Walau Klaim JF-17 Seimbang Dengan F-16 Pakistan sedang dalam negosiasi dengan AS untuk pembelian pesawat tempur F-16 seri terbaru untuk menggantikan beberapa pesawat tempurnya yang sudah menua, diantaranya Mirage – hingga tahun 2020, kata Kepala Staff Angkatan Udara Pakistan, Marsekal Sohail Aman.
“Kami sedang dalam pembicaraan dengan para pejabat pertahanan AS untuk mendapatkan beberapa F-16 terbaru, tetapi kesepakatan itu mungkin akan membutuhkan waktu lama,” katanya kepada wartawan setelah menggelar upacara peluncuran pesawat tempur JF-17 Thunder ke-16 di Kompleks Pakistan Aeronautical (PAC) Kamra.
Marsekal Sohail Aman tidak mengungkapkan jumlah pesawat F-16 yang ingin dibeli Pakistan. F-16 terbaru yang dibeli nantinya akan semakin menambah kekuatan pesawat tempur yang cukup besar bagi Pakistan, yang sudah memiliki 70 lebih jet tempur F-16 dan puluhan pesawat tempur buatan Perancis dan Cina.
Pakistan dilengkapi pesawat tempur F-16 buatan AS saat kedua negara menandatangani kesepakatan pada tahun 1980-an untuk melengkapi Pakistan dengan pesawat tempur buatan AS.
Marsekal Sohail Aman juga menyatakan kepuasannya dengan pesawat tempur JF-17 Thunder, yang diproduksi secara lokal bekerjasama dengan China. Walau termasuk tipe pesawat tempur ringan bermesin tunggal, JF-17 mampu dipacu hingga kecepatan Mach 2,0 (dua kali kecepatan suara).
Sohail Aman mengklaim kualitas JF-17 Thunder setara dengan F-16 dalam hal kinerja dan operasional.
Menurut sebuah laporan di New York Times pada bulan Oktober, Kongres AS sudah diberitahu rencana penjualan delapan pesawat tempur F-16 kepada Pakistan hanya beberapa hari menjelang pertemuan antara Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif.
New York Times juga menyatakan banyak anggota Kongres takut F-16 nantinya akan digunakan Pakistan untuk berkonfrontasi dengan India dibandingkan untuk memberantas terorisme. [airrecognition]
★ jakarta greater
Usai ditembak polisi Satuan tugas Polisi [def.pk]
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti membenarkan satu orang dari kelompok bersenjata yang melancarkan serangan terhadap Polsek Sinak pekan lalu telah tertembak. Jasad korban tidak dapat dilihat secara kasat mata karena dibakar warga.
"Informasi yang diterima dari masyarakat setempat ada satu orang kelompok kriminal bersenjata yang meninggal dan langsung dibakar oleh mereka (warga)," kata Badrodin melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Jumat (1/1).
Mantan Kabarhakam ini menjelaskan, sempat terjadi kontak senjata saat TNI dan Polri melakukan pengejaran terhadap kelompok penyerang Polsek Sinak.
"Dia tertembak sewaktu dilakukan pengejaran oleh aparat TNI dan Polri. Saat itu memang terjadi kontak tembak dengan antara aparat dengan kelompok sipil bersenjata itu," ujar Badrodin.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Papua Kombes Patrige Renwarin menuturkan, kelompok penyerang Polsek Sinak belum bisa disebut bagian dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). "Jangan sebut OPM, kami tidak kenal OPM. Kami kenal mereka sebagai kelompok kriminal bersenjata," imbuhnya.
Untuk diketahui, pekan lalu Polsek Sinak diserang sejumlah orang dari kelompok bersenjata yang menyebabkan tiga anggota kepolisian meninggal dunia. Tiga anggota tersebut yaitu Briptu Ridho, Bripda Arman, dan Bripda Ilham. Sedangkan yang mengalami luka tembak yakni Briptu Suma dan Bripda Rian. Dari kejadian itu, ada tujuh pucuk senjata api yang diambil kelompok penyerang, berupa AK 47 dan SS 1 masing masing dua pucuk, dan jenis moser tiga pucuk beserta amunisi satu peti.
[noe]
★ merdeka
Selamatkan brankas BI & uang miliaran Ilustrasi Pasukan Paskhas di Timor Timur [TNI AU}
Para prajurit TNI yang bertugas di saat-saat terakhir lepasnya Timor Timur, punya banyak kisah menarik. Selain mempertaruhkan nyawa, hati mereka pun remuk redam menyaksikan Provinsi ke-28 Indonesia itu akan lepas.
Salah satu momen yang belum banyak diketahui adalah saat pasukan elite TNI AU menyelamatkan brankas uang milik Bank Indonesia di Dili. Saat itu aksi bumi hangus dan jarah menjarah di Dili nyaris tak bisa dikendalikan. Peristiwa itu terjadi sekitar tahun 1999.
Wakil Gubernur Dili, Marsma TNI Musiran didatangi oleh seorang pegawai Bank Indonesia. Pegawai itu meminta agar brankas BI segera diselamatkan. Sudah ada upaya beberapa orang yang mencoba membongkarnya paksa. Bahkan dengan menembaki brankas tersebut. Untungnya belum bisa dibuka.
Cerita itu tertuang dalam buku Biografi Marsma (Pur) Nanok Soeratno, Kisah Sejati Prajurit Paskhas yang ditulis Beny Adrian dan diterbitkan PT Gramedia.
Singkat cerita Musiran meneruskan permintaan itu. Disusunlah satu operasi untuk membawa uang milik negara dengan pesawat Hercules keluar dari Dili.
Berapa jumlah uang milik BI itu? Tak diketahui pasti, tapi diperkirakan jumlahnya sangat besar. Untuk mengangkutnya saja butuh dua kali penerbangan Hercules.
Ada yang menyebut uang itu memang sengaja disiapkan pemerintah untuk menghadapi kemungkinan jika pihak Pro-Integrasi menang. Tapi semua hanya dugaan. Pihak TNI AU yang ditugaskan tak banyak bertanya.
Pada hari yang ditentukan, tibalah truk-truk sewaan ke Bandara Komoro Dili. Sekeliling area sudah dijaga. Para personel Paskhas, pasukan elite TNI AU ikut memasukkan peti-peti kayu itu ke dalam pesawat Hercules.
Kapten Psk Eka Bagus menjadi saksi peristiwa itu. Dia dan pasukannya awalnya tak tahu apa isi kotak-kotak kayu tersebut.
Namun tiba-tiba sebuah peti tak sengaja terjatuh. "Braaak!!" Alangkah kagetnya Eka saat isinya ternyata lembaran uang yang masih dalam kondisi baru.
"Masya Allah," kata Eka kaget.
Tindakan pertama yang dilakukannya adalah meningkatkan pengamanan di sekitar Bandara. Tentu sangat berisiko jika ada yang tahu ada duit miliaran rupiah di sana.
Evakuasi brankas dan uang milik BI itu sukses digelar dari Bandara Komoro. Eka dan pasukannya tak tahu lagi kisah selanjutnya. Mereka hanya tahu uang itu kemudian diterbangkan ke Kupang.
"Harusnya BI berterima kasih pada TNI AU," kata Marsma Musiran.
★ merdeka
Parade militer rudal jarak jauh China [ist]
China membentuk tiga unit militer baru dan akan memperbarui perangkat militer serta memodernisasi struktur komando angkatan bersenjata.
Diberitakan Reuters, Jumat (1/1), langkah ini adalah bagian dari peningkatan kapasitas angkatan bersenjata yang diumumkan Presiden Xi Jinping November lalu.
Dalam upacara militer, Kamis kemarin yang dikutip dari kantor berita Xinhua, tiga unit yang diresmikan oleh Xi adalah unit komando umum untuk tentara, angkatan rudal dan pasukan pendukung strategis bagi Tentara Pembebasan Rakyat, PLA.
Angkatan rudal nantinya akan mengambil alih Korps Artileri Kedua yang memegang kendali gudang senjata nuklir.
Xi mengatakan unit baru ini akan "meningkatkan ketahanan nuklir dan kapasitas serangan-balik, kemampuan serangan presisi jarak jauh dan menengah, begitu juga dengan kapasitas strategis untuk membangun kekuatan roket yang modern dan kuat."
Reformasi militer China dilakukan dalam pemerintahan Xi, di antaranya adalah mendirikan struktur komando operasional gabungan pada 2020, dan memotong jumlah tentara hingga 300 ribu orang.
Tiga unit baru ini dibentuk seiring kekuatan China yang mulai meresahkan kawasan, terutama di wilayah sengketa Laut China Selatan. China disebut membangun pangkalan dan meningkatkan kehadiran militer di pulau buatan di perairan yang diklaim lima negara itu. China juga dilaporkan tengah membangun kapal induk kedua. (den)
★ CNN
Komisi I Akan Panggil Kemenhan dan TNI Parade Alutsista TNI [Marvel/def.pk]
Rencana Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menambah dan memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak mudah terwujud. Sebab, kenaikan anggaran pada 2016 tidak terealisasi. Pagu anggaran yang diberikan pemerintah Rp 99 triliun. Jumlah itu tidak mencukupi untuk memperbarui alutsista milik TNI.
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menyatakan, angka itu merupakan pe- nurunan anggaran bagi Kemenhan. Sebab, pada APBN Perubahan 2015, disepakati anggaran bagi Kemenhan mencapai Rp 102,3 triliun. ”(Jumlah Rp 99 triliun) jelas enggak cukup. Terus terang, anggaran itu paling sedikit dibanding tahun sebelumnya,” katanya.
Menurut Hanafi, nilai anggaran Kemenhan pada 2016 membalik tren yang sudah digagas selama bertahun-tahun. Biasanya, APBN selalu memberikan kenaikan anggaran. Namun, kali ini anggaran yang dibutuhkan malah mengalami penurunan. ”Kalau tidak salah, kebutuhan 2016 sekitar Rp 150 (triliun), (tapi) dipotong,” kata wakil ketua umum PAN itu.
Komisi I DPR memahami alasan ekonomi sebagai pertimbangan pemerintah untuk menurunkan anggaran. Namun, jangan sampai karena alasan itu, pemerintah melanggar janji. Dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) pemerintah melalui Nawacita, pemerintah berjanji memperbaiki alutsista TNI melalui kenaikan anggaran. ”Ini kan sudah menjadi konstitusi, termasuk sejak pemerintah sebelumnya,” ujarnya.
DPR meminta pemerintah melalui Bappenas menghitung ulang anggaran untuk Kemenhan. Diupayakan segera ada perbaikan karena hal itu diperlukan untuk melakukan tender terhadap pengadaan alutsista. Tidak hanya itu, kebutuhan kenaikan anggaran juga penting untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.
”Jangan sampai karena alasan ekonomi, dua aspek ini tertinggal. Kalau tertinggal, yang namanya MEF (minimum essential force, Red) hanya hitam di atas putih. Enggak bisa terealisasi,” ujar Hanafi.
Komisi I akan memanggil Kemenhan dan TNI setelah reses. Mereka ingin mendengar apa saja program kerja pada 2016. ”Kita akan dengar dengan anggaran yang disetujui itu mau apa saja,” katanya. (jawapos)
★ Garuda Militer
Tewaskan 24 Prajurit Ilustrasi. (Foto: Reuters)
Rudal yang ditembakkan pasukan Yaman dilaporkan menghantam markas militer Arab Saudi di Kota Jizan, menewaskan 24 orang dan melukai 37 orang lainnya.
Sebelumnya, televisi Yaman Al Masira melaporkan bahwa pasukan Yaman juga menghujani daerah penyeberangan perbatasan kedua negara di Tawal Harad dengan 24 tembakan artileri menyebabkan jatuhnya korban dari pasukan Arab Saudi dan tentara bayaran. Demikian dilaporkan dari Al Alam, Sabtu (2/1/2016).
Selain dua serangan tersebut, pasukan Yaman juga membombardir markas militer Arab Saudi di wilayah Salah, Provinsi Najran. Serangan-serangan itu merupakan pembalasan atas serangan udara Arab Saudi di beberapa daerah di Yaman.
Serangan udara Arab Saudi di Al Aqrozz, Provinsi Ta’izz, Yaman dilaporkan menewaskan enam orang warga sipil dan melukai puluhan lainnya. Sedangkan serangan lain di Desa Al Hamra menewaskan satu keluarga beranggotakan tujuh orang.
Arab Saudi memulai serangan udaranya ke Yaman pada 26 Maret tahun lalu untuk membantu Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi melawan kelompok Houthi. Sejak saat itu sedikitnya 7.500 orang dilaporkan tewas akibat serangan-serangan yang mereka lancarkan. (dka)
★ Okezone
Dua Tewas Pasukan keamanan berjaga di sekitar lokasi baku tembak (New Delhi TV)
Sekelompok pria bersenjata menyerang Pangkalan Udara Pathankot yang berada di utara India dekat perbatasan dengan Pakistan. Baku tembak terjadi di antara kelompok bersenjata tersebut dengan pasukan keamanan India.
Seperti dilaporkan ABC News, Sabtu (2/1/2016), serangan terjadi pada pukul 3 dini hari waktu setempat. Empat pria bersenjata menyerang pangkalan udara tersebut. Mereka menggunakan mobil polisi bajakan dan seragam tentara India saat melakukan serangan. Dua orang dari kelompok bersenjata itu tewas dalam baku tembak.
Pangkalan Udara Pathankot berada dekat dengan jalan bebas hambatan yang menghubungkan negara bagian Jammu dan Kashmir dengan wilayah-wilayah lain di India. Negara bagian tersebut diketahui merupakan wilayah yang didera pemberontakan.
Serangan tersebut terjadi sepekan setelah kunjungan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Pakistan. Dalam kunjungan mendadak itu, Modi bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif.
Bertambah Menjadi Enam Tewas Tentara India mendirikan blokade di sekitar pangkalan udara Pathankot (Associated Press)
Empat pria bersenjata menyerang Pangkalan Udara Pathankot, sebelah utara India yang berada dekat perbatasan dengan Pakistan. Keempatnya membajak mobil polisi dan menggunakan seragam tentara India saat melakukan penyerangan pada pukul 3 dini hari waktu setempat.
Pasukan keamanan dan kelompok pria bersenjata tersebut terlibat baku tembak. Seperti dilaporkan NBC News, Sabtu (2/1/2016), empat orang pria bersenjata tewas setelah baku tembak dengan tentara selama beberapa jam. Sayangnya, dua tentara India juga turut menjadi korban tewas.
Pasukan tentara India berhasil mencegah keempat pria tersebut memasuki area penyimpanan senjata dan pesawat tempur serta helikopter yang berada di pangkalan udara. Personel kepolisian juga diturunkan ke lokasi untuk mensterilkan pangkalan udara tersebut dari ancaman serangan lainnya.
Penyelidikan dilakukan oleh pihak kepolisian untuk mengetahui apakah empat pria bersenjata itu merupakan pemberontak yang berasal dari Kashmir atau Pakistan. Pemberontakan oleh orang-orang Kashmir rutin terjadi di India sejak 1989. Mereka ingin Kashmir merdeka atau bergabung dengan Pakistan. (wab)
★ Okezone
Hadapi Ancaman Teroris Beberapa orang marinir Rusia awak kapal "Bystry" berjalan kembali menuju kapal setelah membeli berbagai barang kebutuhan pribadi dan juga oleh-oleh dari Jakarta. Berdasarkan informasi dari Kedubes Rusia, kapal perang tersebut akan berlabuh di Tanjung Priok hingga hari Selasa (29/12). [Alifa Shavira]
Sebagai salah satu kekuatan besar di Asia-Pasifik, Indonesia dan Rusia perlu bekerja sama secara solid demi melawan rencana jahat teroris internasional. Demikian hal tersebut ditegaskan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Mikhail Galuzin dalam sesi jumpa pers di atas kapal perang antipermukaan Rusia "Bystry" di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (28/12).
Galuzin menekankan pentingnya membina dan memperkuat kerja sama teknis-militer demi menangkal ancaman teroris yang kini dihadapi oleh komunitas dunia. "Kita tahu bahwa organisasi teroris ISIS dan Jabhat al-Nusra berusaha menyebarkan pengaruhnya di wilayah Asia-Pasifik. Mereka ingin mendirikan apa yang mereka sebut sebagai 'kalifah'," kata Galuzin. "Untuk melawan rencana jahat teroris internasional ini, diperlukan kerja sama yang solid antara Rusia dan Indonesia sebagai salah satu kekuatan besar di Asia-Pasifik."
Dalam kesempatan tersebut, Galuzin juga mengatakan bahwa Rusia siap melanjutkan tradisi kerja sama militer yang telah berjalan antara kedua negara selama ini. "Selama Indonesia siap, saya pastikan bahwa Rusia pun siap mengembangkan kerja sama teknis-militer," ungkapnya.
Sang dubes menekankan, Rusia juga terbuka untuk mengembangkan kerja sama dengan Indonesia terkait ekspor senjata Rusia ke Indonesia. "Tentu saja kami terbuka dengan segala bentuk dialog terkait kebutuhan dari pihak Indonesia," kata Galuzin.
Kerja Sama di Masa Depan
Dubes Galuzin mengaku bahwa Rusia dan Indonesia akan mengadakan sejumlah latihan gabungan militer di masa depan. "Rusia juga siap untuk bepartisipasi dalam Komodo International Exercise yang diselenggarakan oleh Indonesia pada 2016 mendatang," kata Galuzin.
Komodo International Exercise
Komodo International Exercise merupakan latihan multilateral yang diselenggarakan oleh TNI AL. Kegiatan yang dilaksanakan secara rutin setiap dua tahun sekali ini diikuti oleh 18 angkatan laut dari negara-negara kawasan Pasifik. Latihan ini pertama kali dilaksanakan di Kepulauan Anambas dan Natuna, Batam, pada 2014 lalu.
Pada tanggal 12 – 16 April 2016 mendatang, TNI Angkatan Laut akan menyelenggarakan 2nd Multilateral Naval Exercise (MNE) Komodo 2016 yang dirangkai dengan International Fleet Review (IFR) 2016, 15th Western Pacific Naval Symposium (WPNS) 2016, Naval Workshop, Maritime Exhibition, Engineering Civic Action Program (Encap), dan Medical Civic Action Program (Medcap) di Padang dan Kepulauan Mentawai (Pulau Sipora dan Pulau Siberut).
Selain itu, sang dubes juga menyampaikan bahwa pada hari ini, Selasa (29/12), kapal perang "Bystry" dan beberapa kapal AL Indonesia akan melaksanakan latihan gabungan untuk melatih kerja sama mereka dalam mengatur siasat peperangan dan komunikasi.
Kapal perang antipermukaan Rusia "Bystry" tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, pada Jumat (25/12) dengan tujuan mengembangkan kerja sama militer dengan Indonesia. Kapal perang antipermukaan "Bystry" masuk dalam kapal perusak (destroyer) kelas Sovremennyy. Kapal kelas ini merupakan kapal perusak antipermukaan yang paling utama milik Angkatan Laut Rusia.
Menurut Galuzin, kapal "Bystry" bertugas untuk menjaga stabilitas keamanan di samudra. "Ada banyak ancaman dan tantangan terhadap perdamaian dunia. Kapal ini adalah salah satu yang terkuat dari AL Rusia untuk menangkal berbagai ancaman tersebut, bersama dengan mitra-mitra luar negeri kami, termasuk Indonesia," kata sang dubes.
★ RBTH
Marinir [zona satu]
Anggota Marinir adalah prajurit kebanggaan bangsa yang harus terus mengasah naluri tempur dan meningkatkan profesionalismenya. Pada sisi lain, Marinir juga harus menjaga hubungan baik kepada unsur TNI yang lain, Polri, pemerintah, dan masyarakat.
Komandan Pasukan Marinir (Pasmar) I Brigjen Marinir Lukman Hasyim menegaskan hal itu saat membacakan amanat Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal Marinir Buyung Lalana pada peresmian Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) XIV di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Kamis (31/12/2015).
Seiring peresmian Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan XIV Sorong, Brigjen Lukman Hasyim juga melantik Mayor Ridwan Aziz sebagai Komandan Batalyon Marhanlan XIV.
Brigjen Lukman Hasyim menyebut, sebagai Batalyon baru, masih banyak yang harus dibenahi mulai dari prasarana hingga pemenuhan jumlah personel yang dibutuhkan.
"Untuk saat ini kebanyakan didatangkan dari Surabaya, dari Sorong juga ada. Namun prajurit harus cepat memyesuaikan diri karena Batalyon di Sorong punya fungsi strategis untuk memberikan efek deterrent kepada pihak yang ingin mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Brigjen Marinir Lukman Hasyim.
Setelah peresmian Yonmarhanlan XIV, Brigjen Marinir Lukman Hasyim juga akan meresmikan Yonmarhanlan XI di Merauke. Batalyon ini sudah lama ada namun baru pada bulan ini diresmikan.
"Jadi peresmiannya lebih bersifat administrasi," kata perwira tinggi kelahiran Makassar yang menjabat sebagai Komandan Pasukan Marinir I sejak 10 Agustus 2015.(*)
★ Tribunnews
Kaleidoskop 2015Satuan Polisi [def.pk] ☆
Sepanjang 2015 jumlah polisi tewas di seluruh Indonesia ada sebanyak 18 orang dan 74 luka-luka.
Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), mengatakan sejumlah polisi yang tewas itu merupakan korban pengeroyokan, ditembak begal, ditabrak, ditusuk, bentrokan sesama polisi, bentrok dengan TNI, korban bunuh diri, dan lain-lain.
"Sedangkan jumlah anggota TNI yang tewas di tahun 2015 ada 10 orang dan 12 luka," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (27/12/2015).
IPW mencatat, jumlah polisi yang tewas ini menurun jika dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu jumlah polisi tewas mencapai 41 orang dan luka 42.
Tapi tahun ini angka penyebab kematian terbesar polisi adalah akibat bunuh diri sebanyak 7 orang, ditembak 4 orang, kecelakaan 3 orang, ditikam 1 orang, dan lain lain 3 orang.
Masih tingginya angka kematian polisi saat menjalankan tugas ini perlu dicermati. Trennya mulai meningkat sejak 5 tahun terakhir. Yang paling memprihatinkan adalah tren kematian polisi akibat bunuh diri dan ditembak rekannya sendiri.
Kasus ini menunjukkan bahwa psikologi sebagian anggota Polri sangat labil dan tidak mampu menahan emosi. IPW berharap pada 2016, jajaran Polri bisa lebih mawas diri, terlatih, peka, tidak emosional dan arogan, sehingga angka kematian polisi saat bertugas bisa semakin menurun.
"Yang lebih penting, di 2016 diharapkan tidak ada lagi sesama polisi saling serang atau polisi tembak polisi.".
22 Kantor Polisi Diserang dan Dibakar Massa
Sebanyak 22 kantor polisi dan fasilitas Polri lainnya diserang, dirusak, ditembaki, serta dibakar massa di sepanjang tahun 2015.
Meski jumlahnya menurun, tingkat emosional massa terhadap polisi masih cukup tinggi di tahun 2015. Sehingga massa terlalu gampang terprovokasi untuk merusak, menembaki, dan membakar kantor polisi.
Indonesian Police Watch (IPW) mencatat, peristiwa terakhir terjadi pada 27 Desember 2015 malam. Polsek Sinak, Puncak, Papua diserang dengan tembakan.
Tiga polisi tewas tertembak, satu luka, dan tujuh senjata dibawa kabur pelaku. Dengan adanya peristiwa ini di tahun 2015 ada 21 polisi tewas dan 75 luka.
Di sepanjang 2015 ada 18 peristiwa penyerangan dan pembakaran, yang menyebabkan 21 fasilitas Polri rusak. Yakni 10 pos polisi, 5 polsek, satu polres, tiga rumah, dua mobil, dan satu sepeda motor polisi.
"Dari jumlah itu 8 yang dibakar, 13 dirusak massa, dan satu ditembaki. Para pelakunya, 5 warga, 6 orang tak dikenal, dua Brimob, satu TNI, satu suporter bola, dan lainnya tiga orang," ujar Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Senin (28/12/2015).
Neta menjelaskan, wilayah yang paling banyak kantor polisinya dirusak massa adalah Sulawesi Selatan. Di wilayah ini ada lima pos polisi dibakar dan dirusak massa.
Di Jakarta dan NTT masing-masing ada tiga pos polisi dibakar dan dirusak massa. Di Papua ada 2 kantor polisi dirusak. Di Gorontalo rumah kapolda dan kos-kosan polisi terbakar dilempar bom molotov.
Sedangkan di Bengkulu, Jabar, Jogja, NTB, dan Jambi masing-masing satu fasilitas Polri dibakar dan dirusak massa.
Dari catatan IPW, peristiwa terparah terjadi pada 28 Mei 2015. Saat itu Polres Bima Kota, NTB dirusak puluhan anggota Brimob. Diduga aksi perusakan ini akibat razia yang dilangsungkan polisi lalulintas.
Dalam razia itu, motor milik salah satu anggota Brimob yang dikendarai oleh keluarganya ditilang polisi, karena tidak menggunakan helm dan tidak membawa kelengkapan surat kendaraan.
Massa Brimob lalu merusak polres dan kantor Satuan Lantas di Gunung Dua Bima. Serangan itu membuat tujuh polisi luka robek di kepala, bibir, dan bagian tubuh lainnya.
"Kasus ini menunjukkan bahwa bukan hanya warga yang terlalu gampang emosional melihat sikap dan prilaku aparat Polri di lapangan. Sesama anggota Polri pun gampang tersulut emosinya hingga dengan gampang menyerbu kantor polisi, yang kemudian merusaknya," kata Neta.
Di tahun 2015 setidaknya ada dua peristiwa anggota Brimob menyerbu kantor polisi dan satu peristiwa TNI merusak kantor polisi.
Angka perusakan dan pembakaran kantor polisi di 2015 ini memang menurun drastis jika dibanding tahun sebelumnya.
Tahun 2013 misalnya ada 58 kantor polisi dirusak dan dibakar massa. Tahun 2012 lebih banyak lagi, yakni 85 fasilitas Polri yang dirusak massa, terdiri dari 56 kantor polisi, 18 mobil, 10 motor, dan satu rumah dinas yang dirusak dan dibakar massa.
Uji Coba Roket Iran Sangat Berbahaya USS Harry S. Truman [wikimedia] ★
Amerika Serikat (AS) mengaku geram dengan sikap Angkatan Laut (AL) Iran yang melakukan uji coba roket dekat kapal induk mereka. AL Iran melakukan uji coba roket dekat kapal induk AS USS Harry S. Truman yang sedang berada di selat Hormutz.
"AL Iran melakukan uji coba roket sekitar 1.500 meter dari USS Harry S. Truman, kapal perusak USS Bulkeley dan kapal frigat Prancis, FS Provence. Selain itu, banyak sekali kapal-kapal komersil yang berlayar di dekat lokasi uji coba," ucap juru bicara Komando Sentral AS, Kyle Raines.
Dirinya mengakui, AL Iran memang telah mengeluarkan pemberintahuan bahwa mereka akan melakukan uji coba roket tersebut. Namun, jeda dari pemberintahuan hingga uji coba tersebut sangatlah pendek, jadi sulit bagi kapal yang berada di selat Hormutz untuk menjauh, dan mencapai batas aman.
"AL Iran mengumumkan melalui radio maritim, bahwa mereka akan melakukan uji coba roket hanya 23 menit sebelum mereka menembakan roket pertama," sambungnya, seperti dilansir Rudaw pada Selasa (30/12).
"Menembakan tembakan begitu dekat dengan kapal yang sedang melintas dan dekat dengan lalu lintas komersial yang berada di jalur lalu lintas maritim yang diakui secara internasional adalah sesuatu yang tidak aman, tidak profesional dan tidak sesuai dengan hukum maritim internasional," pungkasnya. (esn)
AS Bersiap Jatuhkan Sanksi ke Iran karena Jajal Rudal Balistik Iran jajal rudal Ghader 2013. Iran dituduh menjajal rudal balistik pada 10 Oktober lalu. (AP) ★
Pemerintah Amerika Serikat (AS) bersiap menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran atas tuduhan bahwa Teheran telah melakukan uji coba rudal balistik. Sanksi itu akan menyasar 12 perusahaan dan individu yang memiliki peran dalam pengembangan rudal balistik Iran.
The Wall Street Journal melaporkan, ke-12 perusahaan dan individu yang dibidik oleh sanksi baru AS itu berada di Iran, Hong Kong dan Uni Emirat Arab (UEA). Menurut para pejabat Washington, Departemen Keuangan AS mengacu pada kesepakatan nuklir Iran dengan enam negara kekuatan dunia pada Juli lalu sebagai dasar rencana penjatuhan sanksi terbaru.
”Kami sudah mencari beberapa waktu, dalam pilihan untuk mengambil tindakan tambahan yang terkait dengan program rudal balistik Iran berdasarkan keprihatinan kami atas kegiatannya, termasuk peluncuran pada 10 Oktober,” kata seorang pejabat Pemerintahan Barack Obama, yang diwawancarai dengan syarat anonim, Kamis (31/12/2015).
”Kami sedang mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan dengan daftar tambahan, serta perkembangan diplomatik yang konsisten dengan kepentingan keamanan nasional kami,” lanjut pejabat AS itu.
Sebuah tim pemantau dari PBB dalam sebuah laporan rahasia pada 15 Desember menyebutkan bahwa rudal jarak menengah; Emad, yang diuji coba Iran pada tanggal 10 Oktober adalah rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir, sehingga hal itu dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Sedangkann Teheran telah membantah tuduhan bahwa rudal Emad mampu membawa hulu ledak nuklir.
Sanksi terbaru itu itu akan melarang warga AS atau warga negara asing melakukan bisnis dengan perusahaan yang terkena sanksi. Bank-bank AS juga akan diperintahkan untuk membekukan aset perusahaan atau individu yang masuk dalam daftar sanksi. (mas)
Iran Bantah Gelar Uji Coba Roket Dekat Kapal AS Iran membantah pasukan melakukan uji coba misil di dekat kapal perang AS (NY Daily News) ★
Iran membantah tudingan Amerika Serikat (AS) dan Eropa bahwa kapal militer Iran telah menembakkan roket di dekat kapal perang AS di Selat Hormuz. Iran balik menuding jika tuduhan itu adalah bentuk perang psikologis.
"Pasukan Angkatan Laut belum melakukan latihan di Selat Hormuz selama seminggu yang lalu atau waktu yang disebutkan oleh AS meluncurkan rudal dan roket," begitu kata juru bicara Garda Revolusi Iran, Ramezan Sharif, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (31/12/2015).
"Publikasi berita palsu tersebut dalam keadaan saat ini mirip dengan perang psikologis," kata Sharif dalam pernyataan yang diposting dalam website resmi Garda Revolusi.
Sebelumnya, Komandan Angkatan Laut Kyle Raines, juru bicara Pusat Komando AS, mengatakan pada hari Selasa beberapa kapal Garda Revolusi Iran menembakkan roket "di dekat" kapal perang milik AS, USS Harry S Truman dan lalu lintas perdagangan terdekat.
"AL Iran melakukan uji coba roket sekitar 1.500 meter dari USS Harry S. Truman, kapal perusak USS Bulkeley dan kapal frigat Prancis, FS Provence. Selain itu, banyak sekali kapal-kapal komersil yang berlayar di dekat lokasi uji coba," ucap juru bicara Komando Sentral AS, Kyle Raines. (ian)
Iran Kecam Rencana AS Jatuhkan Sanksi Iran terancam dijatuhkan sanksi baru oleh Amerika Serikat akibat aktivitas ujicoba rudal balistiknya di Selat Hormuz (Telegraph) ★
Iran mengecam rencana sanksi baru yang akan dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap perusahaan dan individu atas program rudal balistik Teheran. Mereka menilai, sanksi itu sebagai bentuk kesewenang-wenangan dan ilegal.
"Seperti yang kita nyatakan kepada pemerintah AS, program rudal Iran tidak memiliki hubungan dengan perjanjian nuklir," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaber Ansari seperti dilansir dari Reuters, Kamis (31/12/2015).
"Iran dengan tegas akan menanggapi semua tindakan campur tangan oleh AS terhadap program pertahanan," kata Jabes Ansar sembari menegaskan pihaknya menolak sanksi baru dan menganggapnya sebagai kesewenang-wenangan dan ilegal.
Sebelumnya, seorang pejabat AS mengatakan kepada Wall Street Journal (WSJ) bahwa pemerintah AS sedang mempersiapkan sanksi baru kepada Iran. Sanksi itu diberikan kepada 12 perusahaan dan individu di Iran, Hong Kong dan Uni Emirat Arab.
Mereka dianggap turut berperan serta dalam program pengembangan rudal Iran.
Para pejabat AS mengatakan, sanksi yang diberikan oleh Departemen Keuangan AS itu sesuai dengan perjanjian nuklir yang ditandatangani pada bulan Juli lalu antara Iran dengan enam negara kekuatan dunia. (ian)
Lawan Ancaman AS Departemen Pertahanan Iran diinstruksikan perluas program rudal untuk lawan ancaman AS. (Reuters) ★
Presiden Iran, Hassan Rouhani, memerintahkan Menteri Pertahanannya untuk memperluas program rudal Iran. Perintah Rouhani itu sebagai respons untuk melawan ancaman Amerika Serikat (AS) yang bersiap untuk menjatuhkan sanksi baru atas uji coba rudal balistik Iran pada bulan Oktober 2015.
”Pemerintah AS jelas masih mengejar kebijakan bermusuhan dan melakukan campur tangan ilegal. Angkatan bersenjata harus cepat dan secara signifikan meningkatkan kemampuan rudal mereka,” bunyi surat yang ditulis Rouhani dalam sebuah surat kepada Menteri Pertahanan Iran, Hossein Dehghan, yang diterbitkan kantor berita IRNA.
Para pejabat AS telah mengungkap bahwa Pemerintahan Presiden AS Barack Obama sedang mempersiapkan sanksi baru terhadap perusahaan-perusahaan internasional dan individu yang berperan atas program rudal balistik Iran. AS tidak terima, Iran melakukan uji coba rudal balistik yang dianggap bisa membawa hulu ledak nuklir pada Oktober 2015 lalu.
Menurut The Wall Street Journal, sanksi baru AS akan menargetkan sekitar 12 perusahaan dan individu terkait pengembangan program balistik Iran. Menurut AS, uji coba rudal balistik Iran melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, terlebih Iran telah mencapai kesepakatan nuklir dengan enam negara kekuatan dunia pada Juli lalu.
”Kami sudah mencari beberapa waktu dalam opsi untuk tindakan tambahan yang terkait dengan program rudal balistik Iran berdasarkan keprihatinan kami terhadap kegiatannya, termasuk peluncuran (rudal balistik) 10 Oktober,” kata seorang pejabat pemerintahan Obama yang menolak diidentifikasi.
Iran sendiri akan melihat apakah sanksi baru yang akan dijatuhkan AS melanggar kesepakatan nuklir atau tidak. (mas)
Gedung Putih Plin-plan Soal Iran, Kongres Meradang Kongres AS kesal karena Gedung Putin plin-plan soal sanksi baru untuk Iran. (Istimewa) ★
Kongres Amerika Serikat (AS), saat ini tengah dibuat kesal oleh Gedung Putih. Kekesalan ini muncul karena sikap plin-plan yang ditujukan Gedung Putih terhadap Iran.
Seperti diketahui, Gedung Putih kemarin menuturkan akan segera menjatuhkan sanksi baru kepada Iran, akibat uji coba roket di selat Hormutz. Namun, tanpa alasan yang jelas Gedung Putin menunda penjatuhan sanksi tersebut.
Gedung Putih menuturkan bahwa ada beberapa aspek yang masih dipertimbangkan sebelum akhirnya sanksi baru tersebut dijatuhkan. Salah satu aspeknya adalah mengenai banyak atau sedikitnya sanksi tersebut mempengaruhi hubungan diplomatik dengan Irak.
Menanggapi penundaan sanksi tersebut, anggota Kongres dari Partai Republik menuturkan, harusnya pihak Gedung Putih tidak terlebih dahulu mengumumkan akan memberikan sanksi kepada Iran. Sikap tidak jelas ini, menurut Kongres justru menunjukan bahwa AS saat ini mulai takut kepada Iran.
"Jika Presiden mengumumkan sanksi yang pada akhirnya tidak dijalankan, itu akan menunjukkan tingkat ketidakberdayaan. sesuatu hal yang belum pernah ditunjukan oleh Presiden," kata perwakilan partai Republik di Kongres, Mike Pompeo seperti dilansir Russia Today pada Jumat (1/1). (esn)
Iran Pastikan Perluas Program Rudal Kepastian pengembangan program rudal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehqan. (IRNA) ★
Iran dipastikan akan memperluas program rudal mereka. Kepastian pengembangan program rudal tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Hossein Dehqan.
"Iran akan meningkatkan kemampuan pertahanan sesuai dengan tujuan dan kepentingan nasional, sebagaimana dengan situasi di kawasan, perdamaian dan keamanan dunia dapat dijaga di bawah payung militer," kata Dehqan dalam sebuah pernyataan.
Dirinya juga menegaskan, pengembangan rudal yang merupakan bagian dari pengembangan teknologi pertahanan Iran adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar. Sebab, ini berhubungan langsung dengan keamanan dan kepentingan nasional Iran.
"Pengembangan program pertahanan Iran tidak bisa ditawar, dan ini adalah hak negara yang didasarkan atas perintah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Seyed Ali Khamenei yang merupakan Komandan tertinggi di Kepala Angkatan Bersenjata Iran," sambungnya, seperti dilansir IRNA, pada Jumat (1/1).
Dehqan menggarisbawahi, tidak ada satupun pihak, termasuk di dalamnya AS yang dapat menghalangi kemajuan Iran di bidang pertahanan.
Perluasan progran rudal Iran sendiri juga merupakan perintah langsung dari Presiden Iran Hassan Rouhani. Perintah Rouhani itu sebagai respons untuk melawan ancaman AS yang bersiap untuk menjatuhkan sanksi baru atas uji coba rudal balistik Iran pada bulan Oktober 2015. (esn)
Howitzer Atmos 2000 (Resimen Artileri Medan RTMC) ☆
Komandan Resimen Artileri Medan Royal Thai Marine Corps (RTMC) bersama rombongan melakukan studi terhadap howitzer ATMOS 2000 (Autonomous Truck MOunted howitzer System) yang akan dioperasikan oleh Angkatan Darat Thailand (RTA). Atmos 2000 adalah artileri medan bertipe gerak sendiri (Self Propelled Howitzer/SPH).
Sistem Atmos 2000 pertama akan dioperasikan oleh Batalyon Artileri 721 RTA yang akan menggantikan sistem howitzer SPH tipe M-109A5 Paladin buatan AS. Sebagaimana diketahui, Thailand melalui Weapon Production Centre - Defence Industry and Energy Centre bersama Elbit System telah mengembangkan varian baru Atmos 2000 SPH, dan Thailand telah mendapatkan lisensi untuk memproduksi sendiri di bawah supervisi Elbit System.
Sistem Atmos 2000 SPH versi Thailand ini mempunyai bobot sekitar 22 ton, meriam 155mm/kaliber 52 dengan jangkauan tembakan 42km dibuat oleh Soltam (yang kemudian diakuisisi oleh Elbit System) Israel. Platform kendaraan yang digunakan adalah Tatra 6x6 buatan Ceko.
Ada alasan tersendiri mengapa Angkatan Darat Thailand akhirnya mengadopsi sistem Atmos 2000 ini walaupun sebelumnya mengoperaikan Caesar 155mm SPH, tidak lain karena satuan Artileri Medan RTA saat ini masih mengoperasikan 32 howitzer tarik tipe Soltam M-71 buatan Israel. Dengan memiliki lisensi untuk memproduksi Atmos 2000, maka howitzer tipe tarik tersebut akan dikonversi menjadi SPH berdasarkan sistem Atmos 2000.
Royal Thai Marine Corps saat ini mengoperasikan dua tipe howitzer tarik yaitu kaliber 105mm dan kaliber 155mm. Howitzer 105mm yang digunakan adalah jenis M101 buatan AS sejumlah 36 unit, sedangkan howitzer 155mm sebanyak 18 unit terdiri dari 12 unit howitzer GC-45 dan 6 unit howitzer GHN-45 A1 APU buatan Austria. Howitzer tarik GHN-45 juga digunakan oleh Angkatan Darat Thailand dengan jumlah 92 unit.