad. Indonesia’s neighbors are equipped with newer, heavier tanks: Thailand fields 49 T-84 Oplot M versions from Ukraine; Malaysia operates 64 PT91 vehicles from Poland; and Singapore is equipped with 101 Leopard 2 SNG versions from Germany.
Rheinmetall is upgrading 61 of the tanks on order to the Leopard 2 RI (Republic of Indonesia) standard. This includes new electric and turret drives and cabling, and improved turret protection against large-caliber kinetic energy rounds, rocket-propelled grenades and anti-tank guided missiles. Air conditioning with dehumidification is part of the package (Indonesia is, of course, a tropical country).
The remaining 42 Leopard 2A4+ tanks are only receiving air conditioning (the Marders, however, are not). Jakarta’s military upgrades include Marder 1A3 armored infantry fighting vehicles. Credit: Rheinmetall
The contract includes Rheinmetall’s DM11 120-mm multipurpose high-explosive tank rounds, making Indonesia the second user of this ammunition; the U.S. Marine Corps is the first.
The Indonesian modernization program runs from 2015-29, and foresees a “minimum essential force” for all three services. In addition to the Leopard 2 main battle tanks and Marder AIFVs, army acquisitions includes the Caesar truck-mounted 155-mm howitzer from Nexter Systems of France, Astros II multiple-launch rocket system from Avibras of Brazil, and Boeing Apache Longbow and Sikorsky Black Hawk helicopters.
Air force acquisitions include Russian Sukhoi Su-30 combat aircraft, KAI T-50 and Super Tucano light attack aircraft/trainers from, respectively, South Korea and Brazil, and Grob 120TP trainers from Germany.
The navy is acquiring frigates transferred from Brunei, and Eurocopter AS565 Panther antisubmarine-warfare helicopters.
The Rheinmetall armor contract took two months of negotiations (Sept. 9-Nov. 11, 2012) and then nearly a year before legal formalities were completed and it became effective. Negotiations were impeded by a restrictive German arms-export policy, which ultimately resulted in the Leopard 2 tanks being supplied without coaxial machine guns because small arms export licenses were difficult to obtain.
A Rheinmetall program manager, Michael Kerwin, is not sure if future deals with Indonesia will receive German export approval, but says they hope to sell more Marders to the country. The company plans to bring the Wiesel 2 armored vehicle to the Indodefense trade show in Jakarta this November after a deal to produce it in Indonesia fell through because the export license arrived late.
Last month, PT Pindad and Rheinmetall signed a memorandum of understanding to produce large-caliber munitions at the former’s facility in Turen, East Java.
Jupiter Aerobatic Team (JAT) mulai awal bulan ini, secara intensif melaksanakan latihan formasi untuk ikut memeriahkan HUT TNI ke 69 di Surabaya, 5 Oktober yang akan datang. Team Leader Letkol Pnb Fery Yunaldi yang juga merupakan Komandan Skadron Pendidikan 102, Jumat (12/9), menyampaikan bahwa untuk memamerkan kebolehannya pada kegiatan-kegiatan yang akan datang, JAT mempunyai total 18 manuver dan untuk menyelaraskan kinerja, tim telah dan akan melaksanakan latihan dua kali dalam seminggu.
Setelah berulang kali berhasil memukau publik di langit Negeri sendiri maupun Manca negara, seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Brunai, Tim JAT kebanggaan Kota Yogyakarta dan kebanggaan TNI AU ini Tahun depan juga akan diundang kembali ke Langkawai International Maritime and Aerospce, Malaysia dan juga Di Brunai Darussalam International Defence Exhibition.
Sampai saat ini JAT telah mengharumkan nama TNI AU dan Indonesia berturut-turut dalam event Centennial pf RTAF Founding Father Aviation 2012 di Thailand, Langkawi International Maritime And Aerospace Exhibition 2013 di malysia, Brunai Darussalam internatioanal Defence Exhibition (Bridex) 2013, dan Singapore Airshow 2014. Sedang didalam negeri JAT juga telah unjuk kebolehan di Pembukaan Asian Fair 2011 di Bali, HUT TNI 5 Oktober 2013 di Jakarta, dan Pembukaan Jogja Air Show 2014 dan juga pada peringatan Independece Day di Jakarta beberapa minggu yang lalu.
Penampilan JAT di Surabaya yang akan datang selain untuk mendukung kegiatan HUT TNI ke 69 juga untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas dengan mengadakan static show.
Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Yadi I Sutanandika, MSS menyampaikan bahwa penampilan di dalam dan di luar negeri adalah juga untuk memperkenalkan kepada dunia tentang kemampuan Tim Aerobatik TNI AU untuk tampil di pentas internasional. Sekaligus menunjukkan bahwa bangsa Indonesia juga memiliki putra-putra bangsa yang tidak kalah bersaing dalam kancah kedirgantaraan dunia. “JAT tidak saja milik TNI AU, tetapi juga milik Masyarakat Indonesia dan dikenal dunia Internasional”.
Jepang mengirim pasukannya ke Indonesia untuk mendudukinya. Tapi serdadu yang satu ini justru mempersembahkan hidupnya buat Indonesia.Tomegoro Yoshizumi. Foto: Dok. Wenri Wanhar.
OLEH: MF MUKTHI
SUKARNO menghormati dua tentara Jepang yang berjuang untuk Indonesia. Selain Ichiki Tatsuo (Baca: Ichiki Tatsuo Kekecewaan Seorang Jepang), seorang lainnya adalah Tomegoro Yoshizumi.
Yoshizumi lahir di Oizumi-Mura Nishitagawa pada 1911. Ketika berusia 21 tahun, dia menjadi satu dari sekian banyak spion militer Jepang yang dikirim ke Selatan (Hindia Belanda). Kala itu, Jepang mengirim banyak spionnya ke berbagai negeri untuk berbagai tujuan, yang tak melulu politik dan militer.
“Sejak membuka diri, Jepang memaksimalkan kerja-kerja spionase untuk memakmurkan bangsanya,” tulis Wenri Wanhar, wartawan Historia, dalam bukunya, Jejak Intel Jepang: Kisah Pembelotan Tomegoro Yoshizumi. Para spion Jepang itu menyamar dengan menjalankan beragam profesi, dari pengusaha warung kelontong hingga rumah bordil.
Yoshizumi menyamar sebagai pekerja di Toko San’yo, toko milik salah seorang familinya. Setelah itu, dia terjun berbisnis dan berhasil menjadi saudagar. Dia membangun relasi dengan banyak orang, baik di Jawa maupun luar Jawa seperti di Sulawesi.
Pada 1935, Yoshizumi melakoni peran sebagai wartawan di Nichiran Shogyo Shinbun. Selain memberitakan kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905, koran ini gencar mengkampanyekan jargon “Asia untuk Asia” dan “Jepang saudara tua”, sehingga menuai respons keras dari pemerintah Hindia Belanda. Melalui tulisannya di Tohindo Nippo, koran hasil fusi Nichiran Shogyo Shinbun dan Jawa Nippo, Yoshizumi menggalang persatuan orang-orang Jepang di Hindia Belanda.
Awal 1941, Yoshizumi, redaktur Tohindo Nippo, dideportasi Pemerintah Hindia Belanda karena aktivitas jurnalismenya. Di Jepang, dia menjalin koordinasi dengan Kaigun atau Angkatan Laut Jepang. Dia lalu dipekerjakan untuk mengamati dan ikut operasi di Selatan, termasuk Indonesia.
Yoshizumi ditangkap pemerintah Hindia Belanda sehari setelah Jepang menyerbu Pearl Harbor di Hawaii, 8 Desember 1941. Dia menjalani penahanan yang berat di Australia. Namun, penahanan tersebut membuatnya berubah 180 derajat. Hal itu dikatakan sendiri oleh Nishijima, sahabat Yoshizumi. “Yoshizumi yang sebelumnya seorang sayap kanan nasionalis Jepang yang antikomunis menjadi seorang Marxis,” tulis Wenri.
Idealisme kiri itulah yang kemudian membuatnya bersimpati terhadap gerakan kemerdekaan Indonesia dan membawanya menjadi satu dari beberapa tokoh kunci Jepang yang membantu mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Yoshizumi, ketika mengepalai bagian intelijen Kaigun Bukanfu (kantor penghubung AL Jepang), aktif membangun jaringan dan merancang gerakan bawah tanah. Pertemuan Yoshizumi –dan Nishijima– dengan Tan Malaka di rumah Ahmad Subardjo tak lama setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus membuatnya melangkah lebih besar dalam berjuang.
“Pendek kisah, dua orang Jepang itu minta dibaiat menjadi Indonesia,” tulis Wenri. Tan Malaka memberi nama Indonesia “Hakim” untuk Nishijima dan “Arif” untuk Yoshizumi.
Yoshizumi melibatkan diri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Mula-mula dia mencuri barang-barang di gudang Markas Besar Kaigun Bukanfu lalu menjualnya di pasar gelap. Uang hasil penjualan diberikan kepada Tan Malaka untuk dana perang gerilya. Yoshizumi juga menemani Tan Malaka ke Banten. Dari Banten, dia pergi ke Surabaya. Dia menjalin kontak dengan Affandi, pemimpin serikat buruh PAL, galangan kapal di daerah Ujung, Surabaya. Kepada Affandi, dia memberi masukan soal pendirian pabrik senjata di Mojopanggung, Blitar, dan Kediri.
Tomegoro Yoshizumi gugur pada 10 Agustus 1948 di Blitar, Jawa Timur ketika bergerilya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kini, makamnya bisa dijumpai di Taman Makam Pahlawan, Blitar, Jawa Timur.
★ Historia
Penagurehan Godzila 2014
Latihan Bersama Multilateral Rim of The Pacific (RIMPAC) 2014 yang berlangsung dari 26 Juni 2014 hingga 1 Agustus 2014 di Hawaii, Amerika Serikat, membawa catatan manis bagi Korps Marinir TNI AL. Sebanyak 226 personel yang dikirim di bawah pimpinan Mayor (Mar) Briand Iwan Prang, menorehkan segudang prestasi selama latihan berlangsung.
“Tentara kita yang terlihat kecil dan seakan-akan tidak mampu dalam mengikuti latihan RIMPAC 2014, tetapi terbukti bahwa kita bukan tentara yunior. Tentara kita dipercaya untuk mengawaki kompi latihan selama RIMPAC berlangsung,” kata Briand saat ditemui JMOL sehabis pulang dari Hawaii beberapa waktu lalu.
Menurutnya, itu sudah menjadi tradisi bagi Marinir TNI AL sejak pelatihan ini diselenggarakan. Setiap dihelat sejak 2008, Marinir TNI AL selalu menjadi yang terbaik.
“Dua anggota kita, yaitu Serka (Mar) Riyanto Pane dan Kopda (Mar) Subiyanto menerima penghargaan berupa tradisi label prajurit tertangguh. Menurut tradisi di US Marine, label itu berlambang Godzilla,” ujarnya.
Label bergambar hewan dinosaurus (Godzilla) itu melambangkan ketangguhan, keperkasaan, dan kekuatan. Pemberian label telah menjadi tradisi bagi US Marine setiap mengadakan pelatihan untuk peserta latihan yang dianggap tertangguh selama pelatihan berlangsung.
“Ada lagi yang membuat kagum tentara negara lain, yaitu saat latihan, tentara kita tengah menjalankan ibadah puasa. Ini yang membuat mereka kaget, betapa tangguhnya tentara kita,” pungkasnya.
Selama kurang lebih 37 hari, latihan RIMPAC berlangsung. Korps Marinir TNI AL dipusatkan di Kaniohe Bay (Marine Corps Base Hawaii).
Porsi latihan yang diberikan antara lain non-Combatant Evacuation Operation (NEO), Fire Support Coordinatio Exercise (FSCEX), Combine Marksman Program (Live Fire), Operasi Amfibi/Transition MAGTF C2Ashore, Support Experimentation, Command Post Exercise (CPX), AAV Integration Exercise, Parameters in Raid Combat mechanical and Cooperation Infantry tank Exercise, Small Arms Shoot, Main Battery Shoot, Interoperability with Coalition Force, Amphibious Raids Cooperation, Night Helicopter Deck Landing, Combine Marksman Program, Transition MAGTF C2 Ashore dan Support Exsperimentation, dan Command Post Exercise (CPX).
Sebuah laporan mengungkap sepak terjang agen intelijen Amerika Serikat (CIA) yang membuat video porno presiden pertama Indonesia, Soekarno dengan pramugari cantik Uni Soviet—yang kini bernama Rusia.
Caranya, CIA merekayasa foto-foto Soekarno dan foto pramugari Soviet yang juga agen intelijen itu. Kisah sepak terjang CIA dalam menghadapi Soekarno itu muncul dalam situs kritik sejarah dan kebijakan luar negeri AS, williamblum.org.
Sumber laporan itu berasal dari berbagai pihak, salah satunya dari tulisan petinggi militer AS tahun 1960, Kolonel Truman Smith. Rekasaya video porno dan pramugari Rusia itu dibuat untuk menguatkan karakter Soekarno yang dianggap presiden Flamboyan, yang kala itu sangat “mesra” dengan Soviet.
Ide pembuatan video porno ala CIA itu muncul, ketika pramugari cantik berambut pirang itu naik pesawat bersama Sukarno dalam perjalanan ke Uni Soviet. Pramugari yang tidak diungkap identitasnya itu, juga pernah terbang ke Indonesia, yang kala itu menyertai Presiden Soviet, Kliment Voroshilov.
CIA kemudian membuat laporan, bahwa Soekarno terlibat skandal dengan pramugari yang memang seorang agen yang dijadikan alat untuk menjebak Soekarno. Laporan itu menyebut, Soekarno menyerah pada kontrol Soviet.
"Ini membentuk dasar (cerita) dari penerbangan mewah itu,” tulis Smith. ”Kami sebenarnya memiliki cerita yang cukup sukses dengan tema ini. Itu muncul di media di seluruh dunia, dan ketika Round Table, media triwulanan Inggris pada edisi Maret 1958, menganalisis pemberontakan Indonesia. Soekarno ditulis telah diperas oleh mata-mata perempuan Soviet sebagai salah satu alasan yang menyebabkan pemberontakan."
Laporan itu kemudian menginspirasi petugas CIA di Washington untuk membuat film porno, dengan modal beberapa foto Soekarno dan gadis Rusia yang disebut-sebut favorit Soekarno itu.
Ketika sensor film porno (oleh Kepala Kepolisian Los Angeles) gagal, muncul beberapa gambar yang seolah-olah itu adalah Soekarno. Salah satu cirinya, berkepala botak dan agak gelap. Sedangkan di wanita Rusia berparas cantik dan berambut pirang.
CIA yang tak puas dengan hasil film itu, akhirnya memproduksi film sendiri. Mereka membayar sejumlah aktor film porno yang mengenakan masker wajah mirip Soekarno yang didatangkan dari Indonesia.
Film untuk menjatuhkan citra Soekarno itu diproduksi untuk CIA oleh mantan agen FBI Robert Maheu, dan Howard Hughes. Film ini dibintangi Maheu seorang aktor yang mirip Soekarno. Namun, nasib akhir dari film, yang berjudul "Happy Days", itu belum dilaporkan. CIA Bikin Video Porno Soekarno karena Pidato Keras di AS Niat buruk CIA untuk membuat video porno presiden pertama Indonesia, Soekarno dan pramugari cantik Rusia, bermula dari ketidaksukaan CIA dengan peran Soekarno yang mendunia kala itu.
Dengan mengandalkan aktor yang mirip Soekarno, dan merekayasa berbagai foto, video porno berjudul “Happy Days” itu dibuat, meski saat ini tidak jelas keberadaannya.
William Blum, penulis, sejarawan dan kritikus kebijakan luar negeri AS, menulis laporan lengkap soal niat buruk CIA untuk menjatuhkan citra Soekarno, yang salah satunya dengan pembuata video porno Soekarno dan pramugari Uni Soviet—yang kini bernama Rusia.
Blum, dalam situsnya, mengutip pernyataan pejabat Central Intelligence Agency (CIA). ”Saya pikir sudah waktunya kami menyeret kaki Soekarno ke api,” kata Frank Wisner, Deputi Direktur Operasi Rahasia CIA kala itu yang dikutip Blum dalam laporannya.
CIA terusik oleh kharismatik Soekarno, yang dianggap hanya pemimpin negara yang baru merdeka, tapi berani bicara meledak-ledak di hadapan Kongres AS. Pada suatu hari di musim gugur tahun 1956 Wisner berbicara tentang sosok Soekarno.
Dia tampak tidak suka, ketika Soekarno pada bulan Mei tahun itu, berpidato berapi-api di hadapan Kongres AS. Kala itu Soekarno dengan lantang minta AS lebih memahami masalah dan kebutuhan negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. Sebelum Bikin Video Porno, CIA Pernah Niat Habisi Soekarno Sosok presiden pertama Indonesia, Soekarno, dianggap CIA sebagai presiden flamboyan. Sebelum membuat video porno Soekarno dan pramugari Rusia, CIA pada tahun 1950-an pernah berniat membunuh Soekarno.
Niat menghabisi Soekarno itu muncul, ketika Soekarno mengumupulkan para pemimpin dunia, dalam Konferensi Bandung. Konferensi itu sebagai jawaban atas South Asia Treaty Organization (SEATO) yang kala itu jadi cermin persaingan politik dan militer AS dengan blok komunis.
Di Konferensi Bandung itulah, Soekarno mengobarkan doktrin netralisme. Bagi, orang-orang yang bekerja untuk CIA di Indonesia, konferensi itu dianggap “bid'ah”. Sejak itu muncul pemikiran untuk melakukan pembunuhan sebagai alat sabotase.
Pada tahun 1975, komite Senat yang menyelidiki CIA, mendengar kesaksian bahwa petugas CIA yang ditempatkan di negara Asia Timur telah menyarankan agar pemimpin Asia Timur dibunuh.
"Untuk mengganggu konferensi yang akan digelar pada tahun 1955,” demikian laporan William Blum, penulis, sejarawan dan kritikus kebijakan luar negeri AS, yang mengulas niat buruk CIA dalam membuat video porno Soekarno dan pramugari Rusia.
Menurut Blum, pemimpin Asia Timur yang dimaksud CIA mengarah kepada dua tokoh. Yakni, Soekarno dan tokoh China kala itu, Chou En-lai. Tapi, kata komite Senat di Washington saat menolak dengan tegas niat pembunuhan itu.(mas)
Agum Gumelar. (ANTARA)
Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Kepolisian Indonesia (Pepabri) berkeinginan kebijakan baik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diteruskan Joko Widodo (Jokowi).
"Kami ingin kepada pemerintahan yang akan datang lanjutkanlah segala sesuatu yang baik yang telah dicapai Presiden SBY saat ini. Di antara prestasi itu adalah kehidupan berdemokrasi yang baik yang telah kita jalani bersama," kata Ketua DPP Pepabri, Agum Gumelar, usai syukuran sederhana HUT ke-55 Pepabri di Jakarta, Jumat.
Yang juga tidak kalah penting, menurut dia, di antara petinggi negara dan para pendukungnya tidak saling menghujat dan menyalahkan dengan memakai berbagai media.
DPP Pepabri, ditegaskan purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat tersebut, memiliki sikap mendukung kepemimpinan nasional yang dipilih rakyat secara langsung dan demokratis.
Walau Pepabri di seluruh lini organisasinya adalah perhimpunan purnawirawan militer dan kepolisian Indonesia, mantan Menteri Politik dan Keamanan itu menyatakan, menolak dikotomi militer dan sipil.
"Kami harus tetap mendukung sepanjang semuanya berjalan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku," katanya.
Pada 20 Oktober 2014 posisi Yudhoyono selaku Presiden RI dijadwalkan akan beralih kepada Joko Widodo dalam Sidang Umum MPR.
Agum menjelaskan, Pepabri menyiapkan serangkaian acara untuk memperingati hari ulang tahunnya, termasukziarah ke taman makam pahlawan (TMP) Seroja di Dili, Timor Leste, pada Selasa mendatang (16/9).
Lebih dari 3.200 militer Indonesia menjadi kusuma bangsa untuk melaksanakan tugas negara dalam Operasi Seroja saat Timor Timur masih menjadi provinsi RI pada 1976-1999.
"Mereka itu pahlawan kita karena telah melaksanakan tugas negara sebaik-baiknya. Inilah yang penting. Kita harus mampu menghargai dan mengenang jasa para pahlawan, makanya kami ke sana kali ini," katanya.
Ribuan jenasah bernama ataupun tanpa nama itu diketahui dimakamkan di 12 TMP Indonesia di Timor Leste.
DPP Pepabri dalam ulang tahun ke-55 mengadakan acara tumpengan secara sederhana di kantor pusatnya, kawasa Menteng, Jakarta Pusat.
Puluhan perwira menengah dan tinggi purnawirawan TNI dan Polri berkumpul menyantap nasi tumpeng yang dipotong Agum Gumelar. Nasi tumpeng itu lalu disantap bersama-sama para purnawirawan itu. (*)
★ antara
Dokumen foto Agum Gumelar (kanan berbaret merah) saat bertemu kombatan Fretilin, Venancio Veras, di Gunung Kabalaki, Manufahi, Timor Leste, pada awal 1980-an. (Repro koleksi Agum Gumelar/P003)
Ketua Persatuan Purnawirawan dan Warakuri TNI & Polri (Pepabri) Agum Gumelar mengemukakan, dirinya akan memimpin tim pencari fakta (TPF) guna mengungkap dan menemukan jasad Presiden Fretilin Timor Leste, Nicolau dos Reis Lobato, yang tewas dalam baku tembak dengan pasukan TNI pada 31 Desember 1978.
"Niat baik kami ini melanjutkan hasil pertemuan dengan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao pada Jumat pekan lalu di Denpasar. Saya sudah laporkan ke Pak Try Sutrisno dan sejumlah sesepuh Pepabri yang setuju kita bentuk tim investigasi," ujar Agum saat berdiskusi dengan 25 wartawan Timor Leste di Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS), Jakarta, Jumat.
Dalam pertemuan dengan Kay Rala Xanana Gusmao, purnawirawan jenderal itu menyatakan, delegasi Pepabri yang dipimpinnya pada 16 September 2014 akan mengunjungi Timor Leste dengan agenda utama ziarah ke taman makam pahlawan (TMP) Metinaro dan Seroja Dili guna menghormati kusuma bangsa kedua negara.
"Pak Xanana menceritakan kembali bahwa Timor Leste telah menyediakan tempat pemakaman khusus bagi Lobato di TMP Metinaro, dan rakyatnya sangat berharap jenazah beliau dapat ditemukan," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat pada 1994-1995 tersebut.
Ketua Umum Ikatan Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Ikal Lemhannas) itu menyatakan, salah satu kendala menemukan makam dan jasad Lobato karena para tokoh TNI yang secara hirarki seharusnya mengetahui insiden tewasnya Presiden Fretilin tersebut telah meninggal dunia.
Selain itu, Agum juga berharap TPF yang akan dibentuk Pepabri nantinya dapat menemukan makam dan jasad salah seorang komandan pejuang di kawasan Gunung Kabalaki, Manufahi-Same, Timor Leste, bernama Venancio Veras.
"Ia kombatan Timor Leste yang bersahabat dengan saya karena sama-sama ingin ada perdamaian di kedua belah pihak," ujarnya, sambil memperlihatkan dua lembar fotonya saat bersama Veras pada awal 1980-an.
Agum optimistis TPF yang akan dibentuk dapat membantu rakyat dan pemerintah Timor Leste untuk menemukan jasad Lobato dan Veras.
"Kita akan berupaya keras melacaknya. Kita harus saling memahami tragedi masa lalu untuk menuju masa depan hubungan Timor Leste dan Indonesia jadi lebih baik lagi," kata mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan itu.
Mantan Menteri Perhubungan masa Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004) tersebut menambahkan, Presiden Xanana Gusmao juga akan mengundang delegasi Pepabri hadir dalam acara Kemenrekaan Unilateral Timor Leste pada 28 November 2014 di Dili.
"Kami akan wujudkan pemahaman bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya," demikian Agum Gumelar.(*)
★ antara
2 Jet Tempur AS Tabrakan, Pilot Hilang (Reuters)
Setidaknya dua jet F/A 18 tempur dilaporkan bertabrakan di Laut Pasifik Barat. Jet tempur berasal dari USS Carl Vinson.
Akibat kejadian itu seorang pilot dikabarkan selamat. Sementara satu orang pilot lagi diketahui masih hilang.
"Seorang pilot sudah kembali ke USS Carl Vinson dan tengah mendapat perawatan medis," sebut pernyataan resmi USS Carl Vinson, seperti dikutip dari ABC News, Jumat (12/9/2014).
"Pencarian untuk pilot yang masih hilang terus kami lakukan," lanjut dia.
Dari keterangan pejabat berwenang, kejadian ini terjadi pada 5.40 sore, waktu setempat. Insiden tersebut berlangsung tidak jauh dari Guam.
Jet Tempur F/A18 merupakan salah peralatan tempur udara andalan AS. Bahkan jet ini diikut sertakan dalam upaya penghancuran ISIS di Irak.(ger)
★ Okezone
Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) menunjukkan senjata produksi PT Pindad kepada Mendagri Myanmar Letjen Ko Ko (kanan) saat mengadakan pertemuan di Kementerian Dalam Negeri di Naypyitaw, Myanmar, Jumat (12/9). (ANTARA FOTO/HO/Puskom Publik Kemhan)
Pemerintah Myanmar tertarik membeli peralatan pertahanan keamanan (alpalhankam) dari Indonesia.
"Tinggal harganya berapa," kata Deputi Mendagri Myanmar Brigjen Deputi Mendagri Kyow Kyow Tin dalam pertemuan dengan kalangan industri pertahanan Indonesia di Naypyitaw, Myanmar, Jumat.
Dalam pertemuan itu Kyow Kyow Tin didampingi Kapolri Myanmar Zar Win serta sejumlah pejabat teras Kementerian Dalam Negeri dan Kepolisian Myanmar.
Dipimpin Staf Ahli Kerja Sama dan Hubungan Kelembagaan KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan) Silmy Karim, kalangan industri pertahanan Indonesia terdiri atas tiga BUMN dan tujuh perusahaan swasta menggelar pameran dan presentasi produk alpalhankam yang dibutuhkan Myanmar.
Mendagri Myanmar Letjen Ko Ko juga sempat menyaksikan pameran produk dari PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL, dan sejumlah perusahaan swasta seperti PT Saba Wijaya Persada yang memproduksi perlengkapan personel polisi seperti rompi antipeluru, helm dan tameng antihuru-hara.
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam kesempatan sebelumnya mengatakan kunjungan kerjanya ke Myanmar 11-13 September 2014 dengan membawa produsen industri pertahanan adalah agar para petinggi militer dan pemerintahan Myanmar mendapat informasi hasil produksi industri pertahanan secara langsung.
Berbagai alat perlengkapan pertahanan keamanan (alpalhankam) serta perlengkapan personel militer serta kepolisian, yang dibutuhkan Myanmar dapat disaksikan dan ditanyakan lebih lanjut.
Kyow Kyow Tin memang sempat menanyakan soal harga dan kualitas serta daya tahan.
Kementerian Dalam Negeri akan memesan sejumlah alpalhankam untuk digunakan oleh kepolisian di negeri itu seperti kendaraan anti huru-hara, perlengkapan polisi seperti senjata, seragam, rompi anti peluru, helm anti peluru, bahkan kapal.
★ antara
55 Tahun Pengabdian Hiu Kencana Kepala Staf Koarmatim Laksma TNI Aan Kurnia memberikan ucapan selamat kepada para sesepuh Satuan Kapal Selam yang menghadiri upacara peringatan ke-55 Hiu Kencana tahun 2014, Jumat (12/9) di Koarmatim, Ujung Surabaya.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim menegaskan, sejarah terbentuknya Satuan Kapal Selam RI adalah catatan perjalanan panjang yang penuh heroisme dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
Selama 55 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 12 September 1959, ALRI (TNI AL) menerima dua buah kapal selam kapal selam Whiskey yang merupakan cikal bakal lahirnya Satuan Kapal Selam.
“22 tahun kemudian, Satuan Kapal Selam mengalami era alih teknologi dengan tergantinya kelas Whikey menjadi kelas 209/1300 buatan Jerman Barat, dan ke depan, alih teknologi merupakan salah satu tantangan bagi kita semua untuk tetap menjunjung tinggi kewajiban prajurit Sapta Marga,” tegas Pangarmatim dalam amanat tertulis yang dibacakan Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-55 Hiu Kencana di depan Gedung Candrasa Koarmatim Ujung Surabaya, Jumat (12/9).
Jajaran prajurit Hiu Kencana Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) memperingati ke-55 ulang tahunnya. Upacara peringatan tersebut berlangsung khidmat yang dipimpin Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S. Sos dan dihadiri para sesepuh Korps Hiu Kencana dan seluruh jajaran prajurit Satuan Kapal Selam Koarmatim.
Menurut Pangarmatim, saat ini sedang dibangun tiga unit kapal selam di Korea Selatan dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2017. “Kita semua berharap pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan segera tiba di tanah air guna bergabung dengan Satuan Kapal Selam Koarmatim dan memperkuat Armada RI Kawasan Timur maupun TNI AL. Dengan demikian akan mengantarkan tekad kita untuk kembali meraih kejayaan kekuatan kapal selam seperti pada jaman yang lalu dapat kita wujudkan,” ujarnya.
Guna mempersiapkan kedatangan ketiga alutsista tersebut, Pangarmatim menegaskan kepada seluruh jajaran Koarmatim agar berupaya menyiapkan pangkalan dan sarana prasarana pendukung lainnya yang diperlukan mulai sekarang. Disamping itu perlu juga menyiapkan personel pengawak yang sudah dibekali dengan pelatihan-pelatihan, sehingga pada saatnya nanti telah terbentuk menjadi personel yang siap pakai dan profesional.
Berbagai peristiwa sejarah tanah air telah melibatkan Satuan Kapal Selam untuk turut berperan aktif. Beberapa operasi penting yang telah dilaksanakan antara lain; Operasi Jayawijaya I dan II yang berlangsung mulai tanggal 1 Maret 1962 – 23 Oktober 1966. Indonesia dengan kekuatan laut yang tangguh di mana Satuan Kapal Selam sebagai salah satu kekuatannya, memiliki peranan yang sangat penting dalam mengembalikan Irian Barat ke pangkuan NKRI.
Begitupun di kancah internasional, melalui Operasi Gugus Tugas X di tahun 1965 – 1966, yaitu Operasi Bersama dua kapal selam RI dengan Angkatan Laut Pakistan. Operasi ini berhasil meletakkan dasar-dasar persaudaraan antara Pakistan dengan Indonesia. Presiden Ayub Khan secara pribadi memberikan penghargaan yang tinggi kepada segenap anggota Gugus Tugas X tersebut.
Pada Operasi Halilintar tahun 1979, Operasi ini berhasil memberantas penyelundupan di Selat Malaka, terutama penyelundupan bahan baku dari Indonesia ke Malaysia dan Singapura, serta mengamankan arus pengungsi dari Vietnam ke Indonesia di Laut China Selatan.
Peristiwa tersebut telah membuktikan bahwa Satuan Kapal Selam Koarmatim pada masa itu, telah mampu mewujudkan dirinya menjadi kesatuan yang sangat disegani. Oleh karenanya, sebagai generasi penerus perjuangan Korps Hiu Kencana, harus merasa bangga untuk selalu memelihara dan mewarisi tekad dan semangat pengabdian para pendahulu. Satuan Kapal Selam terus meningkatkan kualitas dan profesionalisme, sehingga mampu mewujudkan prajurit awak kapal selam dalam menyongsong kekuatan baru menuju World Class Navy.
Kadispenarmatim
Letkol Laut (KH) Abdul Kadir
★ Poskota