Mereka
harus melakukan sejumlah tahap pelatihan, yang memakan waktu cukup
lama, yakni hampir 7 bulan. Fase demi fase harus mereka lalui, yang
tidak semua prajurit mampu lolos menempuh kualifikasi sebagai prajurit
yang memiliki kemampuan peleton pengintai tempur ini. Karenanya,
walaupun sudah hampir 4 kali angkatan, prajurit Tontaipur belum banyak
jumlahnya. Setiap angkatan hanya mampu meloloskan hampir 500 prajurit
TNI AD yang memiliki kualifikasi Tontaipur.
Memang
mereka bukanlah prajurit biasa. Para prajurit yang dilatih dalam
Peleton Intai Tempur ini nantinya akan menjadi prajurit TNI yang
memiliki kualifikasi khusus, dengan kemampuan Tri Matra, yakni baik
kemampuan darat, laut, maupun udara. Bukan main! Para anggotanya
direkrut dari satuan-satuan Kostrad, yang masih harus menempuh sejumlah
seleksi ketat. Mereka yang tak mampu mengikuti poerjalanan dalam seleksi
itu, mustahil akan bisa ikut pendidikan Tontaipur. Karenanya, hanya
mereka yang benar-benar mampu secara fisik, kesehatan, karakter, mental,
dan ketrampilan militer saja yang bisa mengikuti latihan ini.
Menurut
Komandan latihan Tontaipur, Letkol Infanteri Indra J. Nasution, para
prajurit yang dilatih dalam Tontaipur ini benar-benar hasil saringan
yang sangat ketat. Mereka harus melalui sejumlah tahap seleksi, mulai
dari tahap pertama, berupa latihan tempur Hutan Gunung yang berlangsung
di medan latihan Kostrad yang terletak di Gunung Sangga Buana. Tahap
kedua, adalah latihan Intelijen Aspek Laut , yang dilaksanakan di Satuan
Pasukan Katak Armada RI Kawasan Barat. Tahap ketiga, latihan Sandi
Yudha di Pusdik Kopassus, Batujajar, mengingat mereka yang memiliki
kualifikasi ini harus punya kemampuan intelijen tempur. Dan pada tahap
keempat, merupakan latihan aplikasi dari seluruh kegiatan yang pernah
dilatihkan, bertempat di Sanggabuana, Cianjur, Cariu, Purwakarta dan
kembali lagi ke Sanggabuana. Latihan ini tentunya untuk menguji
kemampuan mereka dalam satu latihan yang utuh.
Latihan
ini juga diikuti oleh level Perwira, Bintara, dan Tamtama. Dalam
catatan, hingga saat ini pelatihan Tontaipur telah meluluskan 5
gelombang, dengan jumlah personel rata-rata sebanyak kurang lebih 100
personel.
Masih
menurut Letkol Indra, bahwa mereka yang mengikuti latihan Tontaipur ini
sebelumnya harus memiliki kualifikasi Para. Karenanya, mereka yang
belum menempuh kualifikasi Para, dan akan diikutkan dalam Tontaipur,
mereka harus menempuh Para terlebih dahulu di Pusat Pendidikan Para,
Kopassus, Batujajar, Bandung. Persyaratan lainnya adalah memiliki
dedikasi tinggi, kesemaptaan jasmani minimal mencapai nilai 70,
kemampuan menembak 75 persen, memiliki kemampuan navigasi darat tingkat
mampu dan diutamakan bagi mereka yang pernah mengikuti operasi.
“Itu
memang menjadi persyaratan yang harus dipenuhi. Maka beberapa waktu
lalu sejumlah anggota Tontaipur yang berasal dari Brigif-9 dan Brigif-13
Kostrad yang belum memperoleh wing Para, terlebih dahulu dikirim ke
Satuan Pusdik Passus untuk mengikuti pendidikan Para Dasar. Mereka harus
melakukan terjun minimal sebanyak tujuh kali penerjunan, yakni berupa
terjun gunung hutan bersenjata, terjun malam dan terjun bersenjata
dengan membawa kontener”, ujarnya saat Patriot mengunjungi kamp-nya di
Sangga Buana, Jawa Barat beberapa waktu lalu.