Sabtu, 11 Maret 2017

Simulator SSS, SFDCT, AOPR & JOPR

✈ Diterima Pangarmatim Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangrmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto, S.H., M.A.P., menerima Submarine Sonar Simulator (SSS), Submarine Fire and Damage Control Trainer (SFDCT), Amphibious Operations Plan Role (AOPR) dan Joint Operations Plan Role (JOPR) dari Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksda TNI Mulyadi, S.Pi., M.A.P., di Gedung Pulau Gundul, Komando Latihan Armada RI Kawasan Timur (Kolatarmatim), Ujung Surabaya. Jum’at, (10/03/2017).

Dalam amanatnya Aslog Kasal mengatakan pembangunan pusat latihan kapal selam dan pengadaan AOPR serta JPOR merupakan bagian dari rencana strategis pembangunan kekuatan TNI AL menuju terwujudnya kekuatan pokok Minimum Essensial Force (MEF). Out come dari pembangunan dan pengadaan peralatan simulator ini adalah terbentuknya personel kapal selam yang handal dan profesional, dimana hal ini sejalan dengan sasaran MEF yang salah satunya adalah terwujudnya profesionalisme prajurit.

Lanjut Aslog Kasal dengan telah diserahterimakan pembangunan dan pengadaan beberapa simulator ini, maka personel kapal selam atau prajurit TNI AL dapat mulai menggunakan simulator tersebut untuk latihan.

Usai penyerahan simulator antara Pejabat TNI AL terkait, kegiatan dilanjutkan dengan menyaksikan demonstrasi alat deteksi sonar yang diperagakan prajurit kapal selam Koarmatim di gedung Submarine Sonar Simulator (SSS).

Hadir pada acara tersebut diantaranya, Danseskoal Laksda TNI Arusukmono Indra Sucahyo, S.E, M.M., Kasarmatim Laksamana Pertama (Laksma) TNI I.N.G. Ariawan, S.E., M.M., Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha, ST., Irops Itjenal Laksma TNI Jansen, Kadissenlekal Laksma TNI Ir. Christianto Purnawan, dan para Pejabat Utama Koarmatim serta Komandan Kolatarmatim Kolonel Laut (P) O.C Budi Susanto, S.H.

  TNI AL  

PT DI Ekspor 11 Unit Pesawat di 2017

NC212 PT DI [PT DI]

PT Dirgantara Indonesia (DI) akan mengekspor 11 pesawat produksinya ke negara lain pada tahun ini. Pemesanan terbanyak berasal dari Filipina untuk pesawat jenis NC212.

Direktur Niaga dan Restrukturisasi PT DI Budiman Saleh mengatakan, ‎saat ini pihaknya telah mendapatkan pesanan pesawat dari sejumlah negara di Afrika dan ASEAN. Jenis pesawat yang dipesan yaitu CN235 dan NC212.

"Kalau lihat dari Senegal 1 unit CN235, Ivory Coast (Pantai Gading) 1 unit CN235‎. Thailand kita mau jual 2 unit 212 pada Ministry of Agriculture langsung business to goverment dan Filipina ada permintaan 7 unit 212," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (8/3/2017).

Dia menjelaskan, untuk pesawat PTDI jenis CN235 dibanderol dengan harga sekitar US$ 25 juta-US$ 30 juta per uni. Sedangkan NC212 dibanderol seharga US$ 12 juta per unit.

Budiman mengungkapkan, tingginya minat negara-negara di Afrika dan ASEAN terhadap pesawat buatan Indonesia lantaran dinilai mempunyai teknologi terkini, memiliki jaminan garansi yang pasti, adanya fasilitas perawatan dan karena kesamaan budaya.

‎"Pertama teknologi, competitiveness, dan culture people to people. Jadi untuk menyesuaikan keinginan dari mereka dan pemenuhan teknologi dari produk kita too easy to communicate, open mind. Pada saat sudah dikirim itu ada warranty, services. Dan kita menempatkan technical representative kita di Afrika," jelas dia.

Namun demikian, lanjut Budiman, pesawat produksi Indonesia juga bersaing ketat dengan produk sejenis dari negara lain. Bahkan dengan pesawat bekas dari China.

‎"Ada Spanyol, Italia, China. China juga bisa masukkan pesawat bekas," tandas dia.

  Liputan 6  

Ada Pangkalan Utama TNI AL di Proyek Reklamasi

✈ Pemprov Diminta Kaji Ulang Penampakan pulau C dan D dari atas udara. Pulau C dan D adalah sejumlah pulau yang termasuk dalam proyek reklamasi di Teluk Jakarta.

Kasie Navigasi Laut Pusat Hidrologi dan Oseanografi (Pushidros) TNI AL Mayor Laut Suprihadi mengatakan, terdapat Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut III Jakarta (Lantamal III Jakarta) di kawasan proyek reklamasi Teluk Jakarta.

Oleh karena itu, pihaknya berharap Pemprov DKI Jakarta mengulang kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) terkait proyek reklamasi Teluk Jakarta ini.

Suprihadi menilai, Pemprov DKI Jakarta harus harus bisa mencari solusi untuk masalah tersebut.

Menurut dia, sulit untuk memindahkan pangkalan militer karena saling terintegrasi.

"Enggak semudah itu memindahkan fasilitas militer karena terintegrasi dengan yang di darat," ujar Suprihadi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (10/3/2017).

Suprihadi mengatakan, pihaknya sempat meminta Pemprov DKI Jakarta untuk kembali mengkaji desain Pulau M yang sempat menutup jalur masuk ke Lantamal III.

Dengan memberikan sejumlah kajian, akhirnya Pemprov DKI mengubah desain dengan membuat kanal sebagai akses masuk.

"Di sana ada kapal-kapal perang yang biasa mengangkut pasukan. Apakah fasilitas kami sudah direncanakan dan masuk dalam wadah itu (kajian proyek reklamasi)? ujar Suprihadi.

Sebelumnya, Pusat Hidrologi dan Oseanografi (Pushidros) TNI AL meminta Pemprov DKI Jakarta memperhatikan keberadaan kabel dan pipa migas utilitas yang tertanam di dasar laut sebagai bagian dari proyek reklamasi.

  Kompas  

[Video] Menuju LIMA 2017

✈ Tim Aerobotik Indonesia Jupiter adakan Latihan Rutin Liputan NETtv


  Youtube  

Kedepan TNI AU akan dilengkapi dengan pesawat MRTT dan AWAC

Kasau Sidak Ke Lanud Roesmin Nurjadin dan Lanud Sri Mulyono Herlambang https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivIgVCJmGksjRO6uP2sinqUwHdSlUqecNeG_sZM14Tu0DqbXpCsoeY_YCmSWy1Dle46dzubnU_0CSHymjrFEuLuMXpsv2sVq85AVgTrtxJdjR_9XfbK0toBK4JRrZCT0s12CzAT7c1a7c/s1600/CN235+MPA+garuda+Militer.gifIAF A330 MRTT [IndiaTV] ♣

K
asau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Lanud Roesmin Pekan Baru dan Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang, usai melaksanakan lawatannya ke Singapura, Kamis (9/3).

Dihadapan para penerbang dan crew Kasau mengatakan, bahwa dalam kunjungannya yang mendadak ini agar tau sejauh mana kondisi yang sebenarnya kesiapan operasi dan permasalahan yang dihadapi oleh para penerbang dan alutsistanya di Lanud Roesmin Nurjadin secara langsung.

Saya bangga kepada kalian yang telah mengabdikan kepada TNI Angkatan Udara dengan menyiapkan, memelihara dan megoprasikan alut sista dan tunjukan yang baik”, ujarnya.

Kasau juga menekankan untuk terus menekan angka kecelakaan yang terjadi di lingkungan TNI AU, karena sudah ada program Road Map Accident oleh Dislambangjaau.

Kedepan TNI AU akan dilengkapi dengan pesawat Multi Roll Transport Tanker (MRTT) Airbus 330 untuk keperluan Air Refeueling dan AWAC.

Di Lanud Roesmin Nurjadin Pekan Baru Kasau mengunjungi Skadron Udara 12, Skadron Udara 16, Skadron Tehnik 045, Rumah Sakit, Paskhas, ACMR, dan Simulator.

Sementara di Lanud Sri Mulyono Herlambang Palembang Kasau meninjau pembangunan MRT yang mengunakan lahan TNI AU, Markas Lanud dan perumahan.

  TNI AU  

Mengenal Tujuh Generasi Jet Latih TNI Angkatan Udara

T50i Golden Eagle TNI AU [TNI AU]

Datangnya pesawat jet latih T-50 Golden Eagle mengisi jajaran alutsista TNI AU memberikan harapan baru dalam upaya pembangunan kekuatan dirgantara nasional. Pesawat Lead in Fighter Trainer (LIFT) generasi terbaru ini diharapkan menjadi jenjang untuk meningkatkan kapabilitas para penerbang tempur TNI AU di masa sekarang dan mendatang.

T-50 merupakan jenis jet latih ketujuh yang dioperasikan TNI AU setelah de Haviland Vampire, MiG-15 UTI, L-29 Dolphin, T-33A T-Bird, Hawk Mk.53, dan Hawk 109. Berikut selayang pandang tujuh jet latih TNI AU dan perjalanan panjang penantian T-50.

HUT TNI ke-68 pada 5 Oktober 2013 ditandai kado istimewa dengan telah berdatangannya beberapa alutsista baru melengkapi kekuatan TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Upaya pemerintah menggelontorkan anggaran untuk memperkuat alutsista yang dibutuhkan ketiga matra TNI ini patut diberi acungan jempol dan dukungan. Bagaimana pun Tentara Nasional Indonesia membutuhkan alutsista-alutsista yang sesuai dengan perkembangan zaman, selain pengembangan sumber daya manusia yang harus terus ditingkatkan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis6-y5ybwM7neQMsnquQyvwj27eBcA3Yr-ufJEXy6wNiGE9CEJB-WdptrYFzvLQIAfDiLoxg9j6brD4ABfXANW8bcGLsq3_JOFR4UoTUIduw-k6GENywzgZ-4ZOAS_yZFTrOyEhXOcWuU/s400/yandibagus.jpgKhusus TNI AU, datangnya pesawat EMB-314 Super Tucano yang menggantikan OV-10F Bronco di Skadron Udara 21, lalu CN295 yang menggantikan Fokker 27 di Skadron Udara 2, pesawat Latih Dasar Grob G 120TP-A yang akan menggantikan pesawat AS-202 Bravo dan T-34C Turbo Mentor di Skadron Pendidikan 101, merupakan bagian dari pesawat-pesawat baru yang dibeli Indonesia dan telah datang secara bertahap.

Selain itu penambahan pesawat tempur Su-27SKM dan Su-30MK2 sehingga Skadron Udara 11 genap memiliki 16 unit Su-27/30 berikut persenjataan lengkapnya, menjadikan Skadron Udara 11 makin bergigi dan diperhitungkan negara-negara tetangga.

Sementara rencana penambahan sembilan pesawat C-130H Hercules bekas pakai AU Australia untuk persiapan Skadron Udara 33 di Makassar diharapkan makin menambah kekuatan unsur pesawat angkut di wilayah Timur. Pesawat tersebut juga akan memenuhi kebutuhan dukungan pergerakan pesawat tempur, personel, maupun logistik latihan, masih ditunggu proses realisasinya.

Demikian juga dengan pembelian helikopter Cougar yang akan dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia akan meningkatkan kekuatan skadron sayap putar.

Sedangkan pembelian 24 F-16C Block 32+ yang dijadwalkan mulai mengisi Skadron Udara 16 di Pekanbaru tahun depan, akan melengkapi kekuatan tempur di wilayah Barat dan Tengah yang saat ini ditopang oleh dua skadron pesawat Hawk 109/209, yakni Skadron Udara 12 di Pekanbaru dan Skadron Udara 1 di Pontianak.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimmarDJk1l5GHtZx5cvH3CRUQCj4PUud4DXUo99FNE8e8HAmYJoSR4j6AjcAagWGpXf_O-d-317d9Cg5mU1tjHZDWhKeAgMSJsLnNtkzPS28lr_MzaO3mUc4eCoMBntKdcb36oz0rUE50B/s1600/13724697_New+CN-235+MPA+TNI-AU.+Credit+to+Marchel..jpgDi wilayah Barat, TNI AU juga sedang mempersiapkan skadron intai baru yang akan diisi oleh pesawat CN235-200 MPA buatan PT Dirgantara Indonesia.

Dalam rencana ke depan, TNI AU juga akan mengganti pesawat F-5 Tiger II Skadron Udara 14. Beberapa pesawat sedang dalam tahap penjajakan pengkajian sehingga diharapkan nantinya didapatkan pesawat pengganti yang sesuai dan kapabilitasnya tinggi. Sementara pesawat tempur IFX yang dikerjasamakan produksinya dengan Korea Selatan, masih menunggu kelanjutan prosesnya terkait kebijakan pemerintahan baru di negeri itu.

Author: Roni Sontani, Rangga Baswara & Setiyo Nugroho

  Angkasa  

TB Hasanuddin Bantah Komisi I Sudah Setuju Beli Lima Unit Pesawat

http://www.ainonline.com/sites/default/files/uploads/2015/11/weba400m-dirt-strip-landing.jpgA400 [ainonline]

Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, membantah informasi bahwa pihaknya sudah menyetujui pembelian 5 unit pesawat a400M dari Airbus seharga US$ 2 miliar.

Bahwa tidak benar kalau DPR-RI, dalam hal ini Komisi I pernah membahas apalagi menyetujui pembelian 5 unit pesawat A400M seharga US$ 2 miliar,” ujar TB Hasanuddin, Kamis (9/3).

Sesuai ketentuan yang berlaku, katanya, Komisi I tidak pernah membahas merk dan produk pesawat tertentu dalam pembahasan RAK/L Kemhan/TNI. Apalagi memberi persetujuan soal besaran harganya. Merk, produk, dan harga pesawat ditentukan oleh tim pemerintah cq Kemhan/TNI setelah melalui tender.

Kata Tubagus Hasanuddin lagi, Komisi I DPR tetap berpegang teguh pada isi UU industri pertahanan, bahwa tidak dibenarkan membeli dari luar bila alutsista sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Seandainya harus diimpor, maka ada ketentuan yang harus diikuti, antara lain rekomendasi dari komite kebijakan industri pertahanan (KKIP) dan bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (DI).

Sampai saat ini saya sudah mengeceknya ke PT DI. Dari PT.DI tidak pernah membicarakan skema Transfer of Technolgy mengenai pengadaan pesawat A400M tersebut,” kata Hasanuddin.

Pernyataan Hasanuddin itu setelah dirinya membaca artikel di media massa internasional yang khusus membahas alat-alat militer dunia, Jane’s. Di salah satu artikelnya, Jane’s melaporkan ‎pernyataan sumber soal rencana pembelian A400M tersebut. Di situ disebutkan persetujuan Komisi I DPR dengan pembelian, dengan syarat pelibatan PT. DI dalam kerangka transfer teknologi. Disebutkan di laporan itu, Maret ini, pesawat akan dibawa ke Indonesia untuk dites oleh pejabat TNI.

 ♖ Berita Satu  

Jumat, 10 Maret 2017

AirNav Indonesia Akan Ambil Alih Sektor ABC

https://lancercell.files.wordpress.com/2017/02/fir-singapore-adapted-from-gis-icao-int-global-indonesian-voice.pngFIR Singapura (ICAO)

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia atau AirNav Indonesia menyatakan siap mengambil alih sektor ABC. Untuk diketahui, Area Sektor A mencakup wilayah di bagian utara Singapura, Sektor C mencakup bagian utara, dan Sektor B adalah daerah sekitar Laut China Selatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pengelolaan tata ruang udara Sektor C yaitu di ketinggian di atas 24.500 kaki masih diatur oleh Singapura, sedangkan ketinggian di bawah 24.500 kaki, dikelola oleh Malaysia.

Direktur Utama Airnav Indonesia, Novie Riyanto mengatakan, wilayah udara di perairan Natuna dan sekitarnya itu sebenarnya merupakan wilayah dari negara Indonesia. Maka sudah seharusnya penerbangan di teritori tersebut dikelola oleh navigasi udara dalam negeri.

Natuna itu adalah teritori Indonesia dan karena masih mengikuti ICAO (International Civil Aviation Organization), sebagian Singapura dan sebagian dari Indonesia, dan kita berkewajiban mendukung pemerintah, untuk mengambil alih sektor ABC,” kata Novie dalam bincang santai dengan media, di Penang Bistro, Jakarta, Jumat, 10 Maret 2017.

Ia menjelaskan, untuk mengambil alih sektor tersebut, pihaknya akan berkoordinasi lebih dalam dengan Kementerian Luar Negeri hingga Kementerian Pertahanan. Selain itu, Airnav Indonesia juga akan terus meningkatkan pelayanan.

Kita akan selesaikan dalam pelayanan navigasi, tapi ini kan bukan hanya pelayanan dan SOP, ada hubungan luar negeri dan pertahanan. Untuk itu hal lengkapnya, karena kami adalah pelaku, maka kami akan berbicara dengan pihak Singapura dan Malaysia,” ujar dia.

Potensi penerimaan negara untuk sektor ABC tersebut, diyakininya akan lebih besar, lantaran lalu lintas penerbangan yang begitu besar untuk jalur utara ke selatan. Misalnya saja, penerbangan Australia ke Jepang, dan juga berbagai penerbangan melalui jalur tersebut.

Kalau potensi penerimaan karena sektor ABC itu, tentunya besar. Untuk sektor A saja bisa Rp80 miliar-100 miliar (per tahun), kalau ditambah B dan C memang belum di hitung persisnya tapi pasti lebih banyak,” tutur dia.

Selain itu, sambung Novie, Airnav juga akan mengakomodasi lalu lintas penerbangan wilayah barat dan timur. “Ini yang harus dibicarakan dengan terstruktur dengan Malaysia, itu ada di Undang-Undang (penerbangan) kita,” tutur dia.

 ♖ Vivanews  

Kasau Dan Menhan Singapura Sepakat Menjaga Stabilitas Keamanan Kawasan ASEAN

Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,S.IP diterima Menteri Pertahanan Singapura Dr. Ng Eng Han di Minister Defence Complek dalam lawatannya ke Singapura, Rabu (8/3/17).

Dalam pertemuannya Kasau yang didampingi Duta Besar RI untuk Singapura HE Ngurah Swajaya, Asrena Kasau Marsma TNI Fahru Zaini Isnanto, SH. M.DS, Aspam Kasau Marsma TNI Kisenda Wiranatakusuma, MA, Athan RI Kolonel Pnb Tjahya Elang Migdiawan sepakat bahwa Indonesia dan Singapura harus memiliki tekad dan visi yang sama untuk menjaga stabilitas keamanan kawasan ASEAN.

Selain telah terjalin dengan baik hubungan bilateral keduan negara dan kedua angkatan udara, RI dan Singapura juga harus mewaspadai tentang agresifitas China dalam mengklaim Laut China Selatan.

Sementara itu dalam pertemuannya dengan Chief of Defence Force (CDF) Letjen Perry Lin dan Chief of air Force (CAF) Mayjen Mervyn Tan, membahas hubungan TNI AU dan Republic of Singapore Air Force (RSAF) yang telah mencapai 50 tahun, diharapkan terus dapat ditingkatkan kerjasama dan kemitraan yang sudah terjalin dengan baik.

Disamping itu juga dibahas tentang program kerjasama di bidang pendidikan dan latihan terus dapat dipertahankan dan di tingkatkan. RSAF juga menawarkan pelatihan bagi penerbang UAV/dron kepada TNI AU.

Kasau menyambut baik pelatihan yang ditawarkan oleh RSAF dan akan mengirim penerbang UAV untuk pelatihan tersebut.

Pada kesempatan tersebut juga Kasau menerima Wing Penerbang Kehormatan RSAF yang disematkan oleh Chief of air Force (CAF) Mayjen Mervyn Tan.

 ♖ Siaga Indonesia  

Skadron Udara 6 Wing 4 Lanud Atang Sendjaja Gelar Latihan “Manyar Super”2017

http://hallobogor.com/wp-content/uploads/2017/03/PicsArt_03-09-07.47.54-700x350.jpgPasukan Satbravo-90 Paskhas sedang melaksanakan latihan simulasi pengamanan evakuasi personil korban pertempuran didaerah operasi dengan menggunakan pesawat helokopter super puma. Bertempat di runway Lanud Atang Sendjaja. Rabu (9/3).

Dalam rangka meningkatkan keprofesionalan prajurit, Skadron Udara 6 Wing 4 Lanud Atang Sendjaja (ATS) menggelar latihan dengan sandi “Manyar Super”. Latihan ini melibatkan sebanyak 95 personel dari Skadron Udara 6, Satbravo-90 Paskhas, Rumah Sakit Angkatan Udara dr. Hassan Toto serta dinas terkait.

Sedangkan alutsista dan peralatan yang dilibatkan dalam latihan tersebut, Helikopter Super Puma, peralatan tempur darat dari Satbravo-90 Paskhas dan peralatan pendukung penerbangan lainnya yang dimiliki oleh dinas operasi serta peralatan kesehatan dari rumah sakit.

Menurut Komandan Skadron Udara 6 Letkol Pnb Suryo Patmonobo, skenario latihan ini melaksanakan tahapan sar tempur (Sarpur) di daerah konflik, melaksanakan pengamanan VVIP dengan menggunakan pesawat Helikopter Super Puma, menurunkan (dropping) pasukan di daerah operasi dengan cara repling, serta melaksanakan evakuasi personel korban di daerah operasi.

Tujuan dari latihan ini adalah memberikan penyegaran terhadap crew atau personel untuk meningkatkan keahlian atau profesionalisme prajurit Angkatan Udara yang syarat dengan risiko tinggi. Selain itu juga memberikan pembinaan bagi prajurit sehingga tanggap, tanggon dan trengginas selalu siap siaga dalam kondisi di manapun ditugaskan,” ungkapnya.

Hadir dalam kegiatan latihan ini,Komandan Lanud ATS Marsma TNI Hari Budianto, Danwing 4 Kolonel Pnb Hendro Arief H, Dansat Bravo-90 Letkol Pas Dodi Irawan, para Kadis, serta Komandan Satuan.

 ♖ TNI AU  

Beri Pengabdian Terbaik

KSAU Sidak di Lanud Pekanbaruhttps://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2017/03/10/97e8261e-5dfd-4c07-ac0a-331cdbb623d8_169.jpg?w=780&q=90KSAU Sidak di Lanud Pekanbaru [Dok. Istimewa]

KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto berserta rombongan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Sidak dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi serta kesiapan satuan yang dikunjungi, baik personel maupun alutsistanya.

"Dan walaupun didadak, ternyata kalian semua siap, untuk itu saya ucapkan terimakasih serta rasa bangga kepada seluruh personel Lanud Roesmin Nurjadin, karena semuanya memiliki integritas, loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap TNI AU," kata Hadi saat sidak seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima detikcom, Jumat (10/3/2017).

Hadi melakukan sidak ke Lanud Roesmin Nurjadin pada Kamis (9/3) kemarin. Dalam sidak kali ini, mantan Sekretaris Militer Presiden itu melihat langsung kondisi Lanud Roesmin Nurjadin serta satuan-satuan yang berada didalamnya, seperti Skadron Udara 12, Skadron Udara 16, Skatek 045, Wing 6, Simulator Hawk 109/209, Rumkit Lanud, dan Yonko 462 Paskhas. Hadi berpesan agar para personel jangan takut untuk berpendapat serta untuk terus mengembangkan inovasi dalam bertugas.

"Seluruh personel Lanud Roesmin Nurjadin untuk selalu menunjukkan dan memberikan pengabdian terbaik kepada TNI AU. Jadilah prajurit yang memiliki jiwa ksatria, militan, loyal serta profesional," tuturnya.

Sementara itu, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan yang dilakukan KSAU untuk melihat Lanud Roesmin Nurjadin. Kedatangan Hadi menurutnya akan dapat menambah semangat prajurit.

"Dengan kedatangan KSAU hari ini, tentu akan menambah semangat dan motivasi kami seluruh personel Lanud Roesmin Nurjadin untuk selalu memberikan yang terbaik dalam melaksanakan tugas yang diemban," ujar Henri dalam keterangan yang sama.

Sidak tersebut dilakukan Hadi saat tengah dalam perjalanan kembali dari Singapura. Dalam Sidak di Lanud Roesmin Nurjadin, Hadi didampingi Aspam KSAU Marsma Kisenda Wiranata, Asrena KSAU Marsma Fahru Zaini Isnanto, dan Ketum PIA AG Nanny. (ibh/elz)

 ♖ detik 

Saat Kapal Perang Italia 'Sandar' di Pelabuhan Tanjung Priok

http://www.shipspotting.com/photos/middle/0/7/3/2617370.jpgFREMM F593 [shipspotting]

Kapal Fregat Carabiniere milik Angkatan Laut Italia bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kedatangan AL Italia dengan kapal jenis tempur ini adalah upaya kampanye kemerdekaan navigasi di laut.

"Jadi kenapa kita di sini, kita memulai kampanye ini punya beberapa tujuan utama. Tujuan pertama kehadiran kita ini untuk menunjukkan kontribusi dalam kemerdekaan navigasi terutama di area Hindia juga laut yang berhubungan dengan Angkatan Laut Italia seperti Laut Mediterania, Laut Merah, daerah sub-Sahara dan Samudera Hindia," kata pimpinan rombongan AL Italia, Commander Fransesco Pagnota di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakut, Kamis (9/3/2017).

Pagnota yang menjabat sebagai kapten kapal mengatakan, kedatangan AL Italia juga untuk menjalin kerja sama dengan AL dari negara-negara yang disinggahi. Selain itu juga untuk mendukung perwakilan diplomat Italia yang ada di negara-negara tersebut.
https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2017/03/10/b47c9142-5065-4884-9491-4f2583c32073.jpg?w=780&q=90Kapal perang Italia yang sandar di Jakarta. [Jabbar Ramdhani/detikcom]

"Tugas kedua ialah kerja sama dengan Angkatan Laut yang bertemu sepanjang perjalanan kita. Kita ingin mengelola bersama latihan, berbagi pengalaman bersama. Kita juga terus mengibarkan bendera Italia kita. Kita juga ingin bekerja sama dengan negara seperti Indonesia. Kita lakukan dengan mendukung perwakilan diplomat kita," paparnya.

Tujuan lain yang ingin dicapai oleh AL Italia adalah menunjukkan kapal mereka. Ia mengatakan kapal ini dikembangkan lewat program Fregata Europea Multi-Missione (FREMM) yang dikembangkan oleh DCNS dari Perancis dan Fincantieri dari Italia.
https://images.detik.com/community/media/visual/2017/03/10/60d084c1-5a5f-4eaf-847b-79cd34c6566a_169.jpg?w=620[Jabbar Ramdhani/detikcom]

"Dan alasan terakhir kita di sini juga untuk menunjukkan kapal kita, produk dari teknologi Italia. Italia sangat terkenal untuk beberapa hal. Dalam hal makanan, budaya, pakaian, dalam hal lain juga seperti sepak bola dan juga teknologi," ujarnya.

Selain sebagai kapal anti-kapal selam, Carabiniere dapat menjalankan misi pesawat tempur, anti-rudal dan memiliki kemampuan perang terbuka. Selain itu kapal dengan panjang total 114 meter ini juga dapat menjalankan misi kemanusiaan seperti penanggulangan bencana. Kapal ini dapat membawa dua buah helikopter.

Kampanye ini diakui Pagnota telah dimulai sejak 20 Desember 2016 lalu. Sebelum tiba di Indonesia, awak Carabiniere telah singgah di Australia, Saudi Arabia dan Srilanka. Ia mengatakan kunjungan akan dilanjutkan kembali ke beberapa negara lainnya di Selatan Asia.

Pagnota mengaku senang atas kedatangannya kembali ke Indonesia pada Kamis pagi kemarin. Ia mengaku sudah datang ke Indonesia sebanyak tiga kali.

"Pagi ini kita tiba di Jakarta dan kita sangat senang tiba di sini. Ini menjadi kali ketiga dalam hidup saya di sini, di Jakarta. Pertama pada tahun 1995 dan yang kedua di tahun 1997," tuturnya. (jbr/elz)
detik  

Indonesia establishes military/commercial aerospace MRO company

✈️ GMF AeroAsia

Several Indonesian state-owned aerospace companies have signed an agreement to collaborate on setting up a new holding company that will provide commercial/military aerospace maintenance, repair, and overhaul (MRO) services.

The memorandum of understanding (MOU) between the companies and the Ministry of State Owned Enterprises, signed in early March, is intended to support the development of Indonesia as a centre for MRO in Southeast Asia, the government said. The new company will be named Indonesia Service Hub and is expected to offer services for fixed- and rotary-wing platforms.

Indonesian companies to own stakes in the new entity comprise military aerospace specialist PT Dirgantara Indonesia (PTDI); GMF AeroAsia, a subsidiary of the national airline Garuda Indonesia that specialises in commercial aerospace MRO; aero-engine service company PT Nusantara Turbin dan Propulsi; MRO company PT Indopelita Aircraft Services; and PT Merpati Maintenance Facility, a military/commercial service provider operated by Merpati Nusantara Airlines.

  ✈️ Janes  

Delapan Apache dan 12 Chinook Akan Jaga Langit Indonesia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYLuYSxLT-kiXt52j111SWulE_T55b6m258HjBPOzPnazJnhSvF0f_SnNnMosm-DexVQIlBRp9j73_7DHSwpjJXZEHiQ-G87GJDIi4xuVaPJ5bUxXWINFdiXtEh4_q5vX6XDBcMtcJjO0/s1600/2058574_20140910021854.jpgHelikopter Apache bersama Mi 35 TNI AD [US Army] ☆

Pemerintah Indonesia pada tahun ini akan menambah alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan membeli delapan unit Helikopter AH-64E Apache, 12 unit Helikopter Chinook, dan lima unit pesawat angkut militer Airbus A400M Atlas.

Pada Senin, 6 Maret 2017, pesawat A400M sudah melakukan promosi dengan singgah di Bandara Halim Perdanakusuma untuk diperkenalkan kepada calon pembeli di Indonesia, yaitu TNI Angkatan Udara (AU).

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembelian alutsista tersebut bagian dari pemenuhan kekuatan pokok minimum pertahanan (minimum essential force/MEF).

Adapun pembelian A400M untuk menggantikan pesawat Hercules karena pesawat itu mempunyai daya angkut dua kali lipat dari Hercules dan untuk menunjang mobilitas militer Indonesia.

A400M ini mempunyai kapasitas dua kali dari Hercules dan daya jelajah lebih tinggi. Selain itu irit bahan bakar. Begitu pula dengan Chinook,” kata Ryamizard di Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Kendati demikian, sambung Ryamizard, pembelian ini tetap harus sesuai dengan standar operasional dan prosedur (SOP).

Kementerian Pertahanan tidak memaksakan. Pembelian harus sesuai SOP dan tergantung penggunanya, yaitu TNI,” tuturnya.

Dia mengatakan, Kementerian Pertahanan hanya menampung apa yang diminta oleh setiap angkatan, yakni TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Bila alutsista tersebut ada yang tidak cocok, Menhan mengaku siap untuk berdiskusi dengan setiap angkatan.

  sindonews  

Kamis, 09 Maret 2017

Pemerintah Menyiapkan Lima Pesawat Tempur untuk Jaga Pulau Natuna

http://www.zonalima.com/images/view/-Pertunjukkan%20Pesawat-TNI-AU.jpgIlustrasi pesawat TNI AU [zonalima] ☆

Pemerintah Republik Rakyat China belum lama ini meningkatkan anggaran pertahanan mereka. Seiring dengan itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga ingin menambah kekuatan mereka, terutama di kawasan Asia Pasifik.

Masalah di Laut China Selatan pun kian menghangat. Bagaimana dampaknya terhadap Indonesia?

Sebagai pulau terdepan di Indonesia, jarak antara Kepulauan Natuna di Kepulauan Riau dan Laut China Selatan cukup dekat, diibaratkan hanya selemparan batu.

Untuk itu, penguatan di Natuna menjadi penting. Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menyampaikan hasil perkembangan terbaru dari kunjungan kerjanya ke Natuna.

Beberapa hari lalu, saya dan Pak Wiranto (Menko Polhukam) dan empat menteri lain memantau perkembangan terbaru di Natuna. Sebagai gerbang Indonesia, Natuna harus dijaga. Halaman rumah kita saja harus dijaga, apalagi halaman terdepan negara,” ujar Ryamizard di Restoran Bebek Bengil, Jalan Agus Salim, Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Dengan pengembangan pertahanan Natuna, Ryamizard berkeinginan masalah pencurian ikan yang marak terjadi bisa diatasi. “Hal-hal seperti ini (pencurian ikan) tidak boleh terjadi lagi di Natuna,” ucapnya.

Untuk memperkuat pertahanan di pintu terdepan Indonesia dan menjaga keamanan dan kekayaan Natuna, Ryamizard mengatakan, pemerintah menyiapkan lima pesawat tempur dan perbaikan infrastruktur pertahanan. Seperti hanggar pesawat, tempat awak pilot, dan perbaikan landasan.

Jadi menempatkan lima jet tempur dan pelebaran landasan. Dari yang semula 35 meter menjadi 60 meter. Termasuk perbaikan landasan agar sesuai dengan pesawat tempur,” terangnya.

Tidak hanya itu, juga alat penangkis udara, drone, kapal laut untuk patroli, penambahan Marinir TNI Angkatan Laut (AL) dan Paskhas TNI Angkatan Udara (AU). “Semuanya ada dua batalion untuk menjaga keamanan Natuna dan menjaga kewibawaan NKRI,” paparnya.

Selain itu akan dibuat data monitoring wilayah yang bisa memantau Natuna langsung dari Jakarta. Dengan demikian perkembangan yang terjadi termasuk masalah di Laut China Selatan bisa dilihat secara langsung.

Tapi soal masalah LCS (Laut China Selatan), kita ini berteman dengan China dan Amerika. Kita harap tidak terjadi apa-apa, kalau tegang-tegang doang ya biarkan saja, niasa itu,” tuturnya.

  sindonews  
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...